Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Jeruk nipis (Citrus aurantifolia) merupakan salah satu komoditas
hortikultura yang berpotensi dikembangkan untuk agroindustri dan menjadi
komoditas ekspor unggulan Indonesia karena tingginya permintaan jeruk nipis
baik di pasar domestik maupun internasional. Selain itu, juga didukung dengan
kondisi alam Indonesia yang beriklim tropis dengan kekayaan alam yang
melimpah dan tanah yang subur. Jeruk nipis memiliki banyak manfaat dalam
kehidupan manusia antara lain sebagai bahan minuman, bumbu dapur, farmasi
sebagai obat herbal pereda batuk, dan sebagai sumber vitamin C. Menurut
Sarwono (1994) buah jeruk nipis memiliki bau sedap dan kadar vitamin C yang
tinggi.
Produktivitas rata-rata jeruk di Indonesia pada tahun 2004-2012 mencapai
1,5 hingga 2 juta ton jeruk tiap tahunnya (BPS, 2012). Walaupun produktivitas
jeruk di Indonesia tinggi namun pemanfaatan buah jeruk nipis belum maksimal
karena banyak buah yang rusak selama pendistribusian akibat dari sistem
perdagangan dan pemanfaatan buah jeruk nipis saat ini masih dalam keadaan
segar. Kondisi buah jeruk nipis segar yang memiliki kadar air yang sangat tinggi
menyebabkan buah jeruk nipis sangat rentan terhadap kerusakan dan cepat busuk
akibat terkontaminasi bakteri dan jamur. Oleh karena itu, untuk memperbaiki
kekurangan tersebut maka diperlukan transformasi dari buah jeruk nipis menjadi
bubuk dengan spray dryer (pengeringan semprot). Hal ini merupakan salah satu
bentuk diversifikasi pangan serta inovasi pengolahan pangan untuk buah jeruk
nipis. Bentuk bubuk memiliki berbagai keuntungan antara lain meningkatkan daya
simpan, tidak mudah rusak akibat bakteri/jamur, meningkatkan nilai ekonomis,
mempermudah proses pengolahan lanjutan, memudahkan dalam pendistribusian
serta memberikan manfaat ekonomi lainnya seperti biaya transportasi, pengepakan
serta penanganan.
Spray dryer merupakan alat pengeringan yang digunakan untuk
mengeringkan larutan berkadar air tinggi menjadi
bubuk. Keuntungan
menggunakan spray dryer adalah produk akan menjadi kering tanpa menyentuh
permukaan logam panas dan penggunaan suhu tinggi dalam pengeringan ini
diharapkan mempersingkat waktu pengeringan sehingga mengurangi kerusakan
vitamin dan komponen pada produk. Oleh karena itu, spray dryer merupakan
jenis pengering yang paling sesuai untuk bahan-bahan yang mudah mengalami
kerusakan akibat panas seperti jeruk nipis yang mengandung berbagai komponenkomponen volatil yang mudah menguap jika terpapar suhu tinggi dalam waktu
tertentu.
Keberhasilan proses pengeringan dengan spray dryer dipengaruhi oleh dua
hal yaitu kondisi pengeringan (suhu udara inlet, kecepatan aliran bahan, kecepatan
aliran udara, kondisi lingkungan) dan kondisi bahan yang akan dikeringkan (sifat
bahan, jenis dan konsentrasi bahan pengisi). Kesesuaian kedua kondisi tersebut
merupakan komposisi yang penting dalam pengeringan dengan spray dryer dan
paramater-parameter tersebut juga akan mempengaruhi kualitas bubuk yang
dihasilkan. Salah satu parameter penting dalam pengeringan ialah suhu udara
pengering. Suhu udara pengering yang digunakan dalam pengeringan spray ini
sangat tinggi, menurut Mujumdar (2005) menyatakan bahwa suhu udara
pengering yang sering digunakan dalam proses spray drying antara 150-200oC.
Proses
pengeringan
dengan
spray
dryer
membutuhkan
bahan