Professional Documents
Culture Documents
11 PMKP 11
Risk Management FMEA
Membuat FMEA
Program yang belum terjadi atau melihat kendala yang akan terjadimemenej segala risiko
terjadi
Panitia mutumanajemen resiko
12
Evaluasi kinerja dokter
Evaluasi kinerja dokter dalam 1 tahun
- Membuat format/ cek list kinerja dokter :
Yang ditulis oleh dokter sendiri, semua kegiatan harian (semacam borang dokter)/ selama 1
tahun
Komite Medik
(sub komite mutu)
13 Program POKJA terkait POKJA SKP
Yang melaksanakan indicator keselamatan pasien pokja SKP
Yang mengevaluasi indicator keselamatan pasien pokja PMKP
Baik buruknya suatu Rumah Sakit dinilai dari kualitas pelayanan pasien, yang
biasanya dihubungkan dengan kualitas pelayanan medis dan atau kualitas
pelayanan keperawatan. Mutu pelayanan Rumah Sakit dapat dipertanggungjawabkan apabila memenuhi kriteria dari berbagai jenis disiplin pelayanan, seperti
yang tercantum dalam surat keputusan No. 436/ Menkes/ SK /VI / 1993 yaitu: (a)
administrasi dan pelayanan; (b) pelayanan medis; (c) pelayanan gawat darurat; (d)
kamar operasi; (e) pelayanan intensif; (f) pelayanan perinatal resiko tinggi; (g)
pelayanan keperawatan; (h) pelayanan anastesi ; (i) pelayanan radiologi; (j)
pelayanan farmasi; (k) pelayanan laboratorium; (l) pelayanan rehabilitasi medis; (m)
pelayanan gizi; (n) rekam medik; (o) pengendalian infeksi di Rumah Sakit; (p)
pelayanan sterilisasi sentral; (q) pelayanan keselamatan kerja, kebakaran dan
kewaspadaan bencana; (r) pemeliharaan sarana; (s) pelayanan lain; (t)
perpustakaan (Aditama, 2003).
LATAR BELAKANG
Upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien di Rumah Sakit XXX DI KOTA
BESAR telah dilakukan sejak adanya Akreditasi tahun 2009 tepatnya dalam upaya
peningkatan mutu pelayanan Kesehatan melalui Akreditasi 5 Pelayanan dasar.
Dalam upaya peningkatan mutu RS ini dilakukan secara terus menerus dan
berkesinambung dan dilanjutkan melalui moment akreditasi lanjutan 12 pelayanan
Kesehatan yang telah dicapai oleh Rumah Sakit XXX DI KOTA BESAR yang
didalamnya menetapkan garis-garis besar program peningkatan mutu dan ditambah
dengan peningkatan mutu melalui Program 6 sasaran Keselamatan pasien.
Secara garis besar upaya peningkatan mutu dan Keselamatan Pasien RS
melalui program Pengendalian dan Pencegahan Infeksi yang telah berjalan
dengan beberapa perbaikan, sedangkan indicator yang dipakai adalah jenis
indicator mutu pelayanan yaitu non-bedah yang terdiri dari Angka pasien
dengan dekubitus, Angka kejadian infeksi dengan jarum infus, Angka kejadian
penyulit/infeksi karena transfusi jarum. Indicator Bedah pada pelaksanaannya
dilakukan setelah akreditasi 12 pelayanan yaitu Infeksi Luka Operasi (ILO).
Sedangkan upaya menciptakan Keselamatan Pasien di Rumah Sakit XXX DI KOTA
BESAR telah dilakukan dengan beberapa program Keselamatan Pasien yaitu
Kejadian Tidak Diharapkan (KTD), Kejadian Nyaris Cedera (KNC) dan Kejadian
Sentinel.
Data dari program Peningkatan Mutu dan Keselamatan RS di Rumah Sakit XXX
DI KOTA BESAR yang sedang dan masih berjalan hingga saat ini dilaporkan
bahwa Prosentase Angka Infeksi Jarum Infuse di Rumah Sakit XXX DI KOTA
BESAR Tahun 2008 sebesar 2,33 %, Tahun 2009 sebesar 5.62 %, pada Tahun
2010 sebesar 2,55 % sedangkan pada tahun 2011 periode Januari September sebesar 0,76 % dari Tahun 2008 ke Tahun 2009 ada peningkatan
sebesar 3,29 %, Tahun 2009 ke Tahun 2010 ada penurunan sebesar 3,07 %
sedangkan dari Tahun 2010 ke tahun 2011 ada penurunan sebesar 1,79 %. Dari
Tahun 2010 sampai dengan Tahun 2011 Angka Kejadian Infeksi karena jarum
Infus tertinggi terdapat pada Ruang Anak, dikarenakan pada pasien anak-anak
tingkat mobilitasnya tinggi dan sering tidak terkontrol sehingga sering terjadi
plebitis. Diharapkan Angka tersebut bisa ditekan dan tidak ada peningkatan
yang signifikan sampai dengan akhir tahun 2011 dengan menjalin kerjasama
dengan orang tua pasien (khususnya anak-anak) agar lebih hati-hati dan
menjaga lokasi yang dipasang infus.
Prosentase Angka Kejadian Dekubitus di Rumah SakitXXX DI KOTA BESAR Tahun
2008 sebesar 5,26 %, Tahun 2009 sebesar 1,98 %, pada Tahun 2010 sebesar 4,16
% dan pada Tahun 2011 periode Januari September sebesar 0 %. Dari Tahun
2008 ke Tahun 2009 ada penurunan sebesar 3,32 %, dari Tahun 2009 ke Tahun
2010 ada peningkatan sebesar 2,23 %. Dari Tahun 2010 ke Tahun 2011 Angka
kejadian dekubitus sudah mengalami penurunan dan angka kejadian dekubitusnya
mencapai 0 %.
Prosentase Angka Kejadian Luka Operasi di Rumah Sakit XXX DI KOTA BESAR
pada Tahun 2009 sebesar 0 %, Tahun 2010 sebesar 0,70 % dan pada Tahun
2011 adalah 0 %. Hal ini menunjukkan bahwa perawatan pada pasien yang
dilakukan Operasi bersih di instalasi rawat inap sudah cukup baik dan sudah
sesuai dengan SPO. Namun demikian kedepan harus dijalin kerjasama
dengan instalasi rawat jalan untuk dapat melakukan pemantauan pada pasien
saat kontrol, agar pasien yang mengalami ILO dapat terdeteksi lagi.
TUJUAN
TUJUAN UMUM
Secara garis besar tujuan program upaya peningkatan mutu dan keselamatan
pasien di Rumah Sakit XXX DI KOTA BESAR adalah tercipta dan terjaminnya mutu
pelayanan kesehatan prima dan keselamatan pasien yang berorientasi pada mutu
paripurna (Total Quality Management) dan peningkatan mutu berkelanjutan
(Continous Quality Improvement).
TUJUAN KHUSUS
1. Tujuan secara rinci yang merupakan penjabaran dari tujuan umum adalah
sebagai berikut :
2. Terjaminnya Mutu Pelayanan melalui 6 Indikator Mutu Rumah sakit yang telah
ditetapkan
3. Terciptanya budaya melayani yang berorientasi pada keselamatan pasien di
rumah sakit.
4. Terjaminnya kepastian pelayanan yang aman berorientasi pada pasien,
pelanggan dan masyarakat di rumah sakit.
RINCIAN KEGIATAN
Secara rinci Kegiatan Upaya Peningkatan Mutu dan Keselamatan di Rumah Sakit
XXX DI KOTA BESAR dapat dijabarkan sebagai berikut :
Guna Mencapai tujuan dari program ditetapkan target per tahun yang spesifik dan
terukur sehingga menunjukkan hasil yang optimal antara yang diperlukan untuk
merealisasikan tujuan. Penjabaran Sasaran dari program Upaya Peningkatan Mutu
dan Keselamatan Rumah Sakit di Rumah Sakit XXX DI KOTA BESAR sebagai
berikut :
1. Angka Kejadian dari 6 Indicator mutu dan angka kejadian 6 sasaran
keselamatan pasien tidak lebih dari 5%
2. Ukuran Pencapaian program (keberhasilan program) adalah 6 Indikator mutu
dan 6 sasaran keselamatan pasien
3. Berkurangnya Angka kejadian dari 6 Indikator mutu dan angka kejadian 6
sasaran keselamatan pasien dari tahun 2014 sampai tahun 2019 sampai
mendekati angka 0%