Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Fungsi sistem kardiovaskular adalah memberikan dan mengalirkan suplai oksigen
dan nutrisi ke seluruh jaringan dan organ tubuh yang diperlukan dalam proses
metabolisme. Secara normal setiap jaringan dan organ tubuh akan menerima aliran darah
dalam jumlah yang cukup sehingga jaringan dan organ tubuh menerima nutrisi dengan
adekuat.
Sistem kardiovaskular yang berfungsi sebagai sistem regulasi melakukan
mekanisme yang bervariasi dalam merespons seluruh aktivitas tubuh. Salah satu contoh
adalah mekanisme meningkatkan suplai darah agar aktivitas jaringan dapat terpenuhi.
Pada keadaan tertentu, darah akan lebih banyak dialirkan pada organ-organ vital seperti
jantung dan otak untuk memelihara sistem sirkulasi organ tersebut.
Sistem kardiovaskular merupakan sustu sistem transport tertutup yang terdiri
atas:
a. Jantung, sebagai organ pemompa
b. Komponen darah, sebagai pembawa materi oksigen dan nutrisi
c. Pembuluh darah, sebagai media yang mengalirkan komponen darah
Ketiga komponen tersebut harus berfungsi dengan baik agar seluruh jaringan dan
organ tubuh menerima suplai oksigen dan nutrisi yang adekuat. Otot jantung, pembuluh
darah, sistem konduksi, suplai darah dan mekanisme saraf jantung harus bekerja secara
sempurna agar sistem kardiovaskular dapat berfungsi dengan baik. Semua komponen
tersebut bekerja bersama-sama dan memengaruhi denyutan, tekanan dan volume pompa
darah untuk menyuplai aliran darah ke seluruh jaringan sesuai kebutuhan yang
diperlukan oleh tubuh. (Muttaqin, Arif., 2009:2)
Secara ringkas fungsi sistem kardiovaskuler meliputi:
a. Transportasi oksigen, nutrisi, hormone dan sisa metabolisme
Fungsi utama sistem kardiovaskular adalah memenuhi kebutuhan sistem kapiler dan
mikrosirkulasi. Komponen darah akan membawa oksigen, glukosa, asam amino, asam
lemak, hormone dan elektrolit ke sel dan kemudian mengangkut karbondioksida, urea,
asam laktat dan sisa metabolisme lainnya.
Pengertian
CAD atau penyakit arteri koroner merupakan suatu kondisi patologis yang
ditandai dengan penimbunan lipid abnormal atau bahan lemak dan jaringan fibrosa
pada dinding pembuluh darah yang mengakibatkan perubahan struktur dan fungsi
arteri serta penurunan aliran darah ke jantung. Penyakit arteriosklerosis mungkin
disebabkan akibat kelainan metabolisme lipid, koagulasi darah dan keadaan biofisika
serta biokimia dinding arteri. (Muttaqin, Arif., 2009:48)
2. Etiologi
Penyakit arteri koroner bisa menyerang semua ras, tetapi angka kejadian paling
tinggi ditemukan pada orang kulit putih. Tetapi ras sendiri tampaknya bukan
merupakan bourgeois penting dalam gaya hidup seseorang. Secara spesifik, faktorfaktor yang meningkatkan resiko terjadinya penyakit arteri koroner adalah :
Jaringan Miocard
eskemik
Supply O2 ke miocard
menurun
Metabolisme an
aerob
Seluler
hipoksia
Kerusakan
pertukaran Gas
Timbunan asam
Laktat meningkat
Fatique
Nyeri
Integritas Membran
sel berubah
Cemas
Kontraktilitas
turun
COP Turun
Intoleransi
aktifitas
Gangguan
perfusi jaringan
Penurunan
Curah jantung
Kegagalan
Pompa Jantung
Gagal Jantung
(Irawan,Adris.2013)
dalam aliran darah dan menyumbat arteri dan kapiler di sebelah distal plak yang
pecah. Struktur anatomi arteri koroner membuatnya rentan terhadap mekanisme
aterosklerosis. Arteri tersebut terpilin dan berkelok-kelok saat memasuki jantung,
menimbulkan kondisi yang rentan untuk terbentuknya ateroma. Bila ateroma yang
terbentuk semakin tebal, dapat merobek lapisan dinding arteri dan terjadi bekuan
darah (trombus) yang dapat menyumbat aliran darah dalam arter tersebut.
Hal ini yang dapat menyebabkan berkurangnya aliran darah serta suplai zat-zat
penting seperti oksigen ke daerah atau organ tertentu seperti jantung. Bila mengenai
arteri koronaria yang berfungsi menyuplai darah ke otot jantung (miokardium), makan
suplai darah jadi berkurang dan menyebabkan kematian di daerah tersebut (infark
miokard). Konsekuensinya adalah terjadi serangan jantung dan menyebabkan
timbulnya gejala berupa nyeri dada yang hebat (dikenal sebagai angina pektoris).
4. Tanda dan Gejala
Ada beberapa gejala yang lebih spesifik, antara lain:
a. Nyeri
Jika otot tidak mendapatkan cukup darah (suatu keadaan yang disebut iskemi),
maka oksigen yang tidak memadai dan hasil metabolisme yang berlebihan
menyebabkan kram atau kejang. Angina merupakan perasaan sesak di dada atau
perasaan dada diremas-remas, yang timbul jika otot jantung tidak mendapatkan
darah yang cukup. Jenis dan beratnya nyeri atau ketidaknyamanan ini bervariasi
pada setiap orang. Beberapa orang yang mengalami kekurangan aliran darah bisa
tidak merasakan nyeri sama sekali (suatu keadaan yang disebut silent ischemia).
b. Sesak napas
Merupakan gejala yang biasa ditemukan pada gagal jantung. Sesak merupakan
akibat dari masuknya cairan ke dalam rongga udara di paru-paru (kongesti
pulmoner atau edema pulmoner).
c. Kelelahan atau kepenatan
Jika jantung tidak efektif memompa, maka aliran darah ke otot selama melakukan
aktivitas akan berkurang, menyebabkan penderita merasa lemah dan lelah. Gejala
ini seringkali bersifat ringan. Untuk mengatasinya, penderita biasanya mengurangi
aktivitasnya secara bertahap atau mengira gejala ini sebagai bagian dari penuaan.
d. Palpitasi (jantung berdebar-debar)
ini
bekerja
membuka
arteri
jantung,
dan
kemudian
meningkatkan aliran darah ke otot jantung dan mengurangi gejala nyeri dada.
Bentuk nitrat bereaksi cepat, Gliseril Trinitrat, umumnya diberikan berupa
tablet atau semprot di bawah lidah, biasa digunakan untuk penghilang nyeri
dada secara cepat.
4) Angiotensin-Converting Enzyme Inhibitors (e.g. Enalapril, Perindopril) and
Angiotensin Receptor Blockers (e.g. Losartan, Valsartan).
Obatan-obatan ini memungkinkan aliran darah ke jantung lebih mudah, dan
juga membantu menurunkan tekanan darah.
5) Obatan-obatan penurun lemak (seperti Fenofibrat, Simvastatin, Atorvastatin,
Rosuvastatin).
Mary
dkk.2005.Klien
Keperawatan.Jakarta:EGC)
Gangguan
Kardiovaskular:Seri
Asuhan
c. Pemeriksaan Fisik
1) Aktivitas/istirahat:
2)
3)
4)
5)
Intervensi
Kaji keluhan pasien mengenai
nyeri dada, meliputi : lokasi,
radiasi, durasi dan faktor yang
mempengaruhinya.
Berikan posisi semi fowler
Berikan lingkungan yang
tenang, aktivitas perlahan, dan
tindakan nyaman
Bantu melakukan teknik
relaksasi (napas
dalam/perlahan,perilaku
distraksi, visualisasi,
bimbingan imajinasi
Kolaborasi dengan tim medis
pemberian obat
1)
2)
3)
4)
5)
Rasional
Data tersebut membantu
menentukan penyebab dan
efek nyeri dada serta
merupakan garis dasar untuk
membandingkan gejala pasca
terapi
Untuk mengurangi rasa tidak
nyaman serta dispnea dan
istirahat fisik juga dapat
mengurangi konsumsi
oksigen jantung.
Menurunkan rangsang
eksternal
Membantu dalam
menurunkan persepsi/respon
nyeri
Dengan terapi medis bisa
mengurangi gejala dari
penyakit tersebut
5)
Intervensi
Pantau tanda vital: frekuensi
jantung, TD,nadi
Evaluasi adanya bunyi jantung
S3,S4
Auskultasi bunyi napas
Berikan makanan porsi makan
kecil dan mudah dikunyah, batasi
asupan kafein,kopi, coklat, cola
Rasional: Untuk menghindari
kerja miokardia,
bradikardi,peningkatan frekuensi
jantung
Kolaborasi:
Berikan oksigen sesuai indikasi
Rasional: Untuk memenuhi
kebutuhan miokard,
menurunkan iskemia dan
disritmia lanjut
Pertahankan cairan IV
Rasional: Jalur yang paten
untuk pemberian obat darurat
pada disritmia/nyeri dada
Kaji ulang seri EKG
Rasional: Memberikan
informasi sehubungan dengan
kemajuan/perbaikan infark,
fungsi ventrikel, keseimbangan
elektrolit, dan efek terapi obat
Pantau laboratorium (enzim
jantung, GDA, elektrolit)
Rasional: Untuk mengetahui
perbaikan/perluasan infark
adanya hipoksia,
hipokalemia/hiperkalsemia
Berikan obat antidisritmia
1)
2)
3)
4)
Rasional
Untuk mengetahui adanya
perubahan TD,nadi secara
dini sehingga memudahkan
dalam melakukan intervensi
karena TD dapat
meningkatkan rangsangan
simpatis, kemudian turun bila
curah jantung dipengaruhi.
Rasional: Untuk megetahui
adanya komplikasi pada GJK
gagal mitral untuk S3,
sedangkan S4 karena iskemia
miokardia, kekakuan
ventrikel, dan hipertensi
pulmonal /sistemik
Rasional: Untuk mengetahui
adanya kongesti paru akibat
penurunan fungsi miokard
Rasional: Untuk menghindari
kerja miokardia,
bradikardi,peningkatan
frekuensi jantung
Rasional
1) Untuk mengetahui adanya
penurunan curah jantung
2) Vasokontriksi sistemik
diakibatkan oleh
penurunan curah jantung
3) Untuk mengetahui
adanya trombosis vena
dalam
4) Menurunkan stasis vena,
meningkatkan aliran balik
vena dan menurunkan
risiko tromboflebitis
5) Penurunan/mual terus
menerus dapat
megakibatkan penurunan
volume sirkulasi, yang
berdampak negatif pada
perfusi dan fungsi organ
6) Indikator dari perfusi
atau fungsi organ
Rasional
1) Untuk menentukan
tingkat aktivitas klien
yang tidak memberatkan
curah jantung
2)
3)
4)
5)
indikasi
Tingkatkan istirahat, batasi
aktivitas pada dasar
nyeri/respon hemodinamik,
berikan aktivitas senggang
yang tidak berat
Anjurkan pasien untuk tidak
mengejan saat defekasi
Jelaskan pola peningkatan
bertahap dari tingkat
aktivitas
Observasi gejala yang
menunjukkan tidak toleran
terhadap aktivitas
2) Menurunkan kerja
miokard, sehingga
menurunkan risiko
komplikasi
3) Dengan mengejan dapat
mengakibatkan manuver
valsava sehingga terjadi
bradikardi, menurunnya
curah jantung, takikardi
dan peningkatan TD
4) Aktivitas yang maju
memberikan kontrol
jantung, meningkatkan
regangan dan mencegah
aktivitas berlebihan
5) Palpitasi, nadi tidak
teratur, adanya nyeri
dada atau dispnea dapat
mengindikasikan
kebutuhan perubahan
program oalahraga atau
diet
Rasional
1) Data tersebut memberikan
informasi mengenai
perasaan sehat secara
umum dan psikologis
sehingga gejala pasca
terapi dapat
dibandingkan.
2) Jika pasien memerlukan
dukungan keagamaan,
konseling agama akan
membantu mengurangi
kecemasan dan rasa takut.
3) Kecemasan yang tidak
dapat dihilangkan
(respons stress)
meningkatkan konsumsi
oksigen jantung.
4) Rehabilitasi jantung yang
diresepkan dapat
membantu
menghilangkan ketakutan
akan kematian, dapat
meningkatkan perasaan
sehat.
(Doengoes, ME et all., 1999:86)
DAFTAR PUSTAKA
Baradero, Mary., dkk , 2005. Klien Gangguan Kardiovaskular : Seri Asuhan Keperawatan.
Jakarta:EGC
Doengoes M.E., et all. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman Untuk Perencanaan dan
Pendokumentasian Perawatan Pasien, Alih bahasa Kurniasa, I.M., dan Sumarwati, N.M.Jakarta:
EGC.
NAMA MAHASISWA :
MEDINA HUTAMI
NIM : P17320113050