Professional Documents
Culture Documents
Kriteria
Nilai
0
PERSIAPAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
pada snellen
chart (Lakukanlah sampai ke urutan yang tidak mampu
dilihat oleh pasien, kemudian lihatlah skala visusnya
(Lakukan juga dengan mata kanan)
7.
9.
10.
Bila pasien sama sekali tidak bisa mengenal adanya sinar, maka
dikatakan penglihatannya adalah no light perceptionatau 0 (nol)
Nilai Total
Observer
-----------------------
-------------------------
Tujuan pembelajaran:
1. Mampu melakukan penilaian (inspeksi) pada kelopak mata, bulu mata, konjungtiva
termasuk forniks, sclera, dan orifisium duktus lakrimalis
2. Mampu untuk menemukan adanya kelainan refraksi (miopi dan hipermetropia) pada mata
3. Mampu melakukan pemeriksaan lapangan pandang (test konfrontasi)
4. Mampu melakukan palpasi pada limfonodus pre-aurikuler
5. Mampu melakukan penilaian terhadap posisi mata yang meliputi:
a. Penilaian posisi dengan corneal reflex images
b. Penilaian posisi dengan cover uncover test
c. Pemeriksaan gerakan bola mata
d. Penilaian penglihatan binokular
6. Mampu melakukan penilaian terhadap pupil, yang meliputi:
a. Inspeksi pupil
b. Penilaian pupil dengan reaksi langsung terhadap cahaya dan konvergensi
7. Mampu melakukan penilaian terhadap kornea, yang meliputi:
a. Inspeksi media refraksi dengan transilluminasi (pen light)
b. Inspeksi kornea
c. Tes sensivitas kornea
8. Mampu melakukan inspeksi bilik mata depan
9. Mampu melakukan inspeksi iris
10. Mampu melakukan inspeksi lensa
11. Mampu melakukan tes penglihatan warna (dengan buku Ishihara 12 plate)
12. Mampu menerapkan sikap profesionalisme dalam melakukan wawancara medis maupun
keterampilan klinik
13. Mampu menginterpretasikan dan mengkomunikasikan hasil pemeriksaan yang dilakukan
No.
Kriteria
Nilai
0
PERSIAPAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
mata
strabismus,
exoptalmus,
enoptalmus,
8.
penguecula,
9.
bercak
bitot,
radang,
siliar
injection,
10.
11.
12.
depan
tidak
PEMERIKSAAN GERAKAN BOLA MATA
14.
15.
lurus ke depan.
Kemudian suruh pasien melirik mengikuti jari kita ke arah
16.
superior medial
Suruh pasien melirik mengikuti jari kita ke arah superior-
17.
lateral
Suruh pasien melirik mengikuti jari kita ke arah lateral
18.
19.
lateral
Suruh pasien melirik mengikuti jari kita ke arahl inferior
20.
medial
Suruh pasien melirik mengikuti jari kita ke arah medial
(Setiap merubah arah, kembalikan posisi jari tangan anda ke
arah tengah)
(anda harus menegetahui otot-otot apa saja yang berperan
dalam setiap arah pergerakannya)
22.
TN
TN -1
25.
dengan iris
Pemeriksa mementukan apakah shadow test (+) atau (-)
Jika iris shadow pada lensa terlihat besar dan
letaknya jauh terhadap pupil berarti lensa belum keruh
seluruhnya terjadi pada katarak imatur, keadaan ini
disebut shadow test (+)
Jika iris shadow lensa kecil dan dekat terhadap pupil
berarti lensa sudah keruh seluruhnya terjadi pada
katarak matur, keadaan ini disebut shadow test (-)
Bila katarak hipermatur, lensa sudah keruh seluruhnya,
mengecil
serta
terletak jauh
di
belakang
pupil,
27.
28.
Denpasar,..............................................
Instruktur
---------------------------------
Observer
---------------------
Tujuan Pembelajaran
1. Mampu melakukan penilaian terhadap tekanan intra okular, estimasi dengan palpasi dan
pengukuran dengan indentasi Tonometer (Schitz)
2. Mengetahui tekanan intraokuler normal dan abnormal sehingga mampu mendiagnosis
kelainan tekanan intraokuler.
3. Mampu menerapkan sikap profesionalisme dalam melakukan wawancara medis maupun
keterampilan klinik
4. Mampu menginterpretasikan dan mengkomunikasikan hasil pemeriksaan yang dilakukan
No.
Kriteria
Nilai
0
PERSIAPAN
1.
2.
3.
4.
5.
Pasien
diminta
rileks
dan
tidur
telentang
Tonometer Schiotz
7.
Tahapan
awal,
mata
diteteskan
pantokain
0,5%
lebih kurang satu atau dua tetes dan ditunggu sampai pasien
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
menghadap pemeriksa
Tonometer schiotz harus dipastikan terletak pada kornea
kemudian pemeriksa membaca petunjuk pada skala bacaan
15.
tonometer.
Alat diangkat dari mata dan pasien diizinkan untuk
16.
17.
18
CARA PENILAIAN
19
3.0
3.5
4.0
4.5
5.0
5.5
6.0
6.5
7.0
7.5
8.0
8.5
9.0
9.5
10.0
beban
5.5 gr
24.4
22.4
20.6
18.9
17.3
15.9
14.6
13.4
12.2
11.2
10.2
9.4
8.5
7.8
7.1
7.5 gr
35.8
33.0
30.4
28.0
25.8
23.8
21.9
20.1
18.5
17.0
15.6
14.3
13.1
12.0
10.9
10 gr
50.6
46.9
43.4
40.2
37.2
34.4
31.8
29.4
27.2
25.1
23.1
21.3
19.6
18.0
16.5
Kekurangan : tonometer schiotz tidak dapat dipercaya pada penderita myopia dan
penyakit tiroid dibanding dengan tonometer aplanasi karena terdapat pengaruh
kekakuan sclera pada penderita myopia dan tiroid.
20
Tujuan pembelajaran
1. Mampu melakukan pemeriksaan funduskopi untuk melihat fundus reflex, pembuluh
darah, papil dan makula.
2. Mampu mendiagnosis bila ditemukan kelainan pada pemeriksaan funduskopi.
3. Mampu menerapkan sikap profesionalisme dalam melakukan wawancara medis maupun
keterampilan klinik
4. Mampu menginterpretasikan dan mengkomunikasikan hasil pemeriksaan yang dilakukan
No.
Kriteria
Nilai
0
PERSIAPAN
1.
2.
3.
4.
5.
TEKNIK PEMERIKSAAN
6.
Oftalmoskop
Oftalmoskop
7.
Tahapan
awal,
mata
diteteskan
dengan
Midriatikum
9.
10.
11.
13.
14.
Fundus Normal
Kelainan yang dapat dilihat:
1. Pada papil saraf optik
-
2. Pada retina
-
perdarahan subarahnoid
edema retina
edema macula
15.