You are on page 1of 4

Buat akun baru

Halaman Pembicaraan

Baca Sunting sumber

Ikuti Wikipedia bahasa Indonesia di

Facebook dan

Halaman Utama
Perubahan terbaru
Peristiwa terkini
Halaman baru
Halaman sembarang
Komunitas
Warung Kopi
Portal komunitas
Bantuan
Wikipedia
Bagikan
Cetak/ekspor
Peralatan

Cari

Twitter

Logat Makassar

Masuk log

[tutup]
Belum Diperiksa

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia


Merapikan artikel bisa berupa membagi artikel ke dalam paragraf atau wikifikasi artikel. Setelah dirapikan, tolong
hapus pesan ini.

Keakuratan artikel ini diragukan dan artikel ini perlu diperiksa ulang dengan
mencantumkan referensi yang dapat dipertanggungjawabkan.
Lihat diskusi mengenai artikel ini di halaman diskusinya.
Logat Makassar atau bahasa gaul makassar adalah bahasa yang sering digunakan oleh warga makassar dan sekitarnya (sulawesi
selatan dan barat). logat ini memiliki ciri khas yang unik dan berbeda dengan bahasa / logat logat daerah lainnya. Logat ini agak
terdengar kasar yang menandai sebagai identitas orang yang tangguh dan perkasa.
Logat ini biasa dikombinasikan aksen cina. Okkot merupakan salah satu ciri khasnya, yaitu mengurangi, mengubah dan
menambahkan huruf di belakang. Partikel partikel yang sering di ucapkan dalam logat ini adalah "MI,PI,JI,KI, dan MO". Di logat ini
biasanya mengganti -nya menjadi -na.
Daftar isi [sembunyikan]
1 Penggabungan
2 Subjek dan Objek
3 Menghemat dalam penggunaan kata
4 Partikel Partikel
4.1 Partikel Mi
4.2 Partikel Toh
4.3 Partikel Pi
4.4 Partikel JI
4.5 Partikel Ki
4.6 Partikel Mo
4.7 Partikel Ko
4.8 Partikel W
4.9 Partikel Toh dan Di'
4.10 Tawwa
4.11 Kodong
4.12 Bede'
4.13 Mami
5 Okkots
5.1 Sejarah Okkots
6 Imbuhan lainnya
7 Kosakata
8 Pranala Luar

Penggabungan

[ sunting sumber ]

Terkadang, bahasa yang di gunakan adalah lebih banyak memakai kosakata bahasa indonesia dari pada bahasa makassar atau
sebaliknya / ter-influence dengan bahasa indonesia. misalnya :
"Jauna rumanu, teaja' pergi" -> "Bellana rumahnu, ndak mauja' pergi" -> Jauna Rumahnu, ndak mau jeka' pergi"
yang sama artinya dengan
"Rumah mu jauh, saya tidak mau pergi".

Subjek dan Objek

[ sunting sumber ]

Bahasa Indonesia yang dipakai sebagai bahasa pemersatu kemudian ter-influence oleh bahasa daerah itu sendiri. Beberapa istilah
bahasa daerah kemudian ikut mewarnai penggunaan bahasa Indonesia, di antaranya ya partikel-partikel itu tadi. Peleburan bahasa
daerah ini ke dalam bahasa Indonesia juga mengacaukan susunan kalimat, merusak tatanan MD, Subjek Objek sehingga terkadang
logat di Sulawesi Selatan ini terdengar sangat kacau.
Dengarkan kalimat ini
malam pi baru saya bawa bukumu nah..?,
yang dalam bahasa Indonesia yang benar seperti ini
bukumu aku bawa nanti malam saja ya ?.

Menghemat dalam penggunaan kata

[ sunting sumber ]

Penggunaan bahasa Indonesia logat ini juga terkesan sangat menghemat penggunaan kata,walau pun merusak tatanan bahasa yang
benar. Sebagai contoh lagi: kau mo yang bawaki atau sama dengan kalimat nanti biar kamu aja yang bawa..belum lagi bila
diucapkan terkadang ada di singkat lagi menjadi ko mo yang bawaki.

Partikel Partikel

[ sunting sumber ]

Partikel Mi [ sunting sumber ]


Partikel MI adalah kata imbuhan. contohnya dalam kalimat makan mi, partikel MI bermakna mempersilakan, tapi dalam kalimat
lain, misalnya besar mi, partikel mi berubah fungsi sebagai penegasan kalau orang/benda yang dimaksud telah besar (dewasa).
Dalam kalimat lain, misalnya jadi satumi partikel MI kembali berfungsi sebagai penegasan jika benda/orang telah menjadi satu,
beda dengan kalimat lain seperti ambil mi dimana MI berfungsi kembali untuk mempersilakan orang mengambil barang/benda.
Partikel mi ini dapat ditambahkan lagu dengan partikel ko untuk mempertegas perintah. Mi+Ko = Moko. Tapi akhiran moko ini
digunakan untuk lawan bicara seumur atau lebih muda (tidak dianjurkan untuk lawan bicara yg kita hormati), bisa di tulis menjadi
"Mko" dan o awal tidak perlu di ubah menjadi e, jadi bacanya tetap di baca moko. tetapi o awal pada kata moko tidak terlalu kentara
atau di baca pendek, kurang lebih seperti ini " 'Mko ". Contoh : - Makan moko! = Makanlah kau! / makanlah!
- Pergi moko ! / Sana moko ! = Pergilah kau! / Pergilah!

converted by Web2PDFConvert.com

Partikel mi ini dapat ditambahkan juga dgn partikel ki untuk mempertegas perintah, Mi+Ki = Miki . Akhiran miki ini
kesannya lebih sopan, digunakan untuk lawan bicara yang lebih tua, atau orang yang kita hormati. Miki kebanyakan menyebutnya
Meki', dan dapat di tulis "mki". Contoh : - Makan miki = makanlah
- Pergi miki

= Pergilah

Partikel Toh [ sunting sumber ]


Partikel Pi [ sunting sumber ]
Salah Satu Contoh Partikel PI = "satu pi" (bermakna menegaskan kalau subjeknya masih kurang satu lagi),contoh yang berbeda:
malam pi yang artinya kurang lebih nanti malam, biasanya dipakai untuk kalimat seperti malam pi ko datang (kamu datangnya
ntar malam aja).

Partikel JI [ sunting sumber ]


Partikel JI, biasa di tulis "JIE" maknanya kurang lebih sama dengan hanya,contohnya pada kalimat satuji saya bawa yang
artinya kurang lebih saya cuman bawa satu (perhatikan tatanan penempatan kalimat yang agak berantakan). Tapi kadang-kadang
partikel ini juga bermakna menegaskan, misalnya pada kalimat besarji rumahnya yang artinya sama dengan rumah besar
kok..,
Akhiran ji juga sering diikuti dengan partikel ko dan ki pada saat kita bertanya pada lawan bicara. ji + ko = joko
contoh : sudah joko makan? = Apakah kau sudah makan? - Sama halnya dengan imbuhan Mi di atas, versi sopan(halus) ji + ki
= jiki Contoh : sudah jiki makan? = Apakah Anda sudah makan? pembacaan jiki dan joko bisa di baca jeki' dan jeko jika partikel ji
di gabung dengan ko dan ki jadi, cara penulisannya : Jki, Jko, J di baca je

Partikel Ki [ sunting sumber ]


Partikel Ki' kepanjangan dari Kita atau Kita' atau Kita(k) yang berarti KAMU. Tapi lebih sopan. Contoh penggunaan dalam kalimat
"dimanaKi'?" artinya "Kamu dimana?" Biasa digunakan untuk orang yang lebih tua karena lebih sopan.

Partikel Mo [ sunting sumber ]


Partikel Mo merujuk ke kata Saja atau mengajak sesuatu untuk mengikuti. Misalnya "Saya mo!" yang berarti "Saya Saja!",
contoh lainnya "Kau mo yang kupilih!" yang berarti "kamu saja yang saya pilih"

Partikel Ko [ sunting sumber ]


Partikel Ko, yang berarti kamu. Dalam penggunaan ini di gunakan pada teman teman dan yang akrab. Contoh penggunaan ko
"MauKo Kemana?" yang artinya "Kamu mau kemana?". Jangan sembarang memakai KO ke orang tua, guru, baru kenalan atau
orang yang lebih tua. karena di itu dianggap tidak sopan.

Partikel W [ sunting sumber ]


Partikel W adalah kata sapaan yang sering di gunakan yang berarti "Hey!". Salah satu Contoh "W Mirna! Mau ko kemana?"
yang artinya "Hey! Mirna!.. Kamu mau ke mana?"

Partikel Toh dan Di' [ sunting sumber ]


Partikel Toh dan Di adalah kata tanya yang biasa diartikan ke dalam bahasa Indonesia sebagai "kan?". Kata ini juga paling
mudah di cernah oleh orang yang ingin belajar berlogat makassar. Salah satu contohnya "Mauko jalan sama Irfan Toh?" yang
artinya "Kamu mau jalan dengan Irfan Kan?"

Tawwa [ sunting sumber ]


Tawwa atau Tau'a itu seperti pujian buat orang atau biasa digunakan untuk menggoda. Contoh kalimat tawwa "Tawwa, Sudah mi
ujian" artinya " atau.. "Liatko tawwa i Baco'.. Bagus nilaina" artinya "Liat tuh Si Baco'.. Bagus nilainya"

Kodong [ sunting sumber ]


Kodong bisa digambarkan dengan ekspresi kesedihan atau kekecewaan yang berarti kasihan. Contoh "Hilang pulpen ku'
KODONG" yang berarti "Pulpenku hilang (kasihan/sedih)" atau bisa juga berarti "Aduh, pulpenku hilang" Balasan untuk rasa
simpati ke pada orang yang merasa sedih "Kodong! Hilang Pulpenmu?" yang artinya "Aduh Kasihan, pulpenmu hilang yah?"

Bede' [ sunting sumber ]


Bede' atau Bedeng (cara bacanya Bede' -E.nya sama dengan penyebutan kata tempe) sejenis dengan kalimat tambahan untuk
kata 'KATANYA'. Contoh "katanya bede' Irma, Tiwi pergi Sekolah." ,artinya "eh katanya Irma, Tiwi pergi sekolah." atau "Kau bede'
yang bawa itu baju". artinya "Kamu katanya, yang membawa baju itu"

Mami [ sunting sumber ]


Mami sama dengan "Saja". Kata "Mami" bisa di persingkat menjadi "MI" dan berbeda artinya dengan partikel MI, kata ini juga bisa
menjadi "Mami Mi". Contoh : sisa sedikit mami itu, yang berarti : sisa sedikit saja itu.. : Contoh ke 2 (mami disingkat mi) : Sisa
sedikit mi itu. yang artinya : sisa sedikit saja itu. Contoh ke 3 : sisa sedikit mami mi itu, yang artinya : sisa sedikit saja itu.

Okkots

[ sunting sumber ]

Pemakaian kata Okkots sebenarnya merupakan penyimpangan berbahasa, baik dalam berkomunikasi maupun dalam tulisan.
Okkots sendiri berarti salah ucap atau salah bahasa yang maknanya salah pengucapan dalam bahasa Indonesia karena tidak sesuai
dengan ejaan yang disempurnakan dan tidak tercantum dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Okkots bisa berarti
menambahkan, mengurangi atau mengubah konsonan di ujung sebuah kata. Bentuk okkots yang paling sering ditemui dalam
kehidupan sehari-hari adalah Okkots N & NG. Jadi, kata yang berakhir huruf N bissa menjadi NG begitu pula sebaliknya, kata
yang berakhir huruf NG menjadi berakhir N.
Sebenarnya pemakaian kata Okkots itu banyak dipopulerkan siswa dan mahasiswa Makassar yang belajar dan kuliah di luar Sulsel
serta pengaruh komunikasi pergaulan mereka yang berasal dari berbagai kabupaten di Sulsel kemudian bertemu dalam komunikasi
yang lebih elitis di Makassar. Bahasa Okkots sama halnya dengan sebutan malogat atau melupakan bahasa ibu-nya setelah hidup
sekian lama di negeri orang, Cuma bedanya Malogat merupakan cibiran atau sindiran terhadap orang yang melupakan asal usulnya,
termasuk bahasa etnisnya. Hal ini berbeda dengan pemakaian bahasa Okkots yang menurut saya merupakan jalan damai dialek
dalam Bahasa etnis (Bahasa Makassar) terhadap Bahasa nasional (Bahasa Indonesia).

Sejarah Okkots [ sunting sumber ]


Dalam bahasa Bugis Makassar sehari-hari, kita tidak mengenal adanya akhiran N di ujung sebuah kata, umumnya kata dalam
Bahasa Bugis Makassar diakhiri dengan NG. Contoh nya: tudang (duduk), masserring (menyapu), dangkang (menjual), mappabbiring
(beres-beres rumah) dll. & ketika Bahasa Indonesia mulai diperkenalkan, lidah orang Bugis Makassar yang terbiasa dengan NG,
mencoba menyesuaikannya, namun alih-alih mampu menyesuaikan diri, yang terjadi malah kekacauan berupa kebingungan
mengucapkan ujung setiap kata yang berakhiran N & NG. Kira-kira begitulah asal muasal terjadinya OKKOTS.
Contoh:
Kata makan terkadang menjadi makang > penambahan konsonan G setelah huruf N

converted by Web2PDFConvert.com

Kata kandang bissa berubah menjadi kandan > pengurangan konsonan G.

Imbuhan lainnya

[ sunting sumber ]

Ta = Ter
Na- = Dia (Melakukan)
Akhiran Ng + A' (Ngak) = ??
Temanga
-na = -nya

Kosakata

[ sunting sumber ]

Logat Makassar
Apa deh!!
Angngapako?
Asala' kau ji

Bahasa Indonesia
Apa Sih!
Kamu Kenapa?
Terserah apa maumu

Lompo / Loppo
Calleda'
Bencong

Bahasa Indonesia
Besar
Genit
Banci

Ambi aja Semua

Cipurukka'

Saya Lapar

Jauhnya!
Banyak Gaya

Cess!
Dahsyatnya arrakadaaa'!

Sobat!
Luar Biasa

Ballisikku
Bedededeh

Aku Sebel!
Wah!

Epen Kah?
Kamase / Kamse' / Kamaseang

Bakka' Na

Besarnya

Kampudes

Lale
Mannyu!
Pergima'!
Palla'na
Sante Mako
Tabe'

Genit
Kesal
Saya Pergi!
Jagonya
Santai Aja
Permisi

Lannyak'
Nganre
Pa Bote'/ Botek / Balle Balle
Palukka'
Tanjakna
Tanjak

Emang Pentig
Sedih
Kampungan Dari
desa
Hilang
Makan
Bohong
Pencuri
Mukanya
Seperti

Tappu'

Putus / Patah

Ta'Bangka / Tabbangka

Kaget / Terkejut

Ambe' mua mi /
Allengasemmi
Bella na!
Bagaya

Logat Makassar

Upak'

Berlebihan / Berlebih
lebihan
Untung

Lending

Berdua'an

Pa'garasuh rasuh

Nassami!
Tinro / Katinroang

Tentu Saja
Tidur Tempat tidur

Kamaseangna
Sari'battang

nakal / brutal
/bengal
Kasiannya
Saudara

Pa'saribattangngan
Panra' / Panrak
Battalak'
Bambangna
Mas Koke' Koke'
Tarattu'

Persaudaraan
Rusak
Gemuk
Panasnya
Penjual Mainan
Kentut

Mangge / Ammak
Tena doe'
Gammara'na
Karoppo'
Botto'
Ikan Bolu

Ayah, Ibu
Tidak punya uang
Bagusnya
Kerupuk
Bau
Ikan Bandeng

Pete' Pete'
Iyo
Porenu!
Bawa
Mace
Pacce
Pattoatoai / Pa'toatoa i
Sekke' / Gi'gili'
Tappa'

Kapang (Bukan okkots)


Iye
Pocci
Kace
Pace
Endak
Ge'gere' / Geggerek
Ta'bentang
Passammih

Mungkin
Iya (Sopan)
Pusar
Kakak
Ayah (Gaul)
Tidak
Ribut
Terlempar
Biarkan Saja

Gappa

Dapat

Jappa jappa

Angutan Kota
Iya (Akrab)
Enak Aja
Mulut
Ibu (Gaul)
Payah
Mengejek
Pelit
Percaya
Saya akan
mendaptkanmu
Jalan jalan

Tersedat

Singkamma

Sama / Seperti

Pa'balu' / Pabalu'
Bawanu
Tayanga'

Pedagang / Penjual
Mulutmu!
Tunggu Saya

Tassakkok
Tappalese' / Tasossoro' / Tasossor / Jatuh Tasossor /
Tappaleset
Pabbalu' Juku
Siagang

Talekang / Tattaletalekang

Kugappajako

Jatuh Terpeleset
Penjual Ikan
Dengan

Normal : Sering di gunakan sehari hari.


Italic : Jarang tetapi Biasa di dengar dalam percakapan sehari hari. Biasa di ucapkan di wilayah padat pemukiman di pinggiran kota.
Bold : Bahasa Makassar, Sangat jarang di gabungkan dengan Aksen logat makassar. Biasa di temukan di radius 30km dari kota atau
lebih. Penggunanya adalah orang tua.

Pranala Luar
(Indonesia) [1]
(Indonesia)[2]
(Indonesia)[3]
(Indonesia)[4]
(Indonesia)[5]

[ sunting sumber ]
- MPK dan Prosa Pacarita Sikanruang Ri lae lae (Kompasiana)
- Tuhan, Kenapa aku menjadi Osella, Okkots Sejak Lahir (Kompasiana)
- Makan Mi' (Bahasa Makssar Bisa Tonji Cezz..!!!!!!!!)
- Logat Makassar (Spenraya)
(mohon artikel ini lebih di utamakan) logat makassar

Kategori: Bahasa Indonesia Bahasa gaul

Halaman ini terakhir diubah pada 17.31, 24 Desember 2013.

converted by Web2PDFConvert.com

Teks tersedia di bawah Lisensi Atribusi-BerbagiSerupa Creative Commons; ketentuan tambahan mungkin berlaku. Lihat Ketentuan Penggunaan untuk lebih jelasnya.
Kebijakan privasi Tentang Wikipedia Penyangkalan Developers Tampilan seluler

converted by Web2PDFConvert.com

You might also like