Professional Documents
Culture Documents
Do you know
How much air did you breathe today ?
How many calories did you consume today ?
How much water did you drink today ?
How many errors did you do today ?
How much progress did your patient achieve today ?
How is the outcome of your treatment to your patients ?
How much money did you earn today ?
How much money did you spend today ?
How much money did you save today ?
Why measure ?
Stability
Improvement
Deterioration
What to measure ?
How to measure ?
The importance of indicators
The importance of instruments
Tugas
Tetapkan unit kerja sebagai contoh kasus
Susun indikator pelayanan untuk menilai
kinerja/mutu pelayanan pada unit kerja tsb
(baik indikator input, proses, output, dan
outcome)
No
Jenis
Pelayanan
Kriteria
Indikator
Nilai
Batas
Waktu
Radiologi
Input
Ketersediaan tenaga
dokter yang sesuai
kompetensi
Ketersediaan tenaga
radiografer yang sesuai
kompetensi
80 %
2 tahun
80 %
2 tahun
80 %
1 tahun
80 %
1 tahun
100 %
1 tahun
2%
1 tahun
Output
90 %
2 tahun
Outcome
Kepuasan pasien
80 %
1 tahun
Proses
Problems in measurement
Precision of measurement:
the smaller the scale the more precisely it measures
Accuracy of measurement:
the smaller the relative error the greater the accuracy
Validity of measurement
Reliability of measurement
Aims of indicators
Index: petunjuk
Disability
Unsatisfactory achievement of
clinical outcome
Patient dissatisfaction
Mortality
Morbidity
Quality Problems
Disability
Unsatisfactory
achievement of
clinical outcome
Patient dissatisfaction
Individual biovariability
?
Complication
Accident
Incident
Adverse event
Unsafe act::
Clinical Error
Violation
Sabotage
Quality Problems
Adverse event
Incident & Critical Incident
Notes:
Term to be avoided:
Blame, Fault, Negligence,
Recklessness
Accident:
Active Failure:
Complication
Unsafe acts
Errors
Violation
Sabotage
Errors:
Human (slips, lapses, mistakes)
Medical
Medication
Sumber:
The Canadian Patient SafetyDictionary, October 2003
Human factor
Individual biovariability
Process variation
Process failure
Process incapabilty
Latent conditions
Human factor
Special cause
Process variation
Common cause
Latent conditions
Intervensi perbaikan
Standardisasi
Process improvement:
Aims
Measurements
Planned change
Nolan model
Bentuk tim
Tetapkan tujuan (setting aims)
Tentukan pengukuran (establishing measures)
Pilih perubahan yang perlu dilakukan (selecting
changes)
Uji coba beberapa perubahan (testing multiple
changes) dalam skala kecil
Implementasi perubahan (implementing
changes)
Sebarkan ke unit yang lebih luas (spreading
changes)
Instruksi Presiden
No 5/2004
Percepatan Pembrtsn
Korupsi
Pemerintahan Daerah
UU 32/2004, UU 33/2004
Perpu 3/2005
Otonomi
daerah
PP 8/2003
akuntabilitas
Kewenangan
wajib
Pedoman organisasi
Perangkat Daerah
PP 84/2000
pedoman
PP 65/2005
KepMenPan
28/2004
Akuntabilitas
Pelay. publik
Standar
Pelayanan
Minimal
KepMenKes 1747/
2000: Bid. Kes
KepMenKes
1457/2003
Permedagri
6/2007
KepMenKes 228/
2002: RS
Kualitas layanan
Pemerataan dan kesetaraan layanan
Biaya serta kemudahan untuk mendapatkan layanan
PP 23 tahun 2005
Standar layanan BLU semestinya
memenuhi persyaratan SMART:
Specific
Measurable
Achievable
Reliable
diandalkan
Time specific
PP 65/2005
Pasal 4:
Ayat 3: Dalam penyusunan SPM yang
dimaksud pada ayat (1) ditetapkan jenis
pelayanan dasar, indikator SPM, dan
batas waktu pencapaian SPM
Masyarakat
Standar Pelayanan
Minimum
Standar
Teknis
Standar
Teknis
Standar
Teknis
Rencana Strategik
Rumah Sakit
Indikator kinerja
Rumah sakit
Standar teknis
SOP Rumah
Sakit
Ketersediaan
data
SPM
Indikator
Target
(threshold)
Medik
Penunjang
Keperawatan
Manajemen
Pelayanan gakin
Specific, Measurable,
Achievable,
Reliable,
Time specific
Penyusunan indikator:
Review indikator-indikator yang ada dari literatur maupun
dari DepKes
Review indikator-indikator yang selama ini digunakan
Identifikasi unit-unit terkait
Identifikasi indikator-indikator yang dapat dimonitor
Susun indikator
Tetapkan metoda pengumpulan data dan sumber
informasi
Tentukan metoda analisis
Sosialisasi
Tetapkan cara pelaporan indikator
Penerapan indikator:
Review:
Kaji ulang terhadap indikator, cara pengumpulan data,
analisis dan hasil analisis, pemanfaatan indikator
untuk perbaikan, tindak lanjut perbaikan
Perbaikan/penambahan/pengurangan indikator
Contoh:
Pelayanan
Medik:
Indikator
Target minimal
0%
Penyelesaian foto
rontgen plain foto biasa
Penyelsaian foto
rontgen plain foto cito
6 jam
Keperawatan
ALOS
4 hari
Gakin
40 orang
Penunjang
5%
10 menit
30 menit
Format SPM
No
Jenis
Pelayanan
Indikator
Rasionaslisa
si
Numerator
Denominator
Target
Pencapaia
n
Target
Waktu
Dimensi
mutu
Keteranga
n/ rujukan
Indikator
Dimensi mutu
Diisi dengan dimensi mutu yang mana yang terkait dengan indikator tsb
Tujuan indikator
Diisi dengan apa yang ingin ditunjukkan dengan indikatr tsb (apa
maksud dari penggunaan indikator tersebut); untuk memberi
petunjuk/tanda bahwa.
Rationalisasi
Diisi dengan latar belakang dan alasan mengapa indikator tsb perlu
diambil sebagai alat pengukuran kinerja
Jika ada istilah yang perlu dijelaskan, maka didefinisikan pada kolom
ini
Numerator (pembilang)
Denominator (penyebut)
Standar pencapaian
(threshold/target)
Diisi dengan dari mana data dapat diperoleh, apakah dari survei, dari
data rekam medik, dari register, dsb
Accesss
Efficacy
Keefektifan
Efficiency
Safety
Continuity
Of care
Technical
Competence
Amenities
Human
relation
Efisiensi
Keamanan
Kesinambungan
pelayanan
Kompetensi tehnis
Kenyamanan
Hub. Antar manusia
Dimensi Mutu
Tugas
Pilih unit pelayanan
Susun 3 indikator
Lengkapi satu indikator dg format yang
ditentukan
Susun satu sasaran mutu untuk unit tsb
Indikator
Dimensi mutu
Efficiency
Tujuan indikator
Rationalisasi
Ada kecenderungan early discharge bagi ibu segera sesudah melahirkan, sehingga
perawatan belum sempurna, ibu sudah dipulangkan, dan dapat membahayakan
bagi ibu dan bayi yang dilahirkan. Pada kasus-kasus tertentu justru terjadi
perpanjangan lama perawatan yang berakibat pasien dirugikan
Frekuensi updating
indikator (pengumpulan
data)
Tiap bulan
Numerator (pembilang)
Denominator (penyebut)
Tidak ada
Standar pencapaian
(threshold/target)
Sumber data numerator
dan denominator
Indikator
Dimensi mutu
Tujuan indikator
Rationalisasi
Frekuensi updating
indikator (pengumpulan
data)
Tiap bulan
Numerator (pembilang)
Jumlah rekam medis yang disampling yang terisi dengan lengkap pada
periode satu bulan
Denominator (penyebut)
Jumlah seluruh rekam medis yang disampling pada periode satu bulan
Standar pencapaian
(threshold/target)
90 %
Indikator
Dimensi mutu
Tujuan indikator
Rationalisasi
Setiap bulan
Numerator (pembilang)
Denominator (penyebut)
Jumlah pasien rawat inap yang dipasang infus dalam waktu satu
bulan
Standar pencapaian
(threshold/target)
5%
Indikator
Angka kejadian phlebitis di ruang rawat inap 2 hari setelah pemasangan infus
Dimensi mutu
Tujuan indikator
Rationalisasi
Dari 100 pasien yang diinfus 10 % mengalami phlebitis dari hasil survei Jan
s/d Mar 2006. Terjadiany phlebitis terkait dengan ketidak taatan dalam
menjalankan prosedur pemasangan infus. Phlebitis berpotensi untuk
terjadinya sepsis
Setiap hari
Setiap bulan
Numerator (pembilang)
Denominator (penyebut)
Jumlah pasien rawat inap yang dipasang infus dalam waktu satu bulan
Standar pencapaian
(threshold/target)
5%
Penanggung jawab
pengumpulan data
Indikator
Dimensi mutu
Efektivitas
Tujuan indikator
Rationalisasi
Frekuensi updating
indikator (pengumpulan
data)
Setiap bulan
Numerator (pembilang)
Jumlah klaim yang terbayar tepat waktu dalam waktu satu bulan
Denominator (penyebut)
Standar pencapaian
(threshold/target)
100 %
Indikator
Dimensi mutu
efektivitas
Tujuan indikator
Rationalisasi
Definisi terminologi yang
digunakan
Frekuensi updating
indikator (pengumpulan
data)
Periode dilakukan analisis
Numerator (pembilang)
Denominator (penyebut)
Standar pencapaian
(threshold/target)
Indikator
Dimensi mutu
Tujuan indikator
Rationalisasi
Definisi terminologi yang
digunakan
Frekuensi updating
indikator (pengumpulan
data)
Periode dilakukan analisis
Numerator (pembilang)
Denominator (penyebut)
Standar pencapaian
(threshold/target)
Sumber data numerator
dan denominator
Angka dekubitus :
Appropriateness dari pelayanan keperawatan
ROCE
Customer
loyalty
Customer
Satisfaction
On time
delivery
Process
People
Process
quality
Process
cycle time
Employee skills
(thru learning & growth)
References
Bapelkes Gombong (2000), Laporan Evaluasi Pasca Pelatihan Jaminan Mutu,
Mutu, Gombong.
Katz, J.M., Green, E.,(1997) Managing Quality: A Guide to System-Wide Performance
Management in Health Care,
Care, 2nd ed, Mosby, St Louis: 24-32
Meisenheimer, C.G., (1997) Improving Quality: A guide to Effective Programs,
Programs, 2nd ed, Aspen,
Maryland:33-44.
Mohr, J.J., Batalden, P.B., (2002), Improving Safety on the front lines: the role of clinical
microsystems, Qual Saf Health Care:
Care: 11:45-50.
Morris, A.H., Decision support and safety of clinical environment, Qual Saf Health Care.
Care. 11:6975.
Moss, F., Barach, P., (2002), Quality and Safety in Health Care: a time of transition,
Qual Saf Health Care,
Care, 11:1.
NHMRC (National Health and Medical Research Council), 1998, A guide to development,
implementation, and evaluation of clinical practice guidelines,
guidelines, Canberra.
Pusdiklat DepKes RI, (1996) Modul Pelatihan Jaminan Mutu Pelayanan Kesehatan Dasar di
Puskesmas,
Puskesmas, Jakarta
Reason, J., Combating omission errors through task analysis and good reminders,
Qual Saf Health Care, 11:40-44.
Schroeder, P., (1994), Improving Quality and Performance: Concepts, Programs, and
Technioques,
Technioques, Mosby, St Louis: 9-11
Swage, T., (2000), Clinical Governance in Health Care Practice,
Practice, Butterworth Heinemann,
Oxford: 197.
WHO, Division of Strengthening of Health Services District Health System, The Contemporary
use of Standards in Health Care,
Care, 1993.
UU 23/1992
Pasal 53 ayat 2
Tenaga kesehatan dalam melakukan
tugasnya berkewajiban untuk mematuhi
standar profesi dan menghormati hak pasien
UU No 8/99 Perlindungan
konsumen pasal 5
Hak Konsumen adalah :
a. hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang
dan / atau jasa;
b. hak untuk memilih barang dan/atau jasa serta mendapatkan barang dan/atau jasa
tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan;
c. hak atas informasdi yang benar, jelas, dan jujur mengani kondisi dan jaminan
barang dan/atau jasa;
DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN
d. hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang dan/atau jasa yang
digunakan;
e. hak untuk mendapatkan advokasi, perlinndungan, dan upaya penyelesaian
sengketa perlindungan konsumen secara patut;
f. hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen;
g. hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak
diskriminatif;
h. hak untuk mendapatkannkompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian, apabila
barang dan/atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak
sebagaimana mestinya;
i. hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya.
UU Perlindungan konsumen
Pasal 7
Kewajiban pelaku usaha adalah :
a. beritikad baik dalam melakukan kegiatan usahanya;
b. memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan
jaminan barang dan/atau jasa serta memberikan penjelasan penggunaan,
perbaikan dan pemeliharaan;
c. memperlakukan atau melayani konsumen secara benar dan jujur serta tidak
diskriminatif;
d. menjamin mutu barang dan/atau jasa yang diproduksi dan/atau
diperdagangkan berdasarkan ketentuan standar mutu barang dan/atau jasa
yang berlaku;
e. memberi kesempatan kepada konsumen untuk menguji, dan/atau mencoba
barang dan/atau jasa tertentu serta memberi jaminan dan/atau garansi atas
barang yang dibuat dan/atau yang diperdagangkan;
f. memberi komppensasi, ganti rugi dan/atau penggantian atas kerugian akibat
pengguunaan, pemakaian dan pemanfaatan barang dan/atau jasa yang
diperdagangkan;
g. memberi konpensasi, ganti rugi dan/atau penggantian apabila barang
dan/atau jasa yang diterima atau dimanfaatkan tidak sesuai dengan perjanjian.
UU Perlindungan konsumen
PERBUATAN YANG DILARANG
BAGI PELAKU USAHA
Pasal 8
(1). Pelaku usaha dilarang memproduksi dan/atau memperdagangkan barang dan/atau jasa yang :
a. tidak memenuhi atau tidak sesuai dengan standar yang dipersyaratkan dan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
b. tidak sesuai dengan berat bersih, isi bersih atau netto , dan jumlah dalam hitungan sebagaimana yang
dinyatakan dalam label atau etiket barang tersebut;
c. tidak sesuai dengan ukuran, takaran, timbangan dan jumlah dalam hitungan menurut ukuran yang
sebenarnya;
d. tidak sesuai dengan kondisi, jaminan, keistimewaan atau kemanjuran sebagaimana dinyatakan dalam
label , etiket atau keterangan barang dan/atau jasa tersebut;
e. tidak sesuai dengan mutu, tingkatan, komposisi, proses pengolahan, gaya, mode,atau penggunaan
tertentu sebagaimana dinyatakan dalam label atau keterangan barang dan/atau jasa tersebut;
f. tidak sesuai dengan janji yang dinyatakan dalam label, etiket, keterangan, iklan atau
DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN
promosi penjualan barang danm/atau jasa tersebut;
g. tidak mencvantumkan tanggal kadaluawarsa atau jangka waktu penggunaan/-pemanfaatan yang paling
baik atas barang tertentu;
h. tidak mengikuti ketentuan berproduksi secara halal sebagaimana pernyataan halal yang
dicantumkandalam label;
i. tidak memasang label atau membuat penjelsan barang yang memuat nama barang,ukuran, berat/isi bersih
atau netto, komposisi, atauran pakai, tanggal pembuatan,akibat sampingan, nama dan alamat pelaku usaha
serta keterangan lain untuk
penggunaan yang menurut ketenttuan harus di pasang/dibuat;
j. tidak mencantumkan infdormasi dan/atau petunjuk penggunaan barang dalam bahasa Indonesia sesuai
dengan ketentguan perundang-undangan yang berlaku.
UUPK Pasal 49
1. Setiap dokter atau dokter gigi dalam
melaksanakan praktik kedokteran atau
kedokteran gigi wajib menyelenggarakan
kendali mutu dan kendali biaya
2. Dalam rangka pelaksanaan kegiatan
sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dapat
diselenggarakan audit medis
UUPK Pasal 51
Dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan
praktik kedokteran mempunyai kewajibab:
a. memberikan pelayanan medis sesuai
dengan standar profesi dan standar prosedur
operasional serta kebutuhan medis pasien
e. menambah ilmu pengetahuan dan
mengikuti perkembangan ilmu kedokteran
dan kedokteran gigi