You are on page 1of 13

TAHUN)

DENGAN ACUTE LYMPOBLASTIC LEUKEUMIA


DI RUANG KENANGA LANTAI 1: PENYAKIT
DALAM ANAK
RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG

DISUSUN OLEH:
DIAN KUSUMA WARDANI
SYIFA KHOIRUNNISA
TRI NUR JAYANTI

PROGRAM PROFESI NERS


KEPERAWATAN ANAK ANGKATAN XXVIII
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2015

PENGKAJIAN
Identitas Klien
Nama
: An. S
Umur
: 12 Th
Jenis Kelamin : Laki-laki
DM
: Acute Lymphoblastic Leukemia
Tgl Masuk RS : 19 Desember 2014
Tgl Pengkajian : 14 Januari 2015
Nama Ibu : Ny. U
Alamat
: Garut

Keluhan Utama
Klien datang ke RS dengan keluhan nyeri perut.
Saat pengkajian, klien mengeluh demam.
Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien mengeluh demam sejak 3 hari yang lalu, suhu
37.70C
Riwayat Kehamilan dan Kelahiran
Prenatal: Ibu klien tidak merokok, konsumsi alkohol,
maupun obat-obatan selama kehamilan. Ia selalu
memeriksakan kehamilannya ke bidan setiap bulan.
Natal: Klien dilahirkan secara spontan di bidan
dengan usia kehamilan 9 bulan dan BBL 3100 gr
Postnatal: Klien mendapatkan ASI sampai usia 2
tahun, mulai mendapat MPASI saat usia 7 bulan.
Imunisasi klien lengkap.

Riwayat Kesehatan Masa Lalu


Sejak 2 minggu SMRS, klien pusing. 3 hari SMRS, klien sakit
perut disertai muntah. Keluhan disertai batuk dan pilek. Keluhan
tidak disertai pucat, lemas, perut membesar, maupun
perdarahan/ bintik-bintik merah. BAB dan BAK tidak ada
keluhan.
Karena keluhan tsb klien dibawa dan dirawat di RS garut selama
2 hari kemudian dirujuk ke RSHS.
Riwayat Keluarga
Tidak ada keluarga yang memiliki riwayat penyakit keganasan,
penyakit seperti klien, maupun penyakit darah lainnya.
Riwayat Psikososial
Klien anak ke-3 dari 4 bersaudara. Sekarang klien kelas 1 SMP.
Karena sakit klien tidak masuk sekolah selama 2 bulan. Klien
mengatakan ingin cepat sembuh. Saat ini klien hanya
menghabiskan waktunya dengan istirahat. Dalam keadaan sakit
klien tetap dapat bersosialisasi dengan pasien lainnya.

Kebutuhan Dasar (ADL)


ADL

Sebelum MRS

Setelah MRS

Makan

3x/hari, 1 porsi (nasi, lauk,


sayur buah)

3x/hari, porsi (nasi, lauk,


sayur buah)
Ibu klien mengatakan, klien
menjadi mual dan tidak nafsu
makan terutama saat setelah
kemoterapi

Minum

4 gelas (1 liter)/hari, air putih

3 gelas (750 ml)/hari, air putih

Eliminas BAB 1x/hari, lunak, warna


i
kuning
BAK 4-5x/hari, kuning jernih

BAB 1x/hari, lunak, warna


kuning
BAK 4-5x/hari, kuning jernih

Istirahat Tidur siang 2 jam, malam


21.00-05.30

Tidur siang 1-2 jam, malam


21.30-05.00

Aktivita
s

Istirahat di atas tempat tidur

Bermain di rumah dan sekolah

Persona Mandi dan sikat gigi 2x/hari,


Mandi dilap 1x/hari, sikat gigi
l
keramas 2 hari 1x
2x/hari, belum keramas sejak di
Pemeriksaan Perkembangan rawat di RS
Hygiene

Tidak ada masalah

Pemeriksaan Fisik
KU: Baik
Kesadarann CM, GCS 15
TTV: TD 90/60 mmHg, HR 118 x/mnt, RR 24 x/mnt, T
37.7 0C
Antopometri: BB 33 kg (saat dikaji) 35 kg (biasanya), TB
138 cm, IMT 17,32, status gizi kurang
Pemeriksaan sistem:
S. Integumen: kulit bersih, warna merata, turgor baik,
luka (-)
S. Respirasi: batuk (-), bentuk dan gerak dada simetris,
suara nafas vesikular, tidak ada suara nafas tambahan
(ronchi, wheezing, rales), pemakaian alat bantu (-)
S. Kardiovaskular: konjungtiva anemis (-), peningkatan
JVP (-), akral hangat, edema (-), CRT < 2 detik, bunyi
jantung S1 S2 reguler, murmur dan gallop (-)
S. GI: Mukosa mulut lembab, lidah bersih warna merah
muda, mengunyah dan menelan (+), abdomen datar

S. Urinarius: DC (-), distensi kandung kemih (-), tidak


teraba pembesaran ginjal
S. Muskuloskeletal: deformitas (-), ROM tidak ada
keterbatasan, kekuatan otot normal
S. Neurologi: orientasi dan memori baik, penglihatan
normal, keseimbangan dan pendengaran baik,
pusing (-), N I-XII tidak ada masalah
Pemeriksaan penunjang
Pem. Lab 14/12/2014: Asam urat 8,5
Pem. Lab 15/12/2014: Batang 0; Segmen 7; Limfosit
9; Monosit 0; Morfo Darah Tepi dan Sumsum Tulang
kesan bilineage leukemia
Pem. Lab 13/01/2015: Hb 9,8; Ht 29; Lekosit
145.200; Eritrosit 3,38; Trombosit 20.000; Limfosit
20

Terapi
Telah dilakukan kemoterapi intratekal pertama pada
03/01/2015
Cefotaxime : 3 x 1 gr IV
Gentamycin : 1 x 200 mg IV
Allopurinol : 2 x 150 mg PO
Prednison: 4-3-2 PO
Paracetamol : 3 x 250 mg PO
IVFD
: D5-1/4 NS 46 cc/jam
Rencana untuk dilakukan tranfusi trombosit 7 unit

ANALISA DATA
Data

Etilogi

Masalah Kep

DS: Ibu klien


mengatakan klien
demam sejak 3 hari
yang lalu
DO: T 37.70C,
Pem Lab 15/12/2014
Limfosit 9, ditemukan
kesan bilineage
leukemia.
Pem Lab 13/01/2015
Hb 9,8; Ht 29; Lekosit
145.200; Eritrosit
3,38; Trombosit
20.000.

Penyebab mutasi sel induk Resiko infeksi


transformasi ganas sel
hematopoetik proliferasi
neoplastik dan gg diferensiasi
limphoid stemp cell
akumulasi sel muda limfosit
dalam sumsumm tlg
supresi myeloblast depresi
sumsumm tulang
hematopoetik terganggu
neutropenia penurunan
imunitas resiko infeksi

DS: Ibu klien


mengatakan klien
mual dan tidak mau
makan terutama
setelah kemoterapi
DO: IMT 17,32

Keganasan proliferasi
lekosit tidak terkontrol
hipermetabolisme,
menghasilkan kaheksia,
dilakukan kemoterapi
anoreksi, mual, muntah

Resiko
ketidakseimb
angan nutrisi
kurang dari
kebutuhan
tubuh

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Risiko infeksi berhubungan dengan imunosupresi,
pertahanan sekunder tidak adekuat ditandai
dengan T 37,70C; Hb 9,8; Ht 29; Lekosit 145.200;
Eritrosit 3,38; Trombosit 20.000.
Resiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake
nutrisi inadekuat ditandai dengan klien tidak
nafsu makan dan mual setelah kemoterapi, BB
menurun 2 kg dalam 1 bulan, BB 33 kg, TB 132
cm, IMT 17,32, Hb 9,8; Ht 29.

RENCANA TINDAKAN
KEPERAWATAN
Resiko infeksi
Tujuan: Klien tidak mengalami infeksi
Intervensi:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Pertahankan teknik aseptik.


Batasi pengunjung bila perlu.
Ganti letak IV perifer sesuai dengan petunjuk umum.
Tingkatkan intake nutrisi.
Dorong masukan cairan.
Dorong istirahat.
Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal: inspeksi kulit dan membran
mukosa terhadap adanya kemerahan, panas, drainase, dan kaji suhu badan. Monitor
adanya luka.
8. Ajarkan pada klien dan keluarga tentang tanda dan gejala infeksi.
Kolaborasi:
9. Berikan terapi antibiotik: Cefotaxime 3x1 gr IV dan Gentamycin 1x200 mg IV sesuai
program.
10. Berikan terapi kortikosteroid: Prednison 4-3-2 PO sesuai program.
11. Berikan terapi antipiretik: Paracetamol 3x250 mg PO (jika demam) sesuai program.

Resiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan


tubuh
Tujuan: Klien tidak mengalami kekurangan nutrisi
Intervensi:
1. Monitor adanya penurunan BB, penurunan turgor kulit/
kekeringan, rambut kusam, pucat, total protein, Hb, dan Ht.
2. Monitor adanya mual dan muntah.
3. Monitor intake nutrisi, anjurkan makan sedikit demi sedikit
namun sering.
4. Anjurkan untuk menjaga hyginitas oral dengan baik.
5. Atur posisi semi fowler atau fowler tinggi selama makan.
6. Informasikan pada klien dan keluarga tentang pentingnya
nutrisi.
7. Kolaborasikan dengan tim gizi untuk menentukan jumlah
kalori dan nutrisi yang dibutuhkan klien.

You might also like