You are on page 1of 5
KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN YAKSA AGUNG MUDA BIDANG INTELIJEN KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : KEP. 114 PJ/2012 NOMOR : B-474/D/Ds/04/2012 TENTANG KERJASAMA DALAM RANGKA MENDUKUNG KINERJA PENEGAKAN HUKUM. DI BIDANG PERPAJAKAN Pada hari ini Kamis tanggal lima bulan April, tahun dua ribu dua belas, bertempat di Jakarta, yang bertandatangan di bawah ini 1. A. FUAD RAHMANY selaku Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Republik Indonesia, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Republik Indonesia, berkedudukan dan beralamat di Jalan Gatot Subroto Kav. 40-42, Jakarta Selatan 12190, selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA. EDWIN P. SITUMORANG selaku Jaksa Agung Muda Intelijen Kejaksaan Republik Indonesia, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen Kejaksaan Republik Indonesia, berkedudukan dan beralamat di Jalan Sultan Hasanudin Nomor 1, Jakarta Selatan 12160, selanjutnya disebut PIHAK KEDUA. PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA, secara bersama-sama disebut PARA PIHAK. PARA PIHAK teriebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut: a. bahwa Direktorat Jenderal Pajak mempunyai tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang perpajakan sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri, dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku; b. bahwa Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen melaksanakan tugas dan wewenang i kejaksaan di bidang intelijen kejaksaan; bahwa Kementerian Keuangan Republik Indonesia dan Kejaksaan Republik Indonesia sebelumnya telah saling mengikatkan diri dalam Kesepahaman Bersama antara Kementerian Keuangan Republik Indonesia dengan Kejaksaan Republik Indonesia Nomor : MoU-2/MK.01/2012 tanggal 5 April 2012 dan Nomor : KEP-053/A/JA/04/2012 tanggal 5 April 2012 tentang Koordinasi Dalam Pelaksanaan Tugas dan Fungsi; dan bahwa pelaksanaan Kesepahaman Bersama sebagaimana dimaksud pada huruf c, ditindaklanjuti dengan Kesepakatan Bersama antara PIHAK PERTAMA dengan PIHAK KEDUA yang merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan. Dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan sebagai berikut: 1 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomer 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3209); Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3262) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4999); Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 tentang Pelaksanaan Kitab Undang- Undang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3258) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah. Nomor 27 Tahun 1983 tentang Pelaksanaan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 514% Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pelaksanaan Hak Dan Pemenuhan Kewajiban Perpajakan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 162, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5268); Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, PARA PIHAK sepakat untuk membuat Kesepakatan Bersama guna menyelaraskan dan/atau mengoptimalkan pelaksanaan tugas penegakan hukum dengan ketentuan sebagai berikut: BABI MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 1 Kesepakatan Bersama ini dimaksudkan untuk: @._meningkatkan sinergi dan kelerpaduan PARA PIHAK dalam pelaksanaan penerangan hukum dan penyuluhan hukum serta penyuluhan perpajakan; b. meningkatkan ©. meningkatkan pengetahuan dan pemahaman PIHAK KEDUA di bidang perpajakan oleh PIHAK PERTAMA. Fgi dalam pencegahan dan penangkalan; Pasal 2 ‘Tujuan Kesepakatan Bersama ini adalah: a. terwujudnya optimalisasi pelaksanaan tugas pelaksanaan penerangan hukum dan penyuluhan hukum serta penyuluhan perpalakan; b. meningkatnya sinergi PARA PIHAK dalam pencegahan dan penangkalan; ©. meningkatnya pengetahuan dan pemahaman PIHAK KEDUA mengenai perpajakan. BAB Il RUANG LINGKUP Pasal 3 Ruang lingkup Kesepakatan Bersama ini meliputi kerja sama di bidang: @._penerangan hukum dan penyuluhan hukum; b. penyuluhan perpajakan; c. _pemanfaatan informasi dalam pencegahan dan penangkalan; dan d. penunjukan Pejabat Penghubung (liaison officer) dari PARA PIHAK. BAB Ill PENERANGAN HUKUM DAN PENYULUHAN HUKUM Pasal 4 (1) Atas permintaan PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA dapat menyelenggarakan penerangan hukum. (2) PARA PIHAK dapat memberikan penyuluhan hukum kepada masyarakat secara bersama-sama, BAB IV PENYULUHAN PERPAJAKAN Pasal5 PIHAK PERTAMA dapat memberikan penyuluhan perpajakan kepada PIHAK KEDUA melalui sosialisasi atau kegiatan lain yang diperlukan. BABV PEMANFAATAN INFORMAS! DALAM PENCEGAHAN DAN PENANGKALAN Pasal6 PARA PIHAK dapat memanfaatkan informasi yang dimiliki sehubungan dengan pencegahan dan penangkalan dalam rangka penegakan hukum di bidang perpajakan. BABVI PEJABAT PENGHUBUNG Pasal7 (1) Masing-masing Pihak menunjuk sekurang-kurangnya 1 (satu) orang pejabat di tingkat pusat dan sekurang-kurangnya 1 (satu) orang pejabat di tingkat wilayah/daerah sebagai Pejabat Penghubung dalam rangka pelaksanaan Kesepakatan Bersama ini. (2) Pejabat Penghubung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pada tingkat pusat sekurang-kurangnya ditunjuk pejabat Eselon Ill, dan di tingkat daerah/wilayah sekurang- kurangnya pejabat Eselon IV. (8) Pejabat Penghubung di tingkat wilayah/daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan sebagai berikut: a, untuk Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak terdiri dari pejabat Eselon IV; dan b. untuk Kejaksaan Tinggi/Kejaksaan Negeri terdiri dari pejabat Eselon IV, (4) Penunjukan dan penggantian Pejabat Penghubung ditetapkan oleh pimpinan masing-masing pihak. (5) Penunjukan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) diberitahukan kepada pimpinan PARA PIHAK. BAB VII BIAYA Pasal8 Segala biaya yang diperiukan sehubungan dengan pelaksanaan Kesepakatan Bersama ini, ditanggung oleh masing-masing pihak yang menyelenggarakan. BAB VIIL MASA BERLAKU Pasal 9 (1) Kesepakatan Bersama ini beriaku untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun sejak tanggal ditandatangani (2) Kesepakatan Bersama ini dapat berakhir atas kesepakatan PARA PIHAK atau batal dengan sendirinya apabila terdapat ketentuan peraturan perundang-undangan dan/atau kebljakan Pemerintah yang tidak memungkinkan Kesepakalan Bersama ini diberlakukan. BAB IX KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 10 Setiap permasalahan yang timbul akibat pelaksanaan Kesepakatan Bersama ini akan diselesaikan PARA PIHAK secara musyawarah Pasal 11 Hakhal yang belum diatur dalam Kesepakatan Bersama ini, akan diatur lebih lanjut atas Persetujuan PARA PIHAK serta dituangkan dalam bentuk amandemen Kesepakatan Bersama yang merupakan satu kesaluan yang tidak terpisahkan dari Kesepakatan Bersama ini, Demikian Kesepakatan Bersama ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) bermaterai cukup, masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama setelah ditandatangani oleh PARA PIHAK dan dibubuhi cap instansi masing-masing. PIHAKKED} _ EDWIN P. SITUMORANG

You might also like