Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh :
Septiana
12330706
Maria Rizki
12330707
Rully Bathista
12330708
Dosen Pembimbing:
DR. HJ. Teti Indrawati, M.si., Apt.
Rachmi Hutabarat, M.si., Apt
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kesehatan
dan kekuatan kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah mengenai Alas
Bedak Cair sebagai salah satu tugas Teknologi Kosmetika.
Adapun makalah ini berisi informasi yang kami peroleh secara tertulis dari berbagai
macam sumber.Ucapan terima kasih kami berikan kepada ibu DR. HJ. Teti Indrawati, M.si.,
Apt. dan ibu Rahmi Hutabarat, MSi, Apt selaku dosen Pembimbing Teknologi Kosmetika
serta rekan-rekan mahasiswa yang telah banyak membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini berguna bagi pembaca pada umumnya dan penulis
pada khususnya. Segala kritik dan saran yang dapat membangun selalu diharapkan penulis.
Penulis
KATA PENGANTAR......................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................
ii
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN
I.1
Latar Belakang........................................................................
I.2
Perumusan Masalah................................................................
I.3
Tujuan.....................................................................................
I.4
Manfaat...................................................................................
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Anatomi Kulit ........................................................................
II.2
11
12
14
15
BAB IV PENUTUP.......................................................................................
16
IV.1 Kesimpulan...............................................................................
16
IV.2 Saran.........................................................................................
16
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Kosmetik sudah dikenal sejak berabad-abad yang lalu. Pada abad ke-19,pemakaian
kosmetik mulai mendapat perhatian, yaitu selain untuk kecantikan juga untuk
kesehatan.Perkembangan ilmu kosmetik serta industrinya baru dimulai secara besarbesaran pada abad ke-20 (Wall, Jellinek, 1970). Bahkan sekarang teknologi kosmetik
begitu maju dan merupakan paduan antara kosmetik dan obat (pharmaceutical) atau yang
disebut dengan kosmetik medik.
Pembagian tipe penyiapan kosmetik pun beragam, sesuai dengan fungsi dantujuan
pemakaiannya, seperti; Kosmetik Pembersih, Kosmetik Pelembab dan Pelindung, serta
Kosmetik Dekoratif. Pada makalah ini penulis ingin lebih mendalami mengenai salah satu
bentuk kosmetik dekoratif, yaitu Alas Bedak atau yang biasa disebut foundation.
Alas bedak berfungsi untuk menutupi lapisan permukaan wajah yang tidak simetris,
bekas luka, menutup pori-pori, atau bahkan baru-baru ini alas bedak yang baik yang
memiliki SPF(Sun Protect Filter) berfungsi sebagai pelapis kedua pada wajah agar wajah
terlindungi dari sengatan sinar ultraviolet (UV) yang dapat merusak pigmen kulit atau
bahkan lebih.
Alas bedak juga dapat membantu memperbaiki tekstur bedak agar dapat bekerja lebih
tahan lama serta menempel dengan lebih baik ada permukaan kulit sehingga bedak tidak
mudah luntur dan riasan wajah menjadi berantakan.
Memilih alas bedak (foundation) bisa dikatakan gampang-gampang susah. Jika tidak
cocok dengan jenis dan warna kulit bisa membuat wajah terlihat terlalu terang atau
sebaliknya terlalu gelap. Alas bedak merupakan hal yang sangat penting dan paling
mendasar dalam sebuah riasan. Pemilihan foundation yang pas harus sesuai dengan jenis
kulit. Menggunakan alas bedak yang tepat akan membuat wajah terlihat lebih mulus dan
bisa menyamarkan noda pada wajah.
Alas bedak cair paling cocok digunakan untuk semua jenis kulit. Selain mudah
digunakan dan diaplikasikan kewajah, foundation liquid juga lebih tahan lama diwajah
dan dapat menutupi kekurangan pada wajah.
1.2.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana formulasi alas bedak cair yang baik dan aman untuk wajah?
2. Apa fungsi dari pemakaian alas bedak cair?
3. Bagaimana karakteristik sediaan alas bedak cair yang baik?
1.3.
Tujuan Penulisan
1. Mengetahui formulasi alas bedak cair yang baik dan aman untuk wajah.
2. Mengetahui fungsi pemakaian alas bedak cair.
3. Mengetahui karakteristik sediaan alas bedak cair yang baik
1.4.
Manfaat Penulisan
Semoga makalah ini bisa memberi manfaat dan menambah pengetahuan tentang alas
bedak dan mengetahui alas bedak yang sesuai dengan jenis dan warna kulit kita.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kosmetik berasal dari kata Yunani Kosmetikos yang berarti ketrampilan menghias,
mengatur.Definisi
kosmetik
dalam
Peraturan
Kepala
Badan
POM
RI
luar)
atau
gigi
dan
membran
mukosa
mulut
terutama
untuk
dekoratif
yang
hanya
menimbulkan
efek
pada
permukaan
danpemakaiannya sebentar, misalnya bedak, lipstick, pemerah pipi, eye- shadow dan lain
lain
2. Kosmetik dekoratif yang efeknya mendalam dan biasanya dalam waktu lama baru
luntur, misalnya kosmetik pemutih kulit, cat rambut, pengering rambutdan preparat
penghilang warna rambut.
3. Sebagai penyamar noda untuk fungsi ini gunakan foundation berformula pekat dan
sesuai dengan warna kulit. (Kustanti Hemi, 2008).
Pemakaian make-up yang baik adalah jika sebelum diolesi bedak, kulit terlebih
dahulu diolesi dengan Foundation. Terdapat 5 bentuk foundation make-up:
1) Water based foundation (liquid).
Alas bedak jenis ini cocok untuk wanita muda dan dewasa yang berkulit normal.
menggunakan foundation ini, kulit menjadi lembab dan akan menghasilkan riasan yang halus.
Bahan dasar foundation ini adalah air, sehingga penggunaannya akan lebih mudah menyerap
ke dalam kulit dan lebih ringan dari minyak. Hasil akhir dari penggunaan foundation ini,
riasan akan tampak lebih natural. Gunakan spons untuk mengaplikasikan liquid foundation,
kemudian kenakan dengan cara ditekan untuk menutupi pori-pori dan rongga kulit wajah.
2) Oil based foundation.
Alas bedak jenis ini cocok untuk wanita dewasa dan mereka yang berkulit kering,
karena foundation ini mengandung minyak dan pelembab. Alas bedak ini dapat menutup
kerutan sehingga riasan lebih bagus dan rata. Apabila menggunakan Oil based
foundation, sebaiknya tidak menggunakan bedak lagi, karen jenis foundation ini cenderung
lebih berat. Sehingga Jika ingin menggunakan bedak, sebaiknya aplikasikan secara tipis. Oil
based foundation dikemas dalam bentuk compact atau stick.
3) Oil free moisturizer Foundation
Kosmetika ini cocok untuk kulit berminyak dan jenis alas bedak ini mampu menyerap
kelebihan minyak pada kulit, sehingga wajah tidak tampak mengkilap.
4) Concealer
Jenis foundation ini digunakan untuk menutupi bagian-bagian kulit yang memerlukan
penutupan khusus seperti noda, bercak-bercak, bekas jerawat atau luka sehingga kulit wajah
akan tampak bersih dan rata. Selain itu juga dapat menutupi lingkaran hitam di seputar mata.
5) Foundation krim pemutih.
Jenis alas bedak ini biasanya digunakan di bawah mata untuk memberikan efek cerah
di daerah tersebut dan mampu menyamarkan kantung mata.
II.6. Basis Alas Bedak Cair
Liquid foundation terdiri atas dua jenis: berbahan dasar air, dan berbahan dasar
minyak.
a. Oil-Based Foundation.
Foundation ini tepat digunakan bagi yang memiliki kulit kering. Bahan dasar minyak cocok
untuk kulit kering atau yang mengalami dehidrasi.Sebelum menggunakan, kocok terlebih
dahulu agar semua formulanya larut dengan sempurna.
b. Mineral Foundation
Foundation berbahan dasar air cocok untuk kulit semua jenis kulit. Produk ini biasanya
ditandai dengan kata mineral, aqua, watery dan sebagainya. Kelebihan lainnya,
produk-produk water-based ringan di kulit dan memberikan hasil make up yang ringan ,
mudah menyerap di kulit dan mudah di-aplikasikan karena sangat cair (Kustanti Hemi, 2008).
II.7. Pemilihan Alas Bedak berdasarkan jenis kulit
Berikut ini adalah beberapa jenis alas bedak yang dapat anda pilih sesuai dengan kondisi
dan jenis kulit anda.
1. Alas Bedak untuk Kulit Normal
Alas bedak yang cocok untuk kulit normal adalah jenis sheer foundatio. Alas bedak jenis
ini dapat membuat wajah terlihat lebih segar dan bebas minyak. Hasil lain dari
penggunaan alas bedak jenis ini yakni hasil riasan akan tampak menyatu dengan kulit
wajah.
2. Alas Bedak untuk Kulit Kering
Kulit kering tentu memerlukan perawatan khusus untuk membuatnya tampak lebih
lembap. Maka alas bedak berbahan dasar minyak atau oil based foundation dapat
digunakan untuk kulit sejenis ini. Hal ini dikarenakan foundation tersebut memiliki
kandungan minyak di dalamnya sehingga dapat memicu pertambahan kadar minyak di
kulit dan membuat kulit tampak lebih lembap dan segar. Pilihan lain untuk kulit jenis ini
adalah alas bedak dalam bentuk krim. Alas bedak semacam ini dapat menutup garis-garis
serta kerutan di wajah. Teksturnya yang lembut juga dapat melembapkan kondisi kulit
yang kering.
3. Alas Bedak untuk Kulit Berminyak
Kondisi kulit yang berminyak biasanya cukup sulit untuk memilih alas bedak tertentu
karena minyak berlebih pada wajah dapat menyebabkan alas bendak mudah luntur dan
membuta riasan tidak menempel serta belepotan di wajah. Jenis kulit ini cocok dengan
memilih alas bedak berjenis matte foundation. Alas bedak jenis ini memang dirancang
khusus untuk menangani masalah kulit berminyak. Teksturnya yang ringan membuatnya
cepat kering sehingga cocok untuk jenis kulit berminyak. Namun, yang harus anda
perhatikan adalah menggunakan dengan tipis-tipis saja agar hasil riasannya terlihat lebih
bagus dan tidak tebal seperti memakai topeng.
Nama Bahan
Fungsi
Kadar
TITANIUM DIOXIDE,
UV titan pelindung UV A
(%)
3
TRIETHOXYCAPRYLYLSILANE, ALUMINA
OCTOCRYLENE
BUTYL METHOXYDIBENZOYLMETHANE
BIS-ETHYLHEXYL HYDROXYDIMETHOXY
dan UV B
Penyerap sinar UV
Penyerap Sinar UV A
UV Filter
9
2,5
2
BENZYLMALONATE
BISABOLOL
0,2
sensitif
Bahan pengisi, membuat
2
0,6
Pemberi Warna
w/o emulsion
Humektan
Humektan
2
0,3
1
Emolient, antimikroba
4
4
CYCLOHEXASILOXANE
Fase 2
XANTHAN GUM
Surfaktan, peningkat
0,2
AMMONIUM ACRYLOYLDIMETYLTAURATE / VP
viskositas
Pengontrol viskositas
0,5
COPOLYMER
BUTYLENE GLYCOL
AQUA (WATER)
Humektan
Pelarut
3
32
Meningkatkan elastisitas
5
0,2
kulit
Humektan
Pengawet
Buffer
6
1
0,3
Fase 3
BUTYLENE GLYCOL
SODIUM CHLORIDE
SODIUM CITRATE
Formula 1 Multi-functional foundation. In Vitro SPF 58
Prosedure: Campur semua bahan fase 1 aduk sampai homogen, panaskan dengan suhu 600C. Campur semua
bahan fase 2 aduk sampai homogen, panaskan pada suhu 600C. Masukkan fase 2 ke fase 1 campur sampai
homogen. Pada suhu 400C aduk selama 10 menit tambahkan fase 3 aduk sampai homogen
FORMULA II
Fase 1
Nama Bahan
SYNTHETIC FLUORPHLOGOPITE, SILICA
Fungsi
Pengontrol viskositas
Kadar
(%)
1.5
1.5
Meningkatkan elastisitas
kulit
Pelarut, humektan
Surfaktan, peningkat
6
0,1
0,15
AQUA (WATER)
viskositas
Pelarut
48,62
UV titan
Pemberi warna
Pemberi warna
Pemberi warna
Pemberi warna
9
0,74
0,15
0,07
0,04
OCTOCRYLENE
BUTYL METHOXYDIBENZOYLMETHANE
BIS-ETHYLHEXYL HYDROXYDIMETHOXY
Penyerap sinar UV
Penyerap sinar UV A
UV filter
8
1,5
1
Antioksidan
0,03
Fase 2
Fase 3
BENZYLMALONATE
PEG-8, TOCOPHEROL, ASCORBYL PALMITATE,
ASCORBIC ACID,
CITRIC ACID
PENTYLENE GLYCOL
CAPRYLIC/CAPRIC TRIGLYCERIDE
5
5
lembut
surfaktan
ARACHIDYLGLUCOSIDE
OCTYLDODECANOL
PERSEA GRATISSIMA (AVOCADO OIL)
Emollient
pelembab
2,8
2
Fase 4
SODIUM ACRYLATE/SODIUM
ACRYLOYLDIMETHYLTAURATE
COPOLYMER, ISOHEXADECANE, POLYSORBATE 80
Surfaakta, emollient
Fase 5
PARFUM
Formula 2 In vitro SPF 36
Pemberi aroma
0,2
Prosedure: Campur semua bahan fase 1 aduk sampai homogen, panaskan dengan suhu 60 0C. Campur semua bahan fase 2
aduk sampai homogen, panaskan pada suhu 600C. Masukkan fase 2 ke fase 1 campur sampai homogen. Pada suhu 400C aduk
selama 10 menit tambahkan fase 3,4 dan 5 aduk sampai homogen
FORMULA III
Fase
Nama Bahan
Fungsi
Kadar
(%)
Fase 1
Aqua (Water)
BUTYLENE GLYCOL
pelarut
humektan
20
4
UV titan
DIOXIDE
MICA, CI 77891 (TITANIUM DIOXIDE), CI 77491
Pemberi warna
(IRON OXIDES
TALC
AQUA (WATER)
ECTOIN
pelarut
Meningkatkan elastisitas
28,5
2
Fase 2
Fase 3
kulit
Fase 4
CAPRYLIC/CAPRIC TRIGLYCERIDE
SQUALANE
BIS-ETHYLHEXYL HYDROXYDIMETHOXY
emollient
Skin conditioning agent
UV filter
7
4
1
BENZYLMALONATE
ETHYLHEXYL OLIVATE
ARACHIDYL ALCOHOL, BEHENYL ALCOHOL,
2
5
ARACHIDYLGLUCOSIDE
Fase 5
HYDROXYETHYL ACRYLATE/SODIUM
ACRYLOYLDIMETHYLTAURATE
COPOLYMER, SQUALANE, POLYSORBATE 60
emollient
1,5
Fase 6
AQUA (WATER
SORBITOL, DIHYDROXYMETHYLCHROMONE
SYNTHETIC FLUORPHLOGOPITE, SILICA
Formula 3 Foundation 5 in 1 care. SPF perkiraan 15 dan 25
pelarut
antioksidan
Pengontrol viskositas
5
2
2
Prosedure: Persiapkan fase 1,2,dan3. Tambahkan fase 2 ke fase 1,kemudian campur fase 3 ke campuran fase .
Panaskan campuran fase 1/2/3 dan fase 4 pada 800C. Tambahkan fase 5. Pada suhu 400C tambahkan fase 6. Atur
pH 5,5-6,0
BAB III
PEMBAHASAN
III.1. Formulasi Alas Bedak Cair
Bahan
Titanium oxide
Bismut oksiklorida
Isopropil meristat
Parafin cair
Asam stearat
Besi oxide
Tokoferol
Metil Paraben
Propil Paraben
Minyak Mawar
Talc
Mica
Water
8%
2,5%
6%
15 %
10 %
3%
0,05 %
0,1 %
0,1%
Qs
3%
2%
Qs
2. Alas bedak harus lembut dan diformulasikan agar hanya meninggalkan lapisan
sangat tipis supayatidak kelihatan seperti memakai topeng
3. Konsistensi dan warna alas bedak cair stabil dalam penyimpanan.
4. Alas bedak harus mudah diaplikasikan dan mudah juga dibersihkan
5. Alas Bedak dapat berfungsi sebagai pelindung dari sinar UV (ultraviolet)
III.3. Metode Pembuatan
Adapun metode pembuatan alas bedak cair sebagai berikut
1. Bahan yang larut dalam lemak dilebur menjadi satu terlebih dahuludenganpemanasan,
seperti paraffin cair, cetil ester, asam stearate, dan isopropyl miristat (massa 1)b.
2. Talkum, tokoferol, metil paraben, propil paraben, titanium oksida dan besioksida
digerus homogen (massa 2)c.
3. Dalam lumpang panas dituang massa 2 lalu digerus, kemudian ditambahka nmassa 1
perlahan-lahan sambil di aduk kuat sampai homogen keseluruhannya.
4. Gerus homogen sampai campuran dingin, di teteskan minyak mawar secukupnya.
5. Tuang campuran dalam wadah yang sesuai
III.4. Fungsi zat aktif dan bahan tambahan yang digunakan
1. Isopropil miristat
Isopropil miristat adalah pelembut tidak berminyak yang mudah diserap
olehkulit.Bahan ini digunakan sebagai penyusun basis sediaan semi padat dan
sebagai pelarut pada sediaan topikal.Penggunaan dalam sediaan topikal dan
kosmetik seperti pada make-up, krim, losion, lipstik, pelembab kulit, deodoran
dan krim vaginal.Konsentrasi yang digunakan pada sediaan topikal krim dan
lotion adalah 1-10 %.
2. Parafin cair encer
Parafin cair encer memiliki penggunaan yang sama dengan minyak mineral.
Bahan tersebut umumnya digunakan pada formula sediaan topikal sebagai
pelembut dalam salep, juga digunakan sebagai cairan pembawa berminyak.Parafin
cair
encer,
juga
digunakan
dalam
kosmetik
&
produk
makanan
sebagai
bahan
pewarna
putih
dan
penangkal
cahaya.Cakupan dari cahaya yang menyebar dapat diubah oleh variasi ukuran
partikel dari serbuk titanium oksida. Sebagai contoh, titanium oksida yang
memiliki ukuran partikel sekitar 230 nm menyebarkan sinar tampak, tetapi
titanium oksidadengan ukuran partikel 60 nm menyebarkan sinar UV dan
memantulkan sinal Tampak.Titanium oksida digunakan pada sediaan kulit dan
kosmetik sebagai tabir surya. Konsentrasi yang aman tidak lebih dari 25%.
5. Besi oksida
Besi oksida sering digunakan pada kosmetik, makanan dan sediaan farmasi
lainnya sebagai pewarna dan penyerap sinar UV. Penggunaan bersama dengan
titanium oksida dapat meningkatkan efek perlindungan terhadap sinar UV.
6. tokoferol
Tokoferol digunakan pada sediaan farmasi sebagai anti oksidan. Banyak
senyawa organik mudah mengalami autooksidasi bila dipaparkan keudara. Pada
autooksidasi, minyak-minyak tidak jenuh, seperti minyak nabati menimbulkan
ketengikan dengan bau, penampilan dan rasa yang tidakmenyenangkan. Dilain
pihak,
minyak
mineral
dan
hidrokarbon
lingkungan
yang langka, oleh karena itu diperlukan penambahan anti oksidan dalam
sediaan.Konsentrasi yang digunakan pada sediaan topikal adalah 0,05%.
7. Metil paraben
Metil paraben sering digunakan sebagai pengawet antimikroba dalam
kosmetik, makanan dan sediaan farmasi lainnya. Dapat digunakan tunggal
ataudikombinasikan dengan paraben yang lain, atau dengan bahan antimikroba
lainnya. Penggunaan sebagai pengawet antimikroba paling sering digunakan
untuk kosmetik.Golongan paraben efektif pada jangkauan pH yang luas,meskipun
hanya lebih efektif untuk melawan kapang dan jamur.Metil paraben biasanya
digunakan sebagai pengawet fase air. Konsentrasi yang digunakanpada sediaan
topikal adalah 0,02-0,3%.i.
8. Propil paraben
Propil paraben sering digunakan sebagai pengawet antimikroba dalam
kosmetik, makanan dan sediaan farmasi lainnya. Dapat digunakan tunggal
ataudikombinasikan dengan paraben yang lain, atau dengan bahan antimikroba
lainnya. Penggunaan sebagai pengawet antimikroba paling sering digunakan
untuk kosmetik. Golongan paraben efektif pada jangkauan pH yang luas,
meskipun hanya lebih efektif untuk melawan kapang dan jamur.Propil paraben
biasanya
digunakan
sebagai
pengawet
fase
minyak.Konsentrasi yang
Uji Organoleptis
Sediaan alas bedak diamati dari bentuk warna dan bau. Warna dari foundation
disesuaikan dengan tingkatan warna kulit.
Uji pH
pH alas bedak harus sama dengan pH kulit yaitu sekitar 6-7
Uji Homogenitas
Pengujian homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah pada saat proses
pembuatan alas bedak cair bahan aktif obat dengan bahan dasarnya dan bahan
tambahan lain yang diperlukan tercampur secara homogen. Persyaratannya harus
homogen sehingga alas bedak cair yang dihasilkan mudah digunakan dan
Evaluasi Stabilitas
Tujuan pemeriksaan kestabilan adalah untuk menjamin bahwa setiap foundation
yang didistribusikan tetap memenuhi persyaratan yang ditetapkan meskipun
sudah cukup lama dalam penyimpanan. Pemeriksaan kestabilan digunakan
sebagai dasar penentuan batas kadaluarsa, cara-cara penyimpanan yang perlu
dicantumkan dalam label.
III.7. Gambar Design dan kemasan Produk Sediaan Alas Bedak Cair
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
R/
Titanium oxide
8%
Bismut Oksiklorida
2,5%
Isopropil miristat
6%
Parafin Cair
15%
Asam Stearat
10%
Besi Oxide
3%
Tokoferol
0,05%
Metil Paraben
0,1%
Talc
3%
Micasediaan alas bedak
2%cair Secara Umum
Karakteristik
Minyak
Mawar
qs urat nadi namun juga tidak boleh terlihat jelas
Alas bedak harus dapat menutupi
Air
qs
(terlalu tebal)
Alas bedak harus lembut dan diformulasikan agar hanya meninggalkan lapisan
4.2. Saran
Perlu dilakukannya penelitian tentang formulasi sediaan alas bedak cair untuk
mengetahui formulasi yang mudah diaplikasikan ke wajah dan memberi hasil yang bagus
dan natural
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat
Semiloka Cosmeceuticals.
Yuliastuti,Ike, Iqmal, Tahir. 2002. Analisis aktivitas Perlindungan Sinar UV Secara In
Vitro dan In Vivo Dari Beberapa Senyawa Ester Sinamat Produk Reaksi Kondensasi
Benzeldehida tersubsitusi dan alkil Asetat. Jurusan Kimia Fakultas MIPA-UGM
Yogyakarta