Professional Documents
Culture Documents
Makalah Fix
Makalah Fix
Oleh:
Anita Fibonacci
NIM 0402512044
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia sehingga penyusunan Makalah ini telah dapat diselesaikan.
Makalah
ini
merupakan
salah
satu
tugas
dan
persyaratan
untuk
28 Oktober
2013
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
A. Definisi Elektrogravimetri
B. Hukum yang Berkaitan dengan Elektrogravimetri
C. Metode Analisis Elektrogravimetri
D. Aplikasi Elektrogrvimetri
E. Contoh Soal Elektrogravimetri
Daftar Pustaka
A. Definisi Elektrogravimetri
Elektrogavimetri merupakan salah satu metode penentuan kadar
ion atau unsur yang dasar perhitungan kadarnya adalah hasil
penimbangan berat zat yang mengendap pada salah satu elektroda
pada elektrolisis terhadap larutan cuplikan. Elektrogravimetri juga
dapat didefinisikan sebagai metoda analisis kimia yang berdasarkan
pengukuran jumlah listrik dengan mengukur berat endapan yang
terjadi pada salah satu elektroda. Elektrogravimetri merupakan
metoda
elektroanalisis
berdasarkan
oksidasi
reduksi,
dimana
w=
e . i. t
F
= massa ekivalen
= arus (amper)
= waktu (detik)
I=
E
R
I = arus (Amper)
E = tegangan (Volt)
R = tahanan (Ohm)
Pada umumnya terdapat dua macam kondisi yang dapat
diterapkan pada sel elektrolisis, yaitu:
a. elektrolisis arus konstan
Dalam metode analisis elektrogravimetrik yang umum, suatu
voltase yang sedikit lebih tinggi dari Ed dikenakan, dan
elektrolisis dibiarkan berjalan tanpa diurus lebih jauh, kecuali
barang sesekali menaikkan voltase untuk mempertahankan
arus pada nilai yang sama disebut elektrolisis arus
konstan.
Elektrolisis
arus
konstan
bila
dipakai
untuk
5
pemisahan logam, adalah terbatas pada pemisahan logamlogam yang di bawah hidrogen (pada deret volta)
Komponen:
6
Ecalomel, saturated
Karena Ecal,
sat
=E
kalomel jenuh.
kesetimbangan
tersebut
harus
diperbesar
dengan
metode
lain
yaitu
menggunakan
kurva
arus-
Kurva ini ditetapkan untuk setiap reaksi pada kondisi yang tepat
sama yang akan terdapat pada analisis yang sebenarnya. Potensial
elektrode kerja dinaikkan sebagian kecil secara teratur, dengan
menaikkan voltase total yang dikenakan kepada sel,dan diukur
terhadap elektrode pembanding standar
(biasanya elektrode
untuk
reduksi
dua
zat
dan
Y.
Untuk
memulai
potensial
terkontrol
dari
tembaga
yang
khas
setelah
pengendapkan
sempurna
kembali
dilakukan
Maka agar terjadi reaksi elektrolisis maka E app harus lebih besar dari 1,148
Volt. Untuk menganalisis ion-ion Cu2+ dalam larutan tersebut dapat
dengan 2 cara:
10
Prinsip Elektrogravimetri
Menetukan jumlah listrik sebagai fungsi waktu:
W= q M/n F
w = weight of product in grams
q = charge in coulombs
M = atomic weight in g/mol
n = # of electrons transferred
F = Faradays constant in C/mol
Pengukuran muatan listrik
Jumlah muatan listrik (Coulomb) = jumlah muatan listrik yang ditranspor
oleh arus tetap 1 Amper dalam 1 detik. Jumlah Coulomb Q dihasilkan dari
arus tetap I amper yang bekerja selama 1 detik sehingga:
Q = I.t
Perubahan arus menghasilkan :
Q = I dt
wFaraday
Jumlah muatan yang menghasilkan yang menghasilkan satu ekivalen
perubahan kimia padasuatu elektroda
Oleh karena ekivalen dalam reaksi redoks adalah jumlah senyawa yang
memberi & memakai 1 mol elektron, maka:
Faraday = 6,022x1023 elektron =96,485 C
Presisi
Sangat teliti (0.1% atau >) namun memakan waktu
Berat dapat ditimbang sampai 0.01mg (dan bila BA dikatahui, sampai 3
ppm atau >
12
0.27 C/mol
D. Aplikasi
Metode ini merupakan cara efektif untuk penentuan dan pemisahan
logam-logam yang memiliki potensial elektrode yang hampir berhimpit.
Contoh aplikasi ini adalah analisis campuran logam-logam tembaga,
timbal, kadnium, seng dan timah dengan elektrogravimetri menggunakan
elektroda Pt. Tiga logam pertama terdeposisi pada kondisi larutan netral
yang mengandung tartrat. Timah terkompleks menjadi timah(IV)tartrat
dan tak terdeposisi. Tembag terdeposisi pada potensial -0,2 V (vs SCE), Bi
pada -0,4 V (vs SCE) dan Pb pada -0,6 V (vs SCE). Kadnium dan seng
terendapkan pada kondisi larutan amonia pada -1,2 dan 1,5 V, sehingga
seluruh logam dapat terpisahkan dan tertentukan kandungannya dalam
sampel.
Contoh Soal:
13
1. Tembaga
(Cu)
dengan
konsentrasi
0,01
dianalisis
secara
2. Dalam larutan sampel mengandung ion Cu2+ dan Ni2+ yang sama
besarnya yaitu 10-3 M. Bila potensial reduksi standar Cu2+/Cu =
0,337 V dan Ni2+/Ni = 0,23 Volt Pada saat sistem elektrolisis
mengendapkan Cu di katoda apa yang terjadi dengan ion Ni2+.
14
logam-logam
lunak
pada
katoda
sangat
kecil,
15
Dari hitungan ini maka fraksi Cu yang tertinggal dalam larutan adalah
10-25/0,1
DAFTAR PUSTAKA
Basset, J. Dkk. (1994), Buku Ajar Vogel: Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik,
Penterjemah: Pujaatmaka, Penerbit EGC. Jakarta.
Jimmy Ahyari, (2010), Elektrogravimetri, http://downloads.ziddu.com/
downloadfiles/1961369/Elektrogravimetri.pdf, FMIPA UNLAM.
Kahar, Zaharasmi., 1990. Antar Konversi Energi Kimia & Energi Listrik. Unand:Padang.
16
17
18
19