You are on page 1of 5
Prosiding Vemu Teknis Nasional Tenaga Fungsional Pertanian 2005 BUTIR-BUTIR ANGKA KREDIT DAN PENGISIAN FORMAT LAPORAN DALAM JABATAN TEKNISI LITKAYASA Hap Bupiwan Tim Penilai Unit Tim Penilat Instansi Pusat Peneluian dan Pengembangan Peternakan, JI, Raye Pajalaran, Kav E59 Bogor ENDAHULUAN Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa (TL) merupakan jenjang karier Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang memungkinkan mendapatkan pangkat sampai dengan Ill-d sesuai dengan jenjang jabatan yang fidudukinys. Jabatan fungsional pertama kali berlaku dengan Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur ‘Negara Nomor 33 tahun 1990, serta Surat Edaran Bersama Menteri Riset dan Teknologi/Ketua BPP Teknologi dan Kepala Badan Administrasi Kepegawaiaan Negara Nomor 256/M/VI/1991, No. 12/SE/1991 Jenjang jabatan Teknisi Litkayasa berdasarkan surat keputusan bersama tersebut terdiri dari 9 jenjang, Sistem penjenjangan jabatan Teknisi Litkayasa bersifat melekat antara pangkat dan jabatan, yang berarti setiap jabatan memiliki satu pangkat tertentu dalam sistem kepangkatan PNS, Dengan keluamya Keppres nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional bagi PNS hanya ada 4 (empat) jenjang jabatan, baik bagi jenjang jabatan fungsional keablian maupun jenjang jabatan keterampilan. Tulisan ini bertujuan untuk mendalami dan menyeragamkan pengertian dalam melaksanakan kegiatan dalam penghitungan Sub Unsur dan butir-butir kegiatan Pelayanan Penelitian dan Perekayasaan. PERUBAHAN JENJANG JABATAN Terbitnya keputusan yang baru yaitu Keputusan Menpan No. 23/KEP/M.PAN/2/2003, tentang Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa dan Angka Kreditnya, Keputusan Bersama Menteri Riset dan Teknologi dan Kepala BKN Nomor 01/SKB/MRT/V/2003-Nomor 45/KEP/2003 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa dan Angka Kreditnya, Dengan terbitnya Keputusan Menpan Nomor 23/KEP/M.PAN/2/2003, maka akan timbul adanya perubahan jenjang jabatan Teknisi Litkayasa yang akan berpengaruh kepada pelaksanaan dan pengelolaan jabatan Teknisi Litkayasa, Ada dua hal pokok dalam perubahan ini yaitu 1. Perubahan jenjang jabatan dari sembilan jenjang menjadi empat jenjang, 2. Butir kegiatan dan angka kredit Perubahan-perubahan jenjang tersebut erlibat pada Tabel 1 dibawah ini abel 1. Perubahan jenjang jabatan fungsional teknisilitkayasa Kep. Menpan No. 33/1990 Kep. Menpan No. 23/2003, Jabatan GolRuang Jabatan Gol/Ruang Ass. Tek. Lit, Muda Wa Tek, Lit, Pelaksana Pemula Wa Ass. Tek. Lit, Madya Wb Tek, Lit. Pelaksana Wb Ass, Tek. Litkayasa We We Aj, Tek. Lit Muda Wa Wd Aj. Tek. Lit. Madya Wa Tek. Lit. Pelaksana Lanjutan Wa Aj. Tek, Litkayasa Mb Ub Tek. Lit. Pratama We Tek. Lit. Penyelia We Tek. Lit. Muda wa iva Tek. Lit. Madya IVa Prosiging Tema Teknis Nasional Tenaga Fungsionel Pertanian 2005 Dengan adanya perubahan tersebut schinga jenjang jabatan tidak lagi melekat pada jenjang pangkat Sebagai konsekuensi hal tersebut, maka dalam sat jenjang jabatan akan ada minimal dua jenjang pangkat (Tek. Lit, Pelaksana, II-b dan Il-e), Tek. Lit. Pelaksana Lanjutan (IlI-a dan IlI-b), dan Teknisi Litkayasa Penyelia (Ill-c dan Itl-d). Konsekuensi lain juga berpengaruh kepada angka kredit (Tabel 2) Salah satu diantaranya unsur dan sub unsur kegiatan pelayanan penelitian dan perekayasaan akan mengalami perubahan yang merupakan penjabaran pembagian dari sub unsur kegiatan sehingga setiap butir kkegiatan merupakan tugas pokok pejabat Teknisi Litkayasa, (Tabel 3), Disamping adanya bukti fisik (laporan) dalam setiap melaksanakan kegiatan yang merupakan cara untuk mendapatkan angka kredit dan ‘bukan didasarkan atas penghitungan jam efektif (Kep. Menpan No. 33 / 1990). ‘Tabel 2. Unsur Kegiatan Pelayanan Penelitian dan Perekayasaan No Unsur = Sub Unsur ‘SK Menpan No. 30/1990 SK Menpan No, 23/2003 Pelayanan Kegiaian 1. Persiapan pelayanan I. Pelaksanaan Kegiatan percobaan penelitian dan 2, Pelaksanaan pelayanan 2. Pelaksanaan Kegiatan survei erekayasaan 3. Layanan jasa teknis| 3. Pelaksanaan Kegiatan rancang bbangun / perekayasaan Pelaksanaan jasa teknis Pemeliaraan alat dan fasilitas Pemasyarakatan hail litkayasa Pemrosesan hasil litkayasa Pelaksanaan Kegiatan survei Kegiatan ini merupakan satu alur saling keterkaitan, sehingga butir kegiatan satu dengan yang lain terkait dan seorang teknisi litkayasa memungkinkan dapat mengerjakan satu butir atau lebih dari tugas pokoknya. Untuk mendapatkan penilaian yang benar, maka harus membuat bukti pelaksanaan kegiatan, serta perlu adanya kejelaskan keterkaitan antara butir-butir lain dalam Sub Unsur yang sama, Bila laporan tidak menunjukkan keterkaitan dengan suatu program Penelitian, maka laporan tersebut tidak mendapat nila angka kredit Rincian kegiatan, satuan hasil atau bukti fisik kegiatan dan besarnya angka kredit bagi pejabat Teknisi Litkayasa pada Tabel 3 di bawah ini merupakan pelayanan kegiatan penelitian dan perekayasaan, BUTIR KEGIATAN JABATAN TEKNISI LITKAYASA, Dalam kegiatan teknisi litkayasa terdiri dari unsur, sub unsur dan butir-butit kegiatan. Unsur egiatan teknisi litkayasa adalah Pendidikan, Kegiatan’ Pelayanan Penelitian dan Perekayasaan, Pengembangan Profesi, dan Kegiatan Menunjang Pelaksanaan teknisi litkayasa, Unsur Pendidikan, Kegiatan Pelayanan Penelitian dan Perekayasaan, dan Pengembangan Profesi adalah Unsur Utama, sedang Kegiatan Menunjang Pelaksanaan teknisi litkayasa adalah Unsur Penunjang. Unsur tama merupakan Komponen yang sangat penting dalam pengumpulan angka kredit dengan minimal harus 80%, dan 20% angka kredit berasal dari unsur penunjang, (pada tulisan ini tidak dibahas pada uunsur pendidikan) Tabel 3. Rincian Kegiatan dan Unsur yang dinilai No fiir Regina — Kode AR Satan bast “Tebanisi Lithayasa Pelaksana Pemula (IVa)? thu ik) 7 —Menyiapkan kebutuhan pereobaan TAS 005 —Taporan 2 Mengumpolian dia 1B2 oo 3 Menvapkan Kebutuhanpembustn prosesystem/ model protetip C2008 4 Mengamtit dan memprosescontoh WDA Oa 5 Memelihara lat dan sitas El 006 & _ Menyiapkan baban penyusunan brosur, ete, booklet E30 7 Melaka playanen penrosecan has pnelien MGI 005 otocopi 8 Melaka pelayanan perrossan has peckaysaan G2 006 Teknis LitkayasaPeaksana (11/4) 1 Makukan pengmatn /pengukranobyekpercobaan MAA 008 Laporan Prosiding Tema Teknis Nasional Tenaga Fungsional Pertanian 2005 “Mengolah data percobuaa Was os 2 Mengelompokkan data survei obyek percobaan data survel H.B3 0.008 Laporan dan 3 Menyusun rangkaian proses / system / model /prototipe MLC3 0.07 __gambaricopi 4 Melakukan pengukuran / analisis HD2 — 0.06 cetak bira 5 Memperbaiki alat dan fasilitas WE2 007 6 — Membuatalat peraga dan maket F2 0.06 7 Memandu Kegiatan promosi IPTEK, IFS” 006 8 Membuat gambar, diagram dan peta NG3 0.08 ‘Teknisi Litkayasa Pelaksana Lanjutan (111/a-b ): 1 Menyusun kebutuhan percobaan WAZ 0.14 Laporan 2 Menyusun kebutuhan survei mB1 on 3 Melakukan penyetelan dan pengujian rangkaian pembuatan proses ILC.4—0.2—_Laporan dan 4 system / mode! / prototipe Melakukan pembuatan bagian-bagian ‘gambar/eopi 5 dati prototipe CS 0.11 cetak bia 6 Menguji bahan untuk kerja alat D3 os 7 Melakukan penyetelan dan kalibrasialat WES oul 8 Membuat bahan audio visual WF ous 9 Melakukan pemrosesan Iaporan MGs 027 ‘Teknisi Litkayasa Penyelia (IH / bed ): 1 Menyusun kebutuhan percobaan HAL 0.28 — Laporan 2 Menganalsa hasil percobaan WAS 046 3. Menganalisa hast survei mB4 033, 4 Merencanakan kebutuhan pembuatan proses / system J model / cr 04s prototipe 5 Melakukan pengawasan kegiatan pelayanan penelitianperckaya- = 1LC6—023, saan WD4 025 6 Melakukan layanan informasiteknisilmiah WES 021 7 Melakukan fungsi alat dan fasilitas HES 017 8 Melakuken penjaminan mutu labyfasititas mF 030 9 Melakukan penyuluhan penerapan hasil penelitian/perckayasaan 10 Menganalisa hasl pengujian unjuk kerja produk perekayasaan NGs 031 11 Melakukan supervis has peneltian/perekayasaan, WG6 031 PELAYANAN KEGAIATN PENELITIAN DAN PEREKAYASAAN 1. Pelaksanaan Kegiatan Percobaan Sub Unsur Pelaksanaan Kegiatan Percobaan ada 6 butir Kegiatan, dimana setiap butir Kegiatan ‘merupakan tugas pokok setiap jenjang jabatan Teknisi Litkayasa. Setiap butir Kegiatan merupakan satu kesatuan Kegiatan dari Sub Unsur Pelaksanaan Kegiatan Percobaan. Pelaksanaan butir kegiatan percobaan tidak mungkin dilakukan begitu saja tanpa ada kegiatan lain sebelumnya yaitu seperti menyusun rencana Percobaan, menyusun kebutuhan percobaan, —_menyiapkan kebutuhan percobaan, —melakukan Pengamatan/pengukuran obyek percobaan, dan pengolahan data percobaan. Oleh Karena itu, setelah semua Kegiatan dilaksanakan, baru disusun satu laporan Kegiatan yang komprehensif. 2. Pelaksanaan Kegiatan Survai Kegiatan Pelaksanaan Survai terdiri 4 Butir Kegiatan, yaitu ; Menyusun Kebutuban Survai, Pengumpulan data, Mengelompokkan data survai, dan Menganalisa hasil survai, Masing-masing pejabat ‘mendapatkan porsi butir kegiatan sendiri-sendiri sesuai jenjang jabatannya. Walaupun demikian masing- ‘masing butir kegiatan merupakan satu kegiatan, dan tidak mungkin terpisah dari butir kegiatan yang lain, 3. Pelaksanaan Kegiatan Rancang Bangun Kegiatan Pelaksanaan Rancang Bangun terdiri 6 Butir kegiatan, yaitu Merencanakan/Menyusun kebutuhan pembuatan proses’sistem/model/prototip; Menyiapkan kebutuhan pembuatan proses; Menyusun rangkaian pembuatan proses; Melakukan penyetelan dan pengujian; Melakukan pembuatan bagian-bagian prototip, dan Melakukan pengawasan pelayanan perekayasaan, 4 Prosiding Temu Teknis Nasional Tenaga Fungsional Pertanian 2005 Setiap butir kegiatan merupakan kegiatan yang berkaitan (seperti kegiatan Survai). Dengan buktifisik berupa Kopi/salinan cetak biru atau foto dari sistem’proses/model/prototip yang dibuat. 4. Pelaksanaan Jasa Teknis Kegiatan Pelaksanaan Jasa Teknis terdiri 4 Butit Kegiatan, yaitu Mengambil dan memproses contoh, Melakukan pengukuran/analisis, Melakukan pengujian bahan unjuk alat, dan Melakukan layanan informasi teknik ilmiah. Berdeda dengan sub unsur percobaan, pelaksanaan jasa teknis TIDAK BERKAITAN, masing-masing butir kegiatan merupakan kegiatan mandir $8, Pemeliharaan Alat dan Fasilitas Kegiatan Pemeliharaan Alat dan Fasilitas terdiri $ Butir Kegiatan, yaitu memelihara alat dan fasilitas, ‘memperbaiki alat dan fasititas, melakukan penyetelan dan kalibrasi alat, melakukan fungsi alat dan fasilitas, ‘melakukan penjaminan mutu laboratorium fasilitas. Kegiatan ini sama seperti kegiatan jasa teknis tidak berkaitan dan masing-masing butir kegiatan merupakan kegiatan mandiri, 6, Pemasyarakatan Hasil Penelitian Kegiatan Pemeliharaan Alat dan Fasititas terdiri $ Butir Kegiatan, yaitu membuat bahan audio visual; ‘membuat alat peraga dan maket; menyiapkan bahan brosur, leaflet, booklet, buku; melakukan penyuluhan penerapan hasil; dan memandu kegiatan proposi iptek (Guide). Pemberian angka kredit dapat dilakukan seperti kegiatan percobaan dan dapat dilakukan perorangan atau bersama, 7. Pemrosesan Hasil Penclitian Kewiatan Pemrosesan Hasil terdiri 6 Butir Kegiatan, yaitu melakukan pelayanan pemrosesan hasil penelitian, melakukan pelayanan pemrosesan hasil perekayasaan, membuat gambar diagram dan peta, melakukan prosesan laporan, menganalisa hasil pengujian unjuk kerja produk perekayasaan, dan melakukan supervisi pemrosesan hasil penelitian/perekayasaan, Kegiatan ini dapat dilakukan kedalam 2 kelompok yaitu Kelompok pertama : a) melakukan pelayanan pemrosesan hasil penelitian, b) melakukan supervisi pemrosesan hail penelitian, ¢) membuat gambar diagram dan peta, dan c) melakukan prosesan laporan, Kelompok kedua : a) melakukan pelayanan pemrosesan hasil perekayasaan, b) membuat gambar diagram dan peta, c) menganalisa hasil pengujian unjuk Kerja produk perekayasaan, d) melakukan supervisi pemrosesan hasil penelitian, dan e) melakukan prosesan lapora. PENGEMBANGAN PROFESI Kegiatan pengembangan profesi (karya tulis) merupakan unsur utama, unsur ini semua jejang jabatan dapat melakukannya tidak seperti dalam pelayanan penelitian yang masing-masing sudah mempunyai tugas pokok sesuai jenajng jabatannya, Semua jenjang pejabat teknisi litkayasa dapat membuat karya tulis iimiah dibidang penelitian, misalnya hasil percobaan, hasil survai, studi kasus di lapangan, review. Batasan jumlah penulis maksimal 4 ‘rang, lebih dari itu maka tidak mendapatkan angka kredit. Karya tulis ilmiah yang dibuat berbentuk buku dan bila ditulis lebih dari satu orang (maksimun 4 orang), adalah angka kredit buku dibagi menurut jumlah penulis. Sedangkan karya tulis berbentuk makalah, ‘maka angkak kredit penulis pertama adalah 60%, dan 40% sisanya dibagi rata (maksimum 3 orang). Karya tulis ilmiah dalam bentuk buku harus memenuhi ketentuan, salah satunya adalah minimal ‘mempunyai 60 halaman, atau mempunyai nomor ISBN, bila halaman kurang dari 60 halam maka tulisan tersebut dinilai sebagai bentuk makalah, Prosiding Temu Teknis Nasional Tenaga Fungsional Pertanian 2005 KEGIATAN MENUNJANG Dalam kegiatan menunjang tidak diuraikan secara rinci. Ada beberapa kegiatan yaitu : a) ‘mengajar/melatih dibidang penelitian dan perekayasaan, b) mengikuti seminar/lokakarya di bidang penelitian dan perekayasaan, c) menjadi anggota Tim Penilai Teknisi Litkayasa, d) menjadi anggota profesi, e) ‘memperoleh piagam penghargaan, dan, f) memperoleh gelar kesarjanaan lain. KESIMPULAN Unsur dan sub unsur kegiatan pelayanan penelitian dan perekayasaan akan mengalami perubahan baik dalam nilai angka Kredit, bukti fisik yaitu berupa laporan dalam setiap melaksanakan kegiatan yang merupakan cara untuk mendapatkan angka kredit dan bukan didasarkan atas penghitungan jam efektif Pengumpulan nilai angka kredit tersebut lebih menguntungkan dibandingkan dengan sistem pengumpulan angka kredit yang lama Selain bukti fisik ada Konsekuensi lain yaitu dalam satu jenjang jabatan akan ada perubahan minimal dua jenajng pangkat (Tek. Lit. Pelaksana, II-b dan ll-c), Tek. Lit. Pelaksana Lanjutan (tl-a dan 111-b), dan Teknisi Litkayasa Penyelia (IlI-c dan I1I-d). ‘Ada dua hal pokok dalam perubahan ini yaitu : a) perubahan jenjang jabatan dari sembilan jenjang menjadi emapt jenjang, dan b) butir kegiatan dan angka kredit. Dalam pembuatan bukti laporan fisik juga hharus dipahami secara benar Karena semua kegiatan harus ada kaitannya satu sama lain disamping adanya buktiketerkaitan dalam program penelitian DAFTAR BACAAN KEPPRES No. 87/' 1999 tanggal 30 Juli 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional PNS KEPPRES No. 40 / 2003 tanggal 10 juni 2003 tentang Tunjangan Jabatan Fungsional Perekayasa dan Teknisi Litkayasa, KEP. MENPAN No, 23/Kep/M.PAN/2/2003 tanggal 4 Pebruari 2003 tentang Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa dan Angka Kreditnya, KEP. BERSAMA MENRISTEK dan KEPALA BKN No. O1/SKB/MRT/V/2003 dan No. 45/KEP/2003 tanggal 5 Mei 2003 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa dan Angka Kreditnya, KEP. MENRISTEK No, 62 /M/VI/2003 tanggal 21 Juli 2003 tentang Pedoman Penyesuaian Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa KEPUTUSAN MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI No. 92 Tahun 2003, tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa dan Angka Kreditnya,

You might also like