Professional Documents
Culture Documents
(PDRB)
KABUPATEN LOMBOK UTARA TAHUN 2013
Katalog BPS
: 930208.5208
ISBN
: 978-602-70750-2-3
No. Publikasi
: 52085.14.02
Ukuran Buku
: 21 X 28 cm
Jumlah Halaman
: 57
Naskah
Gambar Kulit
Diterbitkan Oleh
: CV MAHARANI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami haturkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkah
dan hidayah yang diberikan kepada kami sehingga Produk Domestik Regional Bruto
Kabupaten (PDRB) Lombok Utara Tahun 2013 dapat diterbitkan tepat waktu. Publikasi ini
merupakan publikasi yang disusun setiap tahun dengan tujan untuk melengkapi publikasi
indikator makro ekonomi yang sudah ada.
Publikasi PDRB Kabupaten Lombok Utara tahun 2013 diharapkan dapat memberikan
manfaat yang sebesar-besarnya bagi pengguna data. Publikasi ini juga kami harapkan
mampu memberikan gambaran yang komprehensif bagi perkembangan perekonomian di
Kabupaten Lombok Utara selama tahun 2013.
Dalam publikasi ini disajikan indikator ekonomi seperti capaian pembangunan ditiap
sektor ekonomi dan struktur ekonomi. Selain itu dalam publikasi ini disajikan pula laju
pertumbuhan ekonomi serta PDRB perkapita yang umumnya dijadikan sebagai salah satu
tolak ukur keberhasilan pembangunan di bidang ekonomi.
Kami menyadari dalam penyusunan publiksi ini terdapat banyak kekurangan. Saran
dan masukan yang membangun sangat kami harapkan untuk meningkatkan kualitas publikasi
tahun selanjutnya.
Tanjung,
September 2014
ii
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul ......................................................................................................
ii
iii
vi
vii
iii
13
14
14
17
18
19
20
20
22
25
27
30
30
32
34
36
37
38
40
42
3
42
MPIRAN
iv
DAFTAR TABEL
Tabel
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Halaman
Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Lombok
Utara Tahun 2013 ..................................................................................
31
32
34
36
37
38
41
DAFTAR GRAFIK
Halaman
Grafik 1.
33
2009 2013...........................................................................................
Grafik 2.
35
Grafik 3.
39
Grafik 4.
Laju IHI (Inflasi) dan Laju PDRB Per Kapita Kabupaten Lombok
41
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
42
43
44
45
46
47
48
2013......................................................................................................
8
Laju
Inflasi
Kabupaten
Lombok
Utara
Tahun
2009-
49
2013......................................................................................................
9
50
2009-2013.............................................................................................
vii
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PERANAN STATISTIK PENDAPATAN REGIONAL
DALAM PEMBANGUNAN
perekonomian
biasanya
terdiri
atas
sektor-sektor
menurut
ISIC
BAB III
KONSEP DAN DEFINISI
Bila Pendapatan Regional dibagi dengan jumlah penduduk yang tinggal di daerah
(region) yang bersangkutan, maka dihasilkan Pendapatan Per Kapita.
3.2. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Pasar.
Angka Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) / Gross Regional Domestic
Product (GRDP) Atas Dasar Harga Pasar dapat diperoleh dengan menjumlahkan nilai
tambah bruto (Gross Value Added) yang timbul dari seluruh sektor ekonomi di wilayah itu.
Nilai tambah bruto adalah nilai lebih yang timbul setelah melalui proses produksi atau
dengan kata lain nilai produksi (output) dikurangi dengan biaya antara (input). Nilai tambah
bruto disini mencakup komponen-komponen faktor pendapatan (upah, dan gaji, bunga, sewa
tanah dan keuntungan), penyusutan dan pajak tak langsung netto. Jadi dengan menghitung
nilai tambah bruto dari masing-masing sektor dan menggabungkan nilai tambah bruto dari
seluruh sektor, akan diperoleh Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Pasar.
3.3. Produk Domestik Regional Netto (PDRN) Atas Dasar Harga Pasar.
Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Pasar dikurangi Penyusutan
akan diperoleh Produk Domestik Regional Netto Atas Dasar Harga Pasar. Penyusutan yang
dimaksud disini adalah nilai susut (berkurangnya nilai barang setelah beberapa waktu
penggunaan) dari barang-barang modal yang terjadi selama barang modal tersebut ikut serta
dalam proses produksi. Jika susutnya barang modal dari seluruh sektor ekonomi dijumlahkan
maka hasilnya merupakan penyusutan.
3.4. Produk Domestik Regional Netto (PDRN) Atas Dasar Biaya Faktor.
Perbedaaan antara konsep biaya faktor dengan harga pasar adalah karena adanya
pajak tidak langsung yang dipungut oleh pemerintah dan subsidi yang diberikan oleh
pemerintah kepada unit-unit produksi. Pajak tidak langsung yang dibayar oleh perusahaan
terdiri dari iuran wajib ke pemerintah yang diberlakukan sebagai biaya untuk kegiatan
produksi. Pajak tidak langsung ini meliputi segala jenis pajak yang dikenakan atas kegiatan
produksi, penjualan, pembelian atau penggunaan barang dan jasa oleh perusahaan, kecuali
pajak pendapatan dan pajak perorangan. Pajak tak langsung dan subsidi mempunyai
pengaruh terhadap harga barang-barang. Pajak berpengaruh menaikan harga, sedangkan
subsidi menurunkan harga. Pajak tak langsung netto diperoleh dari pajak tak langsung
dikurangi subsidi. Produk Domestik Regional Netto Atas Dasar Harga Pasar dikurangi pajak
tak langsung netto menghasilkan Produk Domestik regional Netto Atas Dasar Biaya Faktor.
3.5. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku.
Adalah total Nilai Tambah Bruto (NTB) seluruh sektor ekonomi yang dinilai
sesuai dengan harga yang berlaku pada tahun yang bersangkutan.
3.6. PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000.
Adalah total Nilai Tambah Bruto (NTB) seluruh sektor ekonomi yang dinilai
dengan harga yang tetap pada tahun dasar (tahun 2000).
3.7. Tingkat Perubahan Harga (Inflasi/Deflasi).
Inflasi/seflasi merupakan gambaran tentang terjadinya perubahan harga. Fluktuasi
harga yang terjadi akan mempengaruhi daya beli konsumen, karena berakibat terhadap
ketidakseimbangan dengan pendapatan. Untuk mendapatkan angka inflasi/deflasi dapat
diturunkan dari perhitungan PDRB yaitu dari Indeks Harga Implisit (IHI).
Indeks Harga Implisit (IHI) merupakan perbandingan antara PDRB atas dasar
harga berlaku dan PDRB atas dasar harga konstan. Berbeda dengan Indeks Harga Konsumen
(IHK), Indeks Harga Implisit (IHI) menggambarkan perubahan harga di tingkat produsen
dan harga yang dicakup dalam indeks ini relatif lengkap.
3.8.
masing-masing penduduk akibat dari adanya aktivitas produksi. Sedangkan PDRN Perkapita
merupakan gambaran pendapatan yang diterima oleh masing-masing penduduk sebagai
keikutsertaannya dalam proses produksi.
Data PDRB/PDRN Perkapita diperoleh dengan cara membagi total PDRB/PDRN
dengan jumlah penduduk pertengahan tahun (karena penyebarannya dianggap lebih merata).
Kedua indikator tersebut biasanya digunakan untuk mengukur tingkat kemakmuran
penduduk suatu daerah. Apabila data tersebut disajikan secara berkala akan menunjukkan
adanya perubahan kemakmuran.
BAB IV
METODOLOGI
dikeluarkan, sehingga diperoleh nilai produksi netto. Nilai ini yang biasa disebut dengan
nilai tambah (Value added).
Melalui pendekatan penawaran yang terdiri dari metode arus barang dan metode
penjualan eceran.
Melalui pendekatan permintaan yang terdiri dari pendekatan survei pendapatan dan
pengeluaran rumahtangga, metode data anggaran belanja, metode balance sheet dan
metode statistik perdagangan luar negeri.
10
Dengan menggunakan salah satu atau beberapa kombinasi alokator tersebut dapat
diperoleh suatu nilai secara proporsional.
biasanya
juga
dipakai sebagai
indikator
untuk
A. Revaluasi
Dilakukan dengan cara mengalikan kuantum tahun berjalan dengan harga pada
tahun dasar. Dalam praktek, sangat sulit melakukan revaluasi terhadap biaya antara yang
digunakan, karena mencakup komponen input yang terlalu banyak disamping data harga
11
yang tersedia tidak dapat memenuhi semua keperluan tersebut. Oleh karena itu biaya antara
atas dasar harga konstan biasanya diperoleh dari perkalian output pada masing-masing tahun
dengan rasio tetap biaya antara terhadap output pada tahun dasar.
B. Ekstrapolasi
Nilai tambah bruto masing-masing tahun atas dasar konstan diperoleh dengan cara
mengalikan nilai tambah pada tahun dasar dengan indeks produksi. Indeks produksi sebagai
ekstrapolator dapat merupakan indeks dari masing-masing produksi yang dihasilkan ataupun
indeks dari berbagai indikator produksi seperti tenaga kerja, jumlah perusahaan, dan lainnya
yang dianggap sesuai dengan kegiatan yang dihitung.
Ekstrapolasi dapat juga dilakukan terhadap penghitungan output atas dasar harga
konstan, kemudian dengan menggunakan rasio tetap nilai tambah terhadap output akan
diperoleh perkiraan nilai tambah atas dasar harga konstan.
C. Deflasi
Nilai tambah atas dasar harga konstan diperoleh dengan cara membagi nilai tambah
atas dasar harga berlaku masing-masing tahun dengan indeks harga. Indeks harga yang
digunakan sebagai deflator biasanya merupakan indeks harga perdagangan besar, indeks
harga konsumen dan sebagainya.
D. Deflasi Berganda
Dalam deflasi berganda ini yang dideflasikan adalah output dan biaya antara,
sedangkan nilai tambah diperoleh dari selisih antara output dengan biaya antara hasil deflasi
tersebut. Indeks harga yang digunakan sebagai deflator untuk menghitung output atas dasar
harga konstan biasanya merupakan indeks harga konsumen dan indeks harga perdagangan
besar sesuai dengan cakupan komoditinya. Sedangkan deflator untuk biaya antara adalah
indeks harga dari komponen input terbesar.
Dalam kenyataanya, sangat sulit melakukan deflasi terhadap biaya antara,
disamping terlalu banyak komponen yang dihitung, indeks harganya juga belum tersedia
dengan baik.
12
13
BAB V
URAIAN SEKTORAL
14
15
16
5.2.3. Penggalian
Kegiatan ini mencakup penggalian dan pengambilan segala macam jenis barang
galian seperti batu-batuan, pasir dan tanah yang pada umumnya berada pada permukaan
bumi dan biasa disebut dengan Galian Golongan C. Hasil kegiatan ini antara lain batu
17
gunung, batu kali, kapur, koral, kerikil, marmer, pasir, pasir silika, pasir kuarsa, kaolin, tanah
liat dan sebagainya termasuk pembuatan garam kasar dan komoditi penggalian lainnya.
mengelompokkan kegiatan industri menurut banyaknya tenaga kerja pada masing- masing
kelompok diatas yaitu :
a. Industri Besar adalah perusahaan indstri yang menggunakan tenaga kerja lebih dari atau
sama dengan 100 orang.
b. Industri Sedang adalah perusahaan indstri yang menggunakan tenaga kerja 20 99
orang.
c. Industri Kecil adalah perusahaan indstri yang menggunakan tenaga kerja 5 19 orang.
d. Industri Kerajinan Rumahtangga adalah perusahaan industri yang menggunakan tenaga
kerja kurang dari 5 orang.
18
19
20
Regional. Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan cara
menggunakan rasio-rasio di atas tetapi terhadap nilai output atas dasar harga konstan 2000
dari sektor-sektor pertanian, pertambangan dan penggalian, industri dan import.
5.6.2. Restoran
Kegiatan Sub Sektor Restoran mencakup usaha penyediaan makan dan minum yang
pada umumnya dikonsumsi ditempat penjualan. Kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam
sub sektor ini adalah rumah makan, warung nasi, warung sate, warung kopi, katering, kantin
dan lainnya termasuk pula pada sub sektor ini adalah penjualan makanan dan minuman jadi
keliling.
Data mengenai sub sektor ini khususnya komsumsi makanan dan minuman jadi
diluar rumah diperoleh dasi SUSENAS dan deflatornya adalah IHK kelompok makanan dari
BPS.
Nilai tambah bruto sub sektor ini dihitung berdasarkan perkalian output dengan ratio
nilai tambah bruto terhadap output dari hasil Survei Khusus Pendapatan Regional.
5.6.3. Hotel
Sub Sektor ini mencakup kegiatan penyediaan akomodasi yang menggunakan
sebagian atau seluruh bangunan sebagai tempat penginapan dapat berupa hotel, baik yang
berbintang maupun tidak berbintang serta berbagai jenis akomodasi lainnya. Termasuk pula
kegiatan penyediaan makan dan minuman serta fasilitas lainnya bagi tamu yang menginap
dimana kegiatan-kegiatan tersebut berada dalam satu kesatuan manajemen yang datanya sulit
dipisahkan.
Indikator produksi yang digunakan adalah Tingkat Penghunian Kamar (TPK) dikali
dengan jumlah kamar dari masing-masing hotel dan akomodasi lainnya. Indikator harga
adalah rata-rata tarif kamar. Sumber datanya adalah dari Statistik Perhotelan yang
dikeluarkan oleh BPS.
Output atas dasar harga berlaku dihitung dengan cara mengalikan jumlah malam
tamu dengan rata-rata output permalam tamu. Data mengenai jumlah malam tamu dan ratarata output per malam tamu serta rasio nilai tambah diperoleh dari hasil survei perhotelan
21
yang dilakukan oleh BPS. Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan
cara revaluasi.
22
23
kegiatan
pemberian
pelayanan
dan
pengaturan
lalu
lintas
5.7.5. Komunikasi
Kegiatan yang dicakup pada sub kegiatan ini adalah jasa pos dan giro,
telekomunikasi dan jasa penunjang komunikasi.
24
5.8.1. Bank.
Kegiatan yang dicakup pada sub sektor ini adalah kegiatan pemberian jasa keuangan
pada pihak lain seperti : menerima simpanan terutama giro dan deposito, pemberian kredit,
transfer, penjualan surat-surat berharga dan sebagainya. Output dari usaha perbankan adalah
jumlah penerimaan atas jasa pelayanan bank yang diberikan kepada pengguna bank, seperti
biaya administrasi atas transaksi dengan bank, biaya pengiriman wesel dan sebagainya.
Selain itu termasuk pula imputasi jasa bank yang besarnya sama dengan selisih antara bunga
bank yang diterima dengan yang dibayarkan. Dengan demikian output bank mencakup jasa
pelayanan bank dan imputasi jasa yang terdiri atas : imputasi jasa, penerimaan netto dari
transaksi devisa, provisi dan komisi dan pendapatan operasional lainnya. Output maupun
25
struktur imputnya diperoleh langsung dari Bank Indonesia melaui BPS Propinsi Nusa
Tenggara Barat.
26
Nilai tambah atas dasar harga berlaku jasa perusahaan diperoleh dari perkalian antara
indikator produksi dengan rata-rata harga berlaku. Sedangkan nilai tambah atas dasar harga
konstan 2000 dengan cara deflasi, dengan menggunakan indeks konsumen komponen aneka
sebagai deflatornya..
Data-data produksi diperoleh dari pengumpulan data sekunder dan data harga
dihasilkan melalui Survei Input-Output yang dilaksanakan oleh BPS.
5.9. JASA-JASA
5.9.1. Pemerintahan dan Pertahanan
Sub sektor Pemerintahan Umum dan Pertahanan mencakup semua departemen dan
non departemen, badan/lembaga tinggi negara, kantor-kantor dan badan-badan yang
berhubungan dengan administrasi pemerintah dan pertahanan. Termasuk juga kegiatan yang
bersifat jasa seperti sekolah-sekolah pemerintah, universitas pemerintah, rumah sakit
pemerintah, bimbingan masyarakat terasing, museum, perpustakaan, tempat-tempat yang
dibiayai dari keuangan pemerintah dimana pemerintah memungut bayaran yang pada
umumnya tidak mencapaibiaya yang dikeluarkan, dan sebagainya.
Jasa pemerintah lainnya terdiri dari jasa pendidikan, jasa kesehatan, jasa
kemasyarakatan lainnya dan jasa hiburan dan kebudayaan. Belanja pegawai untuk guru
pemerintah yang tugasnya mengajar dikategorikan sebagai jasa pendidikan sedangkan
belanja pegawai guru pemerintah yang memegang tata usaha diketegorikan sebagai
administrasi pemerintahan.
Belanja pegawai dari sektor pemerintah terdiri dari gaji pokok beserta tunjangan,
honorarium dan belanja pegawai dari belanja pembangunan yang ditransfer ke belanja rutin,
seperti pembayaran honor pegawai negeri yang turut dalam kegiatan proyek, dimana proyek
tersebut tidak menghasilkan yang berbentuk fisik. Kegiatan ini meliputi semua tingkat
pemerintah, baik pemerintah pusat maupun daerah termasuk angkatan bersenjata.
Penghitungan nilai tambah bruto sub sektor ini didasarkan pada pengeluaran
pemerintah untuk belanja pegawai. Belanja pegawai untuk jasa pendidikan, jasa kesehatan,
jasa kemasyarakatan, jasa hiburan dan kebudayaan yang tercakup pada pengeluaran
pemerintah pusat dan daerah, baik rutin maupun pembangunan dipisahkan dari sektor
pemerintah lainnya.
27
Penghitungan nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan
menggunakan metode ekstrapolasi menggunakan indeks tertimbang dari jumlah pegawai
menurut golongan kepangkatan.
28
29
BAB VI
TINJAUAN EKONOMI KABUPATEN LOMBOK UTARA
wilayah pegunungan dan berbatasan langsung dengan laut. Batas wilayah Kabupaten
Lombok Utara adalah sebagai berikut:
Sebelah Timur
Sebelah Barat
Sebelah Utara
30
No
Kecamatan
(1)
(2)
Jumlah
Kepadatan
Penduduk
Penduduk
(Jiwa)
(Jiwa/Km2)
(4)
(5)
81,09
33.877
418
Luas Wilayah
(Km2)
(3)
Pemenang
Tanjung
115,64
46.339
401
Gangga
157,35
42.353
269
Kayangan
126,35
38.828
307
Bayan
329,10
46.403
141
KLU
809,53
207.800
256
31
ADH Berlaku
(1)
2009
(2)
1.264.668,69
2010
ADH Konstan
2000
(3)
ADH Konstan
2000
(4)
(5)
622.451,50
12,03
5,07
1.406.922,81
647.612,77
11,25
4,04
2011
1.567.715,96
684.442,31
11,43
5,69
2012*)
1.711.531,75
712.737,51
9,17
4,13
2013**)
1.876.279.69
737.778.61
9,63
3,51
Pertumbuhan ekonomi secara riil tercermin dari laju pertumbuhan PDRB adh
konstan. Laju pertumbuhan PDRB adh konstan menggambarkan perkembangan
32
kuantitas output produksi dari sektor-sektor ekonomi. Selama 5 tahun terakhir laju
pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lombok Utara mengalami pertumbuhan ekonomi
yang cenderung menurun. Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lombok Utara tahun
2013 mencapai 3,51 persen. Jika dibandingkan dengan laju pertumbuhan ekonomi
tahun 2012, laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lombok Utara tahun 2013
mengalami sedikit perlambatan, dimana tahun 2012 laju pertumbuhan ekonomi
mencapai 4,13 persen.
Pada grafik 1 dapat kita lihat bahwa laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten
Lombok Utara dari 2009 sampai dengan 2013 mengalami fluktuasi yang cukup
signifikan. Terlihat bahwa pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lombok Utara dari tahun
2011 sampai 2013 terus mengalami penurunan hingga akhirnya pada tahun 2013 laju
pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lombok Utara mencapai titik terendah dalam 5
tahun terakhir yaitu sebesar 3,51 persen. Sedangkan laju pertumbuhan ekonomi
tertinggi terjadi di tahun 2011 sebesar 5,69 persen. Secara grafis perkembangan
pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lombok Utara tahun 2009 sampai dengan tahun
2013 dapat dilihat dalam grafik 1:
Grafik 1.
Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Lombok Utara
Tahun 2009 2013 (%)
5,69
6
5,07
5
4,13
4,04
4
3,51
3
2
1
0
2009
2010
2011
2012
2013
33
dihasilkan
2009
2010
2011
2012*
2013**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
1. Pertanian
2. Pertambangan & Penggalian
3. Industri Pengolahan
4. Listrik, Gas dan Air
5. Bangunan
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran
7. Pengangkutan & Komunikasi
8. Keuangan, Persewaan dan Jasa
Perusahaan
9. Jasa-jasa
PDRB
45,28
2,61
1,06
0,39
9,66
17,67
7,10
44,94
2,64
1,07
0,40
9,63
17,88
6,95
44,22
2,57
1,07
0,39
9,81
18,41
6,65
42,97
2,49
1,10
0,40
10,25
19,29
6,45
41,59
2,57
1,10
0,40
10,70
19,97
6,42
5,18
5,08
5,06
5,15
5,17
11,05
100,00
11,42
100,00
11,82
100,00
11,91
100,00
12,08
100,00
34
Disamping sektor pertanian, sektor lain yang menjadi sektor andalan adalah
sektor perdagangan, hotel dan restoran. Kontribusi sektor perdagangan, hotel dan
restoran tahun 2013 mencapai 19,97 persen. Kontribusi tersebut mengalami
peningkatan kontribusi jika dibandingkan dengan tahun 2012 yang mencapai 19,29
persen. Sedangkan sektor jasa-jasa memberikan kontribusi sebesar 12,08 persen. Hal
tersebut secara tidak langsung mengindikasikan adanya pergeseran struktur
perekonomian ke sektor sekunder dan tersier meskipun tidak terlalu sigifikan
pergeserannya. Selengkapnya kontribusi nilai tambah masing masing sektor disajikan
pada tabel 3.
Perubahan struktur perekonomian yang terjadi di Kabupaten Lombok Utara
tidak signifikan. Namun secara berkala menurunnya kontribusi sektor pertanian dari
waktu ke waktu setidaknya memberikan indikasi jika terjadi perubahan orientasi
lapangan pekerjaan di sektor pertanian ke sektor lainnya seperti sektor perdagangan
dan jasa-jasa. Hal tersebut dapat dimaklumi mengingat Kabupaten Lombok Utara
merupakan kabupaten yang baru berkembang. Secara grafis kontribusi masing-masing
sektor PDRB Kabupaten Lombok Utara tahun 2013 dapat dilihat pada grafik 2.
Grafik 2
Kontribusi Sektor Terhadap PDRB Kabupaten Lombok Utara
Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2013 (%)
Pertanian
11,91
5,15
41,59
6,45
Pertambangan &
Penggalian
Industri Pengolahan
Listrik, Gas & Air
Bangunan
19,29
2,49
10,25
1,1
0,4
35
2009
2010
2011*
2012*
2013**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
1. Pertanian
2,93
2,22
5,11
2,61
0,52
9,66
4,58
2,77
1,33
6,41
3. Industri Pengolahan
3,11
3,37
5,69
5,84
1,87
6,01
5,98
7,96
9,20
7,59
10,09
6,12
6,33
6,79
7,78
5,77
4,52
6,82
6,67
5,90
2,86
5,71
5,16
4,57
4,07
5,27
4,10
5,10
5,77
5,79
9. Jasa-jasa
8,03
7,33
6,63
1,63
3,51
5,07
4,04
5,69
4,13
3,51
5. Bangunan
PDRB
36
0,52 persen, mengalami perlambatan jika dibandingkan dengan tahun 2012. Nilai ini
sekaligus menjadikan sektor pertanian sebagai sektor yang mengalami laju
pertumbuhan terendah diantara sektor lain. Sedangkan sektor yang mengalami
peningkatan laju pertumbuhan yang paling tinggi adalah sektor pertambangan dan
penggalian, yaitu mencapai 6,41 persen atau lebih tinggi 5,08 persen dibanding tahun
2012 yang hanya 1,33 persen. Laju pertumbuhan
restoran pada tahun 2013 cukup baik yaitu mencapai 5,90 persen.
6.5. Sumber Pertumbuhan PDRB
Laju pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh laju pertumbuhan nilai tambah
dari leading sector dari perekonomian. Sektor pertanian serta sektor perdagangan,
hotel dan restoran merupakan sektor kunci yang sangat mempengaruhi pertumbuhan
ekonomi di Kabupaten Lombok Utara. Tercatat kontribusi masing-masing sektor
adalah 39,87 persen dan 19,95 persen.
Tabel 5.
Sumber Pertumbuhan PDRB Kabupaten Lombok Utara
Menurut Lapangan Usaha Tahun 2013
Sektor
Kontribusi
Nilai
Tambah
Laju
Pertumbuhan
Sumber
Pertumbuhan
(1)
(2)
(3)
(4)
1. Pertanian
2. Pertambangan & Penggalian
3. Industri Pengolahan
39,87
2,71
0,52
6,41
0,20
0,17
1,40
1,87
0,03
0,32
12,68
7,59
7,78
0,02
0,95
19,95
5,90
1,15
6,80
4,07
0,28
6,33
5,79
0,36
9. Jasa-jasa
9,94
3,51
0,35
100,00
3,51
3,51
PDRB
Sektor pertanian pada tahun 2013 memang masih memberikan kontribusi yang
paling besar pada pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Lombok Utara dibandingkan
37
dengan sektor lain. Namun jika dilihat dari sumber pertumbuhannya, sektor pertanian
hanya mampu memberikan sumbangan sebesar 0,20 persen saja bagi keseluruhan laju
pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Lombok Utara. Nilai ini kalah dibandingkan
dengan sektor perdagangan, hotel dan restoran yang mampu memberikan sokongan
sebesar 1,15 persen. Sektor lain yang memberikan sumbangan yang besar adalah
bangunan yaitu sebesar 0,95 persen. Hal ini mengindikasikan bahwa kedua sektor
dengan sumbangan terbesar ini perlu mendapatkan perhatian lebih agar bisa menaikan
akselerasi laju pertumbuhan ekonomi.
6.6. PDRB Perkapita.
Salah satu indikator makro yang digunakan untuk mengetahui kemakmuran
suatu wilayah adalah PDRB perkapita. PDRB perkapita merupakan rata-rata nilai PDRB
yang potensial yang dapat dinikmati oleh penduduk. Walaupun PDRB perkapita
memberikan gambaran yang sangat kasar terhadap kemakmuran masyarakat, namun
PDRB perkapita tetap relevan digunakan sebagai salah satu indikator yang
mencerminkan
kesejahteraan
penduduk.
Semakin
tinggi
PDRB
perkapita
2009
2010
2011
2012*
2013**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
I. ADH Berlaku
1. PDRB Perkapita (Rp)
2. Laju Perkembangan (%)
II. ADH Konstan
1. PDRB Perkapita (Rp)
2. Laju Pertumbuhan (%)
38
Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, PDRB perkapita Kabupaten Lombok Utara
mengalami peningkatan yang cukup signifikan. PDRB perkapita Kabupaten Lombok
Utara tahun 2013 adh berlaku adalah Rp 9.217.104 . Jika dibandingkan dengan tahun
2012 sebesar Rp 8.407.831, mengalami perkembangan sebesar 9,63 persen. Laju
pertumbuhan PDRB perkapita secara riil dapat dilihat berdasarkan pada PDRB
perkapita adh konstan. Pada tahun 2013 laju pertumbuhan PDRB adh konstan adalah
3,51 persen.
percepatan jika dibandingkan dengan tahun 2012 yang mencapai 3,38 persen.
Laju pertumbuhan PDRB perkapita selama 5 tahun terakhir berada pada kisaran
3 sampai dengan 4 persen. Fluktuasi tertinggi laju pertumbuhan PDRB perkapita
terjadi pada tahun 2011 yaitu 4,63 persen. Sedangkan fluktuasi terendah terjadi pada
tahun 2010 yaitu mencapai 3,21 persen. Secara grafis laju pertumbuhan PDRB
perkapita Kabupaten Lombok Utara digambarkan oleh grafik 3.
Grafik 3
Laju Pertumbuhan PDRB per Kapita Kabupaten Lombok Utara
Tahun 2009 2013 ( % )
5,00
4,50
4,00
4,63
4,14
3,50
3,00
3,38
3,21
3,51
2,50
2,00
1,50
1,00
0,50
0,00
2009
2010
2011
2012
2013
39
40
Tabel 7.
Perubahan IHI dan Perubahan PDRB per Kapita
Kabupaten Lombok Utara Tahun 2009 2013
Tahun
Indeks
Harga
Implisit
(IHI)
Laju IHI
(1)
(2)
(3)
2009
203,18
2010
Laju Inflasi
Kota
Mataram
Adh
Konstan
2000
(4)
(5)
(6)
6,63
3,34
11,04
4,14
217,25
6,93
11,07
10,36
3,21
2011
229,05
5,43
6,38
10,31
4,63
2012*
240,13
4,84
4,00
8,38
3,38
2013**
254,31
5,90
9,51
9,63
3,51
Laju pertumbuhan PDRB perkapita jika dibandingkan dengan laju IHI selama 5
tahun terakhir akan lebih jelas jika disajikan secara grafis. Pada grafik 5 terlihat tren
yang relative sama antara laju IHI dengan laju pertumbuhan PDRB perkapita. Laju IHI
dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 menunjukan tren yang terus menurun,
begitupun juga dengan laju pertumbuan PDRB perkapita.
Grafik 5.
Laju IHI (Inflasi) PDRB dengan Laju PDRB Perkapita
Kabupaten Lombok Utara Tahun 2009 2013
9
6,63
6,93
4,14
3,21
5,43 4,63
4,84
5,9
3,38
3,51
Laju IHI
Laju PDRB Perkapita
2009
2010
2011
2012
2013
41
LAMPIRAN 1.
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN LOMBOK UTARA MENURUT LAPANGAN USAHA
ATAS DASAR HARGA BERLAKU TAHUN 2009 - 2013
(Juta Rupiah)
LAPANGAN USAHA
2009
2010
2011
2012
(1)
(3)
(4)
(6)
(7)
1. PERTANIAN
2013
572.628,73
632.312,89
693.261,14
735.381,07
780.325,61
320.348,60
350.029,29
391.046,92
410.019,67
424.771,35
b. Tanaman Perkebunan
156.044,30
176.321,87
189.011,71
204.780,36
222.425,72
58.872,95
65.112,41
69.751,24
76.167,17
85.388,33
d. Kehutanan
1.514,69
1.635,76
1.750,74
1.870,84
2.019,84
e. Perikanan
35.848,20
39.213,57
41.700,54
42.543,03
45.720,37
32.990,06
37.085,13
40.259,54
42.534,51
48.130,28
c. Penggalian
3. INDUSTRI PENGOLAHAN
a. Industri Migas
32.990,06
37.085,13
40.259,54
42.534,51
48.130,28
13.446,56
15.038,06
16.770,23
18.812,60
20.675,91
13.446,56
15.038,06
16.770,23
18.812,60
20.675,91
4.917,24
5.563,83
6.142,43
6.844,15
7.508,24
4.416,51
5.029,93
5.566,01
6.215,46
6.815,48
c. Air Bersih
500,73
533,91
576,42
628,68
692,77
5. BANGUNAN
122.172,07
135.470,36
153.831,08
175.432,74
200.747,54
223.517,68
251.618,57
288.600,16
330.120,37
374.612,06
196.774,08
221.355,91
253.826,71
291.286,58
330.466,87
b. Hotel
14.322,23
16.310,66
18.682,98
20.566,05
23.384,63
c. Restoran
12.421,37
13.952,00
16.090,47
18.267,74
20.760,56
89.742,78
97.775,08
104.264,29
110.405,93
120.509,27
75.631,84
81.682,85
86.868,98
92.105,95
101.127,75
67.506,22
3. Angkutan Laut
1.243,41
1.318,85
1.389,08
1.468,39
1.589,68
9.037,92
9.970,81
10.813,05
11.460,74
12.730,74
75.998,77
62.654,84
5. Angkutan Udara
71.634,76
83.346,88
2.695,68
2.886,97
3.032,09
3.178,05
3.460,45
14.110,94
16.092,23
17.395,31
18.299,98
19.381,52
14.110,94
16.092,23
17.395,31
18.299,98
19.381,52
65.455,46
71.436,74
79.344,20
88.128,53
97.050,27
a. Bank
11.081,68
12.405,18
13.929,02
15.814,34
17.076,55
20.743,05
22.934,53
25.895,15
29.029,16
31.814,26
32.871,43
e. Jasa Perusahaan
9. JASA-JASA
a. Pemerintahan Umum
1. Adm. Pemerintah & Pertahanan
2. Jasa Pemerintah lainnya
b. Swasta
1. Sosial Kemasyarakatan
2. Hiburan & Rekreasi
3. Perorangan & Rumahtangga
PDRB
35.269,82
38.630,85
42.317,89
47.090,26
759,29
827,20
889,18
967,14
1.069,20
139.798,12
160.622,15
185.242,90
203.871,86
226.720,52
128.542,15
148.422,09
171.791,27
188.985,68
210.245,08
128.542,15
148.422,09
171.791,27
188.985,68
210.245,08
11.255,97
12.200,06
13.451,63
14.886,18
16.475,45
8.596,95
9.403,62
10.402,84
11.488,45
12.814,98
181,12
196,26
209,07
254,23
283,26
2.477,89
2.600,18
2.839,72
3.143,49
3.377,21
1.264.668,69
1.406.922,81
1.567.715,96
1.711.531,75
1.876.279,69
42
LAMPIRAN 2.
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN LOMBOK UTARA MENURUT LAPANGAN USAHA
ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 TAHUN 2009 - 2013
(Juta Rupiah)
LAPANGAN USAHA
2009
2010
2011
2012
(1)
(3)
(4)
(6)
(7)
265.419,07
271.306,22
285.183,36
292.618,51
294.138,63
140.859,19
142.443,86
153.474,69
155.397,73
153.512,56
b. Tanaman Perkebunan
70.441,77
72.743,10
73.634,19
77.039,61
78.477,54
31.712,43
33.041,30
34.213,90
35.420,37
36.959,54
845,37
857,86
872,33
893,60
905,60
21.560,31
22.220,10
22.988,25
23.867,20
24.283,39
17.252,88
18.043,06
18.543,74
18.790,14
19.995,20
1. PERTANIAN
a. Tanaman Bahan Makanan
d. Kehutanan
e. Perikanan
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN
a. Minyak dan Gas Bumi
c. Penggalian
3. INDUSTRI PENGOLAHAN
a. Industri Migas
b. Industri Tanpa Migas
a. Listrik
b. Gas
c. Air Bersih
5. BANGUNAN
6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN
a. Perdagangan Besar & Eceran
(7)
17.252,88
18.043,06
18.543,74
18.790,14
19.995,20
8.789,99
9.086,21
9.603,06
10.163,53
10.353,93
2013
8.789,99
9.086,21
9.603,06
10.163,53
10.353,93
1.746,02
1.850,41
1.997,78
2.181,50
2.347,06
1.245,29
1.322,99
1.434,29
1.577,08
1.691,66
500,73
527,42
563,49
604,43
655,40
72.022,34
76.430,18
81.271,64
86.792,06
93.547,45
116.665,59
121.941,80
130.260,52
138.953,94
147.156,41
102.746,77
107.239,12
114.374,59
122.079,53
129.133,68
b. Hotel
7.487,67
8.009,79
8.664,70
9.156,55
9.773,57
c. Restoran
6.431,15
6.692,89
7.221,22
7.717,87
8.249,16
41.449,87
43.818,25
46.080,71
48.188,68
50.149,73
32.909,22
34.168,17
35.693,52
37.214,67
38.556,38
a. Bank
b. Lembaga Keuangan tanpa Bank
c. Jasa Penunjang Keuangan
d. Sewa Bangunan
27.529,93
e. Jasa Perusahaan
a. Pemerintahan Umum
1. Adm. Pemerintah & Pertahanan
2. Jasa Pemerintah lainnya
b. Swasta
1. Sosial Kemasyarakatan
2. Hiburan & Rekreasi
3. Perorangan & Rumahtangga
PDRB
28.551,07
29.798,14
31.092,70
32.094,89
802,15
817,23
840,84
868,29
898,12
3.205,84
3.399,73
3.607,88
3.761,96
4.004,76
1.371,30
1.400,14
1.446,67
1.491,72
1.558,61
8.540,65
9.650,08
10.387,19
10.974,01
11.593,35
8.540,65
9.650,08
10.387,19
10.974,01
11.593,35
41.755,81
44.166,29
46.721,53
38.165,20
39.729,81
6.667,51
7.010,88
7.416,80
7.955,46
8.483,30
13.522,26
14.244,35
15.190,14
16.166,34
17.324,68
17.492,15
9. JASA-JASA
17.965,33
18.620,89
19.494,58
20.338,03
483,29
509,25
527,98
549,92
575,52
60.940,54
65.406,83
69.745,70
70.882,85
73.368,66
55.470,01
59.652,44
63.678,67
64.478,82
66.693,97
55.470,01
59.652,44
63.678,67
64.478,82
66.693,97
5.470,54
5.754,39
6.067,03
6.404,03
6.674,70
3.913,83
4.146,31
4.373,48
4.616,03
4.836,83
161,30
169,41
179,11
187,38
197,97
1.395,42
1.438,67
1.514,44
1.600,62
1.639,89
622.451,50
647.612,77
684.442,31
712.737,51
737.778,61
43
LAMPIRAN 3.
DISTRIBUSI PERSENTASE PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN LOMBOK UTARA MENURUT LAPANGAN USAHA
ATAS DASAR HARGA BERLAKU TAHUN 2009 - 2013
( Persen )
LAPANGAN USAHA
2009
(1)
(3)
1. PERTANIAN
2010
2011
(4)
2012 *)
(6)
2013 **)
(7)
(7)
45,28
44,94
44,22
42,97
41,59
25,33
24,88
24,94
23,96
22,64
b. Tanaman Perkebunan
12,34
12,53
12,06
11,96
11,85
4,66
4,63
4,45
4,45
4,55
d. Kehutanan
0,12
0,12
0,11
0,11
0,11
e. Perikanan
2,83
2,79
2,66
2,49
2,44
2,61
2,64
2,57
2,49
2,57
c. Penggalian
3. INDUSTRI PENGOLAHAN
a. Industri Migas
2,61
2,64
2,57
2,49
2,57
1,06
1,07
1,07
1,10
1,10
1,06
1,07
1,07
1,10
1,10
0,39
0,40
0,39
0,40
0,40
0,35
0,36
0,36
0,36
0,36
c. Air Bersih
0,04
0,04
0,04
0,04
0,04
5. BANGUNAN
9,66
9,63
9,81
10,25
10,70
17,67
17,88
18,41
19,29
19,97
15,56
15,73
16,19
17,02
17,61
b. Hotel
1,13
1,16
1,19
1,20
1,25
c. Restoran
0,98
0,99
1,03
1,07
1,11
7,10
6,95
6,65
6,45
6,42
5,98
5,81
5,54
5,38
5,39
4,95
4,80
4,57
4,44
4,44
3. Angkutan Laut
0,10
0,09
0,09
0,09
0,08
0,71
0,71
0,69
0,67
0,68
5. Angkutan Udara
6. Jasa Penunjang Angkutan
b. Komunikasi
1. Pos dan Telekomunikasi
2. Jasa Penunjang Komunikasi
0,21
0,21
0,19
0,19
0,18
1,12
1,14
1,11
1,07
1,03
1,12
1,14
1,11
1,07
1,03
5,18
5,08
5,06
5,15
5,17
a. Bank
0,88
0,88
0,89
0,92
0,91
1,64
1,63
1,65
1,70
1,70
d. Sewa Bangunan
2,60
2,51
2,46
2,47
e. Jasa Perusahaan
0,06
0,06
0,06
0,06
0,06
11,05
11,42
11,82
11,91
12,08
10,16
10,55
10,96
11,04
11,21
10,16
10,55
10,96
11,04
11,21
9. JASA-JASA
a. Pemerintahan Umum
1. Adm. Pemerintah & Pertahanan
2. Jasa Pemerintah lainnya
b. Swasta
2,51
0,89
0,87
0,86
0,87
0,88
1. Sosial Kemasyarakatan
0,68
0,67
0,66
0,67
0,68
0,01
0,01
0,01
0,01
0,02
0,20
0,18
0,18
0,18
0,18
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
PDRB
**) Angka Sangat Sementara
*) Angka Sementara
44
LAMPIRAN 4.
DISTRIBUSI PERSENTASE PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN LOMBOK UTARA MENURUT LAPANGAN USAHA
ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 TAHUN 2009 - 2013
( Persen )
LAPANGAN USAHA
2009
(1)
(3)
1. PERTANIAN
2010
2011
(4)
2012 *)
(6)
2013 **)
(7)
(7)
42,64
41,89
41,67
41,06
39,87
22,63
22,00
22,42
21,80
20,81
b. Tanaman Perkebunan
11,32
11,23
10,76
10,81
10,64
5,09
5,10
5,00
4,97
5,01
d. Kehutanan
0,14
0,13
0,13
0,13
0,12
e. Perikanan
3,46
3,43
3,36
3,35
3,29
2,77
2,79
2,71
2,64
2,71
2,77
2,79
2,71
2,64
2,71
1,41
1,40
1,40
1,43
1,40
1,41
1,40
1,40
1,43
1,40
0,28
0,29
0,29
0,31
0,32
0,20
0,20
0,21
0,22
0,23
c. Air Bersih
0,08
0,08
0,08
0,08
0,09
5. BANGUNAN
11,57
11,80
11,87
12,18
12,68
18,74
18,83
19,03
19,50
19,95
16,51
16,56
16,71
17,13
17,50
b. Hotel
1,20
1,24
1,27
1,28
1,32
c. Restoran
1,03
1,03
1,06
1,08
1,12
6,66
6,77
6,73
6,76
6,80
5,29
5,28
5,21
5,22
5,23
4,42
4,41
4,35
4,36
4,35
3. Angkutan Laut
0,13
0,13
0,12
0,12
0,12
0,52
0,52
0,53
0,53
0,54
5. Angkutan Udara
6. Jasa Penunjang Angkutan
b. Komunikasi
1. Pos dan Telekomunikasi
2. Jasa Penunjang Komunikasi
0,22
0,22
0,21
0,21
0,21
1,37
1,49
1,52
1,54
1,57
1,37
1,49
1,52
1,54
1,57
6,13
6,13
6,10
6,20
6,33
a. Bank
1,07
1,08
1,08
1,12
1,15
2,17
2,20
2,22
2,27
2,35
d. Sewa Bangunan
2,81
e. Jasa Perusahaan
0,08
9,79
8,91
8,91
9. JASA-JASA
a. Pemerintahan Umum
1. Adm. Pemerintah & Pertahanan
2. Jasa Pemerintah lainnya
b. Swasta
2,77
2,72
2,74
2,76
0,08
0,08
0,08
0,08
10,10
10,19
9,95
9,94
9,21
9,30
9,05
9,04
9,21
9,30
9,05
9,04
0,88
0,89
0,89
0,90
0,90
1. Sosial Kemasyarakatan
0,63
0,64
0,64
0,65
0,66
0,03
0,03
0,03
0,03
0,03
0,22
0,22
0,22
0,22
0,22
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
PDRB
**) Angka Sangat Sementara
*) Angka Sementara
45
LAMPIRAN 5.
LAJU PERTUMBUHAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN LOMBOK UTARA MENURUT LAPANGAN USAHA
ATAS DASAR HARGA BERLAKU TAHUN 2009 - 2013
( Persen )
LAPANGAN USAHA
2009
(1)
(3)
1. PERTANIAN
2010
2011
(4)
2012 *)
(6)
2013 **)
(7)
(7)
9,34
10,42
9,64
6,08
6,11
9,70
9,27
11,72
4,85
3,60
b. Tanaman Perkebunan
6,86
12,99
7,20
8,34
8,62
16,97
10,60
7,12
9,20
12,11
d. Kehutanan
7,15
7,99
7,03
6,86
7,96
e. Perikanan
5,78
9,39
6,34
2,02
7,47
19,35
12,41
8,56
5,65
13,16
19,35
12,41
8,56
5,65
13,16
8,33
11,84
11,52
12,18
9,90
c. Penggalian
3. INDUSTRI PENGOLAHAN
a. Industri Migas
8,33
11,84
11,52
12,18
9,90
11,69
13,15
10,40
11,42
9,70
a. Listrik
12,77
13,89
10,66
11,67
9,65
b. Gas
1,00
1,00
1,00
c. Air Bersih
2,95
6,62
7,96
9,07
10,19
5. BANGUNAN
19,57
10,88
13,55
14,04
14,43
11,88
12,57
14,70
14,39
13,48
11,63
12,49
14,67
14,76
13,45
b. Hotel
16,57
13,88
14,54
10,08
13,70
c. Restoran
10,60
12,32
15,33
13,53
13,65
4,26
8,95
6,64
5,89
9,15
4,32
8,00
6,35
6,03
9,80
1,00
1,00
1,00
9,67
3,84
7,74
6,12
6,09
3. Angkutan Laut
8,11
6,07
5,32
5,71
8,26
6,56
10,32
8,45
5,99
11,08
5. Angkutan Udara
6. Jasa Penunjang Angkutan
b. Komunikasi
1. Pos dan Telekomunikasi
2. Jasa Penunjang Komunikasi
8. KEU. PERSEWAAN, & JASA PERUSAHAAN
a. Bank
b. Lembaga Keuangan tanpa Bank
c. Jasa Penunjang Keuangan
d. Sewa Bangunan
1,00
1,00
1,00
6,40
7,10
5,03
4,81
8,89
3,96
14,04
8,10
5,20
5,91
3,96
14,04
8,10
5,20
5,91
1,00
1,00
1,00
10,26
9,14
11,07
11,07
10,12
11,64
11,94
12,28
13,54
7,98
7,18
10,56
12,91
12,10
9,59
1,00
1,00
1,00
9,53
9,54
11,28
11,86
e. Jasa Perusahaan
9. JASA-JASA
a. Pemerintahan Umum
1. Adm. Pemerintah & Pertahanan
2. Jasa Pemerintah lainnya
b. Swasta
7,30
8,82
8,94
7,49
8,77
10,55
23,35
14,90
15,33
10,06
11,21
24,79
15,47
15,75
10,01
11,25
24,79
15,47
15,75
10,01
11,25
1,00
1,00
1,00
8,98
8,39
10,26
10,66
10,68
1. Sosial Kemasyarakatan
8,92
9,38
10,63
10,44
11,55
8,08
8,36
6,53
21,60
11,42
9,27
4,94
9,21
10,70
7,43
12,03
11,25
11,43
9,17
9,63
PDRB
**) Angka Sangat Sementara
*) Angka Sementara
46
LAMPIRAN 6.
LAJU PERTUMBUHAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN LOMBOK UTARA MENURUT LAPANGAN USAHA
ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 TAHUN 2009 - 2013
( Persen )
LAPANGAN USAHA
2009
(1)
(3)
1. PERTANIAN
2010
2011
(4)
2012 *)
(6)
2013 **)
(7)
(7)
2,93
2,22
5,11
2,61
0,52
2,79
1,13
7,74
1,25
(1,21)
b. Tanaman Perkebunan
2,47
3,27
1,22
4,62
1,87
4,98
4,19
3,55
3,53
4,35
d. Kehutanan
1,92
1,48
1,69
2,44
1,34
e. Perikanan
2,49
3,06
3,46
3,82
1,74
9,66
4,58
2,77
1,33
6,41
c. Penggalian
3. INDUSTRI PENGOLAHAN
a. Industri Migas
9,66
4,58
2,77
1,33
6,41
3,11
3,37
5,69
5,84
1,87
3,11
3,37
5,69
5,84
1,87
6,01
5,98
7,96
9,20
7,59
7,29
6,24
8,41
9,96
7,27
1,00
1,00
1,00
c. Air Bersih
2,95
5,33
6,84
7,27
8,43
5. BANGUNAN
10,09
6,12
6,33
6,79
7,78
5,77
4,52
6,82
6,67
5,90
5,73
4,37
6,65
6,74
5,78
b. Hotel
7,75
6,97
8,18
5,68
6,74
c. Restoran
4,22
4,07
7,89
6,88
6,88
2,86
5,71
5,16
4,57
4,07
2,76
3,83
4,46
4,26
3,61
2,59
3,71
4,37
4,34
3,22
3. Angkutan Laut
4,16
1,88
2,89
3,26
3,44
3,07
6,05
6,12
4,27
6,45
5. Angkutan Udara
6. Jasa Penunjang Angkutan
b. Komunikasi
1. Pos dan Telekomunikasi
2. Jasa Penunjang Komunikasi
4,61
2,10
3,32
3,11
4,48
3,28
12,99
7,64
5,65
5,64
3,28
12,99
7,64
5,65
5,64
5,27
4,10
5,10
5,77
5,79
a. Bank
6,49
5,15
5,79
7,26
6,63
4,02
5,34
6,64
6,43
7,17
d. Sewa Bangunan
5,79
2,71
3,65
4,69
4,33
e. Jasa Perusahaan
5,31
5,37
3,68
4,16
4,65
8,03
7,33
6,63
1,63
3,51
8,24
7,54
6,75
1,26
3,44
8,24
7,54
6,75
1,26
3,44
9. JASA-JASA
a. Pemerintahan Umum
1. Adm. Pemerintah & Pertahanan
2. Jasa Pemerintah lainnya
b. Swasta
5,99
5,19
5,43
5,55
4,23
1. Sosial Kemasyarakatan
5,86
5,94
5,48
5,55
4,78
5,74
5,03
5,73
4,62
5,65
6,38
3,10
5,27
5,69
2,45
5,07
4,04
5,69
4,13
3,51
PDRB
**) Angka Sangat Sementara
*) Angka Sementara
47
LAMPIRAN 7.
INDEKS HARGA IMPLISIT (IHI) KABUPATEN LOMBOK UTARA TAHUN 2009 - 2013
( Persen )
LAPANGAN USAHA
2009
(1)
(3)
1. PERTANIAN
2010
2011
(4)
2012 *)
(6)
2013 **)
(7)
215,75
233,06
243,09
251,31
265,29
227,42
245,73
254,80
263,85
276,70
b. Tanaman Perkebunan
221,52
242,39
256,69
265,81
283,43
185,65
197,06
203,87
215,04
231,03
d. Kehutanan
179,18
190,68
200,70
209,36
223,04
e. Perikanan
166,27
176,48
181,40
178,25
188,28
191,21
205,54
217,11
226,37
240,71
191,21
205,54
217,11
226,37
240,71
152,98
165,50
174,63
185,10
199,69
152,98
165,50
174,63
185,10
199,69
c. Penggalian
3. INDUSTRI PENGOLAHAN
a. Industri Migas
b. Industri Tanpa Migas
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH
281,63
300,68
307,46
313,74
319,90
a. Listrik
354,66
380,19
388,07
394,11
402,89
b. Gas
c. Air Bersih
100,00
101,23
102,30
104,01
105,70
5. BANGUNAN
169,63
177,25
189,28
202,13
214,59
191,59
206,34
221,56
237,58
254,57
191,51
206,41
221,93
238,60
255,91
b. Hotel
191,28
203,63
215,62
224,60
239,26
c. Restoran
193,14
208,46
222,82
236,69
251,67
216,51
223,14
226,26
229,11
240,30
a. Pengangkutan
229,82
239,06
243,37
247,50
262,29
1. Angkutan Rel
227,59
236,44
240,40
244,43
259,69
3. Angkutan Laut
155,01
161,38
165,20
169,11
177,00
281,92
293,28
299,71
304,65
317,89
196,58
206,19
209,59
213,05
222,02
165,22
166,76
167,47
166,76
167,18
165,22
166,76
167,47
166,76
167,18
5. Angkutan Udara
6. Jasa Penunjang Angkutan
b. Komunikasi
1. Pos dan Telekomunikasi
2. Jasa Penunjang Komunikasi
171,51
179,81
190,02
199,54
207,72
a. Bank
166,20
176,94
187,80
198,79
201,30
153,40
161,01
170,47
179,57
183,64
d. Sewa Bangunan
187,92
196,32
207,46
217,08
231,54
e. Jasa Perusahaan
157,11
162,44
168,41
175,87
185,78
229,40
245,57
265,60
287,62
309,02
231,73
248,81
269,78
293,10
315,24
231,73
248,81
269,78
293,10
315,24
205,76
212,01
221,72
232,45
246,83
1. Sosial Kemasyarakatan
219,66
226,80
237,86
248,88
264,95
112,29
115,85
116,73
135,68
143,08
177,57
180,73
187,51
196,39
205,94
203,18
217,25
229,05
240,13
254,31
9. JASA-JASA
a. Pemerintahan Umum
1. Adm. Pemerintah & Pertahanan
2. Jasa Pemerintah lainnya
b. Swasta
PDRB
**) Angka Sangat Sementara
*) Angka Sementara
48
LAMPIRAN 8.
LAJU INFLASI KABUPATEN LOMBOK UTARA TAHUN 2009 - 2013
( Persen )
LAPANGAN USAHA
2009
(1)
(3)
1. PERTANIAN
2010
2011
(4)
2012 *)
(6)
2013 **)
(7)
(7)
6,23
8,03
4,30
3,38
5,56
6,72
8,05
3,69
3,55
4,87
b. Tanaman Perkebunan
4,28
9,42
5,90
3,55
6,63
11,42
6,15
3,45
5,48
7,44
d. Kehutanan
5,13
6,42
5,25
4,32
6,53
e. Perikanan
3,21
6,14
2,79
- 1,74
5,63
8,84
7,49
5,63
4,27
6,34
a. Listrik
b. Gas
8,84
7,49
5,63
4,27
6,34
5,07
8,19
5,52
5,99
7,88
5,07
8,19
5,52
5,99
7,88
5,36
6,77
2,26
2,04
1,96
5,11
7,20
2,07
1,56
2,23
c. Air Bersih
- 0,00
1,23
1,05
1,68
1,62
5. BANGUNAN
8,61
4,49
6,79
6,79
6,17
5,77
7,70
7,37
7,23
7,15
5,58
7,78
7,52
7,52
7,25
b. Hotel
8,19
6,46
5,89
4,17
6,53
c. Restoran
6,12
7,93
6,89
6,23
6,33
1,36
3,06
1,40
1,26
4,88
1,52
4,02
1,80
1,69
5,97
1,22
3,89
1,67
1,67
6,24
3. Angkutan Laut
3,79
4,11
2,37
2,37
4,66
3,39
4,03
2,19
1,65
4,35
5. Angkutan Udara
6. Jasa Penunjang Angkutan
b. Komunikasi
1. Pos dan Telekomunikasi
1,71
4,89
1,65
1,65
4,21
0,66
0,93
0,43
- 0,42
0,25
0,66
0,93
0,43
- 0,42
0,25
4,84
5,68
5,01
4,10
a. Bank
4,84
6,46
6,14
5,85
1,26
3,04
4,96
5,88
5,33
2,27
d. Sewa Bangunan
5,74
4,47
5,67
4,63
6,66
e. Jasa Perusahaan
3,33
3,39
3,68
4,43
5,64
14,18
7,05
8,15
8,29
7,44
15,29
7,37
8,43
8,64
7,55
15,29
7,37
8,43
8,64
7,55
9. JASA-JASA
a. Pemerintahan Umum
1. Adm. Pemerintah & Pertahanan
2. Jasa Pemerintah lainnya
b. Swasta
2,83
3,04
4,58
1. Sosial Kemasyarakatan
2,89
3,25
2,21
3,17
2,72
6,63
PDRB
4,84
6,19
4,88
4,63
6,45
0,76
16,23
5,45
1,78
3,75
4,74
4,86
6,93
5,43
4,84
5,90
49
LAMPIRAN 9.
PDRB dan PDRB PER KAPITA KABUPATEN LOMBOK UTARA TAHUN 2009 - 2013
LAPANGAN USAHA
2009
2010
2011
2012 *)
2013 **)
(1)
(3)
(4)
(6)
(7)
(7)
I. Adh. Berlaku
1. PDRB (Jutaan Rupiah)
2. Penduduk Pertengahan Tahun (Jiwa)/Proyeksi SP 2000
3. PDRB Per Kapita (Rupiah)
4. Laju Pertumbuhan PDRB PerKapita (%)
1.264.668,69
1.406.922,81
1.567.715,96
1.711.531,75
1.876.279,69
198.478
200.072
202.092
203.564
203.565
6.371.833
7.032.083
7.757.437
8.407.831
9.217.104
11,04
10,36
10,31
8,38
9,63
622.451,50
647.612,77
684.442,31
712.737,51
737.778,61
198.478
200.072
202.092
203.564
203.565
3.136.123
3.236.899
3.386.786
3.501.294
3.624.290
4,14
3,21
4,63
3,38
3,51
50