Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
www.hoirulblog.co.cc
JURUSAN FARMASI
PURWOKERTO
2009
www.hoirulblog.co.cc
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Dalam dekade terakhir ini ada kecenderungan kasus alergi pada anak
meningkat. Masalah alergi akan menjadi masalah yang cukup dominan pada
kesehatan anak di masa yang akan datang. Penyakit infeksi tampaknya akan
pencegahan penyakit infeksi. Kasus alergi pada anak belum banyak diperhatikan
secara baik dan benar baik oleh para orang tua atau sebagian kalangan dokter
sekalipun.
Penderita yang datang ke dokter spesialis anak atau Pusat Pelayanan Kesehatan
Anak lainnya tampaknya semakin didominasi oleh kelainan alergi pada anak.
Ada kecenderungan bahwa diagnosis alergi ini belum banyak ditegakkan. Pada
umumnya tanda dan gejala alergi itu sendiri masih banyak yang belum
banyak dilakukan secara benar dan paripurna. Beberapa orang tua yang
mempunyai anak alergi sering terlihat putus asa karena penyakit tersebut sering
kambuh dan terulang. Padahal anak sudah berkali-kali minum obat bahkan
pindah dokter anak karena sakit yang diderita anaknya tidak kunjung membaik.
www.hoirulblog.co.cc
Alergi pada anak tidak sesederhana seperti yang pernah diketahui. Sebelumnya
kita sering mendengar dari dokter spesialis penyakit dalam, dokter anak, dokter
spesialis yang lain bahwa alergi itu gejala adalah batuk, pilek, sesak dan gatal.
Padahal alergi dapat menyerang semua organ tanpa terkecuali mulai dari ujung
rambut sampai ujung kaki dengan berbagai bahaya dan komplikasi yang mungkin
bisa terjadi. Alergi pada anak sangat beresiko untuk mengganggu pertumbuhan
Resiko dan tanda alergi dapat diketahui sejak anak dilahirkan bahkan sejak
www.hoirulblog.co.cc
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
orang yang bersangkutan bersifat atopik. Dengan kata lain, tubuh manusia berkasi
berlebihan terhadap lingkungan atau bahan-bahan yang oleh tubuh dianggap asing
dan berbahaya, padahal sebenarnya tidak untuk orang-orang yang tidak bersifat
(Wikipedia)
Alergi merupakan suatu proses inflamasi yang tidak hanya berupa reaksi
cepat dan lambat tetapi juga merupakan proses inflamasi kronis yang kompleks
dengan berat molekul lebih dari 18.000 dalton, tahan panas dan tahan ensim
beberapa menit sampai beberapa jam setelah makan atau terhirup pajanan alergi.
www.hoirulblog.co.cc
berdasarkan reaksi hipersensitifitas tipe I fase lambat, reaksi hipersensitifitas tipe
III dan reaksi hipersensitifitas tipe IV. Terjadi lebih dari 8 jam setelah terpapar
allergen.
Disini antigen atau alergen bebas akan bereaksi dengan antibodi, dalam
hal ini IgE yang terikat pada sel mast atau sel basofil dengan akibat terlepasnya
histamin. Keadaan ini menimbulkan reaksi tipe cepat. U rutan kejadian reaksi tipe
1. Fase Sensitasi
2. Fase Aktivasi
Waktu selama terjadi pajanan ulang dengan antigen yang spesifik, mastosit
3. Fase Efektor
Waktu terjadi respon yang kompleks (anafilaksis) sebagai efek bahan- bahan
Di sini antigen terikat pada sel sasaran. Antibodi dalam hal ini IgE dan
IgM dengan adanya komplemen akan diberikan dengan antigen, sehingga dapat
mengakibatkan hancurnya sel tersebut. Reaksi ini merupakan reaksi yang cepat
menurut Smolin (1986), reaksi allografi dan ulkus Mooren merupakan reaksi jenis
www.hoirulblog.co.cc
1. Fagositosis sel melalui proses apsonik adherence atau immune adherence
jamur. Reaksi demikian juga terjadi pada keratitis Herpes simpleks. Penyebab
1. Infeksi persisten
Pada infeksi ini terdapat antigen mikroba, dimana tempat kompleks mengendap
2. Autoimunitas
Pada reaksi ini terdapat antigen sendiri, dimana tempat kompleks mengendap
3. Ekstrinsik
Pada reaksi ini, antigen yang berpengaruh adalah antigen lingkungan. Dimana
www.hoirulblog.co.cc
limfosit T atau dikenal sebagai imunitas seluler. Limfosit T peka (sensitized T
yang timbul lebih dari 24 jam setelah tubuh terpajan dengan antigen. Reaksi
terjadi karena sel T yang sudah disensitasi tersebut, sel T dengan reseptor spesifik
pada permukaannya akan dirangsang oleh antigen yang sesuai dan mengeluarkan
besar seperti limfoblas yang mampu merusak sel target yang mempunyai reseptor
dll). Protein atau bahan kimia yang dapat menembus kulit dan bergabung dengan
protein yang berfungsi sebagai carrier. Selain itu, bagian dari sel limfosit T dapat
dirangsang oleh antigen yang terdapat di permukaan sel di dalam tubuh yang telah
berubah karena adanya infeksi oleh kuman atau virus, sehingga sel limfosit ini
menjadi ganas terhadap sel yang mengandung antigen itu (sel target). Kerusakan
sel atau jaringan yang disebabkan oleh mekanisme ini ditemukan pada beberapa
penyakit infeksi kuman (tuberculosis, lepra), infeksi oleh virus (variola, morbilli,
diolah oleh sel makrofag dan bereaksi dengan reseptor di permukaan sel limfosit
www.hoirulblog.co.cc
yang pernah berkontak dengan antigen yang sama dan beredar sebagai sel
memori.
yang mengganggu organ tertentu yang disebut organ sasaran. Organ sasaran
tersebut misalnya paru-paru maka manifestasi klinisnya adalah batuk atau asma
bronchial, bila sasarannya kulit akan terlihat sebagai urtikaria, bila organ
Alergi makanan adalah suatu kumpulan gejala yang mengenai banyak organ
dan istem tubuh yang ditimbulkan oleh alergi terhadap makanan. Tidak semua
reaksi yang tidak diinginkan terhadap makanan merupakan reaksi alergi murni,
tetapi banyak dokter atau masyarakat awam menggunakan istilah alergi makanan
untuk semua reaksi yang tidak diinginkan dari makanan, baik yang imunologik
atau non imunologik. Batasan lebih jelas dibuat oleh American Academy of
yaitu;
Istilah umum untuk reaksi yang tidak diinginkan terhadap makanan yang
ditelan. Reaksi ini dapat merupakan reaksi sekunder terhadap alergi makanan
sebagian besar penyebab reaksi yang tidak diinginkan terhadap makanan. Reaksi
www.hoirulblog.co.cc
ini dapat disebabkan oleh zat yang terkandung dalam makanan karena
yang terkandung dalam makanan misalnya; tiramin pada keju, kafein pada kopi
atau kelainan pada pejamu sendiri seperti defisiensi lactase, maltase atau respon
Associated Lymphoid Tissues) terdiri dari tonsil, patch payer, apendiks, patch
sekal dan patch koloni. Pada keadaan khusus GALT mempunyai kemampuan
intestinal (usus), permukaan epitel (dinding usus) dan dalam lamina propia
bekerja bersama untuk membatasi masuknya benda asing ke dalam tubuh melalui
untuik mencegah penetrasi benda asing seperti bakteri, virus, parasit dan protein
penyebab alergi makanan ke dinding batas usus (sawar usus). Pada paparan awal,
alergen maknan akan dikenali oleh sel penyaji antigen untuk selanjutnya
subtipe. Alergen yang intak akan diserap oleh usus dalam jumlah cukup banyak
www.hoirulblog.co.cc
dan mencapai sel-sel pembentuk antibodi di dalam mukosa usus dan orgalimfoid
usus.
dan IgM. Pada anak atopi terdapat kecenderungan lebih banyak membentuk IgE,
selanjutnya mengadakan sensitisasi sel mast pada saluran cerna, saluran napas,
kulit dan banyak oragan tubuh lainnya. Sel epitel intestinal memegang peranan
penting dalam menentukan kecepatan dan pola pengambilan antigen yang tertelan.
Selama terjadinya reaksi yang dihantarkan IgE pada saluran cerna, kecepatan dan
jumlah benda asing yang terserap meningkat. Benda asing yang larut di dalam
lumen usus diambil dan dipersembahkan terutama oleh sel epitel saluran cerna
dengan akibat terjadi supresi (penekanan) sistem imun atau dikenal dengan istilah
toleransi.
Antigen yang tidak larut, bakteri usus, virus dan parasit utuh diambil oleh
sel M (sel epitel khusus yang melapisi patch peyeri) dengan hasil terjadi imunitas
aktif dan pembentukan IgA. Ingesti protein diet secara normal mengaktifkan sel
supresor TCD8+ yang terletak di jaringan limfoid usus dan setelah ingesti antigen
berlangsung cukup lama. Sel tersebiut terletak di limpa. Aktivasi awal sel-sel
tersebut tergantung pada sifat, dosis dan seringnya paparan antigen, umur host dan
intraluminal menurun, sawar mukosa terganggu dan penurunan produksi IgA oleh
www.hoirulblog.co.cc
C. Penyebab Alergi Makanan
genetik, imaturitas usus, pajanan alergi yang kadang memerlukan faktor pencetus.
a. Faktor genetik
Alergi dapat diturunkan dari orang tua atau kakek/nenek pada penderita .
Bila ada orang tua, keluarga atau kakek/nenek yang menederita alergi kita harus
mewaspadai tanda alergi pada anak sejak dini. Bila ada salah satu orang tua yang
menderita gejala alergi maka dapat menurunkan resiko pada anak sekitar 17 –
40%. Bila ke dua orang tua alergi maka resiko pada anak meningkat menjadi 53 -
70%.
b. Imaturitas usus
Alergi makanan sering terjadi pada usia anak dibandingkan pada usia
dewasa. Fenomena lain adalah bahwa sewaktu bayi atau usia anak mengalami
alergi makanan tetapi dalam pertambahan usia membaik. Hal itu terjadi karena
belum sempurnanya saluran cerna pada anak. Secara mekanik integritas mukosa
allergen. Secara imunologik sIgA pada permukaan mukosa dan limfosit pada
lamina propia dapat menangkal allergen masuk ke dalam tubuh. Pada usus imatur
(tidak matang) sistem pertahanan tubuh tersebut masih lemah dan gagal berfungsi
sehingga memudahkan alergen masuk ke dalam tubuh. Pada bayi baru lahir sel
di saluran cerna. Dalam pertambahan usia akan meningkat sesuai dengan maturasi
www.hoirulblog.co.cc
Dilaporkan persentasi sampel serum yang mengandung antibodi terhadap
makanan lebih besar pada bayi berumur kurang 3 bulan dibandingkan dengan bayi
yang terpapar antigen setelah usia 3 bulan. Penelitian lain terhadap 480 anak yang
diikuti secara prospektif dari lahir sampai usia 3 tahun. Sebagian besar reaksi
C. Pajanan alergi
Pajanan alergi yang merangsang produksi IgE spesifik sudah dapat terjadi
sejak bayi dalam kandungan. Diketahui adanya IgE spesifik pada janin terhadap
penisilin, gandum, telur dan susu. Pajanan juga terjadi pada masa bayi. Pemberian
ASI eksklusif mengurangi jumlah bayi yang hipersensitif terhadap makanan pada
polipeptida dengan berat molekul lebih dari 18.000 dalton, tahan panas dan tahan
ensim proteolitik. Sebagian besar alergen pada makanan adalah glikoprotein dan
berkisar antara 14.000 sampai 40.000 dalton. Molekul-molekul kecil lainnya juga
21.000 dalton dan 200.000 dalton. Pada pemurnian alergen pada ikan diketahui
www.hoirulblog.co.cc
Pada susu sapi yang merupakan alergen utama adalah Betalaktoglobulin
utama pada gandul. Diantaranya BLG adalah alergen yang paling kuat sebagai
penyebab alergi makanan. Protein kacang tanah alergen yang paling utama adalah
tahun terahkir, 30% orang berkembang menjadi alergi setiap saat. Anak usia
sekolah lebih 40% mempunyai 1 gejala alergi, 20% mempunyai astma. 6 juta
orang mempunyai dermatitis. Lebih banyak lagi 9 juta orang hay fever
serangan alergi lebih dari 7 tahun Sekitar 50% orang dewasa mengetahui
penyebab gejala alergi dalam 5 tahun, tetapi 22% menderita alergi sebe;um
seumur hidupnya.
anak sekitar 6 – 8%. Setiap tahunnya diperkirakan 100 hingga 175 orang
www.hoirulblog.co.cc
meninggal karena alergi makanan. Penyebab kematian tersebut biasanya karena
anafilaktik syok, tersering karena kacang tanah. Lebih 160 makanan dikaitkan
alergi pada anak di Eropa meningkat secara dramatis dalam beberapa tahun
Gambar 1. Grafik prosentase angka kejadian alergi pada anak setiap sepuluh
pasti, tetapi beberapa ahli memperkirakan sekitar 25-40% anak pernah mengalami
masih rendah. Hal ini berkaitan dengan masih tingginya kesalahan diagnosis atau
penyakit infeksi saluran pernapasan atau diare yang dianggap lebih mematikan.
www.hoirulblog.co.cc
IV. A. MEKANISME TERJADINYA ALERGI
Untuk mengetahui resiko alergi pada anak kita harus mengetahui bagaimana
gejala alergi pada orang dewasa. Gejala alergi pada orang dewasa juga bisa
Adapun manifestasi klinik alergi pada dewasa dapat dilihat pada tabel 1. Bila
terdapat 3 gejala atau lebih pada beberapa organ, tanpa diketahui penyebab pasti
ORGAN/SISTEM
GEJALA DAN TANDA
TUBUH
Darah dan jantung merahan), nyeri dada, colaps, pingsan, tekanan darah
www.hoirulblog.co.cc
Pencernaan berak, sering buang angin (flatus), mulut berbau,
mendengus.
www.hoirulblog.co.cc
6 Sistem Saluran Sering kencing, nyeri kencing; tidak bisa mengontrol
berhubungan kelamin.
7 Sistem Susunan Sering sakit kepala, migrain, short lost memory (lupa
www.hoirulblog.co.cc
9 Jaringan otot dan Nyeri tulang, nyeri otot, nyeri sendi: Fatigue
10 Gigi dan mulut Nyeri gigi atau gusi tanpa adanya infeksi pada gigi
dermatitis.
berbeda pula, misalnya pada alergi ikan laut menimbulkan gangguan kulit berupa
urtikaria, kacang tanah menimbulkan gangguan kulit berupa papula (bintik kecil
www.hoirulblog.co.cc
seperti digigit serangga) atau furunkel (bisul). Sedangkan buah-buahan
menimbulkan gangguan batuk atau pencernaan. Hal ini juga tergantung dengan
organ yang sensitif pada tiap individu. Meskipun demikian ada beberapa pakar
Timbulnya gejala alergi bukan saja dipengaruhi oleh penyebab alergi, tapi
juga dipengaruhi oleh pencetus alergi. Beberapa hal yang menyulut atau
dapat berupa faktor fisik seperti tubuh sedang terinfeksi virus atau bakteri,
minuman dingin, udara dingin, panas atau hujan, kelelahan, aktifitas berlebihan
tertawa, menangis, berlari, olahraga. Faktor psikis berupa kecemasan, sedih, stress
atau ketakutan. Hal ini ditunjukkan pada seorang penderita autisme yang
Fenomena ini sering dianggap penyebabnya adalah karena pengaruh obat. Faktor
serangan alergi. Tanpa paparan alergi maka faktor pencetus tidak akan terjadi.
pencetus maka keluhan atau gejala alergi yang timbul jadi lebih berat. Tetapi bila
keluhan alergi tidak akan muncul. Hal ini yang dapat menjelaskan kenapa suatu
penderita asma tidak kambuh. Karena saat itu penderita tersebut sementara
terhindar dari penyebab alergi seperti makanan, debu dan sebagainya. Namun bila
www.hoirulblog.co.cc
anak mengkonsumsi makanan penyebab alergi bila terkena dingin atau terkena
pencetus lainnya keluhan alergi yang timbul lebih berat. Jadi pendapat tentang
datang dan pergi tidak menentu. Kadang minggu ini sakit tenggorokan, minggu
berikutnya sakit kepala, pekan depannya diare selanjutrnya sulit makan hingga
terjadi. Ahli alergi modern berpendapat serangan alergi atas dasar target organ
(organ sasaran).
alergi pada seseorang anak yang dapat menggganggu semua sistem tubuh dan
organ tubuh anak.. Organ tubuh atau sistem tubuh tertentu mengalami gangguan
atau serangan lebih banyak dari organ yang lain. Mengapa berbeda, hingga saat
ini masih belum banyak terungkap. Gejala tergantung dari organ atau sistem tubuh
, bisa terpengaruh bisa melemah. Jika organ sasarannya paru bisa menimbulkan
batuk atau sesak, bila pada kulit terjadi dermatitis atopik. Tak terkecuali otakpun
dapat terganggu oleh reaksi alergi. Apalagi organ terpeka pada manusia adalah
TAHUN
ORGAN/SISTEM
GEJALA DAN TANDA
TUBUH
www.hoirulblog.co.cc
Of The newborn), cold-like respiratory
dermatitis.
8 Mata
www.hoirulblog.co.cc
Tabel 3. MANIFESTASI ALERGI PADA ANAK USIA LEBIH 1 TAHUN
ORGAN/SISTEM
GEJALA DAN TANDA
TUBUH
/mengusap-usap hidung
www.hoirulblog.co.cc
lebih keras, akumulasi cairan di telinga tengah,
6 Sistem Saluran Kemih Nyeri, urgent atau sering kencing, nyeri kencing,
hingga autisme.
8 Jaringan otot dan tulang Nyeri tulang, nyeri otot, bengkak di leher
www.hoirulblog.co.cc
VI. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Uji kulit dapat dilakukan dengan uji gores (scratch test), uji tusuk (prick
test) dan uju suntik intradermal (intrademal test). Dapat dilakukan sebagai
lingkungan penderita seperti debu, bulu kucing, susu, telur, coklat, kacang dan
lain-lain. Uji kulit sangatlah terbatas nilai diagnostiknya, karena hanya bisa
mendiagnosis alergi makanan tipe 1 (tipe cepat). Hasil uji kulit bukanlah hasil
mast cell histamine release (IMCHR), provokasi intra gastral melalui endoskopi,
VII. DIAGNOSIS
tanda dan gejala alergi makanan sejak bayi dan dengan eliminasi dan provokasi.
validitasnya sangat terbatas. Hasil tes alergi positif belum tentu mengalami alergi
www.hoirulblog.co.cc
makanan. Demikian pula sebaliknya hasil negative belum tentu tidak alergi
makanan tersebut.
Jenis alergi makanan di tiap Negara berbeda tergantung usia dan kebiasaan
makan makanan tertentu. Alergi makanan pada bayi di Amerika Serikat terbanyak
disebabkan karena protein susu sapi, sereal, telur, ikan dan kedelai. Pada usia
Berbagai klinik alergi berbeda dalam melakukan eliminasi dan provokasi. Cara
dieliminasi selama 2-3 minggu dalam diet. sehari-hari. Setelah 3 minggu bila
dicurigai.
Setelah itu dilakukan diet provokasi 1 bahan makanan dalam 1 minggu bila
timbul gejala dicatat. Disebut allergen bila dalam 3 kali provokasi menimbulkan
gejala alergi.
VIII. PENATALAKSANAAN
tentang riwayat keluarga, riwayat pemberian makanan, tanda dan gejala alergi
dan beragam. Baik dengan cara yang ilmiah hingga cara alternatif, mulai yang
dari yang sederhana hingga yang canggih. Diantaranya adalah uji kulit alergi,
www.hoirulblog.co.cc
pemeriksaan darah (IgE, RASt dan IgG), Pemeriksaan lemak tinja, Antibody
release assay/BHR), Kompleks imun dan imunitas seluler, Intestinal mast cell
Cytotoxic Food Testing, ELISA/ACT, Analisa Rambut, Iridology dan Tes Nadi.
Diagnosis pasti alergi makanan tidak dapat ditegakkan hanya dengan tes
alergi baik tes kulit, RAST, Immunoglobulin G atau pemeriksaan alergi lainnya.
Sehingga menghindari makanan penyebab alergi atas dasar tes alergi tersebut
Provokasi makanan secara buta (Double Blind Placebo Control Food Chalenge
=DBPCFC). DBPCFC adalah gold standard atau baku emas untuk mencari
penyebab secara pasti alergi makanan. Mengingat cara DBPCFC tersebut sangat
rumit dan membutuhkan biaya dan waktu yang tidak sedikit. Beberapa pusat
beberapa makanan penyebab alergi selama 2-3 minggu. Setelah 3 minggu bila
www.hoirulblog.co.cc
provokasi makanan yang dicurigai. Setelah itu dilakukan diet provokasi 1 bahan
makanan dalam 1 minggu bila timbul gejala dicatat. Disebut sebagai penyebab
dilakukan secara holistik. Beberapa disiplin ilmu kesehatan anak yang berkaitan
harus dilibatkan. Bila perlu harus melibatkan bidang Neurology anak, Psikiater
anak dan lainnya. Seringkali pendapat dari beberapa ahli tersebut bertentangan
sedangkan manifestasi alergi lainnya jelas pada anak tersebut. Maka tidak ada
memakai catatan harian. Bila gejala dan gangguan perilaku penderita Autism
eliminasi provokasi untuk mencari penyebab alergi makanan tersebut satu persatu.
sesuai dengan pengalaman klinis tiap ahli atau peneliti. Sehingga banyak tercipta
pola dan variasi pendekatan diet yang dilakukan oleh para ahli dalam menangani
alergi makanan dan autisme. Banyak kasus pengendalian alergi makanan tidak
makanan hanya berdasarkan pemeriksaan yang bukan merupakan baku emas atau
“Gold Standard”.
www.hoirulblog.co.cc
dalam penanganan alergi, tetapi yang paling ideal adalah menghindari penyebab
benar, karena beresiko untuk terjadi gangguan gizi. Sehingga orang tua penderita
harus diberitahu tentang makanan pengganti yang tak kalah kandungan gizinya
dapat diganti dengan susu soya, formula hidrolisat kasein atau hidrolisat whey.,
meskipun anak alergi terhadap susu sapi 30% diantaranya alergi terhadap susu
soya. Sayur dapat dipakai sebagai pengganti buah. Tahu, tempe, daging sapi atau
daging kambing dapat dipakai sebagai pengganti telur, ayam atau ikan. Pemberian
makanan jadi atau di rumah makan harus dibiasakan mengetahui kandungan isi
A. DALAM KANDUNGAN
spesifik menjadi fenotipe Th2, sehingga alergi atopi sudah bekerja sebelum lahir.
Kehamilan yang berhasil ditandai dengan pergeseran Th1 ke Th2 di fase antar
janin. Hingga saat ini deteksi dini alergi sejak dalam kandungan belum dilakukan
secara mendalam.
dan gerakan janin di dalam perut yang sangat meningkat terutama saat malam hari
www.hoirulblog.co.cc
hingga pagi hari adalah faktor prediktif yang kuat sebagai bayi yang beresiko
alergi.
Sensitisasi dalam kandungan sudah terjadi hal ini dapat dilihat bahwa
terdapat reaksi alergi susu sapi pada neonatus. IgE ibu tidak dapat melalui sawar
plasenta, jadi yang terjadi adalah partikel protein susu sapi yang beredar dalam
darah ibu melewati plasenta. Hal ini dapat dibuktikan bahwa terdapat proliferasi
lomfosit pada tali pusat neonatus. Bayi baru lahir sudah tersentisisasi sejak dalam
kehamilan bila kadar IgE spesifik tali pusat > 0,35 kU/l.
dilakukan sejak dalam kandungan. Chandra dkk tahun 1986 meneliti 109 bayi
yang berasal dari keluarga atopi hingga usia 1 tahun. Prevalensi penyakit atopi
berkurang bila sejak trimester ke 3 hingga masa laktasi ibu dihindarkan dari susu
Deteksi alergi sejak lahir dapat dilakukan dengan pemeriksaan IgE tali
pusat, bila kadarnya > p,9 kU/l dan anggota keluarga yang alergi maka resiko
Manifestasi alergi pada anak sudah dapat diketahui sejak lahir hingga saat
usia 1 tahun. Tanda dan gejala alergi pada usia tersebut telah diungkap di atas.
Bila gejala tersebut sudah terdeteksi sebaiknya kita sudah melakukan pencegahan
www.hoirulblog.co.cc
X. PENYEMBUHAN ALERGI MAKANAN
Dermatitis atopik akan berkurang pada usia 12 tahun, tetapi bisa saja organ
sasaran berpindah karena 50 – 80% anak akan mengalami rhinitis alergik dan
asma. Alergi makanan dalam usia 0 hingga 3 tahun mempunyai prognosis yang
baik karena lebih dari 40% mengalami grow-out. Alergi yang dimulai usia 15
lebih baik, karena sekitar 40% dari mereka akan mulai rentan terhadap beberapa
jenis bahan penyebab alergi. Alergi makanan terhadap susu sapi atau ayam pada
usia di atas sekitar 1 tahun tampaknya akan mulai berkurang. Alergi terhadap telor
juga akan membaik sekitar usia di atas 2 tahun. Sedangkan makanan ikan laut
membaik di atas usia 3 tahun. Meskipun alergi makanan seperti kacang tanah,
yang terganggu dan bahaya komplikasi yang terjadi tampaknya merupakan akibat
Anak yang optimal. Permasalahan penanganan alergi pada anak yang sering kita
temukan adalah :
www.hoirulblog.co.cc
1. ALERGI MASIH MISTERIUS
Dewasa ini tehnologi kedokteran telah maju demikian pesat terutama ilmu alergi
dan imunologi, Namun tampaknya kasus alergi masih banyak yang belum
terhadap kasus alergi pada anak sangat kurang dibandingkan persoalan infeksi.
sering dianggap sebagai penyakit infeksi baik akut maupun kronis. Sehingga
banyak keluhan atau gejala alergi sering di obati dengan antibiotika. Sering
dijumpai keluhan Batuk Kronis berulang atau alergi pencernaan dengan gangguan
kenaikkan berat badan karena alergi sering diobati sebagai penyakit kronis seperti
Tuberkulosis (TBC), infeksi parasit cacing, infeksi saluran kemih atau infeksi
kronis lainnya. Karena memang tanda dan gejala alergi memang mirip dengan
Sering terjadi orang tua penderita mengetahui kalau anaknya menderita alergi
setelah sekian lama menderita, bahkan banyak juga yang baru mengetahui
www.hoirulblog.co.cc
panjang. Padahal pemberian obat jangka sangat berbahaya, terutama obat
golongan steroid. Tindakan paling ideal menghentikan gejala alergi adalah dengan
4. KELUHAN BERULANG
Sering kambuh dan berulangnya keluhan alergi, sehingga sering orang tua frustasi
dilakukan secara baik dan benar maka keluhan alergi akan berulang dan ada
akibat pemberian obat. Tak jarang para klinisi memberikan antibiotika dan steroid
5. TIMBULNYA KOMPLIKASI
pertumbuhan : malnutrisi, berat badan sulit naik, kesulitan makan berulang dan
www.hoirulblog.co.cc
6. MENGGANGGU PRESTASI SEKOLAH
Penderita alergi dapat mengakibatkan gangguan gizi ganda pada anak. Gizi ganda
artinya dapat menimbulkan kegemukan dan berat badan lebih atau bahkan
kegemukan pada anak sering terjadi pada anak alergi, terutama di bawah usia 2
tahun. Ellen WK tahun 2003 mengatakan kegemukan sering terjadi pada penderita
8. KESULITAN MAKAN
Biasanya ditandai dengan berat dan tinggi badan yang sulit bertambah. Gangguan
pencernaan karena alergi sering terjadi pada usia tertentu seperti 4 - 6 bulan atau
di atas 1 tahun. Karena saat usia tersebut sering mulai dikenalkan makanan baru.
www.hoirulblog.co.cc
maka akan terjadi sulit makan, sering muntah, sering diare, sering kembung dan
sebagainya.
Kesulitan makan atau minum susu tersebut sering disalah artikan karena
anak bosan makanan tertentu atau karena sedang tumbuh gigi. Secara khas
biasanya gangguan tersebut disertai gangguan tidur pada malam hari, seperti
bolak-balik, rewel, mengigau, berbicara dan berteriak dalam tidur atau terbangun
tengah malam.
malam hari pada bayi usia di bawah 1 tahun, ada riwayat berak darah, dengan
riwayat diare atau sulit berak yang berulang mempunyai resiko untuk terjadi
akan beresiko terjadinya kesulitan makan dan masalah kekurangan berat badan.
lebih sering untuk menerima tindakan operasi bedah. Beberapa gangguan yang
berkaitan dengan alergi makanan yang dapat beresiko dilakukan operasi bedah di
operasi polip hidung, operasi hordeolum (bintilan mata), operasi ligasi pembutuan
nenek atau saudara dekat lainnya yang alergi atau asma. Bila anak sudah
mengalami manifestasi alergi sejak lahir atau bahkan bila mungkin deteksi sejak
www.hoirulblog.co.cc
kehamilan maka harus dilakukan pencegahan sejak dini. Resiko alergi pada anak
dikemudian hari dapat dihindarkan bila kita dapat mendeteksi sejak dini.
tebal, kasur kapuk, tumpukan baju atau buku. Hindari pencetus binatang
(bulu binatang piaraan kucing dsb, kecoak, tungau pada kasur kapuk.
dan ikan di atas usia 2-3 tahun. Bila membeli makanan dibiasakan untuk
makanan tersebut.
Bila bayi minum ASI, ibu juga hindari makanan penyebab alergi.Bila ASI
formula.
XIII. RINGKASAN
yang terganggu dan bahaya komplikasi yang terjadi tampaknya merupakan akibat
yang harus lebih diperhatikan demi terbentuknya tumbuh dan kembang Anak
yang optimal.
www.hoirulblog.co.cc
Penatalaksanaan Alergi pada anak diharapkan dilakukan dengan paripurna
Tes kulit alergi sangat terbatas sebagai alat diagnosis. Hasil tes kulit
pencetus atau penyebabnya. Hal ini memerlukan pengamatan yang cermat dan
Resiko dan gejala alergi bisa diketahui atau di deteksi sejak dalam
kandungan dan sejak lahir, sehingga pencegahan gejala alergi dapat dilakukan
sedini mungkin kalau perlu sejak dalam kandungan. Resiko terjadinya komplikasi
www.hoirulblog.co.cc
www.hoirulblog.co.cc
XIV. Daftar Pustaka
2003. (unpublished)
4. Hill DJ, Firer MA, Shelton MJ, Hosking CS. Manifestations of milk allergy
www.hoirulblog.co.cc
8. Judarwanto W. Behaviour disturbance in children allergies with
10. Stubner UP, Gruber D, Berger UE, Toth J, Marks B, Huber J, Horak F.The
11. Joyce DP, Chapman KR, Balter M, Kesten S. Asthma and allergy avoidance
1997;79(1):35-42.
Companya.
15. Eseverri JL, Cozzo M, Marin AM, Botey J. Epidemiology and chronology
1998;26(3):90-97
www.hoirulblog.co.cc
16. Jolicoeur LM, Boyer JG, Reeder CE, Turner J. Influence of asthma or
allergies on the utilization of health care resources and quality of life of college
17. Eigenmann PA, Sicherer SH, Borkowski TA, et al. Prevalence of IgE-
1998;101(3):E8.
18. Hill DJ, Hosking CS, Heine RG. Clinical spectrum of food allergy in
children in Australia and South-East Asia: identification and targets for treatment.
food and inhalant allergens during the first 6 years of life. J Allergy Clin
Immunol. 1999;103(6):1173-1179.
1993;1(3):211-220.
www.hoirulblog.co.cc
22. Ahmed T, Sumazaki R, Shin K, et al. Humoral immune and clinical
Health. 1998;34(3):229-232.
23. Eseverri JL, Cozzo M, Marin AM, Botey J. Epidemiology and chronology
1998;26(3):90-97.
25. Van d Laar MA, Aalbers M, Bruins FG, et al. Food intolerance in
1992;51(3):303-306.
26. Schrander JJ, Marcelis C, deVried MP, van Santen Hoeufft HM. Does food
1997;36(8):905-908.
1998;33(11):1135-1139.
www.hoirulblog.co.cc
28. Rance R, Kanny G, Dutau G, Moneret Vautrin DA. Food allergens in
29. Nolan A, Lamey PJ, Milligan KA, Forsyth A. Recurrent aphthous ulceration
asthmatics in the first four years of life: a comparative study. Arch Dis Child 1993
Apr;68(4):481-3.
32. Trotsky MB. Neurogenic vascular headaches, food and chemical triggers.
33. Egger J, Carter CH, Soothill JF, Wilson J. Effect of diet treatment on
1992;31(5):302-307.
children with atopic eczema: a faecal eosinophil cationic protein and tumour
Allergy. 1998;26(2):181-187.
www.hoirulblog.co.cc
35. Dreborg S. Skin testing in the diagnosis of food allergy. Allergy Proc.
1991;12(4):251-254.
Htpp://www.allergies/wkm/behaviour:
39. Chandra RK, Puri S. Influence of maternal food antigen avoidance during
1986;16:563-9.
www.hoirulblog.co.cc