You are on page 1of 27

PENGARUH CAHAYA DAN PERENDAMAN MENGGUNAKAN

AIR TAJIN PADA KACANG TANAH


LAPORAN PENELITIAN
Dibuat untuk memenuhi tugas Biologi

Oleh:

Agus Raka Adipa


Ayang Wira Widyastawan
Andi Ainil Mufida Tanra
Siti Dewi Rahayu

Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah


Dinas Pendidikan Daerah
SMA Negeri Model Terpadu Madani
Maret 2010

HALAMAN PENGESAHAN
Nama

: Agus Raka Adipa

Ayang Wira Widyastawan


Andi Ainil Mufida Tanra
Siti Dewi Rahayu
Judul

: Pengaruh Cahaya dan Perendaman Menggunakan Air Tajin Pada


Kacang Tanah

Palu, 07 September 2010


Pembimbing

Ihwan S.Pd., M.Pd


NIP. 131961532

Mengetahui,
Kepala Sekolah SMAN Model Terpadu Madani

Drs. H. Ibrahim Janat, M.Pd


NIP. 195701010 1987031 011

ABSTRAK

ii

Penelitian ini berjudul Pengaruh Cahaya dan Perendaman Menggunakan Air Tajin Pada
Kacang Tanah . Penelitian ini dilakukan mulai 4 Agustus sampai dengan 7 September 2010.
Lokasi penelitian adalah SMA Model Terpadu Madani dan dilanjutkan disalah satu rumah
peneliti. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah air tajin (air beras) dapat
menhentikan masa dormansi tumbuhan serta mengetahui pengaruh cahaya terhadap
perkembangan dan pertumbuhan tanaman.
Populasi yang digunakan merupakan seluruh kacang tanah yang tersedia dan sampel dalam
penelitian ini adalah 8 polibag yang berisi masing-masing 3 buah biji kacang tanah. . Teknik
pengambilan sampelnya adalah dengan cara pemilihan secara disengaja. Penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan
bahwa air tajin (air beras) dapat menghentikan masa dormansi tanaman serta cahaya
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Kata kunci : kacang tanah, dormansi, air tajin, air, cahaya

Kata Pengantar
Syukur Alhamdulillah, peneliti panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
hanya dengan rahmat-Nya lah sehingga penulisan karya tulis ilmiah ini yang berjudul

iii

Pengaruh Cahaya dan Perendaman Menggunakan Air Tajin Pada Kacang Tanah dapat
diselesaikan dengan baik. Dengan selesainya penelitian ini, peneliti mengucapkan terima
kasih kepada Bapak Drs. H. Ibrahim Janat, M.Pd selaku kepala SMA Negeri Model Terpadu
Madani Palu, Bapak Ihwan S.Pd., M.Pd selaku pembimbing, dan kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyelesaian laporan penelitian kami.
Guna penyempurnaannya, peneliti sangat mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca. Semoga karya tulis ini dapat menjadi bahan bacaan dan
masukan yang bermanfaat sehingga dapat menambah wawasan kita semua. Amin.
Palu, 7 September 2010
Penulis

iv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN KARYA TULIS

ii

PERNYATAAN ORISINALITAS

iii

ABSTRAK

iv

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

vi

DAFTAR TABEL

viii

DAFTARLAMPIRAN
BAB I

BAB II

PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang

1.2

Rumusan Masalah

1.3

Tujuan Penelitian

1.4

Kegunaan Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kacang Tanah

BAB III

ix

2.2 Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan dan Pertumbuhan

2.3 Faktor Air

2.4 Faktor Cahaya

2.5 Kerangka Pikir

METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

3.2 Jenis Penelitian

3.3 Populasi dan Sampel

3.4 Tekhnik Pengumpulan Data


3.4.1 Metode Observasi

3.4.2 Teknik Dokumentasi

3.5 Instrumen Penelitian

BAB IV

BAB V

3.5.1 Bahan dan alat penelitian

3.5.2 Prosedur Penelitian

3.6 Prosedur Penelitian

3.7 Data Penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Hasil Pengukuran Kacang Tanah
di Tempat Terang dan Gelap

11

4.2

14

Pembahasan

PENUTUP
5.1

Kesimpulan

16

5.2

Saran

16

DAFTAR PUSTAKA

17

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

21

DAFTAR TABEL

vi

4.1.1

Hasil Wawancara

11

DAFTAR LAMPIRAN

vii

LAMPIRAN I
Lampiran 1 a,b daerah penelitian untuk sampel Metroxylon sp (sagu)
yang menampung jumlah
mata air yang besar

18

Lampiran 2 a,b daerah penelitian untuk sampel Metroxylon sp (sagu)


yang menampung jumlah
mata air kecil

18

Lampiran 3 a,b gambar pada saat pengukuran debit air

19

Lampiran 4 skema ketinggian air pada bak

19

LAMPIRAN II
Biodata warga yang diwawancarai

20

viii

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan tanaman polong-polongan atau
legum. Untuk menanam tanaman ini biasanya dilakukan dengan menanam bijinya. Pada
mulanya biji kacang tanah tidak mengeluarkan tunas, barulah ketika ditanam di tanah
dan diberikan cukup air, tumbuhan kacang tanah akan mulai tumbuh.
Masa dimana biji kacang tanah tidak mengeluarkan tunas disebut dengan masa
dormansi atau masa dimana tumbuhan tidak mengeluarkan tunas dapat juga dikatakan
berhenti tumbuh sementara yang biasanya diakibatkan tidak adanya air. Melihat hal ini
maka peneliti melakukan penelitian guna mengetahui bisa tidaknya menghentikan masa
dormansi pada kacang tanah dengan menggunakan zat cair selain air, yaitu dengan
menggunakan air tajin.
Selain itupula dalam penelitian kali ini peneliti juga melakukan penelitian
pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan tanaman kacang tanah, sehingga peneliti
mengambil judul penelitian Pengaruh Cahaya dan Perendaman Menggunakan Air Tajin
Pada Kacang Tanah

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka penulis merumuskan
masalah sebagai berikut:
1. apakah air tajin dapat menghentikan masa dormansi kacang tanah?
2. apakah cahaya dapat mempengaruhi pertubuhan dan perkembangan kacang tanah?
3. bagaimanakah pertumbuhan dan perkembangan kacang tanah yang direndam
menggunakan air tajin yang mendapatkan cahaya dan yang tidak mendapatkan
cahaya?

1.3 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan penulisan karya tulis ini adalah:
1. mengetahui air tajin dapat menghentikan masa dormani kacang tanah.

2. mengetahui cahaya dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan kacang


tanah.
3. mengetahui pertumbuhan dan perkembangan kacang tanah pada tempat yang
mendapat cahaya dan di tempat gelap.

1.4 Kegunaan Penelitian


Penelitian ini diharapkan memberi manfaat berupa :
1. Bagi sekolah dan siswa, diharapkan penelitian ini dapat memberikan sumbangan
pemikiran dalam bidang studi biologi
2. Bagi peneliti, memberikan masukan yang berguna bagi penelitian sejenis dimasa
yang akan datang.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1

Kacang Tanah

Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan tanaman polong-polongan atau


legum dari famili Fabaceae, kedua terpenting setelah kedelai di Indonesia. [1] Kacang
tanah merupakan sejenis tanaman tropika. Ia tumbuh secara perdu setinggi 30 hingga 50
cm (1 hingga 1 kaki) dan mengeluarkan daun-daun kecil.
Tanaman ini adalah satu di antara dua jenis tanaman budidaya selain kacang bogor,
Voandziea subterranea yang buahnya mengalami pemasakan di bawah permukaan
tanah. Jika buah yang masih muda terkena cahaya, proses pematangan biji terganggu.
Nama lain dari kacang tanah adalah kacang una, suuk, kacang jebrol, kacang bandung,
kacang tuban, kacang kole, kacang banggala. Bahasa Inggrisnya kacang tanah adalah
peanut atau groundnut (www.wikipedia.com).

2.2 Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Dan Pertumbuhan Tumbuhan


Menurut Priadi (2007:3) secara garis besar, pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan dipengaruhi oleh hasil interaksi tiga tingkatan pengendalian, yaitu tingkat
intraselular, tingkat interselular, dan tingkat lingkngan. Pengendalian pada tingkat
intraselular terjadi di dalam sel, meliputi pengendalian genetik pertumbuhan dan
perkembangan. Pengendalian pada tingkat interselular terjadi diantara sel yang
dilakukan oleh substansi pertumbuhan. Pengendalian pada tingkat lingkungan terjadi di
luar organisme.
Faktor luar tumbuhan yang sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan, yaitu faktor lingkungan berupa
1. cahaya
2. suhu
3. oksigen
4. kelembapan.
(http://gurumuda.com/bse/faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-danperkembangan-tumbuhan)

Sedangkan menurut Priadi (2007:4), faktor-faktor lingkungan yang mengendalikan


pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan, antara lain air, oksigen, karbon dioksida,
suhu, cahaya, unsur hara dalam tanah, dan polutan.
2.2 Faktor Air
Keberadaan air bagi makhluk hidup sangat vital. Begitu juga bagi tumbuhan, air
sangat dibutuhkan dalam berbagai reaksi kimia penyusunnya ataupun penguraian zat.
Tumbuhan yang kekurangan air akan nampak layu, warna hijau pada tumbuhan akan
berubah menjadi kuning. Dan akhirnya bisa kering serta mati. Hal tersebut terjadi karena
proses penyusunan zat makanan melalui peristiwa fotosintesis menjadi terhambat.
Akibatnya tumbuhan akan mati, untuk membatasi keluarnya air yang berlebihan,
biasanya tumbuhan melakukan berbagai cara adaptasi. Cara yang dilakukan misalnya
pembentukan lapisan lilin, penyempitan ukuran daun, adanya rambut daun (trikoma),
letak stomata pada permukaan daunbagian bawah, atau ada pula daun yang
termodifikasi menjadi duri. Priadi (2007:4)
2.3 Faktor Cahaya
Sinar matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk dapat melakukan
fotosintesis (khususnya tumbuhan hijau). Jika suatu tanaman kekurangan cahaya
matahari, maka tanaman itu bisa tampak pucat dan warna tanaman itu kekuningkuningan (etiolasi). Pada kecambah, justru sinar mentari dapat menghambat proses
pertumbuhan. (www.perpustakaanonline.biologi.org)
Kualitas, intensitas, dan lamanya radiasi yang mengenai tumbuhan mempunyai
pengaruh yang besar terhadap berbagai proses fisiologi tumbuhan. Cahaya
mempengaruhi pembentukan klorofil, fotosintesis, fototropisme, dan fotoperiodisme.
Efek cahaya meningkatkan kerja enzim untuk memproduksi zat metabolik untuk
pembentukan klorofil. Sedangkan, pada proses fotosintesis, intensitas cahaya
mempengaruhi laju fotosintesis saat berlangsung reaksi terang. Jadi cahaya secara tidak
langsung mengendalikan pertumbuhan dan perkembangan tanaman, karena hasil
fotosintesis berupa karbohidrat digunakan untuk pembentukan organ-organ tumbuhan.

Perkembangan struktur tumbuhan juga dipengaruhi oleh cahaya (fotomorfogenesis).


Efek fotomorfogenesis ini dapat dengan mudah diketahui dengan cara membandingkan
kecambah yang tumbuh di tempat terang dengan kecambah dari tempat gelap.
Kecambah yang tumbuh di tempat gelap akan mengalami etiolasi atau kecambah
tampak pucat dan lemah karena produksi klorofil terhambat oleh kurangnya cahaya.
Sedangkan, pada kecambah yang tumbuh di tempat terang, daun lebih berwarna hijau,
tetapi batang menjadi lebih pendek karena aktifitas hormon pertumbuhan auksin
terhambat oleh adanya cahaya. (http://gurumuda.com/bse/faktor-yang-mempengaruhipertumbuhan-dan-perkembangan-tumbuhan)

2.4 Kerangka Pikir

Mengukur dan
mengamati
pertumbuhan
kacang tanah

Tujuan Penelitian

Gambar 1.1 Kerangka Penelitian


Sugiyono (2007:86) menyatakan bahwa deskripsi (kerangka) teori paling tidak,
berisi tentang penjelasan terhadap variabel-variabel yang diteliti, melalui pendefinisian,
dan uraian yang lengkap dan mendalam dari berbagai referensi, sehingga ruang lingkup,

kedudukan dan prediksi terhadap hubungan antar variabel yang akan diteliti menjadi
jelas dan terarah.

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan di SMA Model Terpadu Madani dan dilanjutkan
disalah satu rumah peneliti. Pemilihan lokasi atau tempat penelitian dilakukan secara
sengaja (purposive) Penelitian dilaksanakan selama 35 hari yakni mulai tanggal 4
Agustus sampai dengan 7 September 2010.

3.2 Jenis Penelitian


Jenis penelitian

yang dilakukan oleh peneliti, adalah penelitian kuantitatif-

pengembangan, dengan penelitian yang ditujukan untuk mengembangkan temuantemuan penelitian atau teori-teori sebelumnya, baik untuk keperluan ilmu murni maupun
ilmu terapan dan sebagainya (Elisabetyas's Weblog.htm).

3.3 Populasi dan Sampel


Populasi yang digunakan merupakan seluruh kacang tanah yang tersedia dan
sampel dalam penelitian ini adalah 8 polibag yang berisi masing-masing 3 buah biji
kacang tanah.

3.4 Tekhnik Pengumpulan Data


3.4.1 Metode Observasi
Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi yaitu dengan
mengambil data langsung berupa pengamatan serta mengukur tinggi masingmasing kecambah pada setiap polibag yang mendapat perlakuan yang berbeda.

1.4.2 Teknik Dokumentasi


Dokumentasi dilakukan dengan cara memanfaatkan beberapa literatur,
pengambilan foto pertumbuhan kecambah kacang tanah. Pada umumnya literatur
diambil dari berbagai situs di internet dan buku, yang berkaitan dengan pengaruh
air dan cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.

3.5 Instrumen Penelitian


Bahan dan alat penelitian
Bahan dan alat yang digunakan dalam

proses wawancara dengan

masyarakat adalah
1. pulpen
2. kertas
3. kedelai
Alat yang digunakan dalam melakukan pengamatan dan perhitungan debit
air sample penelitian
1. tanah
2. polibag
3. air
4. air tajin (air cucian beras)
5. camera
6. alat ukur (mistar)

Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian untuk untuk membuktikan pengaruh cahaya serta at
cair yang digunakan untuk menghentikan masa dormansi adalah sebagai berikut:
1. Merendam selama 30 menit biji kacang tanah sebanyak 6 biji pada air biasa
dan 6 biji kacang tanah lagi direndam dalam air tajin.
2. Memasukkan 3 biji kacang tanah pada masing-masing polibag yang sudah

berisi tanah.
3. 2 polibag yang berisi kacang tanah hasil rendaman air biasa ditaruh pada
tempat gelap dan 2 polibag yang lain ditempatkan pada tepat yang mendapat
sinar matahari, begitu pula dengan polibag yang berisi kacang tanah hasil
rendaman menggunakan air tajin
4. mengkur dan mengamati tumbuhnya kecambah selama tiga hari berturutturut.

3.6 Analisis Data


Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini berkenaan dengan
perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, Selain itu pula data yang telah
terkumpul, melalui metode observasi dan dokumentasi.

6.7 Data Penelitian


Dalam penelitian ini jenis data yang dikumpulkan berdasarkan sumbernya adalah
data primer, yaitu data yang diperoleh dari observasi ke lapangan. Data primer yang
dikumpulkan meliputi hasil pengukuran kecambah kacang tanah setiap hari selama 3
hari.

10

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
4.1.1 Hasil Pengukuran Kacang Tanah di Tempat Terang dan Gelap
Hari

Kacang tanah yang direndam di dalam Kacang tanah yang direnda di dalam air

ke

air tajin
Di tempat terang

Ditempat gelap

Di tempat terang

Ditempat gelap

Poli

Poli

Poli

Poli bag Poli

Poli

bag 1

bag 2

bag 1

bag 2

bag 1

7 cm

6,75 cm 6 cm

5,21 cm

1,3 cm

1,24 cm 5,5 cm

5 cm

11,5 cm 11,2 cm 12 cm

11,9 cm

6,3 cm

6,1 cm

14,35 cm

13 cm

15,53 cm

10 cm

9,37 cm 22 cm

4.2

12,8 cm 16 cm

Poli bag 2

15 cm

Poli bag 2

21,6 cm

Pembahasan
Dari hasil penelitian, peneliti menemukan bahwa biji kacang tanah yang direndam
menggunakan air tajin ukurannya jauh lebih besar dibandingkan dengan biji kacang
tanah yang hanya direndam dengan menggunakan air, berdasarkan hasil penelitian ini
maka air tajin dapat berfungsi untuk menghentikan masa dormansi tumbuhan.
Selain itu pula peneliti juga melakukan percobaan dengan menempatkan biji
kacang tanah yang direndam dengan air tajin dan air biasa pada tempat gelap dan pada
tempat terang, hasilnya didapatkan bahwa tanaman kacang panjang yang ditempatkan di
tempat gelap ukuran batangnya jauh lebih panjang, lemas, daunnya kecil dan pucat serta
arah tumbuhnya tidak tegap atau arah gerakannya yaitu berusaha mencari cahaya.
Sedangkan tumbuhan kacang tanah yang di tempatkan pada tempat terang
ukurannya jauh lebih kecil, lebih kuat atau tidak lemas, tegap (tumbuh lurus), dan tidak
pucat. Batang tanaman kacang panjang yang di tempatkan di tempat gelap tampak
membengkok, hal ini disebabkan sisi yang tidak terkena cahaya mengalami
pertumbuhan yang lebih cepat daripada sisi yang terkena cahaya. Akibatnya batang
membengkok kearah datangnya sinar. Hal inilah mengapa cahaya mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.

13

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut, yaitu :
1. air tajin (air beras) dapat menghentikan masa dormansi tumbuhan kacang tanah
2. cahaya dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman
3. tumbuhan yang di tempatkan di tempat gelap jauh terlihat tidak sehat dibandingkan
dengan tumbuhan yang di tempatkan di tempat yang terang

5.2 Saran
1. Peneliti berharap, penelitian ini dapat ditindak lanjuti, sehingga didapatkan hasil
yang lebih bermanfaat, khususnya mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
keberadaan sumber air bersih
2. Peneliti berharap semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan
dapat menjadi sumber referensi bagi para pelajar.

DAFTAR PUSTAKA
Sugiono. 2007. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta
Priadi Arif. 2007. Sains Biologi SMA Kelas XII: Yudhistira
www.wikipedia.com diakses pada 7 September 2010
www.perpustakaanonline.biologi.org diakses pada 6 September 2010
http://gurumuda.com/bse/faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-dan-perkembangan-tumbuhan

diakses pada 7 September 2010

LAMPIRAN I

1a
1b
(daerah penelitian untuk sampel Metroxylon sp (sagu) yang menampung jumlah mata air yang
besar )

2a
2b
(daerah penelitian untuk sampel Metroxylon sp (sagu) yang menampung jumlah mata air yan
kecil )

3a

3b
(gambar pada saat pengukuran debit air)

2m

Lebar atas
Lebar bawah
4a
(skema ketinggian air pada bak)

20

LAMPIRAN II
Biodata warga yang diwawancarai
Nama

: Usman

Umur

: 45 tahun

Tempat tinggal

: Jl. Mantikulore, Kelurahan Poboya

Pekerjaan

: Penjaga bak mata air untuk Lasoani dan tukang

bangunan
Nama

: David

Umur

: 52 tahun

Pekerjaan

: Petani

Tempat tinggal

: Jl. Veteran, Kelurahan Lasoani

DAFTAR RIWAYAT HIDUP


Nama

: Siti Dewi Rahayu

Jenis kelamin

: Perempuan

Tempat/ tanggal lahir

: Palu, 8 September 1993

Alamat rumah

: Jl. Bulu Masomba No.36 Kelurahan Lasoani

Sekolah

: SMA Negeri Model Terpadu Madani

Alamat sekolah

: Jl. Soekarno hatta

You might also like