You are on page 1of 7

Membagi bandwith di mikrotik

Kita mengasumsikan ada tiga buah network dalam satu grup, yakni group network SD,
network SMP dan grup SMU, masing masing dengan alamat blok IP yang berbeda tiap grup
nya.

Group IP untuk SD adalah 192.168.0.0/24

Group IP untuk SMP adalah 192.168.1.0/24

Group IP untuk SMU adalah 192.168.2.0/24

[admin@workshop] > ip address print


Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic
# ADDRESS

NETWORK

BROADCAST

0 192.168.0.1/24

192.168.0.0

192.168.0.255 SD

1 192.168.2.1/24

192.168.2.0

192.168.2.255 SMP

2 192.168.1.1/24

192.168.1.0

192.168.1.255 SMU

3 227.103.3.91/28 227.103.3.80 227.103.3.95

INTERFACE

Internet

[admin@workshop] >
Kita dapat melakukan pembagian bandwith secara merata ke tiap blok tersebut, dengan
asumsi NAT sudah berjalan dengan baik. Untuk membentuk NAT dapat dilakukan dengan
perintah sebagai berikut :
[admin@workshop] > ip firewall nat print
Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic
0 chain=srcnat src-address=192.168.0.0/24 action=masquerade
http://cabikhosting.com

membagi bandiwth di mikrotik

1 chain=srcnat src-address=192.168.1.0/24 action=masquerade


2 chain=srcnat src-address=192.168.2.0/24 action=masquerade

Selanjutnya adalah membuat 2 buah rule mangle yakni prerouting dan postrouting
PREROUTING = Proses memasuki tahap routing. proses ini terjadi dari internet ke dalam
intranet network lokal. ini juga bisa terjadi proses dari internet ke internet
POSTROUTING = Proses yang terjadi setelah berada didalam routing (server).
PREROUTING dan POSTROUTING dimaksudkan sebagai jalur data sebelum dan sesudah
data tersebut masuk ke dalam route.

http://cabikhosting.com

membagi bandiwth di mikrotik

Langkah selanjutnya kita akan membuat mark untuk trafik upload dan download. dengan
aturan pertama kita akan menandai koneksi keluar dan yg kedua, semua paket, yang termasuk
pada koneksi ini
http://cabikhosting.com

membagi bandiwth di mikrotik

[admin@workshop] >ip firewall mangle print


Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic
0 chain=prerouting in-interface=SD src-address=192.168.0.0/24 protocol=!icmp
action=mark-packet new-packet-mark=0.1 passthrough=yes
1 chain=postrouting out-interface=SD dst-address=192.168.0.0/24 protocol=!icmp
action=mark-packet new-packet-mark=0.1 passthrough=yes
2 chain=prerouting in-interface=SMP src-address=192.168.1.0/24 protocol=!icmp
action=mark-packet new-packet-mark=1.1 passthrough=yes
3 chain=postrouting out-interface=SMP dst-address=192.168.1.0/24 protocol=!icmp
action=mark-packet new-packet-mark=1.1 passthrough=yes
4 chain=prerouting in-interface=SMU src-address=192.168.2.0/24 protocol=!icmp
action=mark-packet new-packet-mark=0.1 passthrough=yes
5 chain=postrouting out-interface=SMU dst-address=192.168.2.0/24 protocol=!icmp
action=mark-packet new-packet-mark=0.1 passthrough=yes

http://cabikhosting.com

membagi bandiwth di mikrotik

Sekarang kita akan membuat dua buah PCQ. Pertama disebut dengan pcq-dn yang akan
mengelompokkan semua trafik dengan alamat tujuan. Ini akan menciptakan sebuah queue yang
sifatnya dinamis untuk tiap alamat tujuan (pengguna) yang akan melakukan download ke
jaringan lokal.
Yang kedua disebut pcq-up , yang akan mengelompokkan trafik oleh alamat asal. Kita akan
mengirimkan queue ke perangkat luar sehingga ini akan menciptakan sebuah queue dinamis
untuk tiap pengguna yang upload ke internet dari jaringan local.

Selanjutnya kita menciptakan queue di tiap network.


/queue tree menciptakan peraturan yang akan membatasi klient yang terhubung ke server untuk
upload dan download.

[admin@workshop] >/queue tree print


Flags: X - disabled, I - invalid
0 name="1.UP" parent=global-in packet-mark="" limit-at=0 queue=default priority=4
max-limit=160000 burst-limit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s
1 name="2.DN" parent=global-out packet-mark="" limit-at=128000 queue=default priority=5
max-limit=128000 burst-limit=512000 burst-threshold=256000 burst-time=30s
2 name="SD-U" parent=1.UP packet-mark=0.1 limit-at=0 queue=pcq-up priority=6
http://cabikhosting.com

membagi bandiwth di mikrotik

max-limit=0 burst-limit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s


3 name="1.SD-D" parent=2.DN packet-mark=0.1 limit-at=64000 queue=pcq-dn priority=6
max-limit=64000 burst-limit=256000 burst-threshold=128000 burst-time=40s
4 name="2.SMP-U" parent=1.UP packet-mark=1.1 limit-at=0 queue=pcq-up priority=6
max-limit=0 burst-limit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s
5 name="2.SMP-D" parent=2.DN packet-mark=1.1 limit-at=64000 queue=pcq-dn priority=6
max-limit=64000 burst-limit=256000 burst-threshold=128000 burst-time=40s
6. name="2.SMU-U" parent=1.UP packet-mark=1.1 limit-at=0 queue=pcq-up priority=6
max-limit=0 burst-limit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s
7 name="2.SMU-D" parent=2.DN packet-mark=1.1 limit-at=64000 queue=pcq-dn priority=6
max-limit=64000 burst-limit=256000 burst-threshold=128000 burst-time=40s

Catatan :

http://cabikhosting.com

membagi bandiwth di mikrotik

Jika koneksi internet yang anda dapatkan dari ISP beruba bandwith share (bukan dedicated)
untuk menjaga stabilitas dan ketahanan system pembagian bandwith yang baik dianjurkan cukup
hanya dengan masing masing satu buah queue untuk proses upload dan download

[admin@workshop] >/queue tree add parent=Local queue=pcq-download packet-mark=users


[admin@workshop] >/queue tree add parent=Public queue=pcq-upload packet-mark=users

http://cabikhosting.com

membagi bandiwth di mikrotik

You might also like