You are on page 1of 14

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM
RESPON FISIOLOGI TANAMAN CABAI RAWIT (Capsicum frutescens L)
TERHADAP STRES GARAM
BIDANG KEGIATAN
PKM-ARTIKEL ILMIAH

Diusulkan oleh:
Awaliatun Nur Azizah (B1J011113/2011)
Rara Khenti
(B1J011163/2011)
Fundy Widyas
(D1E012167/2012)

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN


PURWOKERTO
2014

HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul Kegiatan
2. Bidang Kegiatan
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap
b. NIM
c. Jurusan
d. Universitas/Institut/Politeknik
e. Alamat Rumah dan No Tel./HP
4.
5.

6.
7.

: Respon Fisiologis Tanaman Cabai


Rawit ( Capsicum frutescens L )
Terhadap Stres Garam
: PKM-AI

: Awaliatun Nur Azizah


: B1J011113
: Biologi
: Jenderal Soedirman
: Desa Badamita, RT 05/ RW IV, Rakit,
Banjarnegara/ 085640631413
f. Alamat emai
: awal.azizah14@gmail.com
Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis: 2 orang
Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar
: Dra. Dwi Sunu Widyartini, M.Si.
b. NIDN
: 0023056404
c. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jl. Palem C3 No. 90 Purwokerto
53115/081548894664
Sumber dana
a. Dikti
: Rp3.000.000,00
Jangka Waktu Pelaksanaan
: 2 bulan
Purwokerto,

Maret 2014

Menyetujui,
Pembantu Dekan III
Fakultas BiologiUnsoed

Ketua Pelaksana Kegiatan,

Dr. Agus Nuryanto, S.Si, M.Si.


NIP.19690825 1997021 001

Awaliatun Nur Azizah


NIM. B1J011113

Pembantu Rektor III


Universitas Jenderal Soedirman,

Dosen Pendamping,

Prof. Dr. Imam Santoso., M.Si


NIP. 19611001 198803 1 001

Dra. Dwi Sunu Widyartini, M.Si.


NIP. 19640523 198903 2 001

RESPON FISIOLOGI TANAMAN CABAI RAWIT (Capsicum frutescens L.)


TERHADAP STRES GARAM
Awaliatun Nur Azizah; Rara Khenti; Fundy Widias Weni
Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto
ABSTRAK

Pertumbuhan dan perkembangan tanaman dipengaruhi oleh beberapa faktor,


salah satunya adalah salinitas. Kemampuan tumbuh tanaman berdasarkan pada
kondisi stres garam, dibedakan menjadi dua kelompok tumbuhan yaitu halophyta
dan glicophyta. Halophyta adalah tumbuhan yang mampu bertahan dan
menyelesaikan siklus hidupnya pada kondisi salinitas tinggi (300 Mm).
Glycophyta adalah tumbuhan yang memiliki kisaran toleransi jauh dibawah
tumbuhan halophyta. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh
fisiologi tanaman cabai rawit terh adap stress garam.Parameter yang diukur:
tinggi tanaman dan rasio berat basah dan berat kering tanaman. Rancangan
penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan
perlakuan konsentrasi garam NaCl (K) yaitu: K0 (kontrol), K1 (10 mM), K2 (20
mM), K3 (30 mM), K4 (40 mM), dan K5 (50 mM). Masing-masing perlakuan
diulang 5 kali.Benih ditanam dalam polybag ukuran 5 kg, sebanyak 3 benih per
polybag. Hasil penelitian menunjukkan stres garam dapat mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman cabai melalui perubahan tinggi
tanaman dan rasio berat basah dan berat kering. Tanaman cabai yang
mengalami stres garam didapatkan perubahan pertumbuan pada minggu ke
empat pada perlakuan K2 (20 mM). Rasio berat kering berat basah paling tinggi
pada perlakuan K1 (10mM).
Kata kunci: glicophyta, cabai rawit (Capsicum frutescens L.), stress garam

ABSTRACT
The growth and development of plant are influenced by some factors, one of them
is salinity. The ability of plants to grow in the salt stress conditions, plants are
devided into two groups, the halophyta and the glicophyta. Halophyta are plants
that are able to survive and life in high salinity conditions (300 Mm). Glycophyta
are plants that havea range far below the tolerance of plants halophyta. This
research was conducted to determine the influence physiology of chili plant in salt
stress condition.Parameters are measured tall plant and ratio of heavy wet and
dry heavy plants.The research design used was Complete Random Design (RAL)
with a concentration of treatment salt NaCl (K): K0 (control), K1 (10 mM), K2
(20 mM), K3 (30 mM), K4 40 (40 mM), and K5 (50 mM).Each treatment was
repeated three times. The seeds are planted in a polybag 5 kg size, as much as a 3
seed/polybag. According to the result of reseach about effect the salt stress
condition to chili plant, there are alteration influence growth dan diferentiation
on chili plant by alteration of tall and ratio of heavy wet and dry heavy plants.
The chili plant experienced salt stres condition in fourth week which K2 (20 mM)
treatment. Whereas the highest ratio of heavy wet and dry heavy plants is in K1
(10 mM) tratment.
Keyword: Glicophyta, chili ( Capsicum frutescens L. ), salt stress.

PENDAHULUAN
Tanah dengan kadar garam tinggi akan menghambat beberapa aktivitas yang
esensial untuk respirasi dan fotosintesis. Saat kadar garam tinggi, pertumbuhan
tanaman dibatasi oleh stres air (stres osmotik) maupun stres garam. Kemampuan
tanaman untuk tumbuh pada kondisi stres garam dibedakan menjadi dua
kelompok tumbuhan yaitu halophyta dan glicophyta. Halophyta adalah tumbuhan
yang mampu bertahan dan menyelesaikan siklus hidupnya pada kondisi salinitas
tinggi (300 Mm). Glicophyta adalah tumbuhan yang memiliki kisaran toleransi
jauh di bawah tumbuhan halophyta (Rosita, 2003).
Daerah pesisir mempunyai kondisi lingkungan yang ekstrim dengan tingkat
salinitas yang tinggi. Tingginya konsentrasi salinitas di pesisir pantai dapat
dipengaruhi oleh percampuran dengan sedimentasi dan substansi-substansi
kuningan yang dibawa oleh sungai-sungai dari daratan ataupun limpahan dari
tengah lautan, terutama pada daerah pantai. Selain itu, faktor kedalaman pantai
juga menentukan tinggi rendahnya konsentrasi salinitas di perairan (Riad dan
Usman, 2013).
Tanaman cabai merupakan salah satu contoh tanaman glicophyta. Tanaman
mempunyai kisaran toleransi terhadap salinitas yang berbeda-beda. Tanaman
cabai rawit ini dapat tumbuh optimum pada tanah dengan salinitas 10 mM 20
mM. Apabila ditempatkan pada tanah salin pertumbuhan sel tanaman
memperlihatkan struktur yang tidak normal. Penyimpangan yang terjadi meliputi
kehilangan integritas membran, kerusakan lamella, kekacauan organel sel, dan
akumulasi Kalsium Oksalat dalam sitoplasma, vakuola, dinding sel dan ruang
antar sel. Kerusakan struktur ini akan mengganggu transportasi air dan mineral
hara dalam jaringan tanaman (Maas dan Nieman, 1997). Berdasarkan hal tersebut
dapat dirumusan masalah penelitian ilmiah :
1. Bagaimana pengaruh stress garam terhadap pertumbuhan cabai rawit?
2. Bagaimana dampak cekaman garam tinggi terhadap perubahan-perubahan
fisiologi tanaman cabai rawit?
Tujuan dari penulisan ilmiah ini adalah :
1. Mengetahui pengaruh stress garam terhadap pertumbuhan cabai rawit pada
umur 2 minggu.

2. Menjelaskan dampak cekaman garam tinggi terhadap perubahan-perubahan


fisiologi tanaman cabai rawit.
Manfaat artikel ilmiah ini dapat sebagai rujukan untuk budidaya cabai
rawit agar didapatkan produksi yang maksimal khususnya pada daerah pesisir.
METODE PENELITIAN
Obyek penelitian adalah pengaruh fisiologi tanaman cabai rawit terhadap
stress garam. Parameter yang diukur: tinggi tanaman, berat basah dan berat kering
tanaman. Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah timbangan analitik, oven,
kamera, gelas ukur, gelas Beaker, dan kertas label. Bahan yang digunakan adalah
tanaman cabai rawit dan NaCl.
Penelitan ini dilakukan selama tiga bulan di Laboratorium Fisiologi
Tumbuhan Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto.
Rancangan penelitian yang digunakan adalah RancanganAcak Lengkap (RAL)
dengan perlakuan konsentrasi garam NaCl (K) yaitu: K0 (kontrol), K1 (10 mM),
K2 (20 mM), K3 (30 mM),K4 (40 mM), dan K5 (50 mM). Masing-masing
perlakuan diulang 3 kali. Benih ditanam dalam polybag ukuran 5 kg, sebanyak 3
benih/polybag. Pembuatan larutan garam:
Keterangan: M = molaritas garam yang diinginkan
G = berat garam yang harus ditimbang
Mr = berat molekul NaCl
V = volume larutan yang diinginkan
Pemberian NaCl dilakukan setiap satu minggu sekali. Pengamatan
parameter fisiologi meliputi:
1. Pengukuran berat basah dan berat kering
Data diperoleh dengan menimbang tanaman diakhir penelitian (dalam gram).
Pengukuran dilakukan dengan memisahkan media dari akar tanaman,
memisahkan bagian akar, batang, dan daun tanaman. Menimbang masingmasing bagian tanaman (berat basah). Mengeringkan bagian akar dan batang
dengan cara mengoven (berat kering). Menghitung rasio berat basah dan berat
kering masing-masing akar, batang, dan daun
3. Pengukuran tinggi tanaman

Pengukuran tinggi tanaman dilakukan dengan cara mengukur tanaman mulai


dari pangkal batang sampai titik tumbuh apikal tanaman, dilakukan setiap
minggu.
Data rata-rata tinggi tanaman per minggu pada masing masing perlakuan
yang diperoleh diolah dengan Relative Growth Rate (RGR) dan kemudian
besarnya pertumbuhannya tersebut dibuat grafik antar RGR I, RGR II, RGR III,
RGR IV, RGR V, RGR VI dan RGR VII. Sedangkan data rasio berat kering dan
berat basah dibuat dalam tabel anova dan dibuat grafik histogram.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil pengamatan pengaruh stres garam terhadap pertumbuhan tanaman
cabai (Capcisum frustecens L.), didapatkan pertumbuhan tanaman cabai yang
fluktuatif selama 8 minggu pada masing-masing perlakuan. Pertumbuhan tertinggi
tanaman cabai rawit terjadi pada minggu ke-4 pada perlakuan K2 (20 mM) yaitu
0,057. Berikut grafik pertumbuhan tanaman cabai rawit selama 8 minggu:

Gambar 1. Grafik Perubahan Tinggi Tanaman

Hasil analisis ANOVA RGR I sampai RGR VII berdasarkan tinggi


tanaman cabai, diperoleh nilai fhit > ftab pada ANOVA RGR I, artinya nilai
signifikan, sehingga dilakukan uji lanjut BNJ, dan diperoleh konsentrasi garam
yang paling mempengaruhi tinggi tanaman yaitu konsentrasi 20 mM. Hal tersebut
disebabkan karena tanaman cabai merupakan tanaman glicophyta yang hanya
membutuhkan konsentrasi garam yang rendah. Salinitas menekan proses

pertumbuhan tanaman dengan efek yang menghambat pembesaran dan


pembelahan sel, produksi protein serta penambahan biomass tanaman (Rosita,
2003). Sehingga tanaman pada lingkungan salinitas tinggi, pertumbuhannya
lambat dan bahkan sistem fisiologinya menurun.
Hasil fhit untuk rasio berat basah dan berat kering tanaman cabai adalah
1,7177. Didapatkan fhit < ftab artinya stres garam berpengaruh pada bobot tanaman
secara tidak nyata atau nonsignifikan. Berarti jenis tanaman tidak berbeda nyata,
stress tidak berpengaruh terhadap bobot kering dan bobot basah daun, dan
interaksi tidak berbeda nyata atau tidak ada variasi. Berikut anova dan histogram
rasio berat basah dan berat kering:
No

Sumber
ragam

1
2
3

Perlakuan
Galat
Total

dB
5
24
29

JK

KT

0,17 0,033925
0,47 0,01975
0,64

FTabel
0,05
0,01

Fhitung
1,7177

ns

2,62

3,9

Tabel 1. Anova Rasio Berat Kering dan Berat Basah

Gambar 2. Histogram Rasio Berat Kering dan Berat Basah

Berdasarkan histogram tersebut, rasio berat basah dan berat kering


tertinggi pada perlakuan K1 (10 mM). Sedangkan pada perlakuan K4 (40 mM)
menunjukan hasil rasio berat basah dan berat kering tanaman cabai yang paling

rendah. Hal ini sesuai dengan pernyataan Kusmiyati (2009), bahwa pada
konsentrasi NaCl 40 mM menurunkan produksi berat kering tanaman.
Menurut Hendriyani dan Yahya (1990), mekanisme ketahanan tanaman
terhadap stres garam dilihat dalam dua bentuk adaptasi yaitu mekanisme
morfologi dan mekanisme fisiologi. Bentuk adaptasi morfologi dan anatomi
ditemukan pada halophyta yang mengalami evolusi melalui seleksi alami pada
kawasanpantai dan rawa-rawa asin. Perubahan struktur akibat salinitasini dapat
memperbaiki

keseimbangan

air tanaman

sehingga potensial air dalam

tanamandapat mempertahankan tekanan turgor dan seluruh proses biokimia untuk


pertumbuhan danaktivitas yang normal. Perubahan struktur mencakup ukuran
daun dan stomata yang lebih kecil per satuan luas daun, peningkatan sukulensi,
penebalan kutikula pada permukaan daun, dan lignifikansi akar yang lebih awal.
Ukuran daun yang lebih kecil sangat penting untuk mempertahankan
turgor, sedangkan lignifikansi akar untuk penyesuaian osmosis yang sangatpenting
untuk menjaga tekanan turgor untuk pertumbuhan tanaman dan aktivitas
normal.Pertumbuhan sel tanaman pada tanah salin memperlihatkan struktur yang
tidak normal. Penyimpangan yang terjadi meliputi kehilangan integritas membran,
kerusakan lamella, kekacauan organel sel, dan akumulasi kalsium oksalat dalam
sitoplasma, vakuola, dinding sel dan ruang antar sel. Kerusakan struktur ini akan
mengganggu transportasi air dan mineral hara dalam jaringan tanaman (Maas dan
Nieman, 1997). Tanaman yang mengalami stres garam umumnya menunjukkan
respon pertumbuhan yang tertekan dan perubahan secara perlahan. Gejala
pertumbuhan tanaman pada tanah dengan tingkat salinitas tinggi adalah
pertumbuhan yang tidak normal seperti daun mengering di bagianujung dan gejala
khlorosis. Gejala ini timbul karena konsentrasi garam terlarut yang tinggi
menyebabkan menurunnya potensial larutan tanah sehingga tanaman kekurangan
air. Sifat fisik tanah juga terpengaruh antara lain struktur, dayapegang air dan
permeabilitas tanah. Semakin tinggi konsentrasi NaCl pada tanah,semakin tinggi
tekanan osmotik dan daya hantar listrik tanah (Basri, 1991).
Ion Na+ dan Cl- dalam fisiologi tanaman mempengaruhi pengikatan air
oleh tanaman sehingga menyebabkan tanaman tahan terhadap kekeringan. Unsur
Cl- diperlukan pada reaksi fotosintetik yang berkaitan dengan produksi oksigen.

Penyerapan Na+ oleh partikel-partikel tanah akan mengakibatkan pembengkakan


dan penutupan pori-pori tanah yang memperburuk pertukaran gas.Menurut
Sigalingging (1985), salinitas akan mempengaruhi sifat fisik dankimia tanah,
yaitu tekanan osmotik yang meningkat, peningkatan potensiionisasi, infiltrasi
tanah yang menjadi buruk, kerusakan dan terganggunya struktur tanah,
permeabilitas tanah yang buruk dan penurunan konduktivitas.
Konsentasi Na yang begitu tinggi pada jaringan tanaman menghilangkan
keseimbangan nutrisi, regulasi osmotik, dan menyebabkan racun ion spesifik
(Turan, et al., 2010 ). Akumulasi ion Cl pada jaringan akar mengganggu
mekanisme pengambilan oleh membran, sehingga mengakibatkan translokasi Cl
ke jaringan batang meningkat. Turan, et al. (2010) menunjukkan bahwa tingginya
NaCl menyebabkan hilangnya pottasium akibat depolarisasi membran oleh ion
sodium. Akibat dari salinitas ini pottasium terakumulasi pada batang lebih banyak
daripada yang ada di akar. Tingginya konsentrasi Na pada tanah menghambat
uptake dan transport Ca2+ dan mengakibatkan defisiensi kalsium pada tanaman.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
1.

Konsentrasi garam optimum tanaman cabai adalah pada perlakuan 20 mM


dan pada minggu ke 4. Sedangkan tanaman cabai masih dapat hidup pada

2.

kisaran konsentrasi garam 50 mM.


Rasio berat basah dan berat kering tanaman cabai tertinggi pada perlakuan K1
(10 mM).

DAFTAR REFERENSI
Basri, H., 1991. Pengaruh Stres Garam Terhadap Pertumbuhan dan Produksi
Empat Varietas Kedelai. Thesis Program Pascasarjana IPB, Bogor
Follet, Mengel, K. dan E.A. Kirkby, 1987. Principles of Plant Nutrition.4th
Edition International Potash Institute, Switzerland.
Harjadi , S.S. dan S. Yahya, 1988. Fisiologi Stres Tanaman. PAU IPB, Bogor
Hendriyani I.S. dan Nintya S. 2009. Kandungan Klorofil dan Pertumbuhan
Kacang Panjang (Vignasinensis) Pada Tingkat Penyediaan Air Yang
Berbeda. Photosynthesis. J. Sains & Mat. 17 (3): 145-150.

Riad, S dan Usman, M. 2013. Menentukan Nilai Reflektan Dan Salinitas di


Perairan Selat Malaka Menggunakan Data Liputan Citra Satelit Fy-1d.
Fakultas MIPA, Universitas Lampung.
Rosita.

2003. Stres Garam dan Mekanisme Toleransi Tanaman.


http://library.usu.ac.id/. Diakses pada tanggal 29 Januari 2014.

Susilawati, R.A. Suwignyo, Munandar dan M. Hasmeda. 2011. Anatomi Akar dan
Karakter Agronomi Tanaman Cabai Merah (Capsicum annum L.) Pasca
Tergenang. Prosiding Semirata dan Rapat Tahunan Dekan"Peran Iptek
untuk Mengantisipasi Perubahan Iklim dalam Perspektif Pertanian
berkelanjutan". Fakultas Pertanian, Uniersitas Sriwijaya. Hal. 517-526
Turan, M.A., Abdelkarim, H.A.E., Nilgn T.,and Suleyman T.. 2010. Effect of salt
stress on growth and ion distribution and accumulation in shoot and root
of maize plant. African Journal of Agricultural Research 5(7): 584-588.

Lampiran 4. Biodata Ketua dan Anggota


1 Biodata Ketua
A. Identitas Diri
1
2
3
4
5
6
7

Nama Lengkap
Jenis Kelamin
Program studi
NIM
Tempat, tanggal lahir
E-mail
Nomor Telepon/HP

Awaliatun Nur Azizah


L/P
S1 Biologi
B1J011113
Banjarnegara, 14 Desember 1992

awal.azizah14@gmail.com
085640631413

B. Riyawat Pendidikan

Nama Institusi
Jurusan
Tahun Masuk-Lulus

SD
SMP
SMA
SD Negeri 3 SMP Negeri 1 SMA Negeri
Lengkong
Wanadadi
Banjarnegara
IPA
1999-2005
2005-2008
2008-2011

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


No

Nama Pertemuan Ilmiah/


Seminar

Judul Artikel Ilmiah

Waktu dan
Tempat

D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir


No
1
2
3
4
5
6

Jenis Penghargaan
Juara 1 Melukis Tingkat Kecamatan

Institusi Pemberi
Penghargaan
Dinas Pendidikan
Kecamatan Rakit
Dinas Pendidikan
Kecamatan Rakit

Juara 3 Lomba LCC IPA Tingkat


Kecamatan
Runner Up Earth Science Quiz
ESTIJO (Earth Science Technology UPN Veteran Yogyakarta
International Jambore and Olympic)
Juara II Lomba Cerdas Cermat
Universitas Negeri
Geografi se-Jawa
Yogyakarta
Peserta Olimpiade Geografi Nasional
Universitas Gadjah Mada
Tingkat SMA
Peserta dalam Seleksi Tingkat
Badan Geologi,

Tahun
2004
2004
2009
2010
2010
2010

Propinsi Olimpiade Sains Kebumian


dan Geografi se-Pulau Jawa
Juara II Earth Science Quiz
ESTIJO (Earth Science Technology
International Jambore and Olympic)
Juara I Presentasi Oral Lomba Karya
Tulis Ilmiah MIPA Untuk Negeri
2013

7
8

Kementerian Energi dan


Sumber Daya Mineral
UPN Veteran Yogyakarta

2010

Universitas Indonesia

2013

4.2 Biodata Anggota


A. Identitas Diri
1
2
3
4
5
6
7

Nama Lengkap
Jenis Kelamin
Program studi
NIM
Tempat, tanggal lahir
E-mail
Nomor Telepon/HP

Rara Kenthi
L/P
S1 Biologi
B1J011163
Purbalingga,10 Juli 1992

Rara07khenti@gmail.com
08996659434

B. Riyawat Pendidikan

Nama Institusi
Jurusan
Tahun Masuk-Lulus

SD
SMP
SMA
SD Negeri 1 SMP Negeri 3 SMA Negeri
Penaruban
Purbalingga
Purbalingga
IPA
1998-2004
2004-2007
2007-2010

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


No

Nama Pertemuan Ilmiah/


Seminar

Judul Artikel Ilmiah

Waktu dan
Tempat

D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir


No

Jenis Penghargaan

1
2
3
4.3 Biodata Anggota
A. Identitas Diri

Institusi Pemberi
Penghargaan

Tahun

1
2
3
4
5
6
7

Nama Lengkap
Jenis Kelamin
Program studi
NIM
Tempat, tanggal lahir
E-mail
Nomor Telepon/HP

Fundy Widyas Weni


L/P
Peternakan
D1E012167
Tegal, 31 Oktober 1994

wfundy@ymail.com
08741113539

B. Riyawat Pendidikan

Nama Institusi
Jurusan
Tahun Masuk-Lulus

SD
SMP
SMA
SD Negeri 6 SMP Negeri 1 SMA Negeri
Slawi
Slawi
Slawi
IPA
2000-2006
2006-2009
2009-2012

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


No

Nama Pertemuan Ilmiah/


Seminar

Judul Artikel Ilmiah

Waktu dan
Tempat

D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir


No

Jenis Penghargaan

Institusi Pemberi
Penghargaan

Tahun

1
2
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Dan apabila dikemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
resikonya.
Purwokerto, Maret 2014
Yang membuat pernyataan,

Awaliatun Nur Azizah


B1J011113

SURAT PERNYATAAN SUMBER TULISAN PKM-AI


Saya yang menandatangani surat ini:
-

Nama

: Awaliatun Nur Azizah

NIM

: B1J011113

1. Menyatakan PKM AI yang saya tulis dengan pelaksanaan yang lain benar
bersumber dari kegiatan yang pernah dilakukan:
a. Praktikum Fisiologi Tumbuhan yang sendiri oleh penulis bukan oleh
pihak lain.
b. Acara praktikum : Respon Fisiologi Tanaman Cabai Rawit (Capsicum
frutescens L) Terhadap Stres Garam
c. Waktu dan tempat praktikum: bulan Oktober 2012 di Laboratorium
Fisiologi Tumbuhan.
2. Naskah ini belum pernah dipublikasikan dalam bentuk prosiding maupun
jurnal.
Demikian Surat Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran tanpa adanya
paksaan dari pihak manapun maupun dapat digunakan sebagaimana semestinya.

Purwokerto, Maret 2014


Ketua Pelaksana

Awaliatun Nur Azizah


B1J011113

Mengetahui/menyetujui
Pembantu Dekan III
Fakultas Biologi Unsoed

Dr. Agus Nuryanto, S.Si, M.Si.


NIP.19690825 1997021 001

You might also like