ISSN 1978-6204
EFEKTIFITAS KETEBALAN ARANG AKTIF TEMPURUNG
KELAPA SEBAGAI MEDIA SARING TERHADAP
PENURUNAN COD, BOD, TSS LIMBAH CAIR
INDUSTRI TAHU
Haris Kadarusman", Enro Sujito®, Euis Fitri Aprianti??
Abstrak
Arang aktif adalah areng yang diproses sedemikian rupa schingga mempunyai vaya
serap/cbsorpsi yang tinggi ethadap baban yang berbentuk larutan atau wap, Arang aktif
dapat dibuat dan behan yang mengardung karbon baik organik alaw anorganik cetapi yang
biasa tereder di pasaran berasal deri tempurung kelapa, kayu, dan batu bara, Aran gktit
telah Glgunakan secere luas da am industri kimia, makanan/minuman dan farmasi. Pada
umumaya arang aki? digunakan sebagai Gahan peny‘erap, dan penjernil
Limb ah cair tahus adalah bahan atau materi yang timbul akibar Kegiatan produksi
‘hu. Limbah cair berasal dari sisa air perendaman, sisa air tahu yang tidak menggumpal
Potongin tahu yong hancur Karena Kurang sempurnanya proses pengyumpatan. Limbah
ccait tavu yang kersh berwame kuning moda, apabila dibiarkan akan berubah menjadi
hrtam dan berbau busuk.
Penelitian ini hertujuan mengetahui kemampuan ketebalan ang aktif tempurung
Kelapa dalam menurunkan kadar COD, BOD, TSS. fimbah cair tohu melalui
Percobian 3 variasi hetebalan, yaitu 40 cm, 50 em dan 60 cm dengan diameter 8-30 mesh
serta debit 25 mi/menit dengan: menggunakan reaktor penyering yang terbuat dari pipa
PVC volume 1500 mi
Hasil penclitian ini bahya ketebalan 60 cin mampu menurunkan kadar COD sampai
6979 ing/lt ( 59.60%) dari kadar awal 11200 mg/it, mampu menusunkan kadar BOD
Ssampat 4051.2 mg/it (64.77%) dari kadar awel 6010 mg/l dan mampu menurunkan kadar
TSS simpai 1030.8 mg/l (€1.25%) dari kadar awal 1373 mgll. Ini merupaksn
Peningkatan terdesar dibandingkan Kedua variasi orang aktif kelapa yang dicobakan,
Hasil Ul statistik terdapat perbedaan penurunan kadar COD, BOD. TSS dari 3 variasi
etebalin 40 cin, 50 cm, 60 cm arang aktif tempurung kelapa.
Kata kunet ¢ Limbah eair tahu, “rang aktit tempurung kelapa, COD, BOD. TSS,
1). Dosen Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Tanjungkorang
2) Dosen Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Tanjungkaran
3) Sia Sanitarian Dinas Kesetaian Kota Bandar Lampung
PENDAHULUAN
Peigolahan ——limbah_ ear
bagaimanapun tidak boleh menyebabkan
percemaran —tethadap —_lingkungan.
Limbeh suatu zat ssa hail produkst
industi kecil maupun besar yar sudaly
tidak terpukai lagi, kerap mencemari
lingkongan. Tidak jarang pula
pencemiman —lingkungan yang
disebabcan oleh timbak itu
membahayakan Kesehatan Tanusia
arena kandungan racun didslemnya,
‘Ada tiga macam bentuk limbah,yakni
padat, cair, gas. Ketiganya. terutama
dalam kadarkonsenirasi dan kuanttas
sera frekuensi tinggi, dapat
membahayekan apabila dibuang begitu
saja tanpa ditangani terlebih dahulu.
Oleh arena itu, beragam —upaya
itempun untuk mengursi kadar recun,
bahkan mengurangi limbah agar ciapat
diman aatkan kembali
re elo
‘RUWA JURAT—Volume?, Nomar Tan 2018 23ISSN 1978-6204
Salah satu limbah yang dapat
mencemari lingkungan berasal dari
limbah iadustri, schagai contoh industri
tahu daa tempe. Limbah air yang
dinasilkan oleh industri tah merupalcan
limbah organik yang degracabel atau
mada di uraikan oleh smikroorganisme
sevara alamiah.
Namun Karena sebaga’ besar
pemrakawsa yang bergerak dalam
industri ‘abu adalah orang-oraag_ yang
hanya mempunysi modal yang “erbatas,
pengolain limbah cair industri taku
sampai stat sekarang kebanyaken hanya
menampvng limbaht cair ke kemudian
F tabel, berarti peubah bebes tempurung kelapa,
Grarg—aktif tempurung —kelapa)
1, Chemical Oxygen Demand (COD)
Tobel 1, Hasil Pemesiksaan Kadar COD Scbelum Dan Sesudah Pereobaan
5 ate Kadar COD setelah melewatiarang akiit
Fergal Hate 09 aval Emenee
kontrol 40 5 Oem
T T1800 112009100 7900
qe 10900 $300 6200
3 “I810 10
4 6920 -
x 5640
Rata-rata 7554
RUWA JuRAL~Volume 7, Nomor *, Juni2013 25ISSN 1978-6204
Tabel 2. Penurunan Kadar COD Setelah Percobaan
Penurtnan kadar COD setelah melewati arang
Pengsleen: aktif empurung kelapa (mgt)
kontrol 40. em 30cm 60cm,
3300 3900
4870 5580 z
e235 7305
7590 3510 z
3630 ‘9600
6125 6979
Tabel 3, Rata-Rata Peauruman Kadar COD Setelal: Percobaan
Rata-rata penurunan
poe kadar COD (mg/t)_Penvruran (6)
Kontrol 1886,
4)cm_ ANTS:
S5yom 6125
“6c 6979
—e%Penurunan
Grafik 1, Rate-Rata Peaunman Kadar COD Setelah Percobasn
26 RUWAJURAL—Volume 7, Nomor 4, Juni 2013ISSN 1978-6204
2, Biochemical Oxygen Denand (BOD)
Tabel 4. Hasil Pemie-iksaan Kadar BOD. Sebelum Dan Sesudah Pereobaan
Pengukuran -KadarBODawal _‘Kedav BOD setelah melewati rang akiit
‘tempurung kelapa (ml
: & (ng!) a vent Sen _— Da
T x0 6380-6010 4495-4120
2 6290 6290 520039603105
: 3 24s C245 3031253010
4 231 6231 80 050.2451
5 6125 6125401s—_2401—_1340
Rata-rata 62542 62842 _4877___3406,2 3805,
Tabel 3. Penurunan Kadar BOD Setelzh Pereobaan
Penurunan kadar BOD setelah melewati arang
Pengubniny akiif tempurung kelapa (mg/)
= 40cm 30cm
185 2260
2330 3185
31203255
31813780 ~
3144785
283449
ata-rola penarunan
Kader BOD (g/t) Penurunan (1)
1377.2
‘2848
3449
60 em 4051.2
70 6477 f
S515
— =#=%Penurunan
z Control 40cm = 50cm = 60m
Ketebatan,
Gambar 2. Grafik Rata-Rata Pemninan Kadar BOD Setelah Pereobaan
RUWA JURAI-Volume 7,Nomor 1,Juni 2013 27ISSN 1978-6204
3. Total Suspended Soltd (SS)
‘Tabel 7. Hasil Pemeriksaan Kadar TSS. Sebelum Dan Sesudsh Pereobaar
Kailar TSS setelah melewati arang aktir
ra eS ae tempurung kelapa (mg/l)
doen Sdem Sem :
165 1240 05
1395 1040 910 365
1310 940. 735 310 ‘
1970 320 016 485
1950 730
Raia. rata 1683 954 ODN
“Tabel 8. Penurunan Kadar TSS Setelah Percabzan
Penaranan Kedar TSS seielah melewati orang ake
Pengukuran tempurung kelapa (mg/l)
& Kontrol ddem = S0em em
1 315 450 150 95
2 390, 55 385 630
=a 260 370 S75 800
4 1074 iso 1294 1485
=] 791 1220 1250 i548
Rata-raia 386 729 713810308
abel 9. Rata-Rata Penurunsin Kadar TSS Setelah Percobaan
Petlakuan een Penununan (%)
Kontrol 386 23
4332
26.27
61.25
—e%Penurunan
Control s0cm = 60cm
Ketebalan
Gambar 3. Grafik Rata-Rata Penurunan Kadar TSS Setelah Percobaan
28 RUWAJIRAL~Volume 7, Nomor 1, Juni 20134ocm — S0em
Ketebatan
ISSN 1978-6204
+ %Penururan TSS
“@%Penururan BOD
——%Penururan COD
60cm
Gambar 4, Grafik Rata-Rata Penurunan Kadar COD, BOD,TSS Setelah Pereobaan
PEMBAHASAN
Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahi ——kemampuan rang
tompurung aktif dengan ketebalan 40
em, 50cm, 60 em dalam meaurunkan
kada: COD, BOD dan TSS air limbah
industri thu di Gurmg — Sulah
Kecamatan Sukarame Kota Bandar
Lampung — tahun 2012. Dari ketiga
variasi Ketebalan 40 em, SC em, 60 em
tingkat ketebalan yang palin tinggi atau
Iwas permukaan yang paling besar
‘mem.iki kemampuan yang lebih besar
dalam menumunkan kadar COD, BOD,
TSS dalam air limbah inetustri tabu
Demikian pula dengan tingkat ketebalan
atau as permukaan yang semekin kecil
maka —-kemsmpuan — aau_— daya
serapnyapun akan semakin keeil. Dari
hasil penelitian, arang aktif tempurung
ele clengan ketcbalan 60 em memiliki
‘kemampaan yang lebih besar dalam
memununkan kadar COD, BCD, TSS.
Dari hasil_ pemeriksean kadar
COD, BOP, TSS dalam limba cair
industri taka sesudsh dia irkan pada
media arang aktif’ tempuning kelapa
pada masing-masing —_perlakuan
‘mengalami penurunan.
1. Chemical Oxygen Demand (COD)
Rata-rata_penurunan kadar COD
selelah melalui 3-variasi yaita ketebalan
40 em, 50 em, 60 em. aring tempurung
kelapa dengan ketebalan 40 em mampu
menurinkan limbah cair tahu dengan
rata-rata penurunan kadar COD setelah
melewati rang tempurung aktif 4175
(85,60%) dan. rentang penurunan 2700
mg/it hingga 6000 mg/it (23,02 % -
51,16 %) , pada ketebalax 50 cm mampu
menurunkan limba eair taku dengan
tata-rata penurunan kadar COD setelah
melewati arang tempurung akti? 6125
(52,22%) dan rentang penurunan 3300
mg/lt — 8630 (28,16 % - 73,8 %) mg/l
sedangkan ketebalan 60 em memiliki
kemampuan terbesar dalam menurunkan
limba cair tah setelah melewati arang
aktif tempurung —kelapa dengan
penuniman rata-rata kalar COD 6979
(59.50%) dan rentang penurunan 3900
ng/It ~ 9600 mz/lt (33,25 % - 81,85 % )
dari kadar COD awal sebesar’ 11200
mg/l
Hasil uji statistik anova Pada
peshitungan uji statisis diperolehF
hitumg — 25,8 dengan alpha 5%,
sehingga nilai F hitung > F tabe! dengan
@ 0.05 jadi keputusannya Ho ditolak
maka disimpulkan ada perbedaan
penurunan kadar COD setelah melalui 3
varizsi ketebalan 40 em, SO em, 6 em
arang aktif tempurung ke apa.
UWA JURAL-Yolume 7, Nemor 1, Juni 2013 29ISSN 1978-6204
2. Biochemical Demand
(BoD)
Raiasmta penuninan kadar BOD
setelah mela ui 3 variast yaitu ketebalan
40 cm, 50 cn, 60 om, arang tempurung
Kelapa dengan ketebalan 40cm mampu
menurunkan limbah cair tahu deagan
rata-rata perurunin kadar BOD se-clah
melewati armg tempurung aktif 2848
(45.34%) dan rentang penurunan [885
mg/lt hingga 3724 mgilt (30,14 % -
54.45%) , pada ketcbalem 50 em mampu
menurunkan limbah cair tahu deagan
rata-rata perurunan kadar BOD se-elah
melewati armg tempurung aktif 3449
(55,15%) dan tentang penurunan 2260
imgilt — 478! mg/l (36,14 % - 75.5. %)
mg/ltscdangkan ketebalan 60. cm
memiliki kemampuan terbesar dalam
menarinkan limbah cair tah seelah
‘melewati areng aktif tempurung kelapa
dengan penurunan rata-rata kedar BOD
4031,2 (64,77%) dan rentang penuranan
2665 mg/lt — 5225 mgt (42,61 % -
33,54 % ) dari kadar BOD awal sebesar
6010 mg/t
Faasil ji statistik anova ada
perhitunigan uji_ statistik diperoleh F
hitung = 37,74 dengan alpha 5%,
schingga nilai F hitung > F tabel deagan
4 0,03jadi_ keputusannya Ho ditolak
maka disimputkan ada perbe-aan
penurunan kidar BOD setelah melalui 3
variasi ketetalan 40 em, 50 em, 60 cm
arang aktif tempurung kelay
3. Total Suspended Solid (USS)
Rata-nita_penurunan kadar ‘TSS
setelah melalui 3 variasi yaitu ketctalan
40 cm, 50 cm, 60 em, arang tempurung
Kelapa dengan ketebalan 40: em mampu
‘menurunkan limbah eair tahu deagan
ratarata perurunan kadar TSS se-elah
melewati arng tempurung aktif 729
(43,32%) dan rentamg penurunan 450
mg/lt hingga 1220 mgt (26.74% -
72.49%), pala ketebalan 50 cm masipu
menurunkan limba air tahu deagan
ratasrata peruronan kadar TSS sevelah
melewati arang tempurung aktif 778,8
(46.27%) den rentang penururian 150
mg/It hingga 1290 (8,91 % - 76,65 %)
mailt sedagkan ketebalan 60 em
memiliki Kemampaan terbesar dalam
Oxygen
30. RUWA JURAI—Volume 7, Nomor 1, Juni 2013
menurunkan limbah cair tahu setelah
melewati arang aktif tempurung kelapa
dengan penarinan ratz-rata kadar TSS
1030.8 mgt (61,25%) dan_reniang
penurunan 695 mg/It hingga 1554 mg/It
(41,00 % - 92.34% ) dari kadar COD
wal sebesar 1375 m/l.
Hasil uji statistik anova Pada
perhitungen uji_ statistik dipewleh F
hitung — 7,161 dengan alpha 5%,
sehingga nilai F hitung > F tabel dengan
@ 0,05 jadi keputusannya Ho ditolak
maka disimputkan ada perbedaan
penurunan kadar ‘TSS setelahy melalui 3
vyoriasi ketebalan 40 em, 50 em, 60 em
arang aktif tempurang kelapa.
Limbah industri keel pangan
dapat menimbulkan masalah dalam
penangansnnya karena _mengancung
sejumlah besar karbohidmat, protein,
Jemak, garam-garam, mineral dan sisa-
sisa bahan kimia yang digunakaa dalam
pengolahan dan pembersihan, sebagai
conioh limbah industri taha dapat
menimbulkan bau yang menyerget dan
polusi berat sir bila pambuangnnnya
tidak dapat diberi perlakuan yang tepat.
Hasil penelitian ini sudah baik
teiapi metihat dari kadar COD, BOD dan
TSS asing-masing sempel_masih
melebihi boku mute yang di tetapkan
oleh Keputusan Gubernur 2rovinsi
Lampung Nomor 7 tahun 2019 untak
Jimbah industri tabu Jika limbeh ini
Jangsung di buang dapat mengekibatkan
pencemaran air tanah dan air
permukaan. Prakiraan resiko terhadap
aitr tamah yaitu berasal dari pengolehan
Jimbah eair, yang mungkin meresap dan
masuk kedalam air tanh
Resiko yang mungkin timbul
berupa timbulnya _penyakit-penyal
yang diderita oleh masyarakst yang
‘mengggunakan air tanah, seperti penyakit
keulit, penyakit. perut, dan lain-lain,
Sedangkan prokiraan resiko terhadap air
permukoan —yaitu —berasal dari
pengolahan limbah cair, yang. dibuang
ke sungai, Resiko yang timbul pada
flora, fauna, dan manusia yang
‘memanfzatkan sungai. Resiko terbesar
ng mungkin terjadi_adalah_matinya
jota air, tumbuhan air, an hewan air
asehirgga tidak logi siklus kehidupan.
Selain itu prakiramn resito terhadap
uudara, yaita resiko berasal dari baw
limbah industri tahu yang semekin Jama
tidak sedap. Akibat pencemaran tersebut
wargs khususnya pekerja pebrik merasa
Kurang nyaman akibat terhisaptya bau
ke dilam pernafasan, Tetaai bobotnya
keeil Karena pencemaran gas yang
timbal jumlahnya kecil dan bukan gas
berbehaya.
Solusi yang dapat ditakukan
antara lain yaitu dengan msnambahkan
Ketetalan arang tempurung aktif dengan
cara renyaringan seperti pada penelitian
ini sebelum di buang ke lingkungan
schingga kadar COD, BOD dan TSS nya
bisa memenuhi baku mutu Lingkungan.
Akan tetapi ditinjau dari segi ekonomi,
arang tempurung aktif mash tergolong
mahal jike digunakan untuk anenurankan
kadar COD, BOD dan TSS. Alternatif
Jain yang dapat digunakan yaitu dengan
menviungsikan IPAL yang ada di dacrah
Gunung Sulah sehingga limbah bisa di
buang ke lingkungan dengan aman.
Selaia ita pemanfaatan limkah cair bisa
dijadkan alternatif karena limbah cair
abu oie dimanfaatkan menjadi nata de
soya, pupuk eair dan biogas.
KESIMPULAN
1. Dari ketiga variasi ketebalen 40 em,
550 em, 60 em tersebut yang paling
efektif terhadap penumanan kadar
COD dalam limbah cair industri
tahu yaitu arang tingkat ketebalan
60 em dengan rata-rate perurunan
kadar COD 6979 (5E,50%) dari
kadar COD awal_sebesar 11200
my/lt
2. Dari ketiga varinsi ketobalan 40 em,
$0 em, 60 cm tersebut yang paling
efektif terhadap pemuninan kadar
BOD dalam limbah cair industri
‘ahu yaite srang tingkat ketebalon
0 em dengan rata-rate penurunan
kadar BOD 4051.2 (64.77%) dai
falar BOD awal sebesar 6010
ngllt.
Dari ketiga variasi ketekalan 40 em,
£0 cm, 60 cm tersebut yang paling
cfektif terhadap penuriman kadar
ISSN 1978-6204
‘TSS dalam limbah cair industri tala
-yaitu arang tingkat ketebalsn 60 em
dengan rala-rata penuranan kadar
TSS 1030,3 (61,28%) dari kadar
‘TSS awal sebesar 1275 mg/lt.
SARAN
1, Perla dilakukan penelitian tebin
Tanjut —terbadap —_penggunaan
berbagai jenis srang aktif schingga
dapat di ketahui bahan yang efektit
terhadap penurunan kadar COD,
BOD, TSS dari limbah cair industri
tal
2. Perlu dilakukan perelitian lanjutan
terhadap parameter limbah cair
yang lain dengan menggunaken
farang alti tempurung kelapa,
3. Armg aktif’ tempuning kelapa
sudah terbukti dapst_menurunken
kadar COD, BOD dan TSS dalam
Timboh eair industri tabu, maka di
sarankan kepacla industri tahu untuk
mengeplikasikanny naman perlu
penambahan ketebakan agar dapat
memeauhi syarct baku mutu limbeh
{industri tahu dan tempe.
DAFTAR PUSTAKA
Annisa, 2009, Mempelajari Kinetiha
Advorp: Tersedia
{http:/annisanfush:e.wordpress.co
11/2009,07/1 7/mempelajari-
Kinetika-cdsorpsif) [20° April
2009]
Aawar, Azmul, 1979, Fengantar Lim
Kesehatan Lingkungan, PY.
Mutiara Sumber Widya, Jakarta,
184 Halaman,
Evtiani, Ririn, 2004, Ketebalan Efoktif
Tempurung Kelapa Aktif Sebagat
Media Saringan — Terhadap
Penurunan Kader COD Dalam
Limbah Cair Industri, Karya Vulis
Mmih, — Jursan Kesehatan
Lingkungan, Bandar Lampung
Ferry S, 2009, Arung Batok Kelapa
et Miliaran, — Tersedia
(hup:/inasional.kormpas.com/read!
2009/11/02/08263735/Arang.Bato
kKelapa.BeromzetMiliaran) [2
November 2009]
RUWA JURAL—Volume 7, Nomor 1. Juni 2013 31Ginting,
ISSN 1978-6204
Perdana, 2007, Siem
Pengelolaan Lingkingan dan
Limba Industri, Yrama Wedya,
Bandung, 222 Halaman
Hefni, Etferdi, 2003, Telaah Kualiras
Air, Kansius, Jakarta, 255
Halaran
Indrawibawexls, 2008, Adsorpsi Kimia
Fisik 11, Jurusan. Teknik Kimia
Fakultas ‘Teknik — Universitas
Lampung, Bendar Lampung
Kaswinami, Fibria, 2007, Kajian Teknis
Pengolahan Limbah Padat dan
Cair ladustri Tahu, Megister tna
Lingkengan Program
Paseasarjana, Universitas
Diponegoro, Semarang
Keputusan Mentri Lingkungan Hidup,
1998, Noor. 03/MENLH/
‘Tentarg Baka Mutu Limba Cair
Kawasin Industri, MELE,
Fekauta
Keputusan Mentri Lingkungan Hip,
1995, Nomor. SI/MENLH/
‘Tentarg Baku Mutu Limbah Car
Kawasan Industri, = MENLH,
Jokarts,
(Krisnawan SR, EMD & BAPEDAL,
mahas swa-pkmm pdf
‘M Gompur, Adnan, 2006, Pemanferian
dan Pengolahan Linbah Taha
Tempe, Kementrian Tingkuagan
Hidup, Jakarta
Mahidah, 1993, Pencemaran Air dan
Pemarfaatan Limbah Indesit,
Rincke Cipta, Jakarta, 542
Halaman
UWA JURAL- Volume 7, Nomor ‘Juni 2013,
Meilita ‘Teyana Sembiring; ‘Tuti Sarma
Sinagn, 2010, drang Atif
(Pengenalan dan Proses
Pembuatannya), Jurusan Teknik
Industri Fekultas Teknik
Universitas Sumatera Utara,
Medan
Nurhasim; — Pramudyanto, 1991,
Penanganan Air Limbiah Pabrik
Tale, Yayasan Bina Karta Lestari
(BINTARD, Semarang.
Pandia, S. Dkk, 1985, Kimmia
Lingkungan, Direkiorat Jendal
Pendidikan Tinggi, Depslikbud,
Jakarta
Dokumentasi dan Informast
Imiah ——Lembaga_—tlmu
Pengetahuan Indonesia, 1998,
Anmg Akt Dari Tempurung
Kelapa, PDIL-LIPI, Jakarta
Rahayu; Jennie, 1993, Penenganan
Linbah Indusiri Pangan, Kaasius,
Bogor
Sinly Evan Putra, 2008, Kelapa sebagai
Bioindustri Potensial Indonesia,
Tersedia
(tip Www. Seribd Com/Doe!50
837.4/Pemanfaatan-Sabut-Dan-
‘Tempurung-Kelapa-Serta-
cang-Sawit-Untuk-
smbuatan-Asap-Cair)
September 2008]
Sugiharto, 1987,
Pengelolaan Air
Universitas Indonesia
Jaksrta, 190 halaman.
Sukardjo, 1985, Kimia Anorganik, Bina
‘Aksara, Youyakarta
Sudjana, 1995, Desain dan Analisis
Elsperimen, ‘Tarsito, Bandung,
415 Halaman,
Pusat
[08
Dasidasar
Limba,
Press,