You are on page 1of 15

Sulfur (US bahasa Inggris) atau belerang (putar / slfr / sul-fr; lihat ejaan bawah)

adalah unsur kimia dengan nomor atom 16. Dalam tabel periodik itu diwakili oleh simbol
S. Ini adalah, berlimpah multivalen non-logam. Dalam kondisi normal, atom belerang
membentuk molekul octatomic siklik dengan rumus kimia S8. Elemen sulfur merupakan
padatan kristalin kuning terang ketika pada suhu kamar. Kimia, belerang dapat bereaksi
baik sebagai oksidan atau mengurangi agen. Ini mengoksidasi logam yang paling dan
beberapa nonmetals, termasuk karbon, yang mengarah ke muatan negatif di sebagian
besar senyawa organosulfur, tetapi mengurangi oksidan kuat beberapa, seperti oksigen
dan fluor. Itu juga merupakan elemen paling ringan untuk dengan mudah menghasilkan
pengecualian stabil untuk aturan oktet.
Di alam, belerang dapat ditemukan sebagai unsur murni dan sebagai sulfida dan mineral sulfat.
Kristal elemen sulfur biasanya dicari oleh kolektor mineral untuk bentuk berwarna cerah mereka
polyhedron. Menjadi berlimpah dalam bentuk asli, belerang dikenal di zaman kuno, disebutkan
untuk penggunaan di Yunani kuno, Cina dan Mesir. Asap belerang digunakan sebagai fumigants,
dan belerang yang mengandung campuran obat yang digunakan sebagai balsem dan
antiparasitics. Sulfur dirujuk dalam Alkitab sebagai belerang dalam bahasa Inggris, dengan nama
ini masih digunakan dalam istilah non-ilmiah beberapa belerang dianggap cukup penting untuk
menerima simbol sendiri alkemis nya.. Hal itu diperlukan untuk membuat kualitas terbaik dari
mesiu hitam, dan bubuk kuning cerah itu dihipotesiskan oleh para alkimiawan yang mengandung
beberapa sifat emas, yang mereka berusaha untuk mensintesis dari itu. Pada 1777, Antoine
Lavoisier membantu meyakinkan komunitas ilmiah bahwa belerang adalah unsur dasar, bukan
senyawa.
; Elemen sulfur pernah diekstraksi dari kubah garam mana kadang-kadang terjadi dalam
bentuk hampir murni, tetapi metode ini telah usang sejak akhir abad 20. Hari ini, hampir
semua elemen sulfur diproduksi sebagai produk sampingan untuk menghilangkan sulfur
yang mengandung kontaminan dari gas alam dan minyak bumi. Komersial menggunakan
elemen terutama dalam pupuk, karena persyaratan yang relatif tinggi tanaman untuk itu,
dan dalam pembuatan asam sulfat, bahan kimia industri primer. Terkenal lainnya
menggunakan untuk elemen ini dalam pertandingan, insektisida dan fungisida. Banyak
senyawa sulfur odiferous, dan bau gas alam odorized, aroma sigung, jeruk, dan bawang
putih adalah karena senyawa belerang. Hidrogen sulfida yang dihasilkan oleh organisme
hidup menanamkan bau busuk karakteristik untuk telur dan proses biologis lainnya.
; Sulfur adalah unsur penting bagi semua kehidupan, dan secara luas digunakan dalam
proses biokimia. Dalam reaksi metabolik, senyawa sulfur berfungsi sebagai bahan bakar
baik dan pernafasan (oksigen-menggantikan) bahan untuk organisme sederhana. Sulfur
dalam bentuk organik hadir dalam biotin vitamin dan tiamin, yang terakhir yang bernama
untuk kata Yunani untuk belerang. Sulfur merupakan bagian penting dari banyak enzim
dan antioksidan dalam molekul seperti glutathione dan thioredoxin. Belerang organik
terikat adalah komponen dari semua protein, seperti asam amino sistein dan metionin.
Ikatan disulfida sebagian besar bertanggung jawab untuk kekuatan mekanik dan
terpecahkannya keratin protein, ditemukan di kulit luar, rambut, dan bulu, dan elemen
memberikan kontribusi untuk bau menyengat mereka ketika dibakar.
; Di Bumi, unsur belerang dapat ditemukan di dekat sumber air panas dan daerah vulkanik
di banyak bagian dunia, terutama di sepanjang Cincin Api Pasifik; endapan vulkanik
tersebut saat ini ditambang di Indonesia, Chile, dan Jepang.
;

Umum senyawa sulfur alami-terjadi meliputi mineral sulfida, seperti pirit (besi sulfida),
cinnabar (merkuri sulfida), galena (timbal sulfida), sfalerit (seng sulfida) dan stibnite
(sulfida antimon), dan sulfat, seperti gipsum (kalsium sulfat), alunite (kalium aluminium
sulfat), dan barit (barium sulfat). Di Bumi, sama seperti pada bulan Jupiter Io, elemen
sulfur terjadi secara alami dalam emisi vulkanik, termasuk emisi dari ventilasi
hidrotermal.
; Sulfur bereaksi secara langsung dengan metana untuk memberikan karbon disulfida, yang
digunakan untuk memproduksi plastik dan rayon, salah satu kegunaan langsung dari
belerang dalam vulkanisasi karet, di mana polysulfides crossling polimer organik.. Sulfit
banyak digunakan untuk kertas pemutih dan sebagai pengawet dalam buah kering.
Banyak surfaktan dan deterjen, mis natrium lauril sulfat, yang diproduksi adalah turunan
sulfat. Kalsium sulfat, gipsum, (CaSO4 2H2O) ditambang pada skala 100 juta ton setiap
tahun untuk digunakan dalam semen Portland dan pupuk.
; Senyawa organosulfur digunakan dalam obat-obatan, zat warna, dan bahan kimia
pertanian. Banyak obat mengandung sulfur, contoh-contoh awal yang sulfonamida
antibakteri, yang dikenal sebagai obat sulfa. Sulfur merupakan bagian dari banyak
molekul pertahanan bakteri. Kebanyakan antibiotik -laktam, termasuk penisilin,
sefalosporin, dan monolactams mengandung sulfur.
BELERANG
;

Belerang atau sulfur adalah mineral yang dihasilkan oleh proses vulkanisme, sifat-sifat fisik
belerang adalah : Kristal belerang berwarna kuning, kuning kegelapan, dan kehitam-hitaman,
karena pengaruh unsur pengotornya. Berat jenis : 2,05 - 2,09, kekerasan : 1,5 - 2,5 (skala Mohs),
Ketahanan : getas/mudah hancur (brittle), pecahan :berbentuk konkoidal dan tidak rata. Kilap :
damar Gores : berwarna putih. Sifat belerang lainnya adalah : tidak larut dalam air, atau H2SO4.
Titik lebur 129oC dan titik didihnya 446oC. Mudah larut dalam CS2, CC14, minyak bumi,
minyak tanah, dan anilin, penghantar panas dan listrik yang buruk. Apabila dibakar apinya
berwarna biru dan menghasilkan gas-gas SO2 yang berbau busuk.
Kegunaan:
Belerang banyak digunakan di industri pupuk, kertas, cat, plastik, bahan sintetis, pengolahan
minyak bumi, industri karet dan ban, industri gula pasir, accu, industri kimia, bahan peledak,
pertenunan, film dan fotografi, industri logam dan besi baja.
Lokasi:
Potensi dan penyebaran endapan belerang Indonesia saat ini baru diketahui di enam propinsi,
dengan total cadangan sekitar 5,4 juta. Untuk tipe sublimasi, karena proses terjadinya didasarkan
kepada aktivitas gunung berapi, maka selama gunung berapi aktif, belerang tipe ini dapat
diproduksi. Dengan demikian sumber daya belerang sublimasi dapat dianggap tidak terbatas.

Belerang
Ditulis oleh Redaksi chem-is-try.org pada 26-01-2008

Sejarah
Menurut Genesis, belerang sudah lama dikenal oleh nenek moyang sebagai batu belerang.

Sumber
Belerang ditemukan dalam meteorit. R.W. Wood mengusulkan bahwa terdapat simpanan
belerang pada daerah gelap di kawah Aristarchus.
Belerang terjadi secara alamiah di sekitar daerah pegunungan dan hutan tropis. Sulfir tersebar di
alam sebagai pirit, galena, sinabar, stibnite, gipsum, garam epsom, selestit, barit dan lain-lain.
Pembuatan
Belerang dihasilkan secara komersial dari sumber mata air hingga endapan garam yang
melengkung sepanjang Lembah Gulf di Amerika Serikat. Menggunakan proses Frasch, air yang
dipanaskan masuk ke dalam sumber mata air untuk mencairkan belerang, yang kemudian
terbawa ke permukaan.
Belerang juga terdapat pada gas alam dan minyak mentah, namun belerang harus dihilangkan
dari keduanya. Awalnya hal ini dilakukan secara kimiawi, yang akhinya membuang belerang.
Namun sekarang, proses yang baru memungkinkan untuk mengambil kembali belerang yang
terbuang. Sejumlah besar belerang diambil dari ladang gas Alberta.
Sifat-sifat
Belerang berwarna kuning pucat, padatan yang rapuh, yang tidak larut dalam air tapi mudah larut
dalam CS2 (karbon disulfida). Dalam berbagai bentuk, baik gas, cair maupun padat, unsur
belerang terjadi dengan bentuk alotrop yang lebih dari satu atau campuran. Dengan bentuk yang
berbeda-beda, akibatnya sifatnya pun berbeda-beda dan keterkaitan antara sifat dan bentuk
alotropnya masih belum dapat dipahami.
Pada tahun 1975, ahli kimia dari Universitas Pensilvania melaporkan pembuatan polimer
belerang nitrida, yang memiliki sifat logam, meski tidak mengandung atom logam sama sekali.
Zat ini memiliki sifat elektris dan optik yang tidak biasa.
Belerang dengan kemurnian 99.999+% sudah tersedia secara komersial.
Belerang amorf atau belerang plastik diperoleh dengan pendinginan dari kristal secara mendadak
dan cepat. Studi dengan sinar X menunjukkan bahwa belerang amorf memiliki struktur helik
dengan delapan atom pada setiap spiralnya. Kristal belerang diduga terdiri dari bentuk cincin
dengan delapan atom belerang, yang saling menguatkan sehingga memberikan pola sinar X yang
normal.
Isotop
Belerang memiliki sebelas isotop. Dari empat isotop yang ada di alam, tidak satupun yang
bersifat radioaktif. Belerang dengan bentuk yang sangat halus, dikenal sebagai bunga belerang,
dan diperoleh dengan cara sublimasi.
Senyawa-senyawa
Senyawa organik yang mengandung belerang sangat penting. Kalsium sulfur, ammonium sulfat,
karbon disulfida, belerang dioksida dan asam sulfida adalah beberapa senyawa di antara banyak
senyawa belerang yang sangat penting
Kegunaan
Belerang adalah komponen serbuk mesiu dan digunakan dalam proses vulkanisasi karet alam dan
juga berperaan sebagai fungisida. Belerang digunakan besar-besaran dalam pembuatan pupuk

fosfat. Berton-ton belerang digunakan untuk menghasilkan asa sulfat, bahankimia yang sangat
penting.
Belerang juga digunakanuntuk pembuatan kertas sulfit dan kertas lainnya, untuk mensterilkan
alat pengasap, dan untuk memutihkan buah kering. Belerang merupakan insultor yang baik.
Belerang sangat penting untuk kehidupan. Belerang adalah penyusun lemak, cairan tubuh dan
mineral tulang, dalam kadar yang sedikit.
Belerang cepat menghilangkan bau. Belerang dioksida adalah zat berbahaya di atmosfer, sebagai
pencemar udara.
Belerang manfaat dan kegunaanya
Belerang merupakan hasil tambang yang memiliki khasiat dan manfaat antara lain :

1; Mengobati gigitan binatang berbisa. Boleh juga digunakan belerang yang


sudah di buat korek api tumbuk sampai halus dan masukan ke dalam lubang
bekas gigitan kemudian panaskan dengan api .

2; Megobati gatal gatal pada kulit , ambil belerang sebesar ibu jari lalu gerus
dan campurkan dengan 3 butir merica dan setengan buah pala setelah halus
aduk dengan sesendok makan minyak tanah dan sedikit air oleskan pada
bagian tubuh yang diserang gatal.

3; Menghilangkan panu atau kurap. Setelah belerang di haluskan campurkan


dengan minyak goreng dan lalu aduk sampai rata oleskan pada bagian kulit
berpanu atau kurap lakukan sesering mungkin.
Ada yang ingin menambahkan silakan.

Lika Liku Belerang [SO2]


Posted: Wednesday,October 8, 2008 in Health
Tags: Belerang, SO2, Sulfur

Bumi memang memiliki banyak potensi yang tidak ada batasnya. Dari dulu hingga sekarang
manusia mengolah potensi bumi ini untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Mineral dan
batubara yang terkandung dalam bumi pun sangatlah banyak dan mungkin tidak terbatas.
Bahkan ada beberapa mineral yang mungkin sampai sekarang belum diketahui keberadaannya.
Yang nantinya akan terus bertambah dan menjadi bagian menarik dari para ilmuwan untuk
ditelurusi lebih lanjut.
Penulis mengangkat topik belerang sebagai salah satu sumber bumi yang kaya di Indonesia.
Berikut adalah informasi mengenai belerang yang didapat dari berbagai sumber terpercaya.
Seperti kita ketahui, belerang atau sulfur adalah mineral yang dihasilkan oleh proses vulkanisme.
Sifat-sifat fisik belerang adalah :
- Kristal belerang berwarna kuning, kuning kegelapan, dan kehitam-hitaman, karena pengaruh
dari unsur pengotornya.
- Berat Jenis ialah 2,05 2,09
- Kekerasan : 1,5 2,5 pada skala MOhs
- Ketahanan : getas atau mudah hancur(brittle)

- Pecahan : berbentuk konkoidal dan tidak rata


- Kilap : damar
- Goresan berwarna putih
Sifat-sifat lainnya adalah :
- Tidak larut dalam air, atau H2S04
- Titik lebur 129 C
- Titik didih 446 C
- Mudah larut dalam CS2, CC14, minyak bumi, minyak tanah, dan anlin
- Pengantar panas dan listrik yg buruk
- Apabila dibakar apinya berwarna biru dan menghasilkan gas-gas SO2 yang berbau busuk
Kegunaan dari Belerang :
Belerang banyak digunakan di industri pupuk, kertas, cat, plastik, bahan sintetis, pengolahan
minyak bumi, industri karet dan ban, industri gula pasir, accu, industri kimia, bahan peledak,
pertenunan, film dan fotografi, industri logam dan besi baja.
Lokasi Penggalian Belerang :
Potensi dan penyebaran endapan belerang Indonesia saat ini baru diketahui di enam propinsi.
Dengan total cadangan sekitar 5,4 juta. Untuk tipe sublimasi, karena proses terjadinya didasarkan
kepada aktivitas gunung berapi, maka selama gunung berapi aktif, belerang tipe ini dapat
diproduksi. Dengan demikian sumber daya belerang sublimasi dapat dianggap tidak terbatas.
Beberapa Effect dari Sulfur :
Sulfur dioxide (SO2) memiliki cakupan-cakupan yang sangat mengganggu. Bila kita menghirup
SO2 hanya menembus sejauh hidung dan tenggorokan maka sejumlah kecil konsentrasi SO2
akan mencapai paru-paru. Akan tetapi jika menghirup secara berat dalam artian ada di lokasi gas
belerang dalam waktu yang lama, maka bernapaslah hanya melalui mulut atau konsentrasi dari
SO2 akan menjadi tinggi.
Efek dari gas belerang terhadap manusia sangatlah bervariasi. Dimana dengan konsentrasi
rendah pada 1ppm yang telah dihirup manusia akan mengalami pengurangan fungsi paru-paru.
Meskipun pada penelitian terhadap 7 sukarelawan hanya 1 orang yang mengalami efek tidak
baik pada 1 ppm. Jika selama 10 hingga 30 menit kedapatan konsentrasi mencapai 5 ppm akan
mengakibatkan sesak napas
pada cabang tenggorokan kita. Bila kedapatan selama 20 menit mencapai konsentrasi 8 ppm
akan memerahkan tenggorokan, gangguan pada hidung, dan iritasi pada tenggorokan. Sekitar 20
ppm merupakan titik kritis dari iritasi konsentrasi SO2, meskipun ada beberapa laporan bahwa
ada orang-orang yang bekerja pada konsentrasi melampaui 20 ppm. Konsentrasi sebesar 500
ppm sangat tidak dianjurkan untuk dihirup oleh manusia.
Pada Beberapa kasus dimana terdapat konsentrasi SO2 yang sangat tinggi pada ruangan tertutup,
dapat mengakibatkan gangguan saluran udara, hypoxemia (kekurangan oksigen pada darah), dan
kematian dalam hitungan menit. Efek dari pulmonary edema(gangguan pada paru-paru) meliputi
batuk dan napas pendek yang dialami selama berjam-jam atau berhari-hari setelah kedapatan
menghirup konsentrasi SO2. Gejala-gejala ini menyakitkan hati dan menguras tenaga. Hasil dari
kedapatan menghirup konsentrasi dalam waktu yang sering, akan melukai paru-paru secara
permanen.
Dari hasil uraian mengenai belerang tadi di atas, kita menjadi tahu bahwa belerang memiliki
berbagai potensi yang dapat digunakan untuk kesejahteraan umat manusia, akan tetapi ada efekefek lain dari belerang itu sendiri yang perlu kita perhatikan. Untuk itu kita perlu berhati-hati jika

kita sedang berwisata ke tempat-tempat yang memiliki konsentrasi belerang yang kental. Bila
kita kedapatan
mengalami berbagai gejala aneh akibat hasil dari kunjungan-kunjunga kita ke tempat-tempat
berbelerang. Maka ada baiknya kita segera periksakan kesehatan kita. Karena kesehatan
merupakan hal yang sangat utama dan berarti bagi kelangsungan hidup kita. Oleh karena itu
penulis mengajak
para pembaca untuk Hidup Sehat Demi Kelangsungan Hidup Kita Sekarang, Nanti, dan Yang
Akan Datang
A; Pengertian belerang
Belerang atau sulfur adalah mineral yang dihasilkan oleh proses vulkanisme,
sifat-sifat fisik belerang adalah : Kristal belerang berwarna kuning, kuning
kegelapan, dan kehitam-hitaman, karena pengaruh unsur pengotornya. Berat
jenis : 2,05 - 2,09, kekerasan : 1,5 - 2,5 (skala Mohs), Ketahanan :
getas/mudah hancur (brittle), pecahan :berbentuk konkoidal dan tidak rata.
Kilap : damar Gores : berwarna putih. Sifat belerang lainnya adalah : tidak
larut dalam air, atau H2SO4. Titik lebur 129oC dan titik didihnya 446oC.
Mudah larut dalam CS2, CC14, minyak bumi, minyak tanah, dan anilin,
penghantar panas dan listrik yang buruk. Apabila dibakar apinya berwarna
biru dan menghasilkan gas-gas SO2 yang berbau busuk.
B. Sumber-Sumber di Alam
Unsur sulfur dapat di peroleh dari mata air panas dan kawasan gunung berapi
di berbagai belahan dunia, terutama di sepanjang lingkaran api pasifik.
Sulfur di alam terdapat dalam keadaan bebas maupun sebagai bijih sulfida,
FeS2, PbS, ZnS, dan sebagai sulfat CaSO4.2H2O dan MgSO4.7H2O.Unsur
sulfur kita temukan pada gunung berapi misalnya di pegunungan dieng,
pegunungan tengger dan bromo. Selain itu belerang bebas terdapat sebagai
deposit belerang di dalam perut bumi.
Belerang terdapat dalam dua bentuk alotrop (polimorf).Kedua alotrof ini
adalah belerang rombik, berwarna kuning yang di sebut belerang (tidak
leleh 112,8C). Pada suhu 95,6C, belerang rombik berubah menjadi belerang
monokolin yang di sebut belerang (titik leleh 119,25C). Unsur ini
mendidih pada 444,6C.Satuan struktur kedua bentuk alotrop dalam keadaan
cair mengerut menjadi lingkar S8. Jika belerang cair di panaskan
,viskositasnya berubah karena perubahan struktur dalam molekul belerang.
Pada suhu agak di atas titik leleh , terbentuk cairan berwarna kuning muda
yang terdiri dari satuan S8. Jika suhu di naikan lagi, warna cairan menjadi
gelap, dan kira-kira pada 160C, berupa lingkar S8 putus menjadi rantai
spiral panjang (belerang ) dengan beberapa satuan S6 ( belerang )
antara 160C dan 180C, viskositas cairan mencapai maksimum dan tidak
dapat di tuang.Unsur belerang berupa campuran satuan S8,S6,S4 dan S2
komposisinya bergantung pada suhu. Jika cairan belerang ( pada 250C 350
C ) di tuang kedalam air dingin , di peroleh belerang plastis, berupa serat
yang terutama berbentuk .Jika di biarkan , lama kelamaan berubah menjadi
belerang rombik.
Senyawa-senyawa belerang juga terdapat sebagai pengotor (impuritis) pada
gas alam, minyak bumi, dan batu bara. Senyawa belerang termasuk logam
sulfida seperti pirit (besi sulfida), sinabar (merkuri sulfida), galena (plumbum

sulfida), sfalerit (zink sulfida), dan stibnit (antimoni sulfida), dan logam sulfat
seperti gipsum ( kalsium sulfat ) alunit ( kalium aluminium sulfat, dan barit
( barium sulfat ).
C. Siklus Belerang
Ada tiga sumber alami pokok unsur hara belerang (S) bagi tanah yan
menyediakan belerang untuk tanaman. Ketiga sumber tersebut ialah:
1. mineral tanah,
2. gas belerang dalam atmosfir, dan
3. bahan organik.
Disamping itu ada 4 aliran utama belerang ke atmosfir dengan urutan
sebagai berikut; lepasan/produk bakteri < pembakaran bahan bakar fosil <
penghembusan garam-garam laut < pelepasan gas volkan. Belerang dari
daratan cenderung terbawa air ke laut. Namun belerang di daratan tak
tampak habis setelah jutaan tahun, karena kembali ke darat. .Proses tersebut
terjadi karena tumbuhan laut, yang memiliki sel-sel sederhana. Tumbuhan ini
berusaha hidup dengan menahan masuknya garam (NaCl) ke dalam selnya.
Ini dilakukan dengan membentuk senyawa penahan yang berbahan baku
belerang, karena pasok belerang di laut banyak sekali yang datang dari
daratan. Waktu sel mereka terurai, senyawa penahan ini pecah dan
menghasilkan gas dimetil sulfida (DMS) yang lepas ke atmosfir. Setiap saat,
sejumlah
besar senyawa ini dilepas ke atmosfir, dan senyawa ini mampu menjadi inti
kondensasi uap air. Pada gilirannya, terbentuk awan, yang menjadi hujan.
Saat hujan jatuh di darat, senyawa belerang ini dikembalikan ke daratan
untuk dimanfaatkan makhluk daratan. Seperti tumbuhan hewan dan
manusia.Lalu ampasnya dibuang lagi ke laut, untuk di manfaatkan kembali
oleh tumbuhan laut tadi.. Proses tersebut bukan saja memungkinkan
hidupnya makhluk yang terlibat, tetapi juga memungkinkan bumi memiliki
suhu yang mendukung
D. Cara Pembuatan
a. Proses Frasch
b. Cara frasch adalah mengambil belerang dari deposit belerang di bawah
tanah, pompa frasch dirancang oleh Herman Frasch dari Amerika Serikat
tahun 1904.
c. Pada proses ini pipa logam berdiameter 15 cm yang terdapat 2 pipa
konsentrik yang lebih kecil ditanam sampai menyentuh lapisan belerang. Uap
air yang sangat panas dipompa dan dimasukan melalui pipa luar, sehingga
belerang meleleh. Kemudian dimasukan udara bertekanan tinggi melalui pipa
terkecil, sehingga terbentuk busa belerang dan terpompa ke atas melalui
pipa ketiga.
Kemurnian belerang yang keluar mencapai 99,5%. Pada dewasa ini 50%
belerang yang digunakan dalam industri diperoleh dengan proses frasch
d. Proses kontak
e. Pada pembuatan belerang dengan proses kontak bahan baku yang
digunakan belerang, udara dan air.
f. S(s)+O2(g) SO2(aq)
g. 2SO2(g)+O2(g)2SO3(g)
h. SO3(g)+H2O(l)H2SO4(aq)
Pertama-tama belerang padat dimasukan kedalam drum berputar lalu
dibakar dengan oksigen dari udara dan hasilnya gas SO2 dimurnikan dengan

pengendap elektrostatika ( kawat-kawat betegangan tinggi ) partikel-partikel


debu dan kotoran lain menjadi bermuatan dan tertarik oleh kawat yang
muatannya berlawanan, sehingga debu-debu itu jatuh kelantai ruangan.
i. Campuran gas SO2 dan udara kemudian dialirkan kedalam ruangan yang
dilengkapi katalis serbuk V2O5. Disini berlangsung proses kontak yaitu
kontak antara campuran gas-gas dengan katalis. Gas SO2 bereaksi dengan
oksigen dengan udara untuk membentuk gas SO3.
2SO2(g)+O2(g)2SO3(g) H = -90 kJ
j. Agar reaksi ini bergeser kekanan gas SO3 yang terbentuk segera
direaksikan dengan air untuk menghasilkan H2SO4
k. SO3(g)+H2O(l) H2SO4(aq)
l. Gas SO3 direaksikan dengan H2SO4 untuk membentuk asam pirosulfat,
H2S2O7 kemudian barulah asam pirosulfat direaksikan denga air untuk
membentuk asam sulfat SO3(g)+H2SO4(aq) H2S2O7(aq)
H2S2O7(aq)+H2O2H2SO4(aq)
c. Senyawa-senyawa sulfur
1. Hidrogen Biner
Hidrogen Sulfida adalah sebuah bahan kimia laboratorium yang penting,
karena di pakai secara luas dalam analisis kualitatif. Zat ini dapat dengan
mudah di buat dengan aksi asam terhadap sulfida logam, atau dengan
hidrolisis tioasetamida :
FeS + 2HCl H2S + FeCl2
CH3CSNH2 + H2O H2S + CH3CONH2
Hidrogen Sulfida adalah gas yang beracun dan dapat larut dalam air.
H2S + H2O H3O+ +HS2. Polisulfida Logam
Belerang tidak hanya terikat bersama dalam belerang unsur, tetapi dapat
bereaksi juga dengan ion sulfida dengan membentuk ion polisulfida.
BaS + 2S BaS3 Ion polisulfida ukurannya berkisar dari S22- sampai
S63-. Kristal polisulfida yang paling terkenal, yaitu bijih besi yang umum
seperti pirit (FeS2).
3. Oksida dan Asam okso
a. SO2 dan SO3
Sulfur dioksida (SO2) adalah gas tidak berwarna. Berbau khas memerihkan
mata dan dapat merusak saluran pernapasan, sebab apabila terisap oleh
pernapasan secara berlebihan akan bereaksi dengan air dalam saluran
pernapasan dan membentuk asam sulfit yang akan merusak jaringan dan
menimbulkan rasa sakit. Sulfur dioksida dapat terbentuk pada pembakaran
batu bara yang mengandung belerang, dan pemanggangan bijih sulfida.
Sulfur dioksida dapat melarut dengan baik dalam air.
SO2(g) + H2O(l) H2SO3 (aq).
Sampai kini belum ditemukan sepesi H2SO3 dalam larutan, dan dianggap
bahwa jika SO3 dialirkan kedalam air terbentuk suatu hidrat, namun telah
dikenal garam hidrogen sulfit dan garam sulfit. Setengah dari sulfur dioksida
berasal dari pembangkit energi dan proses industri yang menggunakan
bahan baku yang mengandung belerang.
Meskipun pada keadan biasa SO3 sukar terbentuk pada keadaan tertentu,
SO2 dapat dioksida menjadi SO3. London smog / smog kelabu terjadi dari
campuran SO partikulat dan kabut, zat dalam partikulat dapat mengkatalisa
pembentuk SO3 dari SO2 dan dengan udara lembab dapat menghasilkan

kabut yang mengandung asam sulfat.


Sifat SO2 yang mudah larut dan menghasilkan asam seperti dijelaskan di atas
mengakibatkan persoalan lingkungan seperti misalnya hujan asam.Terjadinya
hujan asam yaitu dari pembakaran bahan bakar posil seperti minyak dan
batu bara akan di hasilkan NOx dan SOx juga partikel lain.Polutan akan
tinggal beberapa lama di udara dan kemudian musnah terdeposisi
kepermukaan bumi , selama polutan diudara, kualitas udara menurun yang
dapat berakibat langsung pada kesehatan manusia seperti sesak napas /
gatal-gatal di kulit. Polutan seperti oksida sulfur (SO2) dan dioksida nitrogen
(NO2) melalui reaksi oksidasi dengan ozon akan
berubah menjadi (SO3) dan NO3 selanjutnya berubah menjadi senyawa sulfat
dan senyawa nitrat.
Senyawa-senyawa tersebut akan berpindah dari atmosfer kepermukaan bumi
melalui hujan dan deposisi langsung sehingga di kenal dengan deposisi basah
dan deposisi kering. Proses deposisi basah terjadi dengan pembentukan awan
dan akhirnya turun sebagai hujan salju atau kabut yang mengandung asam.
Deposisi asam yang terkandung dalam hujan dapat menggambarkan kondisi
keasaman air hujan dalam angka pH. Kategori angka pH mengindikasikan
hujan basa atau asam. Bila air hujan mempunyai nilai pH di bawah 5,6 di
katakan telah terjadi hujan asam di daerah tersebut.
b. Asam Sulfat
Pada suhu kamar belerang trioksida berupa padatan yang terdiri dari satuan
SO3 dengan struktur yang rumit. Padatan ini mudah menguap dan pada pase
gas SO3 terdiri dari molekul segitiga planar . Sulfur trioksida dapat dibuat
dengan cara oksida belerang dioksida dengan oksigen.
2SO2(g) + O2(g) 2SO3 H = -98kJ mol-1
SO2 sangat stabil diudara. Dengan adanya katalis, oksida SO2 menjadi SO3
segera berlangsung. Gas SO3 bereaksi dengan air membentuk H2SO4
SO3(g) + H2O (l) H2SO4(l)
Pabrik asam sulfat memerlukan belerang dioksida yang dapat diperoleh dari :
a. Pembakaran belerang
S + O2 SO2
b. Pirit (seng sulfida)
Pada pemanggangan bijih-bijih logam ini, dihasilkan sulfur dioksida sebagai
hasil samping
4FeSO4 + 11O2 2Fe2O3 + SO2 2ZnS + 3O2 2ZnO + 2SO2
c.Anhidrit.CaSO4
CaSO4 + 2C 2CO2 + CaS
CaS + 3CaSO4 4CaO + 4SO2
Untuk mempermudah pengenalan asal dari gas oksida belerang dan
terjadinya asam sulfat di atmosfer dapat dilihat skema berikut ini :
c.Thiosulfat
Dalam sejumlah senyawa sebuah atom belerang dianggap menggantikan
sebuah atom oksigen. Belerang bereaksi dengan ion sulfit membentuk
sebuah ion sulfat :
S + SO32- S2O32-d. Kegunaan sulfur mempunyai banyak kegunaan
diantaranya sebagai bahan baku pembuatan asam sulfat, pembuatan karbon
di sulfida, CS2 (bahan baku serat rayon) serta pada proses vulkanisasi karet
(ikatan silang belerang akan memperkuat polimer karet).

B; Asam sulfat merupakan bahan kimia yang banyak digunakan sebagai bahan baku dan

bahan penolong dalam berbagai industri, sehingga perkembangan pemakaiannya dapat


merupakan indikator bagi perkembangan perindustrian di suatu negara.
Bahan baku utama pembuatan asam sulfat adalah sulfur atau belerang, yang berwarna
kuning. Biasanya ditambang dari pegunungan, seperti di tangkuban perahu, dieng, atau
bromo (ini lokasi - lokasi yang orang awam biasanya tahu. masih banyak lainnya).
Saat ini belerang termurah dihasilkan dari China dan India. Sebagian dari sulfur ini
berupa sulfur alam (56%), dari senyawa senyawa sulfur seperti pyrite atau batuan
sulfida / sulfat lainnya (19%), dan dari gas buangan industri minyak bumi / batu bara
(H2S, SO2) (25%). 70 85% dari produksi sulfur tersebut digunakan untuk pembuatan
asam sulfat. Dalam pengambilan sulfur, terdapat beberapa proses yang lazim digunakan,
yakni :
1. Proses Frasch

C;

D;
E; Diagram skema proses frasch
F;

Dasar pengambilan sulfur menurut proses ini adalah pencairan sulfur di bawah tanah /
laut dengan air panas, lalu mamompanya ke atas permukaan bumi. Untuk maksud itu
digunakan 3 pipa konsentris 6, 3, dan 1. Air panas (325oC) dipompakan ke dalam
batuan S melalui bagian pipa 6, sehingga S akan meleleh (235oF). Lelehan S yang lebih
berat dari air akan masuk ke bagian bawah antara pipa 3 dan 1, dan dengan tekanan
udara yang dipompakan melalui pipa 1, air yang bercampur dengan S akan naik ke atas
sebagai crude S, untuk kemudian diolah menjadi crude bright atau refined S.
2. Pengambilan S dari batuan sulfida / sulfat
S dapat pula diambil dari batuan sulfida atau sulfat, seperti pyrite FeS2, chalcopyrite
CuFeS2, covelita CuS, galena PbS, Zn blende ZnS, gips CaSO4, barire BaSO4, anglesite
PbSO4, dan lain lain.
3. Pengambilan Sulfur Alamiah dari deposit gunung berapi (Indonesia)

Deposit S di gunung berapi dapat berupa batuan, lumpur sedimen atau lumpur sublimasi,
kadarnya tidak begitu tinggi (30 60 %) dan jumlahnya tidak begitu banyak (600 1000
juta ton, total)
Di gunung Talaga Bodas di dapat dalam bentuk lumpur dengan kadar S (30 70 %) dan
jumlah deposit 300 juta ton.
Tempat tempat lainnya adalah : kawah Ijen, Gunung Welirang, Gunung Dieng dan
Gunung Tangkuban Perahu. Untuk pemanfaatan sumber alam ini diperlukan peningkatan
kadar S terlebih dahulu, antara lain dengan cara flotasi dan benefication.
Dalam flotasi dilakukan penambahan air dan frother sehingga S akan terapung dan
dapat dipisahkan. Sedangkan dalam benefication proses S setelah ditambahkan air dan
reagen reagen dipanaskan dalam autoclave selama - jam pada 3 atm, setiap partikel
partikel kecil S terkumpul, kemudian dilakukan pencucian dengan air untuk
menghilangkan tanah, lalu dipanaskan kembali dalam autoclave sehingga S terpisah
sebagai lapisan S dengan kadar 80 90 %.
4. Pengambilan S dari gas buang
S diperoleh dari flue gas asal pembakaran batu bara atau penyilangan minyak bumi, yang
tidak boleh dibuang ke udara karena dapat menimbulkan pencemaran. Gas gas tersebut
terlebih dahulu di absorpsi dengan menggunakan etanolamin dan sebagainya, kemudian
dipanaskan kembali untuk mendapatkan gasnya kembali untuk diproses lebih lanjut.
Reaksi utama yang digunakan (proses claus)
i. 2 H2S(g) + 3 O2(g) 2 SO2(g) + 2H2O(l) Ho = - 247,89 KJ
ii. 4 H2S(g) + 2SO2(g) S6(g) + 4H2O(l) Ho = - 42,24 KJ
Proses pembuatan asam sulfat
Ada 2 macam proses untuk membuat Asam Sulfat :
Pembuatan H2SO4 dengan proses timbal
Proses tersebut menggunakan ruang reaktor yang dindingnya dilapisi timbal ( Pb ) oleh
sebab itu dinamakan proses kamar timbal / bilik timbal.
Reaksi yang terjadi:
2S(s) + 2 O2(g) 2 SO2(g)
2 SO2(g) + 2 NO2(g) 2 SO3(g) + 2 NO(g)
Gas NO dialirkan ke suatu tempat reaksi ( reactor ) dan dioksidasi kembali menjadi NO2
2 NO(g) + O2(g) 2NO2(g)
Gas SO3 di kamar timbal direaksikan dengan air yang disemprotkan
SO3(g) + H2O(l) H2SO4(l)
Kepekatan H2SO4 yang dihasilkan kira-kira 62,5 % dan dipekatkan lagi hingga 77,6 %

Pembuatan H2SO4dengan proses kontak


Pada tahun 1831 seorang ahli kimia berkebangsaan Inggris, Philips telah berhasil
mensintesis belerang menjadi H2SO4 sebagai katalis digunakan V2O5
Reaksi yang terjadi :
S(s) + O2(g) SO2(g)
2 SO2(g) + O2(g) 2SO3(g) H = - 98,3 KJ
Sulfur trioksida diserap ke dalam 97-98% H2SO4 menjadi oleum (H2S2O7), juga dikenal
sebagai asam sulfat berasap. Oleum kemudian diencerkan ke dalam air menjadi asam
sulfat pekat.
H2SO4 (l) + SO3(g) H2S2O7 (l)
H2S2O7 (l) + H2O (l) 2 H2SO4 (l)
Asam Sulfat yang dihasilkan dari proses tersebut , mempunyai massa jenis 1,84 dan
bersifat higroskopis. Apabila H2SO4 pekat dicampur dengan air , akan bersifat eksoterm
dan bebbahaya. H2SO4 25 % banyak dijual di pasaran dengan nama accu zuur untuk
mengisi aki.
Sebenarnya, asam sulfat dapat dibuat dengan cara melarutkan gas SO3. Namun,
perhatikan bahwa pelarutan langsung SO3 ke dalam air tidaklah praktis karena reaksi
sulfur trioksida dengan air yang bersifat eksotermik. Reaksi ini akan membentuk aerosol
korosif yang akan sulit dipisahkan.
SO3(g) + H2O (l) H2SO4(l)
Ide penggunaan katalis dalam produksi asam sulfat, atau secara khusus dalam oksidasi
belerang dioksida telah dikenali sejak kira-kira tahun 1830. Katalis platina terbuki efektif
tetapi sangat mahal sehingga tidak digunakan secara meluas.
Setelah setengah abad kemudian, ketika kebutuhan asam sulfat meningkat banyak, ide
penggunaan katalis muncul kembali. Setelah masalah keracunan katalis diselesaikan,
proses penggunaan katalis platina, yakni proses kontak, menjadi proses utama dalam
produksi asam sulfat.
Proses kontak masih digunakan sampai sekarang walaupun katalisnya bukan platina,
tetapi campuran termasuk vanadium oksida V2O5. Dari proses kontak ini lalu akan
terbentuk asam sulfat pekat dgn kadar 98% .
Pada proses kontak digunakan suhu sekitar 500 C dengan katalisator V2O5 ,sebenarnya
tekanan besar akan menguntungkan produksi SO3, tetapi penambahan tekanan ternyata
tidak diimbangi penambahan hasil yang memadai. Oleh karena itu, pada proses kontak
tidak digunakan tekanan besar melainkan tekanan normal, 1 atm.
Kegunaan Belerang
1. Untuk membuat asam sulfat

2. Untuk membuat gas SO2 yang biasa dipakai untuk mencuci bahan yang terbuat dari
wool dan sutera.
3. Pada industri ban , belerang untuk vulkanisasi karet yang berkaitan agar ban bertambah
ketegangannya serta kekuatannya.
4. Belerang juga digunakan pada industri obat-obatan, bahan peledak, dan industri korek
api yang menggunakan Sb2S3
Asam sulfat merupakan komoditas kimia yang sangat penting, dan sebenarnya pula,
produksi asam sulfat suatu negara merupakan indikator yang baik terhadap kekuatan
industri negara tersebut. Kegunaan utama (60% dari total produksi di seluruh dunia) asam
sulfat adalah dalam "metode basah" produksi asam fosfat, yang digunakan untuk
membuat pupuk fosfat dan juga trinatrium fosfat untuk deterjen. Pada metode ini, batuan
fosfat digunakan dan diproses lebih dari 100 juta ton setiap tahunnya.
Bahan-bahan baku yang ditunjukkan pada persamaan di bawah ini merupakan fluorapatit,
walaupun komposisinya dapat bervariasi. Bahan baku ini kemudian diberi 93% asam
suflat untuk menghasilkan kalsium sulfat, hidrogen fluorida (HF), dan asam fosfat. HF
dipisahan sebagai asam fluorida. Proses keseluruhannya dapat ditulis:
Ca5F(PO4)3 + 5 H2SO4 + 10 H2O 5 CaSO42 H2O + HF + 3 H3PO4
Asam sulfat digunakan dalam jumlah yang besar oleh industri besi dan baja untuk
menghilangkan oksidasi, karat, dan kerak air sebelum dijual ke industri otomobil. Asam
yang telah digunakan sering kali didaur ulang dalam kilang regenerasi asam bekas (Spent
Acid Regeneration (SAR) plant).
Kilang ini membakar asam bekas dengan gas alam, gas kilang, bahan bakar minyak,
ataupun sumber bahan bakar lainnya. Proses pembakaran ini akan menghasilkan gas
sulfur dioksida (SO2) dan sulfur trioksida (SO3) yang kemudian digunakan untuk
membuat asam sulfat yang "baru".
Amonium sulfat, yang merupakan pupuk nitrogen yang penting, umumnya diproduksi
sebagai produk sampingan dari kilang pemroses kokas untuk produksi besi dan baja.
Mereaksikan amonia yang dihasilkan pada dekomposisi termal batu bara dengan asam
sulfat bekas mengijinkan amonia dikristalkan keluar sebagai garam (sering kali berwarna
coklat karena kontaminasi besi) dan dijual kepada industri agrokimia.
Kegunaan asam sulfat lainnya yang penting adalah untuk pembuatan aluminium sulfat.
Alumunium sulfat dapat bereaksi dengan sejumlah kecil sabun pada serat pulp kertas
untuk menghasilkan aluminium karboksilat yang membantu mengentalkan serat pulp
menjadi permukaan kertas yang keras. Aluminium sulfat juga digunakan untuk membuat
aluminium hidroksida. Aluminium sulfat dibuat dengan mereaksikan bauksit dengan
asam sulfat:
Al2O3 + 3 H2SO4 Al2(SO4)3 + 3 H2O
Asam sulfat juga memiliki berbagai kegunaan di industri kimia. Sebagai contoh, asam

sulfat merupakan katalis asam yang umumnya digunakan untuk mengubah


sikloheksanonoksim menjadi kaprolaktam, yang digunakan untuk membuat nilon. Ia juga
digunakan untuk membuat asam klorida dari garam melalui proses Mannheim. Banyak
H2SO4 digunakan dalam pengilangan minyak bumi, contohnya sebagai katalis untuk
reaksi isobutana dengan isobutilena yang menghasilkan isooktana.
Walaupun asam sulfat tidak mudah terbakar, kontak dengan logam dalam kasus tumpahan
asam dapat menyebabkan pelepasan gas hidrogen. Penyebaran aerosol asam dan gas
sulfur dioksida menambah bahaya kebakaran yang melibatkan asam sulfat.
Asam sulfat dianggap tidak beracun selain bahaya korosifnya. Resiko utama asam sulfat
adalah kontak dengan kulit yang menyebabkan luka bakar dan penghirupan aerosol asap.
Paparan dengan aerosol asam pada konsentrasi tinggi akan menyebabkan iritasi mata,
saluran pernafasan, dan membran mukosa yang parah.
Iritasi akan mereda dengan cepat setelah paparan, walaupun terdapat risiko edema paru
apabila kerusakan jaringan lebih parah. Pada konsentrasi rendah, simtom-simtom akibat
paparan kronis aerosol asam sulfat yang paling umumnya dilaporkan adalah pengikisan
gigi.
Indikasi kerusakan kronis saluran pernafasan masih belum jelas. Di Amerika Serikat,
batasan paparan yang diperbolehkan ditetapkan sebagai 1 mg/m. Terdapat pula laporan
bahwa penelanan asam sulfat menyebabkan defisiensi vitamin B12 dengan degenarasi
gabungan sub akut.
G; Daur Belerang (Sulfur)

H;
I; daur-belerang
J; Sulfur terdapat dalam bentuk sulfat anorganik. Sulfur direduksi oleh bakteri menjadi

sulfida dan kadang-kadang terdapat dalam bentuk sulfur dioksida atau hidrogen sulfida.
Hidrogen sulfida ini seringkali mematikan mahluk hidup di perairan dan pada umumnya

dihasilkan dari penguraian bahan organik yang mati.


Tumbuhan menyerap sulfur dalam bentuk sulfat (SO4).
K; Perpindahan sulfat terjadi melalui proses rantai makanan, lalu semua mahluk hidup mati
dan akan diuraikan komponen organiknya oleh bakteri. Beberapa jenis bakteri terlibat
dalam daur sulfur, antara lain Desulfomaculum dan Desulfibrio yang akan mereduksi
sulfat menjadi sulfida dalam bentuk hidrogen sulfida (H2S). Kemudian H2S digunakan
bakteri fotoautotrof anaerob seperti Chromatium dan melepaskan sulfur dan oksigen.
Sulfur di oksidasi menjadi sulfat oleh bakteri kemolitotrof seperti Thiobacillus.

You might also like