Professional Documents
Culture Documents
disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Keperawatan Dasar IA dengan dosen pengampu:
Ns. Dodi Wijaya, M.Kep.
makalah
oleh:
Devintania K. N. H
M. Rifqi Wibowo
112310101017
1123101010
masuk paru setelah inspirasi maksimal atau sama dengan volume cadangan
inspirasi ditambah volume tidal (IC = IRV + TV).
b. Kapasitas Vital (Vital Capacity = VC), volume udara yang dapat
dikeluarkan melalui ekspirasi maksimal setelah sebelumnya melakukan
inspirasi maksimal (sekitar 4000ml). Kapasitas vital besarnya sama
dengan volume inspirasi cadangan ditambah volume tidal (VC = IRV +
ERV + TV).
c. Kapasitas Paru Total (Total Lung Capasity = TLC), adalah kapasitas vital
ditambah volume sisa (TLC = VC + RV atau TLC = IC + ERV + RV).
d. Kapasitas Residu Fungsional (Functional Residual Capasity = FRC),
adalah volume ekspirasi cadangan ditambah volume sisa (FRC = ERV +
RV) (Guyton, 2007).
Ventilasi volunter maksimal (MVV) adalah volume udara terbesar yang dapat
dimasukkann dan dikeluarkan dari paru selama 1 menit oleh usaha volunter. Nilai
normal MVV adalah 125-10 L/menit. Volume pernapasan semenit adalah jumlah
total udara baru yang masuk ke dalam saluran pernapasan tiap menit, sama dengan
volume tidal dikalikan dengan frekuensi pernapasan permenit. Volume tidal
normal kira-kira 500 mililiter dan frekuensi pernapasan normal kira-kira 12 kali
permenit sehingga rata-rata volume pernapasan adalah 6 liter/menit.
Hal-hal yang mempengaruhi kapasitas udara paru-paru adalah:
a. Umur
Pengaruh umur terhadap frekuensi kita dapat membandingkan pernapasan
antara orang tua dengan anak-anak. Anak-anak frekuensi pernapasannya
yang lebih banyak karena anak-anak masih dalam usia pertumbuhan
sehingga memerlukan banyak energy oleh sebab itu kebutuhannya akan
oksigen juga lebih banyak dari pada orang tua. Volume dan kapasitas paru
pada perempuan kira-kira 20-25% lebih kecil daripada laki-laki
b. Jenis kelamin
Frekuensi pernapasan laki-laki lebih cepat dari pada perempuan karena
laki-laki membutuhkan banyak energi untuk beraktifitas, berarti semakin
banyak pula oksigen yang diambil dari udara hal ini terjadi karna lelaki
umumnya beraktifitas lebih banyak dari pada perempouan
c. Suhu tubuh
Kebutuhan energi dengan suhu tubuh berbanding lurus. Artinya semakin
tinggi suhu tubuh maka kebutuhan energi semakin banyak pula sehingga
kebutuhan oksigen semakin banyak.
d. Posisi tubuh
Posisi tubuh seseorang akan berpengaruh terhadap kebutuhan energinya
orang yang berdiri lebih banyak frekuensi pengambilan oksigen karena otot
yang berkontraksi lebih banyak sehingga memerlukan energi yang lebih
banyak pula.
e. Kegiatan tubuh
Orang yang melakukakan aktifitas kerja membutuhkan energy berarti
semakin berat kerjanya maka semakin banyak kebutuhan energinya
sehingga frekuensi pernapasannya semakin cepat dan lebih besar lagi pada
orang yang atletis dan bertubuh besar daripada orang yang bertubuh kecil
dan astenis.
pernapasan, apabila PEFR berarti ada hambatan aliran udara pada saluran
pernapasan. Pengukuran dapat dilakukan dengan Mini Peak Flow Meter
atau Pneumotachograf. Gambar dibawah ini merupakan gambar
spirometer.
DAFTAR PUSTAKA