You are on page 1of 19

JAWABAN DAN PEMBAHASAN

1. Jawaban : e. Tanda Auspitz


a. KOH
Pemeriksaan KOH adalah pemeriksaan penunjang yang digunakan untuk
mendiagnosis suatu penyakit kulit yang diakibatkan oleh jamur. Sediaan dapat
diambil dari kerokan rambut, kuku, dan kulit.
b. Tzank smear
Pemeriksaan Tzank smear adalah pemeriksaan penunjang untuk bulous disease.
Bahan diambil dari dasar bula dan dicat dengan Giemsa. Pada pemeriksaan akan
tampak adanya sel akantolitik atau sel Tzank.
c. Tanda Nikolsky
Dengan penekanan atau penggosokan pada kulit akan menyebabkan terbentuknya
lesi, epidermisnya terlepas dan tampak seperti kertas yang basah.
d. Pemeriksaan gram
Pemeriksaan gram dilakukan untuk membedakan bakteri gram positif atau
negatif.
e. Tanda Auspitz
Diagnosis pada kasus ini adalah psoriasis vulgaris karena pada pemeriksaan fisik
ditemukan adanya jaringan keratin yang tebal dengan dasar makula eritema.
Predileksi pada daerah yang sering terkena trauma yaitu siku dan lutut. Psoriasis
vulgaris mempunyai 3 tanda khas yaitu :
Karsvlek phenomena yaitu apabila lesi yang berskuama tebal digores akan

terlihat bentukan seperti bercak lilin dan berwarna keabu-abuan.


Auspitz sign yaitu apabila lesi yang berskuama tebal digores terusmenerus akan terlihat bentukan bintik-bintik merah akibat perdarahan

karena papilla dermis yang memanjang.


Khoebner phenomena yaitu apabila muncul lesi baru di tempat lain maka
lesi yang baru mempunyai gambaran yang sama dengan lesi yang lama.

2. Jawaban : e. Sarcoptes scabiei


a. Trichuris trichiura
6 | Page

Nama dalam bahasa Indonesia : cacing cambuk menyebabkan Penyakit yang


disebut trichuriasis , Hospes definitif manusia, habitat / predileksi : mucosa cecum
dan colon, bentuk infektif : telur infektif. Cacing dewasa terutama terdapat di
mucosa cecum tetapi Pada infeksi berat dapat mencapai mucosa colon dan rectum
Gejala ; Anemia berat, diare berdarah, nyeri perut, mual , muntah, berat badan
turun dan khas muncul prolapsus recti.
b. Phthirus pubis
Mungkin yang dimaksud adalah pedikulus pubis, infeksi pedikulosis pada daerah
pubis dan sekitarnya yang disebabkan oleh Phthirus pubis, termasuk dalam
penyakit hubungan seksual. Klinis berupa gatal dan ekskoriasi pada daerah pubis,
macula serulae, black dot pada celana dalam, Bisa disertai infeksi sekunder
dengan pembesaran kelenjar getah bening. Diagnosa banding skabies dan terapi
dengan Gameksan,dll.
c. Pediculosis humanus
Merupakan tungau penyebab pedikulosis, bisa pedikulosis kapitis, pedikulosis
korporis, ataupun pedikulosis pubis. Tergantung bagian tubuh mana yang terkena.
d. Ancylostoma caninum
Creeping eruption merupakan kelainan kulit yang merupakan peradangan
berbentuk linier atau berkelok-kelok, menimbul dan progresif, disebabkan oleh
invasi larva cacing yang berasal dari anjing dan kucing. Penyebab utamanya dalah
larva yang berasal dari cacing tambang yaitu ancylostoma braziliense dan
ancylostoma caninum. Masuknya larva biasanya disertai rasa gatal dan panas.
Mula-mula berbentuk papul, diiikuti bentuk yang khas yaitu lesi berbentuk linier
atau berkelo-kelok, menimbul dengan diameter 2-3mm, dan berwarna kemerahan.
Adanya lesi papul yang eritematosa ini menunju8kkan bahwa larva tersebut telah
berada dikulit selama beberapa hari. Perkembangan selajutnya, papul merah ini
menjalar seperti benang berkelok-kelok, polisiklik, serpiginosa, menimbul, dan
membentuk terowongan (burrow), mencapai beberapa sentimeter. Rasa gatal
biasanya lebih hebat pada malam hari.
e. Sarcoptes scabiei

7 | Page

Dari gejala klinis yang ditemukan, dapat ditegakkan diagnosis yaitu skabies.
Skabies disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabiei var hominis. Terdapat empat
tanda kardinal dari skabies yaitu :

Pruritus nokturna, artinya gatal pada malam hari yang disebabkan karena
aktivitas tungau ini lebih tinggi pada suhu yang lebih lembab dan panas.

Penyakit ini menyerang manusia secara berkelompok, misalnya dalam


sebuah keluarga biasanya seluruh anggota keluarga terkena infeksi.

Adanya terowongan atau kunikulus pada tempat-tempat predileksi yang


berwarna putih atau keabu-abuan, berbentuk garis lurus atau berkelokkelok, rata-rata panjang 1 cm, pada ujung terowongan ini ditemukan
papula atau vesikula. Tempat predileksinya biasanya merupakan tempat
dengan stratum korneum yang tipis.

Menemukan tungau merupakan hal yang paling diagnostic.

Diagnosis dapat ditegakkan dengan menemukan 2 dari 4 tanda tersebut.

3. Jawaban : a. Ptyriasis versicolor


a. Ptyriasis versicolor
Ptyriasis versicolor merupakan penyakit jamur superfisialis kronis, asimptomatik
menyerang lapisan stratum korneum dan disebabkan oleh Malassezia furfur.
Gejala klinik yang ditimbulkan berupa bercak berskuama halus yang berwarna
putih sampai coklat hitam, bentuk tidak teratur sampai teratur , batas jelas sampai
difus. Kadang-kadang penderita merasa gatal yang ringan. Terutama menyerang
badan dan terkadang mengenai ketiak, lipat paha, lengan, tungkai atas, leher, dan
muka. Memberikan hasil yang positif dengan pengobatan antijamur. Pada
pemeriksaan lampu Wood ditemukan fluoresensi berwarna kuning keemasan.
b. Tinea corporis
Tinea corporis merupakan penyakit jamur golongan dermatofit yang menyerang
kulit tubuh tidak berambut. Gejala yang ditimbulkan dapat berupa rasa gatal, lesi
8 | Page

bulat atau lonjong, berbatas tegas terdiri atas eritema, skuama, kadang-kadang
dengan vesikel dan papul di tepi. Daerah tengahnya terlihat lebih tenang (central
healing) sedangkan bagian tepinya aktif (meninggi, ada papula dan vesikel,
meluas). Pada pengobatan dengan obat antijamur memberikan respon yang
positif.
c. Tinea cruris
Tinea cruris adalah infeksi dermatofitosis yang mengenai lipatan paha, daerah
perineum, dan sekitar anus. Lesinya meluas ke daerah gluteus, perut bagian
bawah, atau bagian tubuh lain. Lesinya bersifat akut atau menahun. Dengan lesi
berbatas tegas, tepi polisiklis, aktif meninggi dengan papul vesikel yang aktif
meluas. Terdapat central healing tertutup skuama.
d. Pityriasis alba
Merupakan bentuk dermatitis yang tidak spesifik dan belum diketahui
penyebabnya. Ditandai dengan adanya bercak kemerahan dan skuama halus yang
akan menghilang serta meninggalkan area yang depigmentasi. Sampai saat ini
belum ditemukan adanya etiologi yang definitif walaupun beberapa usaha telah
dilakukan untuk menemukan adanya mikroorganisme pada lesi kulit, Menurut
para ahli diduga adanya infeksi streptococcus dan Staphylococcus aureus .
Pitriasis alba juga telah diketahui sebagai suatu manifestasi dari dermatitis atopik
e. Pityriasis rosea
Pityriasis rosea merupakan penyakit keradangan kulit, etiologi belum jelas,
sembuh dengan sendirinya dalam waktu 10-12 minggu. Memiliki gambaran
berupa makula eritema dengan skuama halus di bagian pinggir. Penyakit dimulai
dengan lesi pertama (herald patch), umumnya di badan, soliter, berbatas tegas,
berbentuk oval dan anular. Lesi berikutnya timbul 4-10 hari setelah lesi pertama,
memberi gambaran yang khas, sama dengan lesi pertama hanya ukurannya lebih
kecil. Susunannya sejajar dengan lipatan kulit hingga menyerupai pohon cemara
terbalik. Tempat predileksi di badan, lengan atas bagian proksimal dan paha atas.
Pengobatan bersifat simptomatik, untuk gatalnya dapat diberikan antihistamin,
sedangkan sebagai obat topikal dapat diberikan bedak asam salisilat 1-2% dan
9 | Page

kortikosteroid baik topikal atau sistemik bila ada keluhan gatal yang ringan dan
disertai dermatitis sekunder.
4. Jawaban : b. Sindroma Steven Johnson (SSJ)
a. Pemfigus vulgaris
Merupakan suatu penyakit autoimun, di mana antibodinya yang beredar melekat
pada epidermis, yang akan menyebabkan terlepasnya mediator, sehingga terjadi
akantolisis di atas stratum basalis yang akhirnya membentuk bula intraepidermal.
Ditandai dengan timbulnya bula yang lembek, berdinding tipis, mudah pecah,
timbul pada kulit dan mukosa yang tampaknya normal atau eritematosa.

b. Sindroma Steven Johnson (SSJ)


SJS merupakan diagnosa yang paling sesuai karena secara etiologi didapatkan
riwayat pemakaian obat sebelumnya, penyebab tersering penyakit ini karena
reaksi alergi obat. Selain itu trias SJS yang lain yang ada pada pasien ini yaitu
adanya kelainan mukosa pada bibir, dan terdapat kelainan pada mata berupa
konjungtivitis kataralis, selain itu bentuk lesi nya yang berupa makuka eritema,
vesikel dan bula yang dapat pecah sehingga menimbulkan erosi.
c. Dermatitis kontak alergi
Dermatitis kontak alergi disebabkan terpaparnya kulit dengan bahan yang bersifat
sebagai allergen. Bahan ini biasanya mempunyai berat molekul rendah (hapten),
kemudian setelah masuk ke dalam epidermis berikatan dengan bahan protein yang
terdapat di epidermis membentuk bahan yang bersifat allergen, sehingga terjadi
reaksi hipersensitisasi tipe lambat (reaksi alergi tipe IV), yang dihantar oleh sel T
yang tersensitisasi. Proses ini dimulai dengan fase sensitisasi (induksi) yang
kemudian disusul fase elisitasi. Lesi yang akut berupa lesi yang polimorf yaitu
tampak makula yang eritematus, batas tidak jelas, dan di atas makula yang
eritematus terdapat papula, vesikel, bula yang bila pecah menjadi lesi yang
eksudatif. Bentuk yang kronis gambarannya lebih sederhana berupa makula
hiperpigmentasi disertai likenifikasi dan ekskoriasi.
d. Nekrolisis Epidermal Toksik (NET)
10 | P a g e

Merupakan reaksi kulit terhadap bermacam agen penyebab dengan patogenesis


yang belum jelas. Penyakit ini bersifat akut dan berat ditandai eritem, vesikel,
bula, erosi, purpura, dan epidermolisis yang luas.
e. Pemfigus bulosa
Penyakit kulit yang ditandai oleh adanya bula yang tegang dan terutama
menyerang orang tua. Etiologi yang pasti belum diketahui. Bula berisi cairan yang
jernih, kadang-kadang hemoragik, disertai rasa gatal. Bila bula pecah akan
terbentuk erosi yang mempunyai tendensi untuk mengadakan reepitelisasi,
menyembuh tanpa sikatriks, dan meninggalkan bekas dengan hiperpigmentasi.
5. Jawaban : b. Sensibilitas kulit
a. Kaku kuduk
Pemeriksaan ini dilakukan jika dijumpai adanya gangguan atau penyakit infeksi
yang menyerang otak. Pemeriksaan dilakukan dengan cara pasien berbaring lalu
kepala ditekuk sampai dagu menyentuh dada. Jika ada tahanan maka positif.
b. Sensibilitas kulit
Dari gejala yang ditemukan dapat ditegakkan diagnosis yaitu Morbus Hansen.
Pada Morbus Hansen perlu dilakukan pemeriksaan tambahan yaitu uji sensibilitas
kulit yang meliputi uji sensasi nyeri, raba, dan suhu.
PB
Klinis makula

Asimetris (jumlah 1-5), batas Simetris (jumlah >5), tidak


tegas,
anestesi

Penebalan saraf tepi


BTA

MB

kering

dan

kasar, tegas, halus berkilat, anestesi


jelas, tidak jelas, eritematus

hipopigmentasi
Terjadi dini dan asimetris

Terjadi lanjut dan cenderung

simetris
+

c. Kernig sign
Hal ini merupakan tanda rangsang meningeal yang dilakukan pada kasus saraf.
Pada pemeriksaan ini , pasien yang sedang berbaring difleksikan pahanya pada
persendian panggul sampai membuat sudut 90 derajat. Setelah itu tungkai bawah
diekstensikan pada persendian lutut sampai membentuk sudut lebih dari 135
11 | P a g e

derajat terhadap paha. Bila teradapat tahanan dan rasa nyeri sebelum atau kurang
dari sudut 135 derajat , maka dikatakan kernig sign positif.
d. Motorik tangan kaki
Pemeriksaan ini digunakan untuk memeriksa kekuatan otot pada orang yang
mengalami kelemahan atau kelumpuhan otot.
e. Refleks tendon
Pemeriksaan ini digunakan untuk mengetahui refleks fisiologis seseorang dan
digunakan untuk mengetahui lesi di bagian UMN atau LMN.
6. Jawaban : d. Rifampisin 600 mg/ bulan, Lampren 300mg/bulan, DDS 100 mg/ hari.
Lampren 50 mg/ hari selama 12 bulan
Dilihat dari lesinya yang berjumlah >5, berwarna kemerahan mengarah pada tipe MB.
Pengobatan MH sendiri dapat dibagi menjadi 2 berdasarkan tipenya.
PB
Regimen MDT

MB

Rifampicin
(dosis

600mg/

supervisi),

bulan Rifampicin
DDS (dosis

100mg/hari

600mg/bulan
supervisi)

dan

lamprene 300mg/hari (dosis


supervisi)
lamprene

ditambahkan
50mg/hari

dan

DDS 100mg/hari)
Lama pengobatan

6 bulan teratur diselesaikan

12 bulan diselesaikan dalam

dalam waktu maksimal 19 waktu maksimal 18 bulan


bulan setelah minum 6 dosis
dinyatakan

RFT

from treatment)

setelah 12 dosis dinyatakan

(release RFT

meskipun

klinisnya

masih BTA +

7. Jawaban : a. Sefiksim 1x400mg dosis tunggal dan Doksisiklin 2x100 mg selama 7 hari
Dari gejala klinis dan riwayat berhubungan seksual penderita, dapat ditegakkan diagnosis
yaitu Gonorrhae. Gonorrhae (GO) penularan terjadi melalui kontak seksual dengan
12 | P a g e

penderita gonorrhea masa penularannya 2-5 hari (1-14hari). Gejala klinisnya berupa
keluhan sakit saat kencing, orifisium uretra odem dan eritematus, serta adanya sekret
uretra yang purulen. Pengobatan yang dapat diberikan adalah Sefiksim 1x400mg dosis
tunggal dan Doksisiklin 2x100 mg selama 7 hari.
8. Jawaban : b. Tinea kapitis tipe gray patch
a. Alopecia areata
Alopesia areata adalah peradangan yang bersifat kronis dan berulang, yang
melibatkan folikel rambut, yang di tandai oleh timbulnya satu atau lebih bercak
kerontokan rambut pada skalp dan atau kulit yang berambut terminal lainnya.Lesi
pada umumnya bulat atau lonjong dengan batas tegas, permukaannya licin tanpa
adanya tanda tanda atropi, skuamasi maupun sikatriks. Saat ini bukti
menunjukkan bahwa peradangan folikel rambut di alopesia areata ini disebabkan
oleh sel T, antibodi yang di temukan pada struktur folikel rambut, yang
diperantarai mekanisme autoimun yang terjadi cenderung terjadi secara genetik
pada individu.Selain itu faktor lingkungan mungkin bertanggung jawab untuk
memicu penyakit.
b. Tinea kapitis tipe gray patch
Tinea kapitis adalah infeksi dermatofit pada kulit kepala, alis, dan bulu mata.
Umumnya terjadi pada anak-anak. Berdasarkan letak infeksinya dapat dibagi
menjadi 2 yaitu :
a. Infeksi ektothrik : Miselium menjadi arthrokonodia di sekitar batang
rambut/ bawah kutikula dan destruksi kutikula. Ada 2 bentuk :
i.

Gray patch (antropofilik : M. ferrugineum)


Berskuama disertai radang ringan, gatal ringan/ sangat, rambut
keabuan, kusut, rapuh terpotong beberapa millimeter di atas
kepala menyebabkan alopesia, dengan lampu Wood (+) hijau
terang.

ii.

Kerion (Zoofilik)
Karena M. canis : keradangan berat, dengan lampu Wood (+)
hijau terang.
13 | P a g e

Karena T. mentagrophytes dan T. verrucosum : kerion celsi (+),


nyeri, rambut mudah putus, dengan lampu Wood (-).
b. Infeksi endothrik : Miselium menjadi arthrokonidia di dalam batang
rambut, selalu antropofilik (T. violaceum), lesi multipel, banyak,
terpencar, tidak semua rambut di lesi terkena menyebabkan alopesia.
Black dot : rambut terputus tepat di orifisium folikel rambut, kronis,
dapat berlangsung sampai dewasa, dengan lampu Wood (-).
c. Tinea kapitis tipe kerion
Kerion (Zoofilik) :

Karena M. canis : keradangan berat, dengan lampu Wood (+) hijau terang.

Karena T. mentagrophytes dan T. verrucosum : kerion celsi (+), nyeri,


rambut mudah putus, dengan lampu Wood (-).

d. Dermatitis seboroik
Merupakan penyakit kulit dengan keradangan superficial kronis yang mengalami
remisi dan eksaserbasi dengan area seboroik sebagai tempat predileksi. Dandruff
adalah deskuamasi pada kulit kepala yang merupakan awal dermatitis seboroik
yang secara bertahap akan menjadi kemerahan, iritasi dan peningkatan jumlah
skuama sampai menjadi dermatitis seboroik.
e. Dermatitis atopik
Merupakan keradangan kulit yang bersifat gatal, menahun, residif, dan dapat
terjadi pada bayi, anak, dewasa, dan pada penderita sering didapatkan riwayat
atopi pada dirinya sendiri atau pada keluarganya berupa dermatitis atopi, rhinitis
alergika, dan asma bronchial. Predileksinya pada daerah flexor fossa kubiti, fossa
poplitea, leher, pergelangan tangan berupa papul vesikel dan terdapat likenifikasi.
9. Jawaban : a. Varicela
a. Varicela
Varicela merupakan penyakit kulit dengan kelainan berbentuk vesikel yang
tersebar, terutama menyerang anak-anak, bersifat mudah menular yang
14 | P a g e

disebabkan oleh virus Varicella zooster. Pada anak-anak gejala prodromal adalah
ringan. Setelah stadium prodromal timbul banyak makula/ papula cepat berubah
menjadi vesikel. Selama beberapa hari akan timbul vesikel baru sehingga umur
dari lesi tidak sama. Kulit sekitar lesi berwarna eritematus. Lesi banyak terdapat
di badan kemudian pada muka, kepala, dan ekstremitas. Distribusinya bersifat
sentripetal. Sering terdapat vesikel pada mukosa mulut dan kadang-kadang juga
pada mukosa lain seperti pada konjungtiva.
b. Herpes zoster
Herpes zooster adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus Varicella
zooster yang menyerang kulit dan mukosa, infeksi virus merupakan reaktivasi
virus yang terjadi setelah infeksi primer. Sebelum timbul gejala kulit terdapat
gejala prodromal lokal (nyeri otot, tulang, gatal, pegal, dll). Setelah itu timbul
eritema yang dalam waktu singkat menjadi vesikel yang berkelompok dengan
dasar kulit yang eritematus dan edema. Vesikel ini berisi cairan yang jernih,
kemudian menjadi keruh (berwarna abu-abu) dapat menjadi pustula dan krusta.
c. Skabies
Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi
terhadap Sarcoptes scabiei var hominis. Terdapat empat tanda kardinal dari
skabies yaitu :

Pruritus nokturna, artinya gatal pada malam hari yang disebabkan karena
aktivitas tungau ini lebih tinggi pada suhu yang lebih lembab dan panas.

Penyakit ini menyerang manusia secara berkelompok, misalnya dalam sebuah


keluarga biasanya seluruh anggota keluarga terkena infeksi.

Adanya terowongan atau kunikulus pada tempat-tempat predileksi yang


berwarna putih atau keabu-abuan, berbentuk garis lurus atau berkelok-kelok,
rata-rata panjang 1 cm, pada ujung terowongan ini ditemukan papula atau
vesikula. Tempat predileksinya biasanya merupakan tempat dengan stratum
korneum yang tipis.

Menemukan tungau merupakan hal yang paling diagnostic


15 | P a g e

Diagnosis dapat ditegakkan dengan menemukan 2 dari 4 tanda tersebut.


d. Herpes simpleks
Herpes simpleks merupakan penyakit akut yang ditandai dengan timbulnya
vesikel yang berkelompok di atas dasar eritematus, berulang, mengenai
permukaan mukokutaneus, dan disebabkan oleh virus Herpes simplex. Virus
penyebab penyakit herpes simplek ada dua tipe yaitu HSV-1 yang menyebabkan
herpes labialis dan HSV-2 yang menyebabkan herpes genital. Gejala yang
ditimbulkan berupa rasa panas dan gatal, vesikel mudah pecah disertai rasa nyeri,
dapat terjadi demam, malaise, dan nyeti otot.
e. Dermatitis atopik
Merupakan keradangan kulit yang bersifat gatal, menahun, residif, dan dapat
terjadi pada bayi, anak, dewasa, dan pada penderita sering didapatkan riwayat
atopi pada dirinya sendiri atau pada keluarganya berupa dermatitis atopi, rhinitis
alergika, dan asma bronchial. Predileksinya pada daerah flexor fossa kubiti, fossa
poplitea, leher, pergelangan tangan berupa papul vesikel dan terdapat likenifikasi.
10. Jawaban : a. Kandidiasis kutis intertriginosa
a. Kandidiasis kutis intertriginosa
Kandidosis pada daerah lipat paha mempunyai konfigurasi hen and chicken.
Kelainan ini biasanya basah dan berkrusta. Pada wanita, ada tidaknya fluor albus
dapat membantu pengarahan diagnosis. Pada penderita diabetes mellitus,
kandidosis merupakan penyakit yang sering dijumpai.
b. Tinea korporis
Tinea korporis merupakan penyakit jamur golongan dermatofit yang menyerang
kulit tubuh tidak berambut. Gejala yang ditimbulkan dapat berupa rasa gatal, lesi
bulat atau lonjong, berbatas tegas terdiri atas eritema, skuama, kadang-kadang
dengan vesikel dan papul di tepi. Daerah tengahnya terlihat lebih tenang (central
healing) sedangkan bagian tepinya aktif (meninggi, ada papula dan vesikel,

16 | P a g e

meluas). Pada pengobatan dengan obat antijamur memberikan respon yang


positif.
c. Tinea kruris
Tinea kruris adalah infeksi dermatofitosis yang mengenai lipatan paha, daerah
perineum, dan sekitar anus. Lesinya meluas ke daerah gluteus, perut bagian
bawah, atau bagian tubuh lain. Lesinya bersifat akut atau menahun. Dengan lesi
berbatas tegas, tepi polisiklis, aktif meninggi dengan papul vesikel yang aktif
meluas. Terdapat central healing tertutup skuama.
d. Psoriasis vulgaris
Psoriasis vulgaris merupakan penyakit kulit yang bersifat kronis dan residif.
Penyebabnya masih belum diketahui secara pasti, bisa karena genetik, trauma,
infeksi, stress emosional, serta turn over epidermis yang terlalu cepat. Keluhan
penderita biasanya sedikit gatal dan panas di samping keluhan kosmetik. Lesi
kulit yang pertama kali timbul biasanya pada tempat yang mudah terkena trauma
antara lain : siku, lutut, sakrum, kepala dan genitalia. Berupa makula eritematus
dengan batas jelas, tertutup skuama tebal dan transparan yang lepas di bagian tepi
dan lekat di bagian tengah. Dapat pula ditemukan gejala khas yaitu karsvlek
phenomena, auspitz sign, dan koebner phenomena.
e. Pityriasis versicolor
Pityriasis versicolor merupakan penyakit jamur superfisialis kronis, asimptomatik
menyerang lapisan stratum korneum dan disebabkan oleh Malassezia furfur.
Gejala klinik yang ditimbulkan berupa bercak berskuama halus yang berwarna
putih sampai coklat hitam, bentuk tidak teratur sampai teratur , batas jelas sampai
difus. Kadang-kadang penderita merasa gatal yang ringan. Terutama menyerang
badan dan terkadang mengenai ketiak, lipat paha, lengan, tungkai atas, leher, dan
muka. Memberikan hasil yang positif dengan pengobatan antijamur.
11. Jawaban : a. HPV
a. HPV

17 | P a g e

Human Papilloma Virus (HPV) adalah virus penyebab kondiloma akuminata. Dari
gejala klinis dan pemeriksaan fisik dapat ditegakkan diagnosis kondiloma
akuminata. Kondiloma akuminata merupakan penyakit menular seksual yang
disebabkan oleh human papiloma virus dengan kelainan berupa fibroepiteliom
pada kulit dan mukosa. Klinis nya bervariasi berupa suatu vegetasi bertangkai
dnegan permukaan yang berjonjot-jonjot dan beberapa bergabung membentuk lesi
yang lebih besar sehingga tampak seperti kembang kol atau dapat berupa papul
dengan permukaan yang halus dan licin dengan diameter 1-2 mm yang bergabung
menjadi plakat lebar. Secara klinis penyakit ini tidak sesuai dengan keluhan
pasien di atas.
b. HSV
Herpes simpleks merupakan penyakit akut yang ditandai dengan timbulnya
vesikel yang berkelompok di atas dasar eritematus, berulang, mengenai
permukaan mukokutaneus, dan disebabkan oleh virus Herpes simplex. Virus
penyebab penyakit herpes simplek ada dua tipe yaitu HSV-1 yang menyebabkan
herpes labialis dan HSV-2 yang menyebabkan herpes genital. Gejala yang
ditimbulkan berupa rasa panas dan gatal, vesikel mudah pecah disertai rasa nyeri,
dapat terjadi demam, malaise, dan nyeti otot.

c. VZV
Varicella Zooster Virus (VZV) merupakan virus penyebab penyakit varicella pada
infeksi primer, sedangkan reaktivasinya menyebabkan herpes zooster.
d. HBV
Hepatitis B Virus (HBV) adalah suatu virus penyebab penyakit hepatitis B.
e. HIV

18 | P a g e

Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah suatu virus penyebab AIDS. Virus
ini ditemukan oleh Montagnier. HIV memiliki enzim reverse transcriptase yang
dapat mengubah informasi genetik untuk kemudian diintergrasikan ke dalam
informasi sel limfosit yang diserang. Dengan demikian HIV dapat memanfaatkan
mekanisme sel limfosit untuk mengkopi dirinya menjadi virus yang baru yang
memiliki ciri-ciri HIV. HIV menyerang sistem imun manusia yaitu menyerang sel
limfosit T helper yang memiliki reseptor CD4 di permukaannya. Sel limfosit T
helper ini memiliki fungsi untuk menghasilkan zat kimia yang berperan
merangsang pertumbuhan dan pembentukan sel-sel lain dalam sistem imun dan
pembentukan antibodi sehingga yang terganggu bukan hanya fungsi limfosit
tetapi juga limfosit B, monosit, makrofag, dan sebagainya yang merusak sistem
imunitas.
12. Jawaban : b. Skabies
a. Pedikulosis korporis
Pedikulosis korporis adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh Pediculus
humanus var. corporis. Kelainan kulit yang timbul disebabkan oleh garukan untuk
menghilangkan rasa gatal. Rasa gatal ini disebabkan oleh pengaruh liur dan
ekskreta dari kutu pada waktu menghisap darah. Umumnya hanya ditemukan
kelainan berupa bekas-bekas garukan pada badan, karena gatal baru berkurang
dengan garukan yang lebih intensif. Kadang-kadang timbul infeksi sekunder
dengan pembesaran kelenjar getah bening regional.
b. Skabies
Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi
terhadap Sarcoptes scabiei var hominis. Terdapat empat tanda kardinal dari
skabies yaitu :

Pruritus nokturna, artinya gatal pada malam hari yang disebabkan karena
aktivitas tungau ini lebih tinggi pada suhu yang lebih lembab dan panas.

Penyakit ini menyerang manusia secara berkelompok, misalnya dalam


sebuah keluarga biasanya seluruh anggota keluarga terkena infeksi.
19 | P a g e

Adanya terowongan atau kunikulus pada tempat-tempat predileksi yang


berwarna putih atau keabu-abuan, berbentuk garis lurus atau berkelokkelok, rata-rata panjang 1 cm, pada ujung terowongan ini ditemukan
papula atau vesikula. Tempat predileksinya biasanya merupakan tempat
dengan stratum korneum yang tipis.

Menemukan tungau merupakan hal yang paling diagnostik.

Diagnosis dapat ditegakkan dengan menemukan 2 dari 4 tanda tersebut.


c. Tinea korporis
Tinea korporis merupakan penyakit jamur golongan dermatofit yang menyerang
kulit tubuh tidak berambut. Gejala yang ditimbulkan dapat berupa rasa gatal, lesi
bulat atau lonjong, berbatas tegas terdiri atas eritema, skuama, kadang-kadang
dengan vesikel dan papul di tepi. Daerah tengahnya terlihat lebih tenang (central
healing) sedangkan bagian tepinya aktif (meninggi, ada papula dan vesikel,
meluas). Pada pengobatan dengan obat antijamur memberikan respon yang
positif.
d. Varicela
Varicela merupakan penyakit kulit dengan kelainan berbentuk vesikel yang
tersebar, terutama menyerang anak-anak, bersifat mudah menular yang
disebabkan oleh virus Varicella zooster. Pada anak-anak gejala prodromal adalah
ringan. Setelah stadium prodromal timbul banyak makula/ papula cepat berubah
menjadi vesikel. Selama beberapa hari akan timbul vesikel baru sehingga umur
dari lesi tidak sama. Kulit sekitar lesi berwarna eritematus. Lesi banyak terdapat
di badan kemudian pada muka, kepala, dan ekstremitas. Distribusinya bersifat
sentripetal. Sering terdapat vesikel pada mukosa mulut dan kadang-kadang juga
pada mukosa lain seperti pada konjungtiva.
e. Herpes zoster
Herpes zoster adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus Varicella
zooster yang menyerang kulit dan mukosa, infeksi virus merupakan reaktivasi
20 | P a g e

virus yang terjadi setelah infeksi primer. Sebelum timbul gejala kulit terdapat
gejala prodromal lokal (nyeri otot, tulang, gatal, pegal, dll). Setelah itu timbul
eritema yang dalam waktu singkat menjadi vesikel yang berkelompok dengan
dasar kulit yang eritematus dan edema. Vesikel ini berisi cairan yang jernih,
kemudian menjadi keruh (berwarna abu-abu) dapat menjadi pustula dan krusta.
13. Jawaban : a. Treponema pallidum
a. Treponema pallidum
Dari informasi kasus diatas dapat ditegakkan diagnosis yaitu sifilis stadium I yang
merupakan penyakit menular seksual. Sifilis stadium I memberikan manifestasi
ulkus yang memiliki sifat khusus yaitu tidak nyeri, teraba indurasi serta dasar
ulkus yang bersih berwarna merah dan soliter. Penyakit ini disebabkan oleh
Treponema pallidum.
b. Trichomonas vaginalis
Merupakan penyebab trikomoniasis yaitu suatu penyakit pada wanita yang
menyerang organ vagina. Gejala klinisnya sering asimptomatik, sekret vagina
banyak dan berbau busuk, perih pada vulva, berwarna kuning kehijauan, berbuih,
gambaran strawberry servix.

c. Neisseria gonorrhea
Merupakan penyebab gonorrhea yang termasuk salah satu penyakit menular
seksual. Gonorrhae (GO) penularan terjadi melalui kontak seksual dengan
penderita gonorrhea, masa penularannya 2-5 hari (1-14hari). Gejala klinisnya
berupa keluhan sakit saat kencing, orifisium uretra odem dan eritematus, serta
adanya sekret uretra yang purulen.
d. Chlamidia trachomatis
Chlamidia trachomatis merupakan penyebab uretritis non gonore. Klinisnya
sering asimptomatik, keluhannya disuria dan sekret mukopurulen.
21 | P a g e

e. Gardenella
Merupakan penyebab bakterial vaginosis. Gejala klinis yang diakibatkan berupa
gatal, tanda peradangan sedikit, cairan vagina homogen cair berwarna putih
sampai keabu-abuan, dan berbau amis.
14. Jawaban : a. Klotrimazole
a. Klotrimazole
Dari gejala klinis, pemeriksaan fisik, serta riwayat pengobatan dapat ditegakkan
diagnosis yaitu merupakan penyakit yang disebabkan oleh jamur. Penyakit jamur
kontraindikasi untuk diberika steroid (hydrocortisone) karena lesi akan bertambah
luas. Maka seharusnya terapi yang paling tepat dengan diberikan obat anti jamur
misalnya klotrimazole.
b. Tetrasiklin
AB bersifat bakteriostatik yang bekerja menghambat sintesis protein kuman. Dan
juga mampu sebagai chelator logam berat khusunya kalsium. Pemberian pada
trimester pertama dapat menyebabkan kelainan pada janin berupa mikromelia dan
abnormalitas tulang rangka. Trimester kedua dapat menghambat pertumbuhan
tulang dan pembentukan desidous gigi. Trimester ketiga atau anak masa
tertumbuhan obat dapat disimpan dalam tulang dan desidous gigi. Tetrasiklin juga
dapat menyebabkan efek toksik pada hepar ti,bul acute fatty necrosis hepar ,
pankreatitis dan kerusakan ginjal.
c. Cotrimoxazole
Golongan sulfanamid adalah Antimikroba yang digunakan secara sistemik
maupun topikal untuk mengobati dan mencegah beberapa penyakit infeksi yang
bekerja menghambat pertumbuhan bakteri dengan mencegah penggunaan PABA (
para amino benzoic acid ) oleh bakteri untuk mensintesis PGA ( pteroglutamic
acid ). Sulfametoksazol dan trimetoprim menghambat reaksi enzimatis pada 2
tahap yang berurutan pada mikroba, sehinga kedua obat memberikan efek
22 | P a g e

sinergisme. Sufonamid berkompetisi dengan bilirubin pada tempat ikatan di


albumin sehingga meningkatkan bilirubin bebas dalam serum. Akibatnya resiko
terjadinya kern ikterus meningkat, sehingga tidak boleh diberikan pada kehamilan
trimester ke-III dan pada neonatus.
d. Amoxicillin
Merupakan suatu antibiotik golongan penisilin. Digunakan untuk suatu infeksi
yang diakibatkan oleh bakteri.
e. Aciclovir
Digunakan untuk penyakit yang diakibatkan oleh infeksi virus seperti varicella,
herpes zooster, herpes simpleks, dan lain-lain.
15. Jawaban : b. Furunkel
a. Acne vulgaris
Acne vulgaris merupakan suatu keradangan kronis dari folikel pilosebasea yang
ditandai dengan adanya komedo, papula, kista, dan pustula pada daerah-daerah
predileksi (muka, bahu, lengan bagian atas, dada, punggung). Lesi nodulo-kistik
beradang dapat terasa gatal dan nyeri tekan, bila pecah dapat mengeluarkan pus.
Dapat disertai rasa gatal, namun umunya keluhan penderita adalah keluhan estetis.
b. Furunkel
Furunkel adalah infeksi akut dari satu folikel rambut yang biasanya mengalami
nekrosis disebabkan oleh Staphylococcus aureus. Kelainan kulit berupa mulamula nodul kecil yang mengalami keradangan pada folikel rambut, kemudian
menjadi pustula dan mengalami nekrosis dan menyembuh setelah pus keluar dan
meninggalkan sikatrik. Nyeri terutama yang akut dan besar. Gejala konstitusional
yang sedang (panas badan, malaise, mual). Tempat predileksi di muka, leher,
lengan, pergelangan tangan dan jari-jari tangan, pantat, dan daerah anogenital.
c. Moluscum contagiosum
23 | P a g e

Moluscum contagiosum ialah penyakit yang disebabkan oleh virus Pox. Masa
inkubasi virus ini berlangsung satu sampai beberapa minggu. Kelainan kulit
berupa papul miliar, kadang-kadang lentikuler dan berwarna putih seperti lilin,
berbentuk kubah yang kemudian di tengahnya terdapat lekukan (delle). Jika
dipijat akan tampak keluar masa yang berwarna putih seperti nasi. Predileksinya
biasanya terdapat di daerah muka, badan, dan ekstremitas. Sedangkan pada orang
dewasa di daerah pubis dan genitalia eksterna. Prinsip pengobatan adalah
mengeluarkan masa yang mengandung badan moluskum.
d. Impetigo kontagiosa
Impetigo non bulosa (impetigo kontagiosa) disebabkan oleh Staphylococcus
aureus dan/ atau Streptococcus pyogenes (Streptococcus beta-hemolytic grup A).
Tersering pada anak-anak, predileksi di muka sekitar hidung dan mulut, anggota
gerak (kecuali telapak tangan dan kaki), dan badan. Gejala klinik berupa vesikel
atau bula berdinding tipis di atas kulit yang eritema yang cepat memecah sehingga
vesikel atau bulanya sendiri jarang sekali terlihat, yang terlihat adalah khas berupa
krusta tebal berwarna kuning kecoklatan seperti madu. Krusta dilepas tampak
erosi di bawahnya.
e. Impetigo bulosa
Impetigo bulosa disebabkan oleh Streptococcus pyogenes. Menyerang pada semua
umur. Predileksi di muka dan bagian tubuh lainnya termasuk telapak tangan dan
telapak kaki, mukosa membran dapat terkena. Kelainan kulit yang ditimbulkan
yaitu bula yang bertambah besar, kurang cepat pecah dapat tahan 2-3 hari. Isi bula
mula-mula jernih, kemudian keruh, sesudah pecah tampak krusta kecoklatan yang
tepinya meluas dan tengahnya menyembuh sehingga tampak gambaran lesi
sirsiner.

24 | P a g e

You might also like