Professional Documents
Culture Documents
: Desy Kamaru
Nim
: 921413096
Kelas
:D
Jurusan
: Akuntansi/S1
UAS 1
1. Piutang adalah tagihan yang ditujukan baik itu kepada individu-individu maupun
kepada perusahaan lain yang akan diterima dalam bentuk kas.
Yang menyebabkan timbulnya piutang : penjualan barang atau jasa (transaksi) yang
dilakukan atau timbul akibat adanya penjualan barang atau jasa secara kredit.
2. Piutang wesel merupakan janji tertulis yang dibuat oleh pihak debitor (yang berutang)
kepada pihak kreditor (yang memberi utang) untuk membayar sejumlah uang seperti
yang tertera dalam surat janji tersebut pada waktu yang telah ditentukan dimasa yang
akan datang. Jangka waktu piutang wesel pada umumnya paling sedikit 60 hari.
3. Pengakuan piutang dagang ,Piutang dagang diakui/dicatat pada saat :
a. perusahaan memperoleh piutang dagang tersebut melalui adanya penjualan
kredit
b. Terjadi retur dan potongan penjualan
c. Adanya pelunasan.
4. Pengakuan Piutang wesel : suatu piutang wesel mungkin timbul bersama dengan
transaksi penjualan atau pemberian pinjaman uang atau karena perubahan piutang
dagang menjadi piutang wesel.
5. Penilaian terhadap piutang dagang : Menurut Prinsip Akuntansi Indonesia piutang
dagang harus dicatat dan dilaporkan dalam neraca sebesar nilai kas bersih (neto)
yang bisa direalisasikan yaitu jumlah piutang setelah dikurangi Cadangan Kerugian
Piutang Tak tertagih (CKP).
6. Penilain terhadap piutang wesel : seperti halnya piutang dagang, piutang wesel juga
harus dilaporkan menurut nilai kas (netoo) yang bisa direalisasikan, rekening
cadangan untuk piutang wesel adalah rekening cadangan kerugian piutang.
7. Penyebab dihapusnya suatu piutang :
-
8. A. Metode Cadangan
Metode ini digunakan apabila kerugian piutang cukup besar jumlahnya. Tiga hal yang
penting berkaitan dengan metode cadangan yaitu :
Piutang yang tidak tertagih ditaksir jumlahnya terlebih dahulu, dan diakui sebagai
biaya pada periode penjualan, bila piutang tak tertagih berasal dari tahun 2010
maka kerugian piutang diakui pada tahun 2010 juga.
Taksiran kerugian piutang dicatat dengan mendebet kerugian piutang dan
mengkredit cadangan kerugian piutang melalui jurnal penyesuaian.
Piutang yang benar-benar tidak dapat ditagih dicatat dengan mendebet rekening
cadangan kerugian piutang dan mengkredit rekening piutang usaha pada saat suatu
piutang itu dihapus dari pembukuan.
B. Metode Penghapusan Langsung
Dalam metode ini perusahaan tidak perlu melakukan taksiran atas kerugian
piutang sehingga rekening cadangan kerugian piutang tidak digunakan.Apabila suatu
piutang diyakini tidak dapat ditagih lagi, maka kerugian atas piutang tersebut
langsung didebetkan ke dalam rekening kerugian piutang dan mengkredit rekening
piutang dagang. Dalam metode ini, rekening kerugian piutang hanya akan
menunjukkan jumlah kerugian yang sesungguhny diderita dan piutang dagang akan
dilaporkan dalam neraca sejumlah brutonya, selain itu kerugian seringkali dilaporkan
pada periode yang berbeda dari periode penjuaalannya sehingga tidak dapat
memberikan gambaran tentang nilai piutang bersih yang dapat direalisasi, oleh
karena itu metode ini tidak diakui untuk pelaporan keuangan kecuali bila kerugian
piutangnya jumlahnya tidak material/kecil.
9.
Potongan penjualan
Piutang dagang
Rp
60
Rp. 3.000
saat penjualan
Piutang dagang
Rp 4.900
Penjualan
Rp 4.900
(potongan = 5.000 x 2% = Rp 1000)
(total piutang = 5.000 100 = 4.900)
Pada saat pelunasan piutang pada masa discount
Kas
Rp. 2.940
Piutang dagang
Rp 2.940
(discount = 3.000 x 2% = Rp. 60)
Pelunasan = Rp 3.000 Rp 60
= Rp 2.940
Pada saat pelunasan piutang sudah lewat discount
Piutang dagang
Rp. 40
Diskon (potongan) yang hilang
Rp 40
Kas
Rp 2.000
Piutanmg dagang
Rp 2.000
Diskon yang hilang = (Rp.2.940 + Rp 2.000) Rp 4.900
= Rp 40.
16. a )
Estimasi kerugian
Kerugian Pi
b)
Jurnal :
Beban kerugian piutang
Rp 4.000.000
Cadangan kerugian piutang
Rp 4.000.000
CKP = (Rp 100.000.000 - Rp 20.000.000) x 10% = Rp 8.000.000
Jurnal :
Beban kerugian piutang
Rp 8.000.000
Cadangan kerugian piutang
Rp 8.000.0
90 hari
10 hari
31 hari
31 hari
18 hari jatuh tempo 18 september
90 hari
19 agustus (31-19)
September
= 12 hari
= 18 hari
30 hari (hari diskonto adalah 30 hari )
c.)
= Rp. 600.000
=(Rp. 12.500)
Rp 587.500
= Rp. 600.000
= Rp. 18.000
Rp. 618.000
19 agustus 2010
Rp. 605.125
Pendapatan Bunga
Wesel yang didiskontokan
: Kas
=( Rp. 12.875)
= Rp. 605.125
Rp 5.125
Rp 600.000
Ket.
unit
masuk
harga
saldo
Pembelian tunai
900
540.000
Penjualan
Pembelian kredit
11
penjualan
400
540.000
216.000.000
13
penjualan
16
19
Penjualan
Pembelian tunai
200
100
300
540.000
600.000
600.000
108.000.000
60.000.000
180.000.000
24
Penjualan
100
400
600.000
620.000
60.000.000
248.000.000
27
Pembelian kredit
30
Penjualan
500
600
400
600.000
620.000
630.000
nilai
unit
keluar
harga
100
300
520.000
540.000
nilai
486.000.000
52.000.000
162.000.000
300.000.000
372.000.000
252.000.000
200
225
620.000
630.000
124.000.000
141.750.000
1.357.750.00
0
= Rp. 110.250.000
unit
100
100
900
600
saldo
harga
520.000
520.000
540.000
540.000
nilai
52.000.000
52.000.000
486.000.000
304.000.000
600
500
200
500
400
540.000
600.000
540.000
600.000
600.000
324.000.000
300.000.000
108.000.000
300.000.000
240.000.000
100
100
600
200
600.000
600.000
620.000
620.000
60.000.000
60.000.000
372.000.000
124.000.000
200
400
620.000
630.000
124.000.000
252.000.000
175
630.000
110.250.000
= Rp. 1.357.750
= Rp 320.000
11juni
= Rp 340.000
13 juni
= Rp 225.000
16juni
= Rp 255.000
24juni
= Rp 435.000
30juni
= Rp 369.750
Total Penjualan
= Rp1.974.750.000
Laba
= penjualan hpp
= Rp. 1.974.750.000 Rp. 1.351.750.000
= Rp. 623.000,000
Ket.
saldo
Pembelian tunai
6
8
11
13
16
19
24
27
30
Penjualan
Pembelian kredit
penjualan
penjualan
Penjualan
Pembelian tunai
Penjualan
Pembelian kredit
Penjualan
unit
masuk
harga
900
540.000
486.000.000
500
600.000
300.000.000
nilai
600
620.000
372.000.000
400
630.000
252.000.000
unit
keluar
harga
400
538.000
215.200.000
400
300
300
566.182
568.467
568.468
224.872.800
170.540.100
170.540.400
500
612.638
306.319.000
425
624.213
265.290.525
nilai
1.357.762.82
5
= Rp. 109.237.175
= Rp. 1.352.762.825
c.) Laba
= penjualan HPP
= Rp 1.974.750.000 1.352.762.825
=Rp
621.987.175
12 : pembelian
26 : Pembelian
30 : pembelian
unit
100
100
900
600
1100
700
400
100
700
200
600
175
saldo
harga
520.000
538.000
540.000
538.000
566.182
568.467
568.468
568.467
612.638
612.639
624.213
624.212
nilai
52.000.000
538.000.000
486.000.000
322.800.000
622.800.000
397.927.200
227.387.100
56.864.700
428.846.700
122.527.700
374.527.700
109.237.175
1000 unit
= $11.400
it penjualan
A.) FIFO
Nilai persediaan akhir = 300 unit
200 unit @ $ 11
= $ 2.200
= $ 1.300
300 unit
= $ 3.500
$ 2.000
Pembelian
$ 9.400
$ 11.400
Persediaan akhir
($ 3.500)
HPP
$ 7.900
= 46 = $11,5
$2.400
Pembelian
$9.400
$ 11.400
Persediaan akhir
($ 3.450)
$ 7.950
= $ 11,4
$2.000
Pembelian
$9.400
$ 11.400
Persediaan akhir
($ 3.420)
$ 7.980
195
$ 3.460
HPP
Persediaan awal
$ 2.000
Pembelian
$ 9.400
$ 7.940