Professional Documents
Culture Documents
LOGO
LOGO
SEJARAH FMEA
Pertama kali dikembangkan pada tahun 60 an oleh NASA untuk
proyek pendaratan manusia ke bulan.
Company Name
LOGO
DEFINISI FMEA
Secara Etimologi, FMEA tersusun dari kata Failure
(Kegagalan) Mode (Bentuk) Effect (Akibat) and
Analysis (Analisa).
Sedang secara epistimologi, definisi FMEA
sebagaimana disebutkan dalam QS : 9000 ialah
merupakan suatu pendekatan sistematis untuk :
Company Name
DEFINISI (Lanjutan)
LOGO
DEFINISI (Lanjutan)
LOGO
LOGO
www.themegallery.com
Company Name
LOGO
1. Design (Perancangan)
2. Process (Proses)
LOGO
Company Name
LOGO
www.themegallery.com
Company Name
LOGO
4.
5.
www.themegallery.com
Company Name
LOGO
1.
2.
3.
1.
2.
3.
4.
www.themegallery.com
Company Name
PERSYARATAN FMEA
LOGO
www.themegallery.com
Company Name
LOGO
www.themegallery.com
Company Name
LOGO
Company Name
LOGO
www.themegallery.com
Company Name
LOGO
LOGO
NILAI
Akibat di pelanggan akhir
10
LOGO
NILAI
Akibat di pelanggan akhir
Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat rendah
Minor
Sangat minor
Tidak ada
Causes
Anggap input = OK
Nyatakan secara spesifik dan sejelas mungkin
Jangan nyatakan:
Operator lalai
Tetapi nyatakan:
Operator salah mengumpan benda kerja
Gunakan metoda problem solving
LOGO
Mencari cause
Metoda problem solving:
Brainstroming
Multi-voting
Fish bone
Jangan terburu-buru,
Aplikasikan: Root cause analysis cycle
LOGO
LOGO
TINGKAT KEGAGALAN
NILAI
100/1000 produk
10
50/1000 produk
20/1000 produk
10/1000 produk
5/1000 produk
2/1000 produk
1/1000 produk
0.5/1000 produk
0.1/1000 produk
0.01 produk
LOGO
LOGO
Kriteria
Tipe Inspeksi
Hampir mustahil
Sangat kecil
Kecil
Sangat rendah
Rendah
NILAI
10
X
X
X
8
7
6
LOGO
Kriteria
Tipe Inspeksi
A
Sedang
Agak tinggi
Tinggi
Sangat tinggi
Hampir pasti
Kontrol mungkin
mendeteksi
Kontrol mungkin
mendeteksi
Kontrol mempunyai
peluang yang besar
untuk mendeteksi
Kontrol hampir pasti
mendeteksi
Kontrol pasti
mendeteksi
X
X
NILAI
2
1
LOGO
RPN = S x O x D
dimana;
Makin tinggi nilai RPN, makin tinggi kebutuhan untuk mengambil
suatu tindakan.
LOGO
IMPLEMENTASI FMEA
LOGO
FMEA adalah alat analisa, mengurangi atau menghilangkan potensi masalah dan/atau
mengurangi resiko dari kegagalan
Approach : tidak menghindari nilai RPN yang tinggi , tetapi melakukan tindakan
perbaikan untuk mengurangi nilai resiko total (nilai RPN)
FMEA harus berhubungan dengan sistem yang lain. Potensi penyebab kegagalan yang
telah terindentifikasi selama FMEA, harus dikontrol oleh sistem/program yang lain,
misalnya penerapan error-proof di tooling, pengontrolan potensi penyebab melalui
program preventive maintenance, mengontrol karakteristik penting pada proses
dengan control plan
Untuk produk baru, walaupun produknya similar dengan produk sebelumnya, FMEA
tetap digunakan, untuk mengidentifikasi segala potensi kegagalan dan direview ulang
Salah satu bagian terpenting dari penerapan FMEA adalah waktu yang tepat (sebelum
kejadian)
DFMEA secara fundamental harus sudah selesai sebelum drawing diterbitkan untuk
keperluan pembuatan tooling
PFMEA secara fundamental harus sudah selesai sebelum pembuatan tooling untuk
produksi
FMEA harus diperlakukan sebagai dokumen yang hidup, dievaluasi/ diupdate ketika
terjadi claim dari customer atau terjadi defect internal.
(CONTOH KASUS)
FMEA
LOGO
LOGO
PERMASALAHAN:
PT INKA Madiun menerapkan sistem Make to Order dalam menjalankan bisnis
perusahaannya dengan duration yang sudah ditentukan. Perusahaan ini
bergerak di bidang manufacturing kereta api, jasa perawatan besar (overhall)
kereta api, perdagangan lokal, impor & ekspor barang dan jasa yang
berhubungan dengan perkeretaapian, produk pengembangan selain kereta
api (diversifikasi). PT INKA Madiun pada periode 21 September 2006 sampai
dengan 28 Februari 2007 sedang melaksanakan proyek manufacturing
carbody kereta penumpang ekonomi (K3) sebanyak 6 gerbong pesanan dari
PT KAI. Kondisi yang muncul di fabrikasi ternyata ada keterlambatan delivery
carbody kereta penumpang ekonomi (K3) yang berpengaruh di bagian proses
finishing yang dikerjakan oleh divisi kereta api. Pengerjaan kereta
penumpang ekonomi (K3) dibedakan menjadi dua tempat yaitu di divisi
manufaktur serta di divisi kereta api. Tiap tempat tersebut memberikan
kontribusi sebesar 50% dalam pengerjaan manufacturing kereta penumpang
ekonomi (K3).
LOGO
ANALISA PERMASALAHAN:
Yang menjadi fokus amatan penelitian ini adalah di divisi manufaktur yang
memproduksi carbody kereta penumpang ekonomi (K3). Dalam penelitian
ini akan dilakukan identifikasi, analisis, evaluasi serta penanganan
risiko terhadap keterlambatan delivery carbody kereta penumpang
ekonomi (K3) pada divisi manufaktur.
Identifikasi risiko dilakukan oleh focus group dengan memperhatikan key
performance indicator divisi manufaktur serta aliran fisik dan informasi
proses manufacturing carboy kereta penumpang ekonomi(K3).
Kemudian dilakukan analisis risiko dengan dengan FMEA (Failure Mode
and Effect Analysis). Hasil pengukuran ini belum dapat dijadikan acuan
dalam menentukan level risiko, oleh karena itu dilakukan evaluasi risiko
dengan menggunakan peta level risiko yang didesain secara khusus untuk
hasil pengukuran dengan FMEA. Melalui pemetaan ini, didapat level untuk
tiap risiko sehingga dapat ditentukan penanganan terhadap risiko
tersebut.Dan dilakukan penanganan risiko dengan pendekatan value
management.
Kesimpulan:Dari hasil penelitian didapatkan dua belas risiko yang berpotensi
mempengaruhi keterlambatan delivery carbody kereta penumpang ekonomi
(K3). Tiga belas agen risiko pada level BA. Sepuluh agen risiko pada level
ALARP sehingga memerlukan analisis lanjut untuk penanganan.
LOGO
Pesawat ulang alik - tidak seperti pesawat luar angkasa lainnya - badan
utama ... Pada tanggal 28 januari 1986 pesawat Challenger meledak 73
detik setelah lepas landas education.feedfury.com/content/16689381pesawat_ulang_alik.html
LOGO
LOGO
LOGO
LOGO
www.themegallery.com
Company Name