Professional Documents
Culture Documents
1500-Paracelcus,
camphor peroral
menginduksi
kejang
dengan
pemberian
SEJARAH ECT
1960-(Randomized clinical trial) efektivitas ECT dibanding
obat-obatan pada pasien depresi, hasil ECT lebih efektif secara
signifikan, ECT dibanding neuroleptik pada kasus psikotik akut
neuroleptik lebih unggul, namun jangka panjang ECT mungkin
lebih menguntungkan.
1970-Dikembangkan metode elektroda unilateral.
PERKEMBANGAN TEKNIK
ECT
perkembangan teknis:
Pengenalan anestesi pada pelaksanaan ECT untuk
mengurangi distress pada pasien dalam proses ECT.
Muscle relaxant digunakan untuk mengurangi ketegangan
pada sistem muskuloskeletal, mengurangi cedera
Pre-oksigenasi dan ventilasi terpimpin selama pemulihan
untuk mengurangi efek samping.
PERKEMBANGAN TEKNIK
ECT
Stimulus listrik terutama didisain untuk menghasilkan kejang
yang bersifat terapeutik tanpa memberikan energi listrik yang
tidak perlu pada otak.
Penempatan elektroda yang beragam yang dapat dipilih
berdasarkan kebutuhan klinis kasus.
Metode monitoring aktivitas otak dan tubuh sebelum, selama,
dan setelah kejang.
DEFINISI ECT
ECT adalah suatu pengobatan untuk penyakit psikiatri berat
dengan menggunakan arus listrik singkat pada kepala untuk
menghasilkan suatu kejang tonik klonik umum dengan efek
terapeutik.
EFEKTIVITAS
Meningkatkan sensitivitas reseptor terhadap neurotransmitter.
Meningkatkan pergantian dopamin, serotonin dan
meningkatkan pelepasan norepineprin dari neuron-neuron ke
reseptor.
Menstimulasi pelepasan serotonin.
EFEKTIVITAS ETC
Pada penderita dengan risiko bunuh diri, ECT sangat penting
karena ECT akan menurunkan risiko bunuh diri dan dengan
ECT lama rawat di rumah sakit menjadi lebih pendek.
Meskipun ECT memiliki banyak efek pada sistem otak, efek
neurotransmitter individual dapat lebih spesifik dan lebih
fokus daripada jika diinduksi oleh antidepresan kimia.
INDIKASI ECT
Indikasi Diagnosis
Utama:
Depresi mayor dengan resiko bunuh diri
Depresi mayor dengan gejala melankolik
Depresi mayor resistensi obat
Depresi dengan ciri psikotik
Mania termasuk episode manik
Eksaserbasi akut skizofrenia
INDIKASI ECT
Lain-lain:
parkinson diseases
Delirium
SNM
Ibu hamil yang depresi, pasien geriatri dan pasien dengan
kondisi medis lain yang tidak bisa minum obat
ECT tidak efektif dalam gangguan somatisasi, gangguan
kepribadian, dan gangguan kecemasan.
ECT
Down regulation dari -reseptor memerlukan system Down regulation dari -reseptor tidak tergantung pada
serotonin yang utuh
KONTRAINDIKASI
Resiko Tinggi
Tumor Intra Kranial
Infark miokard
Resiko Sedang
Osteoporosis
Asma bronkial
Hipertensi
EFEK SAMPING
Efek samping khusus yang perlu diperhatikan :
Cardiovaskuler :
1. Segera : stimulasi parasimpatis (bradikardi, hipotensi)
2. Setelah 1 menit : Stimulasi simpatis (tachycardia, hipertensi,
peningkatan konsumsi oksigen otot jantung, dysrhythmia)
EFEK SAMPING
Efek Cerebral :
1. Peningkatan konsumsi oksigen.
2 Peningkatan aliran darah otak
3. Peningkatan tekanan intra cranial
EFEK SAMPING
Efek lain :
1. Peningkatan tekanan intra okuler
2. Peningkatan tekanan intragastric
EFEK SAMPING
Gangguan Memori
Amnesia retrograde dan anterograde
Efek samping lainnya seperti :
Fraktur
Pecah gigi
Nyeri otot
Mual dan muntah
Sakit kepala
MACAM ECT
ECT Konvensional
ECT Premedikasi
Lama
Baru
Trauma psikis
ECT Konvensional
Mesin lama menggunakan
gelombang sinus, memiliki
potensi stimulasi terbatas
bergantung pada jumlah energi
yang di berikan dan energi
yang tidak dibutuhkan dapat
merusak memori.
ECT premedikasi
menggunakan gelombang
pulse singkat yang mengelola
stimulus listrik biasanya dalam
1 sampai 2 milidetik pada
tingkat 30 sampai 100 pulse
per detik.
PEMASANGAN ECT
PEMASANGAN ECT
ECT unilateral kanan
satu elektroda berada dalam
posisi frontotemporal, dan
elektroda lainnya
ditempatkan ( 2,5-4cm ) di
sebelah kanan pada titik
tengah pada garis yang
menghubungkan tragus
telinga dan canthus lateral
mata.
ECT bilateral
masing-masing elektroda
ditempatkan ( 2,5-4cm ) pada
titik tengah pada garis yang
menghubungkan tragus
telinga dan canthus lateral
mata
DOSIS ECT
Masih dipertimbangkan metode mana yang lebih baik dalam
menentukan dosis. Keduanya memiliki kelebihan dan
kekurangan masing-masing dan mungkin lebih baik dinilai
sebagai alternatif daripada adanya hirarki.
MANAJEMEN ECT
Persiapan ECT premedikasi
Pasien:
Berikan penyuluhan kepada pasien dan keluarga tentang
prosedur
Inform consent
Pemeriksaan tanda vital
Pemeriksaan funduskopi, EKG, X foto thorax, darah rutin,
endokrin, elektrolit
Pemeriksaan gigi, bila ada gigi palsu --> dilepas
Puasakan pasien 6 jam
Vesika urinaria dan rektum dikosongkan
Pakaian longgar, perhiasan dilepas, make up (-)
MANAJEMEN ECT
Tidak dianjurkan minum obat-obatan:
Benzodiazepine (anti kejang)
Lithium (delirium dan lama kejang >>)
Lidocain dan xilocain (meningkatkan ambang kejang)
Theofilin (kejang lebih lama)
Reserpin (mempengaruhi sistem pernafasan dan
kardiovaskuler selama ECT)
MANAJEMEN ECT
Persiapan Alat:
Pesawat ECT termasuk elektroda, dan gel, bantalan kasa,
alkohol, elektroda ensefalogram dan kertas grafik
EKG dan elektrodanya
Tensimeter, stetoskop, alat saturasi O2
Peralatan ventilasi, masker, Suction, Ambu bag, guddel,
spatel lidah, laringoskop dan pipa endotrakeal
Defibrilator
Obat untuk keadaan darurat
MANAJEMEN ECT
Persiapan Obat
Obat yang digunakan untuk premedikasi, sulfas atropin atau
glycopyrolate
Obat anestesi Penthotal
Obat pelemas otot succinilcolin
Tabung O2, masker, dan selangnya
Aquadest dan cairan infus NaCl, Glucose, dan infus set
Obat emergensi adrenalin
Kapas, plester, alkohol, verban
MANAJEMEN ECT
Pelaksanaan ECT premedikasi
Tenangkan pasien
Premedikasi dengan Sulfas atropin 0,25-0,5mg i.m 30-60
menit sebelum ECT
Pemasangan elektroda
Pentothal 3-4 mg/ kg BB i.v. Bila i.m terjadi nekrosis
jaringan, sangat nyeri
Setelah pasien tidur --> suksinilkolin 0,5-1 mg/kgBB i.v
dengan pemberian suksinilkolin terjadi apneu dan fasikulasi
otot dari atas hingga jari-jari kaki. Saat apneu, berikan nafas
buatan dengan resusitasi Ambu bag
MANAJEMEN ECT
Setelah relaksasi max, mulut pasien dipasang spatel tongue.
Setelah fasikulasi selesai, baru dilakukan ECT dengan
penekanan tombol di pesawat monitor. Biasanya terlihat fase
tonik 10 detik, fase lain tidak terlihat. Nafas buatan dilakukan
sampai pasien sadar (15-30 mnt). Setelah sadar dianjurkan 1
jam masih tinggal di ruang ECT, baru kembali ke bangsal
MANAJEMEN ECT
Pelaksanaan ECT konvensional
Tenangkan pasien
Pasang spatel lidah
Pasang elektrode ECT
Tekan tombol ECT
Kejang tonik klonik ( 25-60 detik)
Setelah kejang pantau tanda vital --> apneu --> resusitasi
Setelah pernafasan pulih, atur posisi miring pada pasien
sampai sadar. Pertahankan jalan nafas paten
dapat
mengambil
MORTALITAS
Tingkat kematian dengan ECT adalah sekitar 0,002 persen
per pengobatan dan 0,01 persen untuk setiap pasien.
KESIMPULAN
ECT adalah suatu pengobatan untuk penyakit psikiatri berat
dengan menggunakan arus listrik singkat pada kepala untuk
menghasilkan suatu kejang tonik klonik umum dengan efek
terapeutik.
ECT terus mengalami perkembangan dari tahun ke tahun
mulai dari saat ditemukan pertama kali hingga saat ini.
ECT ini cukup efektif dalam penanganan pasien dengan
gangguan depresi berat, dimana perbaikan terlihat hampir
pada 80-90% kasus.
Terima Kasih