Professional Documents
Culture Documents
DisusunOleh
Ernita
Nim: 112402 S 11061
HALAMAN PERSETUJUAN
GAMBARAN PERSEPSI IBU TENTANG PROMOSI KESEHATAN
PADA BALITA DI DESA BEURINGEN GEUDONG
KABUPATEN ACEH UTARA
TAHUN 2014
(Jumiana, S,SiT)
HALAMAN PENGESAHAN
GAMBARAN PERSEPSI IBU TENTANG PROMOSI KESEHATAN PADA
BALITA DI DESA BEURINGEN GEDONG
KABUPATEN ACEH UTARA
TAHUN 2014
KARYA TULIS ILMIAH
DisusunOleh
Ernita
Nim: 112402 S 11061
Telah Dipertahankan didepan Dewan Penguji dan diterima sebagai Syarat untuk
Menyelesaikan Program Diploma III Kebidanan Akademi
Kebidanan Darussalam Lhokseumawe
Pada Tanggal
30 Agustus 2014
Susunan Dewan Penguji
TandaTangan
Penguji I
Penguji II
Penguji III
: (Jumiana, S,SiT) :
Mengetahui
Direktur Akademi Kebidanan
Lhokseumawe
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah ini tidak terdapat karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tingg yang, dan
sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis
atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diajukan dalam naskah ini
dan disebutkan pula dalam daftar pustaka.
Ernita
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan Bismillahirrahmannirrahim, segala puji dan syukur
penulis ucapkan kehadirat Allah SWT ata segala rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat
menyelasaikan penulisan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul Gambaran persepsi ibu
tentang promosi kesehatan balita di desa Beuringen Geudong Kabupaten Aceh Utara
Tahun 2014.
Salawat beriringkan salam kepada Nabi besar Muhammad SAW yang telah
membawa kita dari alam kebodohan ke alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan
seperti saat ini yang kita rasakan. Penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak
yang telah banyak membantu penulis dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini, untuk itu
penulis mengucapkan terimakasi kepada:
1. Bapak Dr. H. Ahmad Arsyi, MMPd selaku Ketua Yayasan Pendidikan Darussalam
Lhokseumawe
2. Ibu Dahliana, S.SiT, M.Mkes selaku Direktur Akademi Kebidanan Darussalam
Lhokseumawe.
3. Dr. Hj. Ns. Linda Adriani, S,Kep, MMKes selaku penguji I yang telah memberikan
masukan dalam Karya Tulis Ilmiah ini.
4. Ibu Zeva Juwita, S.SiT selaku penguji II yang telah memberikan masukan dan
arahan dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah.
5. Ibu Jumiana, S,SiT yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis
dalam menyelesaikan pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini.
6. Dosen dan Staf Akademik yang telah memberikan ilmu, dan kesempatan serta
bantuan kepada penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
7. Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah memberikan semangat serta memberikan
pengorbanan material dan moril.
8. Teman-teman seperjuangan yang saling membantu dan memberikan semangat dalam
menyelasaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
Dalam penyusunan Karya TulisI lmiah ini penulis menyadari bahwa ini masih
banyak kekurangan baik dari segi isi dan penulisannya. Untuk itu Penulis mohon maaf
atas segala kekurangan dan penulis sangat mengharapkan kritik serta saran yang
membangun demi perbaikan dimasa yang akan datang.
Ernita
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN.................................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................iii
PERNYATAAN ........................................................................................................iv
KATA PENGANTAR...............................................................................................v
DAFTAR ISI.............................................................................................................vii
DAFTAR TABEL.....................................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR................................................................................................x
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................xi
INTISARI..................................................................................................................xii
BAB I PENDAHULAN
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................5
C. Tujuan Penelitian (Umum dan Khusus).......................................................6
D. Manfaat Penelitian.......................................................................................6
E. Ruang Lingkup.............................................................................................7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori.............................................................................................8
B. Kerangka Teori.............................................................................................21
BAB III METODE PENELITIAN
A. Kerangka Konsep.........................................................................................22
B. Desain Penelitian..........................................................................................23
C. Variabel Penelitian.......................................................................................23
D. Defenisi Operasional....................................................................................24
E. Cara PengukuranVariabel............................................................................25
F. Tempat dan Waktu Penelitian.......................................................................26
G. Populasi dan Sampel....................................................................................26
H. Alatdan Metode Pengumpulan Data............................................................27
I. Metode Pengolahan dan Analisa Data.........................................................27
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian...........................................................................................30
B. Pembahasan.................................................................................................33
C. Keterbatasan Penelitian ..............................................................................36
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan..................................................................................................37
B. Saran ............................................................................................................37
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman
DAFTAR GAMBAR
Halaman
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Lembaran surat pengambilan data awal
Ernita2, Jumiana3
INTISARI
Kesehatan balita merupakan indikator penting dalam penyelenggaraan pembangunan di
bidang kesehatan. Indikator Indonesia Sehat 2020 menegaskan bahwa indikator derajat
kesehatan masyarakat meliputi ukuran-ukuran kesakitan, kematian serta status gizi yang
berkaitan langsung dengan ibu dan anak sebagai bagian dari masyarakat yang tergolong
kelompok rentan. Di Indonesia sekitar 11,4% ibu yang mengerti tentang pentingnya
promosi kesehatan balita, sedangkan 50,6% ibu masih berangkapan bahwa promosi
kesehatan tidak penting dan sekitar 40% ibu tidak perduli dengan promosi kesehatan
balita karena mereka beranggapan bahwa penerapan promosi kesehatan balita yang
dilakukan oleh tenaga kesehatan sulit untuk dilaksanakan. Berdasarkan data dari
provinsi Aceh, didapatkan bahwa masih banyak ibu-ibu yang belum memahami tentang
promosi kesehatan khususnya promosi kesehatan pada balita. Tujuan penelitian ini yaitu
untuk mengetahui persepsi ibu tentang promosi kesehatan khususnya pada balita.
Promosi kesehatan adalah upaya perubahan/perbaikan perilaku kesehatan disertai
dengan upaya mempengaruhi lingkungan atau hal-hal lain yang sangat berpengaruh
terhadap perbaikan perilaku dan kualitas kesehatan. Populasi dalam penelitian ini adalah
40 ibu yang memiliki balita yang berada di Desa Beuringen Geudong Kabupaten Aceh
Utara. Metode pengambilan sampel adalah total populasi. Waktu penelitian ini dari
tanggal 14 s/d 18 Juli, pengumpulan data yang dilakukan menggunakan kuesioner.
Pengolahan data dilakukan secara editing, coding, tabulating dan analisis. Dari hasil
penelitian didapatkan persepsi ibu berada pada kategori positif 24 responden (60%). hal
ini dikarenakan ibu yang memiliki jenjang pendidikan tinggi mampu secara mandiri
meningkatkan kesehatan balitanya dan selalu berkonsultasi dengan tenaga kesehatan.
Diharapkan kepada seluruh ibu untuk menerapkan apa yang telah didapat dari
penyuluhan kesehatan pada balita karena balita suatu masa yang masih rentan terhadap
penyakit sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan.
Kata Kunci
: Persepsi ibu, promosi kesehatan, kesehatan balita
Kepustakaan
: 15 buku (2003-2011), 7 Internet (2005-2014)
Jumlah Halaman
: xi, 38 Halaman, Gambar 2, Tabel 8, Lampiran 8
Keterangan :
1. Judul Karya Tulis Ilmiah
2. Mahasiswa D III Akademi Kebidanan Darussalam
3. Dosen Pembimbing Karya Tulis Ilmiah
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Promosi kesehatan (Health Promotion) merupakan perwujudan dari
perubahan konsep pendidikan kesehatan seperti yang terjadi pada struktural
organisasi WHO (World Healht Organization). Penyelenggaraan promosi kesehatan
dilakukan dengan mengkombinasikan berbagai strategi yang tidak hanya melibatkan
sektor kesehatan, tetapi melibatkan juga koordinasi dan kerjasama segenap unsur
masyarakat (Mubarak, 2011).
Kesehatan balita merupakan indikator penting dalam penyelenggaraan
pembangunan di bidang kesehatan. Dalam indikator Indonesia Sehat 2020 ditegaskan
bahwa indikator derajat kesehatan masyarakat meliputi ukuran-ukuran kesakitan,
kematian serta status gizi yang berkaitan langsung dengan ibu dan anak sebagai
bagian dari masyarakat yang tergolong kelompok rentan. Sebagai indikator terpenting
dari derajat kesehatan masyarakat, kesehatan ibu dan anak memerlukan penanganan
yang sangat serius, baik dari segi teknis maupun manajemen (Idris, 2014).
Masih banyak ibu yang kurang memahami cara merawat dan menjaga
kesehatan balita. Berbagai persepsi ibu mengenai promosi kesehatan balita, ada yang
berpendapat bahwa promosi kesehatan balita tidak berperan penting dalam
meningkatkan kesehatan balita. Terbukti dengan didapatkan data bahwa ibu masih
beranggapan bahwa promosi kesehatan balita tidak mencakup semua lapisan
masyarakat. Pola fikir ibu yang seperti ini dapat memperhambat tumbuh kembang
balita (Idris, 2014).
Anak di bawah usia lima tahun (balita) merupakan salah satu periode usia
manusia setelah bayi sebelum anak awal. Rentan usia balita dimulai dari 2 sampai 5
tahun atau usia 24-60 bulan. Periode usia ini disebut juga sebagai usia prasekolah.
Usia anak adalah periode yang sangat menentukan perkembangan pada usia dewasa
nantinya (Mubarak, 2011).
Pentingnya upaya promosi kesehatan untuk mencapai derajat kesehatan ibu
dan anak secara optimal berdasarkan pada kenyataan bahwa masalah-masalah
kesehatan ibu dan anak yang muncul, umumnya diakibatkan oleh kebiasaan, gaya
hidup maupun perilaku ibu, baik semasa prakonsepsi, kehamilan, kelahiran maupun
semasa pengasuhan bayi dan balita. peran manajemen dalam program promosi
kesehatan ibu dan anak (KIA) berlandaskan pada teori-teori mengenai kedua hal
tersebut. Pengetahuan berkenaan dengan teori-teori manajemen dan teori-teori yang
berkenaan dengan perubahan perilaku sebagai inti dari promosi kesehatan, bertujuan
untuk memandu promotor kesehatan dalam memilih dan menentukan metode yang
tepat dalam melaksanakan programnya (Ilirdha, 2012).
Menurut Notoatmodjo (2005), promosi kesehatan tidak dapat lepas dari media
karena melalui media, pesan-pesan disampaikan dengan mudah dipahami dan lebih
menarik. Media juga dapat menghindari kesalahan persepsi, memperjelas informasi,
mempermudah pengertian. Disamping itu, dapat mengurangi komunikasi yang
verbalistik dan memperlancar komunikasi. Dengan demikian sasaran dapat
mempelajari pesan tersebut dan mampu memutuskan mengadopsi perilaku sesuai
dengan pesan-pesan yang disampaikan.
Media promosi kesehatan yang baik adalah media yang mampu memberikan
informasi atau pesan-pesan kesehatan yang sesuai dengan tingkat penerimaan
sasaran, sehingga sasaran mau dan mampu untuk mengubah perilaku sesuai dengan
media massa, simulasi, sinetron, tulisan di media massa, spanduk, poster, dan lainlain (Adnyana, 2012).
Upaya promosi kesehatan pada anak balita yang diberikan bidan meliputi
promosi mengenai ASI, gizi atau nutrisi, pertumbuhan dan perkembangan, interaksi,
imunisasi, sosialisasi dan keamanan. Anak balita adalah salah satu sasaran promosi
kesehatan dalam pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh bidan (Mubarak, 2011).
Di Indonesia sekitar 11,4% ibu yang mengerti tentang pentingnya promosi
kesehatan balita, sedangkan 50,6% ibu masih berangkapan bahwa promosi kesehatan
tidak penting dan sekitar 40% ibu tidak perduli dengan promosi kesehatan balita
karena mereka beranggapan bahwa penerapan
Dapat diajdikan salah satu sumber informasi dan referensi bagi tenaga
kesehatan dan ibu-ibu yang memiliki balita dalam meningkatkan pelayanan
kesehatan bagi balitanya.
3. Bagi Pihak Institusi Pendidikan
Dapat digunakan sebagai acuan untuk menambah sumber informasi yang
dapat dijadikan referensi bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan penelitian
lebih lanjut bagi yang membutuhkan.
4. Bagi Peneliti
Menambah pengetahuan tentang persepsi ibu tentang promosi kesehatan
pada balita sehingga dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan dan dapat
dijadikan referensi pada penulisan selanjutnya.
E. Ruang Lingkup
1. Ruang Lingkup Materi
Ruang lingkup materi dalam penelitian ini untuk mengetahui persepsi ibu
tentang promosi kesehatan pada balita di Desa Beuringen Geudong Kabupaten
Aceh Utara.
2. Ruang Lingkup Responden
Responden dalam penelitian ini adalah ibu-ibu yang memiliki balita di Desa
Beuringen Geudong Kabupaten Aceh Utara.
3. Ruang Lingkup Waktu
Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei s/d Agustus tahun 2014.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Konsep Persepsi
a. Pengertian Persepsi
Persepsi merupakan proses akhir dari pengamatan yang diawali oleh
proses penginderaan, yaitu proses diterimanya stimulus oleh alat indera,
kemudian individu ada perhatian, lalu diteruskan ke otak dan baru kemudian
individu menyadari tentang sesuatu yang dinamakan persepsi. Dengan persepsi
individu menyadari dapat mengerti tentang keadaan lingkungan yang ada
disekitarnya maupun tentang hal yang ada dalam diri individu yang
bersangkutan (Sunaryo, 2006).
Menurut Walgito (2007), persepsi merupakan proses psikologis dan
hasil dari penginderaan serta proses terakhir dari kesadaran, sehingga
membentuk proses berpikir. Persepsi adalah suatu proses aktivitas seseorang
dalam
memberikan
kesan,
penilaian,
pendapat,
merasakan
dan
sumber lain (yang dipersepsi). Melalui persepsi kita dapat mengenali dunia
sekitar kita, yaitu seluruh dunia yang terdiri dari benda serta manusia dengan
segala kejadian-kejadiannya (Mateson, 2005).
Menurut Semiun (2006), persepsi merupakan kesan yang pertama
diterima dari lingkungan, sehingga membentuk proses berpikir. Menurut
Winardi (2007), persepsi merupakan proses menyadari adanya sesuatu hal dan
memebrikan suatu tanggapan, kesadaran itu diperoleh berkat penggunaan panca
indera. Menurut Hanurawan (2007), persepsi adalah sejenis aktivitas
pengelolaan
informasi
yang
menghubungkan
seseorang
dengan
lingkungannya.
b. Proses Pembentukan Persepsi
Menurut Hestina (2013) proses persepsi meliputi 3 (tiga) tahap yaitu :
1) Sensasi (penginderaan) adalah proses pengiriman pesan ke otak melalui
panca indra yaitu mata, hidung, telinga, lidah dan kulit. Panca indera
adalah reseptor yang menghubungkan otak kita dengan lingkungan sekitar.
Informasi yang kita tangkap dari proses melihat, mencium, mendengar,
merasakan
dan
meraba
tersebut
kita
proses
kembali
untuk
atau
olfaktori
didapatkan
dari
indera
meningkatkan
kemampuan
mengontrol
kesehatan,
sehingga
yang
stabil
(a
stable
ecosystem),
sumber
daya
yang
lingkungan
yang
enivorments)
3) Memperkuat kegiatan-kegiatan
mendukung
komunitas
(create
supportive
(strengthen
community
actions)
4) Mengembangkan keterampilan individu (develop personal skils)
5) Reorientasi pelayanan kesehatan (reorient health services)
6) Bergerak ke masa depan (moving into the future)
3. Konsep Balita
a. Pengertian Balita
Anak balita sebagai masa emas atau Golden Age yaitu insan manusia
yang berusia 0-5 tahun (UU No. 20 Tahun 2003), meskipun demikian
sebagian pakar menyebutkan bahwa anak balita adalah anak dalam rentang
usia 0-8 tahun (Depkes, 2009).
Balita merupakan salah satu periode manusia setelah bayi sebelum anak
awal. Rentang usia balita dimulai dari dua sampai dengan lima tahun atau 2460 bulan. Periode ini juga disebut juga sebagai usia prasekolah (Mubarak,
2011).
Balita adalah bayi yang berada pada rentang usia 0-5 tahun. Pada usia
ini otak anakmengalami pertumbuhan yang sangat pesat yang dikenal dengan
istilah masa keemasan The Golden Age dan pada masa ini harus
mendapatkan stimulasi secara menyeluruh baik gizi, kesehatan, pengasuh dan
pendidikan. Istilah ini sudah sering didengar dan dipahami oleh semua orang
tua (Dian, 2013).
kilogram)
dan
ukuran
panjang
(cm,
meter),
sedangkan
dan
tingkah
laku
sebagai
hasil
berinteraksi
dengan
adalah
bertambah
sempurnanya
fungsi
dari
alat
pertumbuhan
dan
kebiasaan mengkonsumsi makanan dan minuman yang tidak sehat, konsumsi makanan
yang rendah gizi, kebiasaan merokok, keengganan untuk memeriksakan diri dan atau
kehamilannya, serta dukungan dari pihak keluarga (terutama suami) yang kurang dalam
hal menjaga kesehatan kehamilannya. Semua hal tersebut menjadi sasaran dari upaya
promosi kesehatan yang dilakukan (Notoatmodjo, 2007).
Pada tingkatan yang lebih tinggi, promosi kesehatan tidak hanya ditujukan
bagi peningkatan keterampilan individual dalam memelihara kesehatannya,
melainkan mencakup konteks yang lebih luas dalam hal mengubah masyarakat,
lingkungan, dan kondisi ekonomi, agar dampak negatif terhadap kesehatan
individu dan masyarakat dapat dikurangi. Agar promosi kesehatan dapat
memberikan hasil maksimal serta dapat dilakukan secara berkelanjutan, sebaiknya
dilakukan melalui tahapan-tahapan yang bersifat rasional dan ilmiah, dengan
menggunakan kaidah-kaidah manajemen (Dian, 2013)
B. Kerangka Teoritis
Berdasarkan landasan teori, maka kerangka teoritis penelitian dapat
digambarkan secara sistematis sebagai berikut :
Kategori
Positif
Negatif
Gambar2.1 KerangkaTeoritis
Kerangka Teori Modifikasi dari Arini (2012), Suparyanto (2011),
Hestina (2013), Pieter (2010)
Keterangan
:
: kategori yg digunakan
: Ada hubungan/ada pengaruh (tidak diteliti)
: Dimensi gambaran persepsi Ibu
: yang diteliti
: yang tidak diteliti
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Kerangka Konsep
Berdasarkan kerangka teoritis, maka kerangka konsep dalam penelitian ini
dibuat berdasarkan kerangka teoritis, dapat digambarkan secara sistematis sebagai
berikut :
Persepsi ibu
Promosi kesehatan
pada balita
B. Desain Penelitian
Menurut Arikunto (2010), jenis penelitian yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif yaitu gambaran secara umum.
Deskriptif adalah pengumpulan informasi mengenai status gejala yang ada menurut
apa adanya pada saat penelitian dilakukan. Penelitian deskriptif tidak dimasukkan
untuk menguji hipotesa tertentu, tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang
suatu variabel, gajala dan keadaan.
Dalam penelitian ini, peneliti bermaksud untuk menggambarkan persepsi ibu
tentang promosi kesehatan pada balita di desa Beuringen Geudong Kabupaten Aceh
Utara Tahun 2014.
C. Variabel Penelitian
Variabel adalah objek penelitian atau sesuatu hal yang menjadi titik perhatian
suatu penelitian (Arikunto, 2010). Variabel dalam penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah variabel penginderaan (sensasi) ibu tentang promosi kesehatan
pada balita perhatian (atensi) ibu yentang promosi kesehatan pada balita dan penilaian
(interpretasi) ibu tentang promosi kesehatan balita yang mempengaruhi persepsi ibu
tentang promosi kesehatan balita di desa Beuringen Geudong Kabupaten Aceh Utara
Tahun 2014.
D. Definisi Operasional
Tabel 3.1 Definisi Operasional
No
Variabel
Persepsi ibu
tentang
promosi
kesehatan
pada balita
Penginderaan
(sensasi) ibu
tentang
promosi
kesehatan
pada balita
Perhatian
(atensi) ibu
tentang
promosi
kesehatan
pada balita
Defenisi
Operasional
Hasil
pemahaman atau
pendapat ibu
tentang promosi
kesehatan pada
balita
Informasi yang
di tangkap
melalui panca
indera ibu
tentang promosi
kesehatan pada
balita
Pandangan ibu
tentang promosi
kesehatan pada
balita
Cara Ukur
Alat Ukur
Skala
Ukur
Hasil
Ukur
Penyebaran
kuesioner
Kuisioner
Nominal
Positif
x 34, 55
Negatif
x < 34,55
Penyebaran
kuesioner
Kuesioner
Ordinal
Positif
x 34, 55
Negatif
x < 34,55
Penyebaran
kuesioner
Kuesioner
Nominal
Positif
x 34, 55
Negatif
x < 34,55
Penilaian
(interpretasi)
ibu tentang
promosi
kesehatan
pada balita
Tanggapan ibu
tentang promosi
kesehatan pada
balita
Penyebaran
kuesioner
Kuesioner
Nominal
Positif
x 34, 55
Negatif
x < 34,55
x
n
:
:
x =
x
n
Jumlah pertanyaan
Data primer yang diperoleh peneliti dari tempat penelitian dengan cara
menyebarkan kuesioner dari rumah ke rumah ibu yang memiliki balita dan ibu
berada dirumah pada saat peneliti melakukan penelitian. Selanjutnya peneliti
menjelaskan langkah-langkah dalam pengisian kuesioner. Kuesioner berisikan
15 pernyataan yang terdiri dari 5 soal tentang persepsi ibu ditinjau dari
penginderaan, 5 soal tentang persepsi ibu ditinjau dari perhatian dan 5 soal
ditinjau dari penilaian. kuesioner telah disusun dengan sistematis agar dapat
memudahkan peneliti untuk mendapatkan informasi yang ingin diketahui,
yang dijawab dan diisi langsung oleh responden. Setelah respon mengisi
jawaban kemudian peneliti mengumpulkan hasil jawaban responden.
b. Data sekunder
Data yang diperoleh dari buku dan internet.
I. Metode Pengelolahan dan Analisa Data
1. Metode Pengolahan data
Setelah data diperoleh, maka dilakukan pengolahan data dengan
menggunakan pengolahan data menurut Budiarto (2003), yaitu :
a. Edit (Editing)
Yaitu melakukan pengecekan kembali terhadap hasil pengisian kuesioner
yang telah dikumpulkan yang meliputi : kelengkapan identitas dan kelengkapan
jawaban yang diberikan responden. Apakah semua pertanyaan pada kuesioner
telah diisi dan melihat apakah ada kekeliruan yang mungkin dapat menganggu
pengolahan data selanjutnya. Sehingga kuesioner penelitian yang telah diisi
tersebut memenuhi syarat untuk menjadi kuesioner penelitian.
b. Kode (Coding)
Untuk memudahkan peneliti dalam pengolahan data dari hasil penelitian,
peneliti melakukan pengkodean terhadap masing-masing jawaban responden,
yaitu memberikan kode berupa nomor pada setiap jawaban yang telah diisi oleh
responden.
Keterangan :
P=
f
n
x 100 %
: Jumlah sampel
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Karakteristik Responden
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada tanggal 14 s/d 18 Juli
2014 di desa Beuringen Geudong Kabupaten Aceh Utara terhadap 40 ibu yang
memiliki balita maka diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 4.1
DISTRIBUSI FREKUENSI KARAKTERISTIK GAMBARAN PERSEPSI IBU
TENTANG PROMOSI KESEHATAN BALITA DI DESA BEURINGEN
GEUDONG KABUPATEN ACEH UTARA TAHUN 2014
Karakteristik
Umur
Frekuensi (F)
Presentase (%)
20-35 tahun
>35 tahun
17
23
42,5
57,5
Jumlah
Pendidikan
40
100
SMA
DII
DIII
SI
14
5
17
4
35
12,5
42,5
10
Jumlah
Penyuluhan
40
100
Pernah
Tidak pernah
40
-
100
-
Jumlah
40
100
Kategori
Positif
Negatif
Jumlah
Frekuensi (F)
24
16
40
Presentase (%)
60
40
100
Dari tabel 4.2 diatas dapat dilihat hasil penelitian mengenai gambaran persepsi
ibu tentang promosi kesehatan pada balita di desa Beuringen Geudong Kabupaten
Aceh Utara Tahun 2014 maka diperoleh sebagian besar persepsi ibu berada pada
kategori positif 24 responden (60%), hasil tersebut diperoleh berdasarkan dimensi
sebagai berikut:
Kategori
Positif
Negatif
Frekuensi
17
23
Presentase
42,5
57,5
Jumlah
40
100
Dari tabel 4.3 di atas dapat dilihat hasil penelitian mengenai gambaran persepsi
ibu ditinjau dari penginderaaan tentang promosi kesehatan di desa Beuringen
Geudong Kabupaten Aceh Utara Tahun 2014 maka diperoleh sebagian besar persepsi
ibu berada pada kategori negatif 23 responden (57,5%).
4. Persepsi ibu ditinjau dari perhatian (atensi)
Tabel 4.4
DISTRIBUSI FREKUENSI GAMBARAN PERSEPSI IBU DITINJAU DARI
PERHATIAN TENTANG PROMOSI KESEHATAN PADA
BALITA DI DESA BEURINGEN GEUDONG
KABUPATEN ACEH UTARA
TAHUN 2014
No
1
2
Kategori
Positif
Negatif
Jumlah
Frekuensi
23
17
40
Presentase
52,5
42,5
100
Dari tabel 4.4 diatas dapat dilihat hasil penelitian mengenai gambaran persepsi
ibu ditinjau dari perhatian tentang promosi kesehatan di desa Beuringen Geudong
Kabupaten Aceh Utara Tahun 2014 maka diperoleh sebagian besar persepsi ibu
berada pada kategori positif 23 responden (57,5).
5. Persepsi ibu ditinjau dari penilaian
Tabel 4.5
DISTRIBUSI FREKUENSI GAMBARAN PERSEPSI IBU DITINJAU DARI
PENILAIAN TENTANG PROMOSI KESEHATAN PADA
BALITA DI DESA BEURINGEN GEUDONG
KABUPATEN ACEH UTARA
TAHUN 2014
No
1
2
Kategori
Positif
Negatif
Jumlah
Frekuensi
19
21
40
Presentase
47,5
52,5
100
Dari tabel 4.5 diatas dapat dilihat hasil penelitian mengenai gambaran persepsi
ibu ditinjau dari penilaian tentang promosi kesehatan di desa Beuringen Geudong
Kabupaten Aceh Utara Tahun 2014 maka diperoleh sebagian besar persepsi ibu
berada pada kategori negatif 21 responden (52,5).
B. Pembahasan
Penelitian yang telah dilakukan pada tanggal 14 s/d 18 Juli 2014 di desa
Beuringen Geudong Kabupaten Aceh Utara untuk melihat gambaran persepsi ibu
tentang promosi kesehatan pada balita, maka diperoleh hasil persepsi dengan
kategori positif dengan rincian sebagai berikut :
1. Persepsi ibu ditinjau dari penginderaan
Hasil penelitian tentang persepsi ibu ditinjau dari penginderaan berada pada
kategori negatif yaitu 23 responden (57,5%). Hal ini dakarenakan respon atau
daya tangkap ibu terhadap penyuluhan yang diberikan oleh tenaga kesehatan
kurang maksimal sehingga mempengaruhi penerimaan informasi yang diperoleh
dari penyuluhan.
2. Persepsi ibu ditinjau dari perhatian
Hasil penelitian tentang persepsi ibu ditinjau dari perhatian berada pada kategori
positif yaitu 23 responden (57,5%). Hal ini dikarenakan informasi yang
disampaikan oleh tenaga kesehatan menarik dan metode yang disampaikan tidak
membosankan sehingga perhatian ibu terpusat pada objek atau informasi yang
disampaikan tenaga kesehatan.
3. Persepsi ibu ditinjau dari penilaian
Hasil penelitian tentang persepsi ibu ditinjau dari penilaian berada pada kategori
kategori negatif 21 responden (52,5%). Hal ini disebabkan oleh penafsiran
informasi yang diterima oleh masing-masing ibu berbeda, hal ini dipengaruhi
oleh daya tangkap dan perhatian ibu terhadap materi yang disampaikan oleh
tenaga kesehatan.
Sebagian besar dari hasil penelitian yang telah dilakukan didapat bahwa ibu
memiliki persepsi yang negatif mengenai promosi kesehatan pada balita. Hal ini
dikarenakan ibu memiliki tingkat pendidikan yang baik beranggapan bahwa ibu
mampu secara mandiri dalam meningkatkan derajat kesehatan balitanya karena ibu
berpendapat bahwasannya apa yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan dalam
sebuah promosi kesehatan baik bidan, perawat atau dinas kesehatan di desa
Beuringen Geudong Kabupaten Aceh Utara adalah hal yang biasa saja.
Masih banyak ibu yang kurang memahami cara merawat dan menjaga
kesehatan balita. Berbagai persepsi ibu mengenai promosi kesehatan balita, ada yang
berpendapat bahwa promosi kesehatan balita tidak berperan penting dalam
meningkatkan kesehatan balita. Terbukti dengan didapatkan data bahwa ibu masih
beranggapan bahwa promosi kesehatan balita tidak mencakup semua lapisan
masyarakat. Pola pikir ibu yang seperti ini dapat memperhambat tumbuh kembang
balita (Idris, 2014).
Promosi Kesehatan (Health Promotion) merupakan ilmu dan seni membantu
masyarakat menjadikan gaya hidup mereka sehat optimal. Kesehatan yang optimal
didefenisikan sebagai keseimbangan kesehatan fisik, emosi, sosial, spiritual, dan
intelektual. Agar promosi kesehatan dapat berjalan secara sistematis, terarah dan
terencana sesuai konsep promosi kesehatan bahwa individu dan masyarakat bukan
hanya objek/sasaran yang pasif menunggu tetapi juga sebagai pelaku maka perlu
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah dilakukan penelitian mengenai Gambaran Persepsi Ibu tentang
Promosi Kesehatan pada Balita di Desa Beuringen Kabupaten Aceh Utara Tahun
2014 sebsanyak 40 responden ibu yang memiliki balita, maka dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1. Persepsi ibu tentang promosi kesehatan pada balita ditinjau dari penginderaan,
mayoritas persepsi ibu berada pada kategori negatif yaitu 23 responden (57,5%).
2. Persepsi ibu tentang promosi kesehatan pada balita ditinjau dari perhatian,
mayoritas persepsi ibu berada pada kategori positif yaitu 23 responden (57,5%).
3. Persepsi ibu tentang promosi kesehatan pada balita ditinjau dari penilaian,
mayoritas persepsi ibu berada pada kategori negatif 21 responden (52,5%).
B. Saran
1. Bagi Responden
Diharapkan ibu dapat meningkat pengetahuan tentang penanganan
kesehatan balita melalui berbagai penyuluhan kesehatan balita yang disampaikan
oleh tenaga kesehatan.
Dapat diajdikan salah satu sumber informasi dan referensi bagi tenaga
kesehatan dan ibu-ibu yang memiliki balita dalam meningkatkan pelayanan
kesehatan bagi balitanya.
3. Bagi Pihak Institusi Pendidikan
Dapat digunakan sebagai acuan untuk menambah sumber informasi yang
dapat dijadikan referensi bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan penelitian
lebih lanjut bagi yang membutuhkan.
4. Bagi Peneliti
Menambah pengetahuan dan dapat dijadikan sumber referensi dalam
melaksanakan penyuluhan kesehatan terhadap persepsi ibu tentang promosi
kesehatan pada balita.
.
DAFTAR PUSTAKA
Adnyana (2012). Media Sebagai Alat Bantu. From: http://www./2012/10/12/ mediasebagai-alat-bantu, (diakses, 11 April 2014).
Arikunto, S (2010).Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka
Cipta.
Aziz, H (2007). Metode Penelitian Keperawatan Dan Teknik Analisa Data. Jakarta:
Penerbit Salemba Medika.
Budiarto (2003). Metodelogi Penelitian Dan Analisis Data. Jakarta: Penerbit Salemba
Medika.
Depkes, RI (2009). Promosi Kesehatan Ibu, Bayi Dan Balita. Jakarta.
Hamalik,
dkk
(2008).
Klasifikasi
Media
Promosi
Kesehatan.
From:http://www./2012/10/12/ klasifikasi-media-promosi-kesehatan, (diakses,
10 April 2014)
Ilirdha (2012).Media Promosi Kesehatan. From:
http://ilirdha.wordpress.com/2012/10/12/media-promosi-kesehatan, (diakses 10
April).
Idris
Rogers
LEMBARAN KUESIONER
PERSEPSI IBU TENTANG PROMOSI KESEHATAN PADA BALITA
DI DESA BEURINGEN GEUDONG
Data Responden
Nama
:
Umur
:
Pendidikan
:
Pernah mendapatkan penyuluhan : Pernah
Tidak pernah
Petunjuk pengisian
a. Bacalah dengan baik dan teliti setiap pertanyaan
b. Berilah tanda check list () pada kolom alternatif jawaban
II.
No
1
2
3
4
5
B
6
7
8
9
10
PERNYATAAN
Penginderaan
Promosi kesehatan balita sebuah alat bantu dalam
meningkatkan derajat kesehatan
Gambar, liflet dan spanduk adalah alat bantu yang
digunakan dalam promosi kesehatan balita
Pelaksanaan posyandu salah satu bentuk promosi
kesehatan balita
Promosi kesehatan balita sebuah informasi penting
untuk kesehatan
Penggunaan panca indra yang baik memudahkan
penyampaian pesan dalam sebuah promosi kesehatan
balita
Perhatian
Promosi kesehatan adalah kombinasi pendidikan dan
kesehatan
Promosi kesehatan balita bertujuan untuk memelihara
dan meningkatkan kesehatan balita
Promosi kesehatan mendorong ibu agar mampu
mandiri dalam mencapai tujuan hidup sehat
Promosi kesehatan balita memperlambat tumbuh
kembang balita
Upaya promosi meliputi ASI, gizi dan nutrisi,
pertumbuhan dan perkembangan, interaksi serta
imunisasi merupakan tujuan promosi kesehatan balita
Penilaian
ALTERNATIF
S
RR
TS
11
12
13
14
15