Professional Documents
Culture Documents
01 Des 2012
PENDAHULUAN
Masa remaja merupakan masa transisi dari
masa kanak-kanak ke masa dewasa.
Batasan umurnya berkisar antara 10-20
tahun ketika pertumbuhan jasmani hampir
selesai dan perilaku seksual juga ikut
mewarnai kehidupan para remaja dalam
masa ini. Adapun yang dimaksud dengan
perilaku seksual adalah segala tingkah laku
yang didorong oleh hasrat seksual, baik
dengan lawan jenisnya maupun dengan
sesama jenis (Sarwono, 2006).
60
61
Hubungan Antara Pola Asuh Orang Tua Dengan Perilaku Seksual Siswa Sma Negeri 3 Kota Kupang Tahun
2012
dengan perilaku seksual siswa SMA Negeri 3 data pendukung yang relevan dengan
Kota Kupang tahun 2012.
penelitian berupa jumlah siswa, jumlah siswi
yang hamil, profil sekolah, dan sebagainya.
METODE PENELITIAN
Data sekunder diperoleh dari pihak sekolah,
Jenis penelitian ini adalah penelitian Survei buku dan internet.
Analitik dengan pendekatan Cross Sectional
Study, yang bertujuan untuk mempelajari Teknik pengumpulan data dalam penelitian
dinamika korelasi antara faktor risiko dengan ini dengan wawancara dan pengisian
efek, dengan cara pendekatan atau kuesioner. Wawancara dilakukan terhadap
pengumpulan data sekaligus pada suatu saat pihak sekolah untuk mendapatkan data
(point time approach). Pengumpulan data mengenai jumlah siswa dan data jumlah
dari setiap subjek penelitian hanya dilakukan siswi yang hamil sedangkan pengisian
sekali saja dan pengukuran dilakukan kuesioner akan dilakukan terhadap siswa
terhadap status karakter atau variabel subjek yang menjadi sampel penelitian.
pada saat bersamaan. Ini tidak berarti bahwa
semua subjek penelitian diamati pada waktu Instrumen yang digunakan dalam penelitian
yang sama (Notoatmodjo, 2010).
ini adalah kuesioner. Kuesioner ini berisikan
pertanyaan untuk mengumpulkan data-data
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 3 mengenai seluruh variabel yang akan diteliti.
Kota Kupang dari bulan Oktober 2011 - bulan Analisis data menggunakan program statistik
Januari 2012.
komputer yang sesuai. Analisis data yang
dilakukan adalah analisis univariat dan
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian bivariat. Analisis univariat dilakukan terhadap
atau objek yang diteliti (Notoatmodjo, 2010). satu variabel yang meliputi perhitungan
Populasi dalam penelitian ini adalah semua jumlah dan persentase per kategori. Analisis
siswa yang bersekolah di SMA Negeri 3 Kota bivariat dilakukan terhadap dua variabel
Kupang pada tahun ajaran 2011/2012 yang dengan menggunakan uji Chi-Square
berjumlah 1157 siswa. Sampel adalah (=0,05) yaitu dengan melihat nilai . Jika
sebagian yang diambil dari keseluruhan nilai p 0.05, maka Ho ditolak dan dikatakan
objek yang diteliti dan dianggap mewakili ada hubungan.
seluruh populasi (Notoatmodjo, 2010). Untuk
menentukan besar sampel digunakan rumus HASIL
(Riyanto, 2011) dan didapat besar sampel Gambaran Umum Lokasi Penelitian
adalah 89 orang.
Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 3
Kota Kupang didirikan pada tahun 1973
Untuk penentuan jumlah sampel tiap kelas untuk menjawab kebutuhan masyarakat NTT
digunakan teknik Quota Sampling dengan khususnya
Kabupaten
Kupang
akan
melihat jumlah siswa tiap kelasnya. Untuk pendidikan karena pada saat itu di Kupang
kelas X diambil sampel sebanyak 27 orang hanya terdapat 2 SLTA. Pada awalnya SMA
dari 348 siswa, kelas XI diambil sampel Negeri 3 Kota Kupang berbentuk SMPP 34
sebanyak 35 orang dari 458 siswa, dan untuk dan lokasi saat mulai kegiatan belajar
kelas XII diambil sampel sebanyak 27 orang mengajar masih bergabung dengan SMA
dari 351 siswa.
Negeri 1 Kota Kupang. Pada tanggal 9
September 1975, SMPP 34 menempati
JENIS, CARA DAN ALAT PENGUMPULAN gedung baru di Oepoi berdampingan dengan
DATA
Markas Korem 161 Wirasakti dan Stasiun
Jenis data yang dikumpulkan dalam TVRI Kupang. Pada tahun 1983, SMPP 34
penelitian ini berupa data primer dan data dialih statusnya menjadi SMA Negeri 3 Kota
sekunder. Data primer adalah data yang Kupang hingga sekarang karena SMPP
diperoleh langsung dari responden melalui sudah
tidak
relevan
lagi
dengan
kuesioner. Data yang dikumpulkan berupa perkembangan pendidikan.
data pola asuh orang tua dan perilaku
seksual remaja. Data sekunder adalah data62
Pada
perkembangan
berikutnya,
berdasarkan Surat Keputusan Direktur
Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah,
Departemen Pendidikan Nasional, tahun
anggaran 2007 no : 697/C.4/M/2007 tentang
penetapan sekolah penyelenggara program
rintisan Sekolah Menengah Atas Bertaraf
Internasional (SMA BI) menetapkan SMA
Negeri 3 Kota Kupang sebagai salah satu
Sekolah
Menengah
Atas
Bertaraf
Internasional.
SMA Negeri 3 Kota Kupang terletak di jalan
W.J Lalamentik Oepoi, Kelurahan Oebufu,
Kecamatan Oebobo Kota Kupang. SMA
Negeri 3 Kota Kupang memiliki fasilitas yang
cukup memadai untuk menunjang kegiatan
belajar mengajarnya di mana terdapat 35
ruang kelas, 2 buah laboratorium komputer, 1
buah
laboratorium
bahasa,
1
buah
laboratorium multimedia, 2 buah laboratorium
MIPA, 1 buah lapangan bola kaki, 1 buah
lapangan bola basket, 1 buah lapangan bola
voli serta perpustakaan. Jumlah siswa pada
tahun ajaran 2011/2012 adalah 1157 orang
siswa dengan rincian jumlah siswa yaitu
pada kelas X berjumlah 348 orang, kelas XI
berjumlah 458, dan pada kelas XII berjumlah
351 orang siswa.
Jumlah Responden
n
%
Orang
tua
kandung
Orang tua wali
Kos
Total
74
83,14
12
3
89
13,48
3,38
100
Tabel
IV.3
Distribusi
Responden
Berdasarkan Pendidikan Terakhir Orang
Tua di SMA Negeri 3 Kota Kupang Tahun
2012
Pendidikan
Ayah
Ibu
Karakteristik Umum Responden
Terakhir
Tabel
IV.1
Distribusi
Responden
n
%
n
%
Orang Tua
Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin di
S2
4
4,49
0
0
SMA Negeri 3 Kota Kupang Tahun 2012
S1
25 28,09 14
15,73
Jenis Kelamin
D3
6
6,74
7
7,87
Jumlah
SMA
42
47,19
56
62,92
Responden
Umur
Perempua
Laki-Laki
SMP
9
10,11 6
6,74
n
SD
3
3,38
6
6,74
n
%
n
%
n
%
14 15
15,7
Tidak
12,36
25
28,09
0
0
0
0
tahun
11
14
3
Sekolah
16 17
38,2
Total
89
100
89
100
23,60
55
61,80
tahun
21
34
0
Sumber:
Data
Primer
18 19
tahun
Total
10,11
10,11
41
46,07
48
53,9
3
89
100
Hubungan Antara Pola Asuh Orang Tua Dengan Perilaku Seksual Siswa Sma Negeri 3 Kota Kupang Tahun
2012
Tabel
IV.4
Distribusi
Responden
Berdasarkan Pola Asuh Orang Tua di SMA Tabel
IV.6
Distribusi
Responden
Negeri 3 Kota Kupang Tahun 2012
Berdasarkan Jenis Perilaku Seksual di
SMA Negeri 3 Kota Kupang Tahun 2012
Jumlah
Pola Asuh Orang
Responden
Jumlah
Perilaku Seksual
Tua
Responden
Remaja
n
%
(n=31)
n
%
Pola asuh permissif
12
13,48
orang tua
Cium bibir ringan
29
93,55
Pola asuh otoriter
Cium bibir berat
19
61,29
30
33,71
orang tua
Cium leher
18
58,06
Pola asuh demokratis
Meraba payudara / alat
47
52,81
15
48,39
orang tua
kelamin
Total
89
100
Petting
5
16,13
Sumber: Data Primer
Oral seks
7
22,58
Berhubungan seksual
7
22,58
Tabel IV.4 menggambarkan bahwa sebagian Sumber: Data Primer
besar responden mendapatkan pola asuh
demokratis yaitu sebanyak 47 orang Tabel IV.7 Distribusi Status Berpacaran
(52,81%) sedangkan pola asuh orang tua Responden Berdasarkan Pola Asuh Orang
permissif merupakan pola asuh orang tua Tua di SMA Negeri 3 Kota Kupang Tahun
yang paling sedikit didapat oleh responden 2012
yaitu sebanyak 12 orang (13,48).
Tabel
IV.5
Distribusi
Responden
Berdasarkan Perilaku Seksual di SMA
Negeri 3 Kota Kupang Tahun 2012
Jumlah Responden
Perilaku
Seksual
n
%
Ya
31
34,83
Tidak
58
65,17
Total
89
100
Sumber: Data Primer
Jumlah
Responden
Status
Berpacar
Permissif
Otoriter
Demokratis
Ya
10
32,25
25,81
12
Tidak
an
38,71
30
96,77
3,23
3,23
10
32,25
8
25,81
13
41,94
31
100
Tabel IV.5 menunjukkan bahwa responden Total
paling banyak belum pernah melakukan Sumber: Data Primer
perilaku seksual yaitu berjumlah 58
responden (65,17%).
Tabel IV.7 menunjukkan bahwa dari 31
responden
yang
pernah
melakukan
Tabel IV.6 menunjukkan bahwa dari 31 hubungan
seksual
hampir
semuanya
responden yang melakukan perilaku seksual, berpacaran dengan jumlah 30 orang
jenis perilaku seksual yang paling banyak
64
(96,77%) dan hanya 1 orang (3,23%) yang (33,71%), 8 orang (8,99%) diantaranya
tidak berpacaran.
melakukan perilaku seksual dan 22 orang
(24,72%) lainnya tidak melakukan perilaku
Hubungan Variabel Independen dan seksual. Dari hasil uji statistik dengan uji Chi
Variabel Dependen
square diperoleh nilai p sebesar 0,249 (p >
Berdasarkan tabel IV.8 dapat dilihat bahwa 0,05) sehingga Ho diterima dan Ha ditolak
responden yang mendapatkan pola asuh yang berarti bahwa tidak ada hubungan
permissif orang tua adalah 12 orang antara pola asuh otoriter orang tua dengan
(13,49%), 10 orang (11,24%) diantaranya perilaku seksual siswa.
melakukan perilaku seksual dan 2 orang
(2,25%) lainnya tidak melakukan perilaku Tabel IV.10 Hubungan antara Pola Asuh
seksual. Dari hasil uji statistik dengan uji Chi Demokratis Orang Tua dengan Perilaku
square diperoleh nilai p sebesar 0,000 (p < Seksual Siswa di SMA Negeri 3 Kota
0,05) sehingga Ho ditolak dan Ha diterima Kupang Tahun 2012
Jumlah
yang berarti bahwa ada hubungan antara
Pola
Perilaku Seksual
Respond
Asuh
p
pola asuh permissif orang tua dengan
Siswa
en
Demokrat
valu
perilaku seksual siswa.
Tabel IV.8 Hubungan antara Pola Asuh
Permissif Orang Tua dengan Perilaku
Seksual Siswa di SMA Negeri 3 Kota
Kupang Tahun 2012
Pola
Asuh
Permissif
Orang
Tua
Perilaku Seksual
Siswa
Ya
n
%
11,2
4
23,5
9
34,8
3
Tidak
%
Jumlah
Responde
n
n
p
valu
e
is Orang
Tua
Ya
Ya
13
Tidak
18
Total
31
%
14,6
1
20,2
2
34,8
3
Tidak
n
%
38,2
34
0
26,9
24
7
65,1
58
7
n
47
42
89
%
52,8
1
47,1
9
100
13,4
9
86,5
1
10
Asuh
Otoriter
Orang
Tua
Ya
8,99
2,25
Siswa
Ya
Tidak
n
%
24,7
22
2
40,4
36
5
65,1
58
7
12
Respond
en
n
p
valu
e
BAHASAN
33,7
1
66,2
9
65
0,13
3
Hubungan Antara Pola Asuh Orang Tua Dengan Perilaku Seksual Siswa Sma Negeri 3 Kota Kupang Tahun
2012
66
dapat memungkinkan seorang remaja untuk mengapa orang tua menerapkan pola asuh
melakukan perilaku seks pranikah.
permissif ini. Salah satunya yaitu orang tua
terlalu sibuk dengan pekerjaannya sehingga
Anak tumbuh dan berkembang di bawah mereka tidak memiliki kesempatan untuk
asuhan orang tua. Melalui orang tua, anak memberikan perhatian kepada anaknya.
beradaptasi dengan lingkungannya dan
mengenal dunia sekitarnya serta pola Semua responden yang mendapatkan pola
pergaulan
hidup
yang
berlaku
di asuh permissif orang tua ini statusnya sudah
lingkungannya. Ini disebabkan karena orang atau pernah berpacaran. Hal ini tentunya
tua merupakan dasar pertama bagi lebih memperkuat terjadinya perilaku seksual
pembentukan pribadi anak.
yang
tidak bertanggung
jawab
dari
responden ditambah lagi dengan tidak
Bentuk-bentuk pola asuh orang tua sangat adanya kontrol dari orang tua. Apalagi
erat hubungannya dengan kepribadian anak dengan makin mudahnya akses terhadap
setelah ia menjadi dewasa. Orang tua informasi seksual semakin memperparah
diharapkan dapat menerapkan pola asuh perilaku seksual karena informasi yang
yang bijaksana atau menerapkan pola asuh didapat belum tentu semuanya benar.
yang sebaiknya tidak membawa kehancuran
atau merusak jiwa dan watak seorang anak.
Prasetya dalam Anisa (2005) menjelaskan
bahwa pola asuh permissif atau biasa
Hurlock (2006) menjelaskan bahwa anak disebut pola asuh penelantar, yaitu di mana
yang
orang
tuanya
lemah
akan orang
tua
lebih
memprioritaskan
mementingkan
diri
sendiri,
tidak kepentingannya
sendiri,
perkembangan
menghiraukan hak-hak orang lain, agresif kepribadian anak terabaikan, dan orang tua
dan asosial. Anak yang mengalami disiplin tidak mengetahui apa dan bagaimana
yang ketat, otoriter, akan sangat rapuh bila kegiatan anak sehari-harinya. Hal ini
dihadapan orang-orang dewasa, namun menyebabkan anak bebas untuk berbuat
agresif dalam hubungan dengan teman semaunya karena tidak ada yang mengontrol
sebayanya. Anak yang dibesarkan di bawah setiap kegiatan yang dilakukannya.
disiplin
yang
demokratis
belajar
mengendalikan perilaku yang salah dan Anak yang diasuh orang tuanya dengan
mempertimbangkan hak orang lain.
metode semacam ini nantinya bisa
berkembang menjadi anak yang kurang
Hubungan antara Pola Asuh Permissif perhatian, merasa tidak berarti, rendah diri,
Orang Tua dengan Perilaku Seksual Siswa nakal, memiliki kemampuan sosialisasi yang
SMA Negeri 3 Kota Kupang
buruk, kontrol diri buruk, salah bergaul,
Dari hasil uji statistik dengan uji Chi square kurang menghargai orang lain, dan lain
diperoleh nilai p sebesar 0,000 (p < 0,05). sebagainya baik ketika kecil maupun sudah
Hasil ini menunjukkan bahwa ada hubungan dewasa.
antara pola asuh permissif orang tua dengan
perilaku seksual.
Hasil penelitian ini sama dengan hasil
penelitian dari Harmoko (2007) yang
Responden yang mendapatkan pola asuh menyatakan bahwa ada hubungan positif
permissif orang tua sebagian besarnya antara persepsi terhadap pola asuh
melakukan perilaku seksual. Hal ini permissif orang tua dengan perilaku seksual
mengindikasikan bahwa pola asuh permissif pranikah pada remaja. Harmoko (2007)
orang tua sangat mempengaruhi perilaku menyimpulkan
bahwa
remaja
yang
seksual dari responden karena tidak adanya menyalahgunakan kebebasan yang diberikan
kontrol dari orang tua terhadap perilaku oleh orang tua akan memiliki kecendrungan
anak-anaknya. Anak-anak akan bebas yang lebih tinggi untuk melakukan perilaku
melakukan
segala
kegiatannya
tanpa seksual
sedangkan
remaja
yang
mengetahui apakah yang dilakukannya itu menganggap kebebasan yang diberikan
baik atau buruk. Ada beberapa alasan sebagai suatu kesempatan untuk dapat
67
Hubungan Antara Pola Asuh Orang Tua Dengan Perilaku Seksual Siswa Sma Negeri 3 Kota Kupang Tahun
2012
Hubungan Antara Pola Asuh Orang Tua Dengan Perilaku Seksual Siswa Sma Negeri 3 Kota Kupang Tahun
2012
mengoptimalkan
kemitraan
dengan
(diakses pada tanggal 24 Juli 2011 pukul
lembaga-lembaga pemerintah maupun
19.38)
non pemerintah yang peduli terhadap Djiwandono, Sri. 2008. Pendidikan Seks
remaja dalam rangka pemberian informasi
Keluarga. Jakarta : PT. Indeks
seks yang bertanggung jawab kepada Gunarsa,
Singgih.
2000.
Psikologi
para remaja. Sekolah juga diharapkan
Perkembangan. Jakarta : PT BPK Gunung
dapat memperbanyak kegiatan kegiatan
Mulia
ekstra yang bermanfaat bagi siswanya.
Natal, Jerry. 2011. Banyak yang Salah
Mengartikan
tentang
Valentine.
3. Bagi siswa SMA Negeri 3 Kota Kupang
http://jerrynatal.blogspot.com
(diakses
pada tanggal 10 September 2011 pukul
Siswa diharapkan lebih membatasi dan
16.56)
memperhatikan pergaulannya ke arah
yang positif sehingga kecendrungan untuk Osolihin. 2001. Perilaku Seks Remaja :
Makin Bebas . http://osolihin.wordpress
melakukan
perilaku
seksual
dapat
.com (diakses pada tanggal 14 Agustus
dihindari seperti mengikuti kegiatan
2011 pukul 16.08)
ekstrakurikuler, kegiatan keagamaan,
Harmoko. 2007. Hubungan antara Persepsi
karang taruna, dan sebagainya.
terhadap Pola Asuh Permissif Orang tua
4. Bagi peneliti lain
dengan Perilaku Seksual Pranikah pada
Bagi peneliti lain yang ingin melakukan
Remaja.
Heksaloga.blogspot.com
penelitian
sejenis
agar
dapat
(diakses pada tanggal 9 Maret 2012 pukul
memperdalam
variabel
penelitian
18.27)
terutama variabel yang berkaitan dengan
Elisabeth.
2006.
Psikologi
faktor
internal
yaitu
motivasi, Hurlock,
Perkembangan Edisi Kelima. Jakarta :
perkembangan organ seksual, dan
Erlangga
dorongan seksual serta variabel perilaku
Kamangmau, Meriam. 2010. Studi Hubungan
seksual yaitu masturbasi dan onani.
Pemberian Pendidikan Seks oleh Orang
tua dengan Perilaku Seks Pranikah
DAFTAR PUSTAKA
Remaja di SMA Negeri 5 Kota Kapung
Anonim. 2004. Pola Asuh Orang Tua.
tahun 2009. Skripsi. Kupang: Universitas
http://www.Dep.Dik.Nas/Go.Id
(diakses
Nusa Cendana
pada tanggal 14 Agustus 2011 pukul
Marat. 1982. Sikap Manusia, Perubahan
15.43)
serta Pengukuran. Bandung : Ghalia
Anisa, Siti. 2005. Kontribusi Pola Asuh Orang
Indonesia
tua terhadap Kemandirian Siswa Kelas II
SMA Negeri 1 Balapulang Kabupaten Monas, Maya. 2009. Pengaruh Media Massa
Terhadap Perilaku Seksual Remaja di
Tegal Tahun Pelajaran 2004/2005 .
Kota Kupang (Studi Pada SMAN 3 Kota
Skripsi. Universitas Negeri Semarang.
Kupang). Skripsi. Kupang: Universitas
http://etd.eprints.ums.ac.id (diakses pada
Nusa Cendana
tanggal 14 Agustus 2011 pukul 16.15)
Atkinson, Rita et.al. Pengantar Psikologi Marbun, Meyana. 2011. Hubungan Pola Asuh
Orang tua terhadap Perilaku Seksual
Edisi Kesebelas. Batam : Interaksara
Remaja di Kelurahan Simalingkar B
Basmiati, Wiwid. 2007. Perilaku Seks
Kecamatan Medan Tuntungan. Skripsi.
Pranikah Remaja di Kabupaten Kupang
Universitas
Sumatera
Utara.
(Studi Kasus di Youth Centre PKBI
http://repository.usu.ac.id
/
Kabupaten Kupang Tahun 2007). Skripsi.
bitstream/123456789/27211/3/Chapter
Kupang: Universitas Nusa Cendana
%20III-VI.pdf (diakses pada tanggal 5
BKKBN, 2005 . Remaja dan Kesehatan
Januari 2012 pukul 09.19)
Reproduksi . Jakarta
Budiarto, Eko.2002. Biostatistika Untuk Nuraeni. 2006. Pengaruh Pola Asuh Orang
Tua terhadap Pembentukan Kepribadian
Kedokteran Dan Kesehatan Masyarakat.
Anak Taman Kanak-Kanak. Skripsi.
Jakarta : Penerbit Buku kedokteran-EGC
Universitas
Negeri
Semarang.
Dhede. 2002. Perilaku Seks Pranikah Pada
Remaja.
http://www.e-psikologi.
com
70
71