Professional Documents
Culture Documents
1917
Perang
dunia
I,
pemakaian
black
powder
sebanyak
227.118.525lb
Banyak pabrik black powder ditutup karena kekurangan
1930.1940
pasaran.
Du Pont tidak memasarkan lagi black powder.
1973
2. Dynamites
1846
1936
1950
II-1
1974
sumbu
ledak yang
TABEL 1
KLASIFIKASI METODE PEMECAHAN BATUAN
BERDASARKAN PADA ENERGI YANG DIPERGUNAKAN
Bentuk energi yang
dipergunakan
Metode
Peledakan
Kimia
Pneumatic
Ripping
Mekanis
Impact
Fluida
Listrik
Menyemprot tanah
(soil)
Menyembur batuan
Electric arc atau
lompatan listrik
Dari metode yang disebutkan di atas, hanya energi kimia atau metode
peledakan yang dipergunakan secara luas untuk pemberaian batuan yang kuat.
Kecuali bahan peledak kimia, masih ada jenis bahan peledak lain, yaitu bahan
peledak mekanis (mechanical explosive) dan nuklir (nuclear) seperti yang
tercantum dalam klasifikasi bahan peledak menurut J.J. Manon (lihat gambar
1).
II-3
NBSPKM er ia uo e i r kh nk k m u a ni
lPnmsa i irend b ei rl ie le sm e r d i a s ki b l
eLraK e u m a t a h
GAMBAR 2.1
II-4
II-5
dengan
sendirinya
akan
bereaksi
dan
terurai
(exothermic
decomposition).
Penguraian ini menghasilkan produk yang lebih stabil, umumnya
berupa gas-gas bertekanan tinggi karena gas-gas tersebut mengembang pada
suhu tinggi akibat panas yang dihasilkan dari reaksi eksotermis.
Besarnya tenaga yang dihasilkan suatu bahan peledak terutama
tergantung pada jumlah panas yang dihasilkan selama peledakan.
Ada dua macam istilah untuk reaksi yang terjadi pada bahan peledak
kimia, yaitu detonation dan deflageration. Detonation menunjukkan
reaksi kimia yang terjadi melalui bahan peledak dengan kecepatan yang lebih
cepat daripada kecepatan suara, sedangkan deflageration menunjukkan
reaksi kimia yang lebih lambat daripada kecepatan suara.
a. Bahan peledak lemah (low explosives)
Bahan peledak lemah adalah campuran dari potasium nitrat atau sodium
nitrat, sulphur, dan charcoal yang biasa disebut black powder.
b. Bahan peledak kuat (Hight explosives)
Berdasarkan fungsinya bahan-bahan yang dipergunakan untuk membuat
bahan peledak kuat diklasifikasikan sebagai berikut:
1) Bahan peledak dasar (explosives bases)
2) Bahan bakar (combustibles)
3) Pembawa oksigen (oxygen carries), antacids
4) Penyerap (absorbents)
II-6
TABEL 2
BAHAN-BAHAN YANG DIPAKAI DALAM CAMPURAN BAHAN PELEDAK
OB = O0 2 Co -
1
2
Ho .. .. .. .. (1)
Keterangan:
Oo, Co, Ho adalah menyatakan jumlah gram atom dari masing-masing
elemen dalam bahan peledak. Dari persamaan (1) dapat dilihat angka 2 dan
didapat masing-masing dari 2 atom oksigen yang dibutuhkan untuk
setiap atom karbon dan atom oksigen yang dibutuhkan untuk setiap atom
hidrogen.
Apabila bahan peledak mengandung elemen-elemen tambahan yang
mempunyai afinitas terhadap oksigen, maka Oo harus dikoreksi menjadi
sebagai berikut:
OB = Oo Nao Cao dan lain-lain) 2Co Ho .... (2)
II-8
18 %
Trinitrotoluence (TNT)
3%
55 %
II-9
10 %
SG Pulp (SG)
12 %
2%
100 %
%
18
H0
0.396
N0
0.238
O0
0.713
C0
0.238
Ca0
-
Na0
-
TNT
0.066
0.040
0.079
0.093
AN
55
2.748
1.374
2.061
SN
10
0.118
0.353
SG
12
0.756
0.257
0.500
CC
TOTAL
2
100
3.966
1.770
0.060
3.523
0.020
0.851
0.020
0.020
0.118
OB = 3,44 3,685 = -02,41 gram atom per 100 gram campuran (negatif)
Karena kekurangan oksigen bahan peledak tersebut akan menghasilkan
sejumlah gas CO.
b. Komposisi Bahan Peledak
Membuat suatu bahan peledak dengan kualitas yang memenuhi
persyaratan tertentu memerlukan pengertian tentang campuran bahanbahan dalam bahan peledak dan bagaimana kemungkinan reaksinya.
Sebagai prosedur dasar dapat dipakai prinsip neraca oksigen, dimana hasil
peledakan hanya membentuk CO2, H2O, N2 dan biasanya oksida padat.
Perbandingan bahan-bahan dalam campuran dapat ditentukan dengan
dua cara:
1) Bahan peledak mengandung AN, NG dan wood pulp (SG) yang perlu
dihitung berapa perbandingan setiap bahan dalam campuran. Apabila
permsamaan reaksinya diketahui maka dapat dihitung sebagai berikut:
a AN + b NG + c SG = d CO2 + H2O = f N2
atau
11 NH4NO3 + 2 C3H5 (NO3)3 + C6H10O5 = 12CO2 + 32H2O + 14 N2
substitusikan berat molekul untuk setiap senyawa.
11 (80) + 2 (227) + 1 (162) = 12 (44) + 32 (18) + 14 (28)
1496 gram = 1496 gram
Jadi prosentase masing-masing bahan (senyawa) adalah:
AN = 100 x (880/1496) = 58,8 %
NG = 100 x (454/1496) = 30,4 %
II-11
peledak
ANFO
AN
%
X
Ho
5,00 X
No
2,50 X
Oo
3,75 X
Co
-
FO
Total
Y
1,00
14,80 Y
(5,00 X + 14,80) 2,50 X
3,75 X
7,10 Y
7,10 Y
II-12
1 pound
1 pound
1 pound
40 % straight dynamite
1,25 x 8 cartridge
1,25 x 8 cartridge
sama
sama
kecepatan
detonasi
tidak
terkurung
(unconfined
II-15
GAMBAR 2.3
MONOGRAM WEIGHT CARTRIDGE STRENGTH DAN CARTRIDGE
COUNT
Karena bahan peledak umumnya dipergunakan dalam keadaan
tingkat pengurungan tertentu, harga kecepatan detonasi dalam keadaan
terbuka atau tidak terkurung lebih berarti. Sebagian pabrik mengukur
kecepatan detonasi di dalam kolom bahan peledak berdiameter 1 yang
tidak terkurung, walaupun beberapa pengukuran dilakukan di dalam
pengurungan dengan pipa besi dengan diameter berbeda-beda.
Kecepatan detonasi dari suatu bahan peledak tergantung pada density,
bahan-bahan (ingredients) yang terdapat dalam bahan peledak, ukuran
II-16
dalam
gambar
dapat
dipergunakan
untuk
GAMBAR 2.4
MONOGRAM HUBUNGAN KECEPATAN TEKANAN
DETONASI DAN BERAT JENIS BAHAN PELEDAK
e.
II-19
dari
detonasi
suatu
bahan
peledak
komersial
II-20
5.
Class 2
0.16 to 0.33
Class 3
0.33 to 0.67
DYNAMITES
II-21
II-22
c.
a. Blasting Gelatin
Blasting gelatin mempunyai tekstur karet, komposisinya adalah
nitroglyserin ditambah nitrocellulose yang dikenal sebagai guncotton.
Antacid ditambahkan untuk stabilitas penggudangan atau penyimpanan.
Wood meal biasanya ditambahkan untuk memperbaiki kepekaan.
Sifat blasting gelatin adalah kecepatan detonasi yang tinggi dan
mempunyai ketahanan terhadap air yang sempurna, tetapi menghasilkan
fumes dalam volume yang besar. Blasting gelatin sangat cocok untuk
peledakan di bawah air atau dipergunakan di dalam sumur dalam dengan
tekanan air yang tinggi, namun jarang dipakai karena mahal. Blasting
gelatin juga dikenal dengan nama oil well explosive.
B b. Straight Gelatin
Straight gelatin adalah padat, mempunyai tekstur plastis, dari
nitriglyserin, nitrocellulose, antacid,sodium nitrat, carbonaceous fuel dan
kadang-kadang sulfur. Karena gelatin cenderung melapisi bahan-bahan
II-23
8. BLASTING AGENTS
Blasting agent adalah suatu campuran yang terdiri dari bahan bakar dan
oxidizer dimaksudkan untuk peledakan dan bahan-bahan campuran tersebut
tidak ada yang dapat diklasifikasikan sebagai bahan peledak. Produk akhir
sebagai campuran dan dibungkus untuk dipakai atau dikapalkan tidak dapat
diledakkan memakai blasting cap no. 8.
Blasting agent disebut juga dengan nama nitrocarbonitrate. Blasting
agent dapat mengandung bahan tambahan bukan bahan peledak seperti TNT
merubah klasifikasi campuran dari formula Sluries dan blasting agent
menjadi high explosive.
a. Dry Blasting Agent
blasting
agent
adalah
aman
dalam
BAB III
KESIMPULAN
III.1.
Kesimpulan
II-28
1. Bahan peledak dimulai dari Black Podwer, Dynamite, ANFO, bahkan sampai
ke Initiating device yang dikendalikan oleh alat.
2. Menurut J.J. Manon bahan peledak dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu
Bahan peledak Mekanis, Bahan Peledak Kimia, dan bahan peledak Nuklir.
Bahan peledak Kimia dibedakan menjadi dua yaitu Bahan Peledak Kuat dan
Bahan Peledak lemah.
3. Bahan Peledak memiliki beberapa sifat yaitu Kekuatan ( Strength ),
Kecepatan Detonasi ( Detonation Velocity ), Kerapatan ( Density ), Tekanan
Detonasi ( Detonation Pressure ), Ketahanan Terhadap air ( Water
Resistence ), Kelas Gas-gas Beracun ( Fumes Class),
4. Blasting agent adalah suatu campuran yang terdiri dari bahan bakar dan
oxidizer dimaksudkan untuk peledakan dan bahan-bahan campuran tersebut
tidak ada yang dapat diklasifikasikan sebagai bahan peledak
II-29