Professional Documents
Culture Documents
id
digilib.uns.ac.id
TESIS
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister
Program Studi Kedokteran Keluarga
Minat Utama Pendidikan Profesi Kesehatan
Oleh:
NUR SAIDAH
NIM : S540209224
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
TESIS
Oleh :
NUR SAIDAH
NIM S540209224
Jabatan
Nama
TandaTangan Tanggal
_____________
Mengetahui,
Ketua Program Studi Magister Kedokteran Keluarga
Minat Utama Pendidikan Profesi Kesehatan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERNYATAAN
: Nur Saidah
NIM
: S540209224
menyatakan
dengan
sesungguhnya
bahwa
tesis
berjudul
HUBUNGAN
Surakarta,
Yang membuat pernyataan
Nur Saidah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
Nur Saidah, S540209224, 2010.Pengaruh Penyuluhan Gizi terhadap Status Gizi,
Perkembangan Fisik Dan Psikososial Balita (Usia 2 5 Tahun) Di Desa
Penatarsewu Tanggulangin Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur. Tesis: Program
Studi Magister Kedokteran Keluarga, Program Pascasarjana, Universitas
Sebelas Maret.
Masalah gizi di Indonesia Khususnya pada Balita menjadi masalah besar, karena
berkaitan erat dengan indikator kesehatan umum. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui pengaruh penyuluhan gizi terhadap status gizi, perkembangan
fisik dan perkembangan psikososial Balita (usia 2-5 tahun).
Jenis Penelitian ini Quasi experiment dalam bentuk one group pre test dan post
test design. Variabel independent penelitian ini penyuluhan gizi variabel
dependentnya status gizi, perkembangan fisik dan perkembangan psikososial.
Sampel seluruh Balita (usia 2 5 tahun) di Desa Penatarsewu Kecamatan
Tanggulangin Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur diambil secara Cluster Random
Sampling dengan jumlah 109 Balita dan ibunya. Instrumen yang digunakan
adalah quesioner, KMS, timbagan berat badan dan DDST. Selanjutnya data di
analisis uji beda Mc Nemar.
Penelitian ini menunjukkan hasil uji Mc Nemar p < = 0,05 Ho diterima artinya
ada perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah perlakuan antara
penyuluhan gizi dengan status gizi, perkembangan fisik dan perkembangan
psikososial.
Pentingnya peningkatan pengetahuan bagi kaum ibu karena semakin baik
pengetahuan ibu akan semakin besar kemungkinannya untuk mempunyai Balita
dengan status gizi dan perkembangan fisik dan psikomotor yang baik pula
sehingga dapat dicapai perkembangan anak yang optimal
Kata kunci : penyuluhan gizi, status gizi, perkembangan fisik dan perkembangan
psikososial
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
Nur Saidah, S540209224, 2010. the relationship between nutrition counseling
with growth physical and physicosocial toddler (aged 2-5 years) in Penatarsewu
Kecamatan Tanggulangin Kabupaten Sidoarjo of East Java. Thesis : Master of
family medicine, Post Graduate Program, Sebelas Maret University.
The nutrition problem in Indonesia especially in toddler become a major problem,
because it is closely related to general health indicator. The aim of this research is
to know relationship between nutritional status, growth physical and growth
physicosocial toddler ( aged 2-5 years).
The type of this research is quasy experiment in one group pre test and post test
design. The independent variable is nutrition counseling but the dependent
variable is nutritioanal status,growth physical and physicosocial. All of toddlers
(aged 2-5 years) in Penatarsewu Kecamatan Tanggulangin Kabupaten Sidoarjo of
East Java are taken by cluster Random sampling with as number 109 babies and
their mothers. The instrument is used by questionnarie, KMS, Weight scales and
DDST. Then the data is analyzed by difference wilcoxon test and linear
regression.
This research shows the result of wilcoxon > = 0,05 Ho acceptable means no
difference significant between pre- and post treatment. The result of regression
linear is not related to nutrition counseling with nutritional status (p > = 0,05).
So, the relationship between nutrition counseling with growth physical and
physicosocial shows significant relationship p = 0,000 < = 0,05.
The importance of improving knowledge for women because of the better
knowledge of the mother will be more likely to have babies with nutritional status
and physical and psychomotor development are well too so that they can achieve
the optimal development of children
Keywords: Nutrition Counseling, Nutritioanal status, Growth Status and Growth
psychosocial.
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Disusun Oleh
NUR SAIDAH
S.540209224
Telah Disetujui Oleh Tim Pembimbing
Pada tanggal..............................
Pembimbing I
Pembimbing II
Bambang Sukilarso,dr,MS
Mengetahui :
Ketua Program Studi Magister Kedokteran Keluarga
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
TESIS
PENGARUH PENYULUHAN GIZI TERHADAP STATUS GIZI,
PERKEMBANGAN FISIK DAN PSIKOSOSIAL
BALITA (USIA 2 5 TAHUN)
(DI DESA PENATARSEWU TANGGULANGIN SIDOARJO JAWATIMUR)
Disusun Oleh
NUR SAIDAH
S.540209224
Telah Disetujui Oleh Tim Pembimbing
Pada tanggal..............................
Jabatan :
Ketua :
Nama
TandaTangan
.................
..................
.....................
......................
Prof. Dr.DidikTamtomo,dr.MM,M.Kes.PAK
NIP. 19480313 197610 1 001
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERNYATAAN
Nur Saidah
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
untuk
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Penulis.
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN JUDUL ...........................................................................
ABSTRAK ..........................................................................................
ii
iv
PERNYATAAN ..................................................................................
vi
ix
DAFTAR TABEL.. xi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................
xii
BAB II
PENDAHULUAN
A. Latar belakang ................................................................
B. Identifikasi masalah ........................................................
C. Pembatasan Masalah .......................................................
D. Rumusan masalah ............................................................
E. Tujuan penelitian ............................................................
F. Manfaat penelitian .........................................................
KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS
A. Kajian Teori ..............................................................................
1. Konsep Dasar Penyuluhan .................................................
2. Konsep Dasar Status Gizi ..................................................
3. Konsep Dasar Balita ...........................................................
4. KonsepDasar Perkembangan .........................................
B. Penelitian yang Relevan ..........................................................
C. Kerangka Berpikir ...................................................................
D. Hipotesis Penelitian ..........................................................
BAB III
1
3
4
4
4
5
6
6
17
24
34
39
42
43
METODE PENELITIAN
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
Jenis Penelitian...........................................................................
Tempat Penelitian dan Waktu Penelitian..................................
Populasi, Sampel dan Sampling.................................................
Variabel Penelitian...................................................................
Definisi Operasional dan Alat Ukur.....................................
Teknik Pengumpulan Data........................................................
Teknik Anlisisa Data.................................................................
commit to user
ix
44
44
44
46
46
47
48
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
50
50
51
51
53
54
54
55
55
55
60
62
65
66
66
66
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 68
LAMPIRAN......................................................................................................
commit to user
x
71
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Nomor
Judul Tabel
Halaman
2.1
22
3.1
47
4.1
51
4.2
52
4.3
53
4.4
54
4.5
4.6
54
55
commit to user
xi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Nomor
Judul Gambar
Halaman
2.1
Kerangka Berfikir
42
4.1
51
4.2
52
4.3
52
4.4
commit to user
xii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Daftar Singkatan
Balita
KMS
NCHS
TB/U
BB/U
BB/TB
MP ASI
Posyandu
BPS
RT
: Rukun Tetangga
DDST
SD
: Standart Deviasi
Dinkes
: Dinas Kesehatan
: Persen
: Alfa
>
: Lebih Besar
<
: Lebih Kecil
: Probabilitas
commit to user
xiii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor
Judul Lampiran
Halaman
76
Kuesioner
77
81
DDST
85
86
Leaflet Gizi
99
100
104
106
107
10
11
Sidoarjo
108
109
12
13
111
14
112
15
122
commit to user
xiv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
termasuk genetik dan faktor eksternal seperti status gizi. Gizi merupakan suatu
proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui
proses digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran
zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan (Supariasa,
commit
to user yang harus diketahui orang tua.
2001). Status gizi balita merupakan
hal penting
perpustakaan.uns.ac.id
2
digilib.uns.ac.id
Perlunya perhatian lebih dalam tumbuh kembang di usia balita didasarkan fakta
bahwa kurang gizi yang terjadi pada masa emas ini bersifat irreversible (Nita,
2008).
Kekurangan gizi pada masa balita akan berpengaruh besar pada kualitas
seseorang nantinya. Asupan gizi yang kurang pada dua tahun pertama
pertumbuhan, bisa menyebabkan gangguan serius pada perkembangan otak yang
mengakibatkan tingkat kecerdasan anak terhambat (Siswono, 2009). Kurang gizi
pada balita dapat berdampak terhadap pertumbuhan fisik maupun mentalnya.
Anak kelihatan pendek, kurus dibandingkan dengan teman sebayanya yang lebih
sehat. Ketika memasuki usia sekolah tidak bisa berprestasi menonjol karena
kecerdasannya terganggu (Khomsan, 2008).
Masalah gizi di Indonesia khususnya pada balita, menjadi masalah besar
karena berkaitan erat dengan indikator kesehatan umum seperti tingginya angka
kesakitan serta angka kematian bayi dan balita sehingga menilik catatan Indeks
Pembangunan Manusia (IPM), Indonesia masih berada pada peringkat 108 dari
177 negara di dunia. Hingga pertengahan tahun 2008 jumlah balita yang
mengalami kekurangan gizi masih pada kisaran 4 juta jiwa dari 110 juta balita di
Indonesia. Dilihat dari kacamata statistik, angka ini presentasenya sangat kecil
jika dibandingkan dengan keseluruhan penduduk Indonesia yang jumlahnya lebih
dari 220 juta orang. Namun tidak bisa diabaikan karena ini menyangkut masalah
kemanusiaan. Departemen Kesehatan mengklasifikasikan angka tersebut dalam
beberapa kategori yaitu gizi kurang, risiko gizi buruk, dan gizi buruk. Data
Depkes awal Maret 2008, jumlah balita penderita malnutrisi pada tahun 2007
adalah 4,1 juta jiwa. Sebanyak 3,38 juta jiwa berstatus gizi kurang dan 755 ribu
termasuk kategori risiko gizi buruk (Siswono, 2009).
Khusus daerah Jawa Timur, berdasarkan laporan dari Dinas Kesehatan Jawa
Timur pada bulan Maret 2008, prevalensi gizi buruk mencapai 20 persen,
sementara balita gizi buruknya 8,7 persen (Adiningsih, 2008). Kabupaten Sidoarjo
merupakan salah satu kabupaten di Jawa Timur yang juga rawan kasus gizi buruk.
Dari data status gizi balita provinsi Jawa Timur tahun 2007, Prevalensi balita gizi
buruk 0,71% dari 81.495 balita. commit to user
3
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
cobakan
Banten.Pertama,
melalui
sebuah
pengorganisasian
penelitian
masyarakat.
di
Kabupaten
Kedua,
Pandeglang
pelatihan.
Ketiga,
B. IDENTIFIKASI MASALAH
commit to user
4
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
C. PEMBATASAN MASALAH
Penelitian ini dibatasi pada pengaruh penyuluhan gizi terhadap status gizi,
perkembangan fisik dan perkembangan psikososial Balita (usia 2 5 tahun) di
Desa Penatarsewu Kecamatan Tanggulangin Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur
Tahun 2010.
D. RUMUSAN MASALAH
E. TUJUAN PENELITIAN
1.
2.
3.
commit to user
5
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
F. MANFAAT PENELITIAN
1.
Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan bukti-bukti
empiris tentang teori bahwa perkembangan psikomotor dan perkembangan
fisik dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Penyuluhan gizi dan
Status Gizi termasuk dalam faktor eksternal yang berpengaruh terhadap
perkembangan fisik dan psikomotor tersebut.
2.
Manfaat Praktis
a.
Dinas Kesehatan
Penelitian ini dapat digunakan untuk membantu pemerintah
dalam bidang kesehatan untuk menjalankan program-program kesehatan
yang berhubungan dengan tumbuh kembang anak sehingga dapat dicapai
derajat kesehatan anak yang optimal.
b.
Tempat penelitian
Penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi pemerintah
desa untuk meningkatkan program kesehatan Balita sehingga kwalitas
Balita di desa sama dengan kwalitas Balita yang di kota.
c.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II
KAJIAN TEORI
A. KAJIAN TEORI
1.
7
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
b. Tujuan pendidikan kesehatan adalah (Nasrul Effendy dalam Eli dan Neil,
2008):
1) Tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga dan masyarakat
dalam membina dan memelihara perilaku hidup sehat dan
lingkungan sehat, serta berperan aktif dalam upaya mewujudkan
derajat yang optimal.
2) Terbentuknya perilaku sehat pada individu, keluarga kelompok dan
masyarakat sesuai dengan konsep hidup sehat baik fisik, mental dan
sosial sehingga dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian.
3) Menurut WHO tujuan penyuluhan kesehatan adalah untuk mengubah
perilaku perseorangan dan atau masyarakat dalam bidang kesehatan.
c. Faktor-faktor yang diperhatikan terhadap sasaran dalam keberhasilan
penyuluhan kesehatan adalah:
1) Tingkat pendidikan
Pendidikan dapat mempengaruhi cara pandang seseorang
terhadap informasi baru yang diterimanya. Maka dapat dikatakan
bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan, semakin mudah seseorang
menerima informasi yang didapatnya.
2) Tingkat sosial ekonomi
Semakin tinggi tingkat sosial ekonomi seseorang, semakin
mudah pula dalam menerima informasi baru.
3) Adat istiadat
Pengaruh adat istiadat dalam menerima informasi baru
merupakan hal yang tidak dapat diabaikan, karena masyarakat kita
masih sangat menghargai dan menganggap sesuatu yang tidak boleh
diabaikan.
4) Kepercayaan masyarakat
Masyarakat
lebih
memperhatikan
informasi
yang
8
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Notoatmodjo
(2003:105),
metode
yang
dapat
pembicaraan
yang direncanakan
dan
telah
9
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
10
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
klien
dapat
dikorek
dan
dibantu
penyelesaianya
(Notoadmojo,2003:104)
(2) Interview (wawancara)
Cara
dengan
atau
Metode
ini
baik
untuk
sasaran
yang
11
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
pancingan berupa
12
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
jawaban-jawaban
atau
tanggapan(cara
semua
peserta
mencurahkan
lainya
dan
sama
atau
tidak
masing-masing
suatu
dengan
kelompok
untuk memainkan
13
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
antara
role
play
dengan
diskusi
tanya
jawab
(Notoadmodjo,2003:18)
commit to user
tentang
kesehatan
14
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dalam
proses
pendidikan
pengajaran
(Notoadmodjo,2003:108).
(2) Media Pendidikan Kesehatan
Alat yang digunakan untuk mempermudah penerimaan
pesan-pesan
kesehatan
bagi
msyarakat
atau
15
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
elektronik
sebagai
sasaran
untuk
atau pesan
perpustakaan.uns.ac.id
16
digilib.uns.ac.id
17
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Faktor Langsung
Faktor langsung yang berpengaruh adalah :
a)
Asupan makanan
Menurut Worthington Roberts (1993) dalam Bobak
(2004) pemberian ASI Eksklusif memiliki banyak manfaat,
salah satunya yaitu bayi akan mendapat imunologi untuk
commit
to user
melindunginya dari
banyak
penyakit dan infeksi. ASI Eksklusif
18
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Sesuai
dengan
pertumbuhan
badan
dan
c)
Faktor
kesehatan
(misalnya
penyakit
infeksi,
penyakit
19
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
gizi
berhubungan
dengan
berbagai
macam
commit to user
20
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
b) Klinis
Pemeriksaan klinis merupakan metode penting untuk
menilai status gizi yang didasarkan atas perubahan-perubahan yang
terjadi dan dihubungkan dengan ketidakcukupan zat gizi. Hal ini
dapat dilihat pada jaringan epitel seperti kulit, mata, rambut, dan
mukosa oral atau pada organ-organ yang dekat dengan permukaan
tubuh seperti kelenjar tiroid. Penggunaan metode ini umumnya
untuk survei klinis secara cepat. Survei ini dirancang untuk
mendeteksi sacara cepat tanda-tanda klinis umum dari kekurangan
salah satu atau lebih zat gizi. Disamping itu digunakan untuk
mengetahui tingkat status gizi seseorang dengan melakukan
pemeriksaan fisik yaitu tanda dan gejala atau riwayat penyakit.
c) Biokimia
Penilaian status gizi dengan biokimia adalah pemeriksaan
spesimen yang diuji secara labolatoris yang dilakukan pada
berbagai macam anggota tubuh. Jaringan tubuh yang digunakan
antara lain: darah, urin, tinja, dan juga beberapa jaringan tubuh
seperti hati dan otot. Penggunaan metode ini digunakan untuk
suatu peringatan bahwa kemungkinan akan terjadi keadaan
malnutrisi yang lebih parah lagi. Penentuan kimia faali dapat lebih
banyak menolong untuk menentukan kekurangan gizi yang
spesifik.
d) Biofisik
Penentuan status gizi secara biofisik adalah metode
penentuan status gizi dengan melihat kemampuan fungsi
(khusunya jaringan) dan melihat perubahan struktur jaringan.
Umumnya digunakan dalam situasi tertentu seperti kejadian buta
senja epidemik. Cara yang digunakan adalah tes adaptasi gelap
commit to user
21
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
keluarga,
dan
individu.
Survei
ini
dapat
22
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BB/U
> 80%
71% 80%
61% 70%
60%
Indeks
TB/U
> 90%
81% 90%
71% 80%
70%
BB/TB
> 90%
81% 90%
71% 80%
70%
Sumber:Supariasa(2001)
Indeks antropometri lainnya seperti TB/U dan BB/TB dapat
pula dihitung berdasarkan persen terhadap median.
2) Persentil
Para pakar merasa kurang puas dengan menggunakan persen
terhasap median untuk
menentukan
commit
to user ambang batas sehingga mereka
23
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
National
Center
for
Health
Statistics
(NCHS)
commit to user
24
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
3.
25
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
bisa
membuka
pintu,
membuka
kunci,
26
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
sebuah
keputusan.
Rasa
otonomi
ini
perlu
27
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
28
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
b)
c)
d)
Memastikan
anak
yang
di
duga
yang
beresiko
mengalami
kelainan
mengalami
kelainan
perkembangan
e)
Memantau
anak
perkembangan.
3) Sektor perkembangan yang dinilai dalam DDST
Aspek perkembangan yang dinilai terdiri dari 125 tugas
perkembangan. Tugas yang diperiksa setiap kali skrining hanya
berkisar 25 30 tugas.
Ada 4 sektor perkembangan yang dinilai:
a)
b)
29
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
c)
Language (bahasa)
Kemampuan untuk memberikan respon terhadap suara,
mengikuti perintah dan berbicara spontan.
d)
pertama. Kemudian
30
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Abnormal
(a)
(b)
(2)
Meragukan
(a)
(b)
(3)
(4)
31
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
32
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
melaksanakan
tugas
(M).
Peringatan
jenis
ini
33
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
menolak
melaksanakan
tugas
(M).
jenis
ini
34
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
jumlah
peringatan
dan
terlambat,
tingkat
memompa darah,
kemampuan
untuk
bernafas,
sampai
Tahap
perkembangan
awal
akan
menentukan
tahap
35
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dipengaruhi
oleh
lingkungan
sosial
Aziz
Alimul,
melempar
yang
berguna
untuk
mengelola
disertai
dengan
perubahan
fungsi.
Misalnya
dan
perkembangan
pada
tahap
awal
menentukan
perkembangan selanjutnya.
Setiap anak tidak akan bisa melewati satu tahap perkembangan
sebelum ia melewati tahapan sebelumnya.
d. Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda.
Sebagaimana pertumbuhan, perkembangan mempunyai kecepatan
yang berbeda-beda, baik dalam pertumbuhan fisik maupun perkembangan
fungsi organ dan perkembangan pada masing-masing anak.
e. Perkembangan berkorelasi dengan pertumbuhan.
Pada saat pertumbuhan berlangsung cepat, perkembangan juga
demikian, terjadi peningkatan mental, memori, daya nalar, asosiasi dan
lain-lain. Anak sehat, bertambah umur, bertambah berat dan tinggi
badannya serta bertambah kepandaiannya.
f. Perkembangan mempunyai pola yang tetap.
Perkembangan fungsi organ tubuh terjadi menurut dua hukum
commit to user
yang tetap yaitu:
36
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Gizi
Nutrisi ibu hamil terutama dalam trimester akhir
kehamilan akan mempengaruhi perkembangan janin.
(2)
Mekanis
Posisi fetus yang abnormal bisa menyebabkan
kelainan kongenital seperti club foot.
commit to user
37
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
(3)
Toksin/zat kimia
Beberapa
obat-obatan
seperti
Aminopterin,
Radiasi
Paparan
radium
dan
sinar
Rontgen
dapat
Infeksi
Infeksi pada trimester pertama dan kedua oleh
TORCH (Toksoplasma, Rubella, Sitomegalo virus, Herpes
simpleks) dapat menyebabkan kelainan pada janin: katarak,
bisu tuli, mikrosefali, retardasi mental dan kelainan jantung
kongenital.
(6)
Kelainan imunologi
Eritobaltosis fetalis timbul atas dasar perbedaan
golongan darah antara janin dan ibu sehingga ibu
membentuk antibodi terhadap sel darah merah janin,
kemudian melalui plasenta masuk dalam peredaran darah
janin dan akan menyebabkan hemolisis yang selanjutnya
mengakibatkan hiperbilirubinemia dan Kern icterus yang
akan menyebabkan kerusakan jaringan otak.
(7)
Psikologi ibu
Kehamilan yang tidak diinginkan, perlakuan
salah/kekerasan mental pada ibu hamil dan lain-lain.
(Rusmil, 2008)
b) Faktor Persalinan
Komplikasi persalinan pada bayi seperti trauma kepala,
asfiksia dapat menyebabkan kerusakan jaringan otak (Rusmil,
commit to user
2008).
38
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
c) Faktor Paskasalin
(1)
Gizi
Tumbuh kembang bayi, diperlukan zat makanan
yang adekuat.
Psikologis
Hubungan anak dengan orang sekitarnya. Seorang
anak yang tidak dikehendaki oleh orang tuanya atau anak
yang selalu merasa tertekan, akan mengalami hambatan di
dalam pertumbuhan dan perkembangannya ((Rusmil,
2008).
(2)
Lingkungan pengasuhan
Pada lingkungan pengasuhan, interaksi ibu-anak
sangat mempengaruhi tumbuh kembang anak (Rusmil,
2008). Lingkungan pengasuhan juga dipengaruhi oleh
jumlah anak. Jumlah saudara yang banyak pada keluarga
yang
keadaan
sosial
ekonominya
cukup
akan
Stimulasi
Perkembangan memerlukan rangsangan/stimulasi
khususnya dalam keluarga, misalnya
penyediaan alat
Pendidikan Ibu
Pendidikan ibu yang baik dapat menerima informasi
dari luar terutama tentang cara pengasuhan anak yang baik,
menjaga kesehatan, dan pendidikan yng baik pula
(Dhamayanti, 2008).
39
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Puslitbang
Gizi
Departemen
Kesehatan
Bogor
Kekurangan gizi pada masa balita akan berpengaruh besar pada kualitas
seseorang nantinya. Asupan gizi yang kurang pada dua tahun pertama
pertumbuhan, bisa menyebabkan gangguan serius pada perkembangan otak yang
mengakibatkan tingkat kecerdasan anak terhambat (Siswono, 2009). Kurang gizi
pada balita dapat berdampak terhadap pertumbuhan fisik maupun mentalnya.
Anak kelihatan pendek, kurus dibandingkan dengan teman sebayanya yang lebih
sehat. Ketika memasuki usia sekolah tidak bisa berprestasi menonjol karena
kecerdasannya terganggu (Khomsan, 2008). Penelitian ini pernah dilakukan oleh
Amir, Aswita, Muis, Siti Fatimah dan Suyatno, tahun 2008 dengan judul
Pengaruh penyuluhan Model Pendampingan Terhadap Perubahan status Gizi
Anak Usia 6 sampai 24 Bulan dalam Jurnal Gizi Indonesia . ISSN 1858-4942.
Metode Penelitian : Desain penelitian adalah Quasi Experiment berupa non
randomized pre post test control group. Kelompok intervensi mendapat
commit
user Gizi Pendamping (TGP) dan
penyuluhan model pendampingan
oleh toTenaga
40
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
bahwa
status
41
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
42
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
C. KERANGKA BERFIKIR
Faktor-faktor yang
mempengaruhi penyuluhan:
1. Tingkat pendidikan
2. Tingkat social
3. Adat istiadat
4. Kepercayaan
masyarakat
5. Ketersediaan waktu
Faktor-faktor yang mempengaruhi
status gizi :
1. Faktor langsung
a. Asupan makanan
b. Tingkat kebutuhan gizi
c. Faktor kesehatan
2. Faktor Tidak Langsung
b. Tingkat kemiskinan
c. Tingkat pendidikan orang tua
d. Budaya
Faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan :
1. Faktor dalam (internal)
a. Ras/etnik
b. Jenis kelamin
2. Faktor luar (eksternal)
a. Faktor prenatal
b. Faktor persalinan
c. Faktor paskasalin
PENYULUHAN
GIZI
STATUS GIZI
BALITA (2 5 th)
PERKEMBANGAN
Faktor pelayanan
kesehatan
Penilaian perkembangan
fisik
balita
menurut
Denver :
1. Normal
2. Suspek
3. Untestable
Keterangan
: diteliti
: tidak diteliti
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir
commit to user
43
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
D. HIPOTESIS
1.
2.
3.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III
METODE PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN
O1 x O2
Lokasi
penelitian
dilakukan
di
Desa
Penatarsewu
Kecamatan
Tanggulangin Kabupaten Sidoarjo JawaTimur yang terdiri dari dua dusun yaitu
Dusun Sangewu dan Dusun Pelataran. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan
Februari sampai bulan Juli 2010.
44
45
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari jumlah balita yang ada
di Desa Penatarsewu Kecamatan Tanggulangin Kabupaten Sidoarjo Jawatimur
dan memenuhi kriteria inklusi.
Besar sampel dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
Keterangan :
n
: Jumlah sampel
: Jumlah populasi
(Notoatmodjo, 2005)
Maka jumlah sampel dalam penelitian ini adalah:
commit to user
46
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel 3.1
Penyebaran responden berdasarkan tempat Posyandu
NO
Posyandu/POS
RT
Jumlah Responden
1.
3,4,5
35
2.
II
6,7,8
33
3.
III
9,10
20
IV
1,2
21
Jumlah
109
D. VARIABEL PENELITIAN
Status gizi
b.
c.
1. Definisi Operasional
a. Variable independen: penyuluhan gizi
Adalah Kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan cara menyebarkan
pesan ,menanamkan keyakinan sehingga masyarakat tidak saja sadar
,tahu dan mengerti ,tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran
yang ada hubungannya dengan kesehatan. Alat uku : Quesioner. Skala:
nominal. Hasil ukur: pre test (sebelum diberikan penyuluhan) dan post
test (setelah diberikan penyuluhan).
commit to user
47
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
b. Variabel dependen :
1) Status gizi
Adalah tingkat pemenuhan zat-zat gizi dari makanan/minuman yang
dikonsumsi dan diukur dengan Z-Skor.
Alat ukur: KMS, timbangan berat badan. Skala : Ordinal.
Hasil ukur: Indeks BB/U: Gizi Lebih +2 SD, Gizi Baik -2 SD dan
< +2 SD, Gizi Kurang -3 dan < -2SD, Gizi Buruk -3SD.
2) Perkembangan fisik balita ( usia 2 5 tahun )
Adalah Kemampuan anak usia 2 - 5 tahun meliputi motorik kasar dan
motorik halus. Alat ukur: DDST. Skala: Ordinal. Hasil Ukur: Normal,
Suspek, Untestable
3) Perkembangan sosial balita (usia 25 tahun)
Adalah kemampuan anak usia 2 - 5 tahun meliputi psikososial sosial,
bahasa.
Alat ukur: DDST. Skala: Ordinal. Hasil Ukur: Normal, suspek,
Untestable.
Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer. Teknik Pengumpulan Data
dalam penelitian ini melalui kuesioner dengan cara sebagai berikut:
1. Dilakukan dengan penyebaran kuesioner / pre test pada ibu balita responden
yang akan diteliti guna mendapatkan informasi tentang penyuluhan gizi yang
terdiri dari 20 pertanyaan dan telah di uji validitas dan reabilitasnya.
2. Kemudian diberikan penyuluhan tentang gizi, diskusi, curah pendapat.
3. Tiga bulan setelah diberikan penyuluhan dilakukan post test dengan soal yang
sama.
3. Untuk menilai status gizi balita dilakukan pengukuran berat badan kemudian
dikelompokkan dalam kategori, status gizi balita (gizi baik, gizi lebih, gizi
buruk, gizi kurang).
commit to user
48
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
1. Pengolahan Data
a. Editing
Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data
yang diperoleh atau dikumpulkan (Hidayat, 2007).
b. Coding
Coding merupakan kegiatan memberikan kode numerik (angka)
terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori (Hidayat, 2007).
Penyuluhan gizi jika jawaban benar nilai 1 tapi jika jawaban salah 0, status
gizi nilai 4=lebih, 3=normal, 2=kurang, 1=buruk. Sedangkan untuk
perkembangan fisik dan perkembangan psikososial nilai 3= normal,
2=suspek, 1=untestable.
commit to user
49
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
rupa agar dengan mudah dapat dijumlah, disusun, dan ditata untuk
disajikan dan dianalisis (Budiarto, 2001).
1). Penyuluhan gizi: Baik = jika jawaban 76 100 %, Cukup = jika
jawaban 60 75 %, Kurang = jika jawaban < 60 %.
2). Status gizi : Indeks BB/U : Gizi Lebih = +2 SD, Gizi Baik= -2 SD
< +2 SD, Gizi Kurang= -3 < -2SD, Gizi Buruk= -3SD.
3). Perkembangan fisik dan perkembangan psikososial: Normal=0
Terlambat (0T), atau 1 peringatan (1P). Suspek=1 atau lebih terlambat
(1T), dua / lebih peringatan (2P) yang disebabkan kegagalan (G)
bukan oleh penolakan (M). Untestable = 1 atau lebih skor terlambat
(1T) dan / 2 atau lebih peringatan (2P) yang disebabkan penolakan
(M) bukan oleh kegagalan.
2. Analisis Data
Pada penelitian ini untuk menganalisis data yang diperoleh ditabulasi
secara manual dan selanjutnya dianalisis secara statistik menggunakan
software SPSS versi 13. Untuk mengetahui perbedaan antara sebelum
diberikan penyuluhan (pre test) dan setelah diberikan penyuluhan (post test)
menggunakan analisis uji beda Mc Nemar.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Subjek penelitian ini ialah anak berumur dua tahun sampai dengan lima
tahun beserta ibunya yang berdomisili di Desa Penatarsewu Kecamatan
Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo Propinsi JawaTimur. Jumlah sampel sebanyak
109 balita dan 109 ibu balita. Data tentang balita diperoleh dari buku kohort anak
kemudian status gizi balita di ukur dengan KMS ( Kartu Menuju Sehat ) dan
timbangan berat badan, sedangkan untuk menilai perkembangan fisik dan
perkembangan psikososial balita menggunakan instrumen lembar formulir DDST.
Untuk penyuluhan gizi data didapatkan dari quesioner yang meliputi data umum
(umur ibu, tingkat pendidikan ibu, pekerjaan) dan data khusus (quesioner dengan
cara wawancara dan panduan kuesioner).
Data yang diperoleh kemudian dimasukkan kedalam worksheet program
SPSS versi 13 untuk dilakukan pengolahan secara kuantitatif, sehingga diperoleh
gambaran yang lebih jelas tentang penelitian ini.
1. Gambaran lokasi penelitian
Penelitian
ini
dilakukan
di
Desa
Penatarsewu
Kecamatan
commit to user
50
51
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Gambar 4.1
Peta Desa Penatarsewu
e. Kesehatan
Salah satu komponen pembangunan manusia yang vital adalah masalah
kesehatan. Sasaran yang hendak di capai dalam pembangunan kesehatan
masyarakat adalah ketersedianya sarana dan tenaga kesehatan yang
memadai. Di Desa Penatarsewu terdapat 1 Polindes, 2 BPS. Posyandu
terdiri 4 lokasi dengan rincian : POS I = RT 3, 4, 5. POS II = RT 6, 7, 8.
POS III : RT 9 dan 10. POS IV : RT 1 dan 2.
2. Data umum
Tabel 4.1
Distribusi frekuensi Berdasarkan Umur Ibu Balita
Di Desa Penatarsewu Bulan April Tahun 2010
No Umur Ibu
Frekuensi
1.
< 20 tahun
1,84
2.
20 35 tahun
86
78,89
3.
> 35 tahun
21
19,26
109
100
TOTAL
Persen
52
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
100
80
60
< 20thn
40
20-35 thn
>35 thn
20
0
frekuensi
Persen
Gambar 4.2
Grafik Batang Frekuensi Berdasarkan Umur
Tabel 4.2
Distribusi frekuensi Berdasarkan Pekerjaan Ibu Balita
Di Desa Penatarsewu Bulan April Tahun 2010
No Pekerjaan
Frekuensi
Persen
1.
Bekerja
79
72,48
2.
Tidak Bekerja
30
27,52
109
100
TOTAL
Sumber : Data Primer (diolah)
80
70
60
frekuensi
50
40
30
20
10
0
persen
3-D Column 3
3-D Column 4
Bekerja
tidak bekerja
Gambar 4.3
Grafik Batang Frekuensi Berdasarkan Umur
commit to user
53
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel 4.3
Distribusi frekuensi Berdasarkan Pendidikan Ibu Balita
Di Desa Penatarsewu Bulan April Tahun 2010
No Persen
Pendidikan Ibu
Frekuensi
1.
SD SMP
15
13,76
2.
SMA
76
69,72
3.
DIII / S1
18
16,51
109
100
TOTAL
Sumber Data Primer Diolah
80
70
60
50
SD-SMP
40
SMA
30
DIII/S1
20
10
0
Frekuensi
Persen
Gambar 4.3
Grafik Batang Frekuensi Berdasarkan
Tingkat Pendidikan
commit to user
54
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
B. HASIL PENELITIAN
N Chi-Square a
109
Asymp. Sig.
30,031
Exact Sig. (2,000
tailed)
Sumber Data Primer Diolah
N Chi-Square a
109
Asymp. Sig.
30,031
Exact Sig. (2,000
tailed)
Sumber Data Primer Diolah
55
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel 4.6
Pengaruh Penyuluhan Gizi Terhadap Perkembangan Psikososial Balita
Di Desa Penatarsewu Bulan April Tahun 2010
Penyuluhan_0 &
Penyuluhan_1
Psikososial Balita
Sebelum Penyuluhan &
Psikososial Balita
Sesudah Penyuluhan
109
N Chi-Square a
109
Asymp. Sig.
30,031
Exact Sig. (2,000
tailed)
Sumber Data Primer Diolah
,003b
C. PEMBAHASAN
1. Pengaruh penyuluhan gizi terhadap status gizi Balita (usia 2-5 tahun)
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan ada pengaruh sebelum dan
sesudah diberikan penyuluhan gizi terhadap status gizi (nilai p=0,000<0,05)
artinya penyuluhan gizi mempengaruhi baik dan buruknya status gizi balita.
Penelitian ini sejalan dengan Yuli Kusumawati (2004) bahwa pendidikan
kesehatan seseorang berhubungan dengan tingkat pengetahuan, jika pengetahuan
gizi ibu baik maka diharapkan status gizi ibu dan balitanya juga baik. Menurut
Suhardjo (1996) sebab dari gangguan gizi adalah kurangnya pengetahuan tentang
gizi atau kemampuan meningkatkan pengetahuan gizi masyarakat. Tingkat
pendidikan itu sangat mempengaruhi kemampuan penerimaan informasi gizi.
Masyarakat
dengan
tingkat
pendidikan
yang
rendah
akan
lebih
baik
perpustakaan.uns.ac.id
56
digilib.uns.ac.id
57
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
perubahan pola konsumsi makanan yang ada di masyarakat dengan tujuan akhir
yaitu tercapainya status gizi masyarakat yang baik.
Memasuki era globalisasi Indonesia masih menghadapi masalah gizi
ganda, yaitu masalah gizi kurang dan masalah gizi lebih dengan resiko penyakit
yang ditimbulkan. Masalah gizi ganda ini terdapat di masyarakat perdesaan dan
perkotaan. Masalah gizi ganda pada hakekatnya merupakan masalah perilaku.
Untuk mengkoreksi masalah gizi ganda tersebut dapat dilakukan dengan
pendekatan melalui pemberian informasi tentang perilaku gizi yang baik dan
benar, di samping pendekatan lain. Untuk itu diperlukan acuan/bahan
Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) tentang perilaku gizi yang baik dan
benar. Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) merupakan salah satu bahan KIE
bagi setiap individu/orang untuk mencapai status gizi yang baik dan berperilaku
gizi yang baik dan benar (azrul Azwar,2002).
Penelitian ini didapatkan pula rata-rata tingkat pendidikan ibu SMA
(menengah)
Tingkat
pendidikan
itu
sangat
mempengaruhi
kemampuan
membuat
faktor
perpustakaan.uns.ac.id
58
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
59
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
60
digilib.uns.ac.id
orang tua atau masyarakat untuk mewujudkan dengan status gizi yang baik
(Suliha, 2001).
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di berbagai
bidang, pada tahun 1992 telah diselenggarakan konggres gizi internasional di
Roma yang membahas tentang pentingnya gizi seimbang sebagai upaya untuk
menghasilkan kualitas sumber daya manusia yang handal. Salah satu rekomendasi
penting dari konggres itu adalah anjuran kepada setiap negara agar menyusun
pedoman umum gizi seimbang (PUGS). Di Indonesia pernah diperkenalkan
pedoman 4 sehat 5 sempurna padatahun 1950 dan sampai sekarang pedoman ini
masih dikenal oleh sebagian anak sekolah dasar. Slogan 4 sehat 5 sempurna saat
itu sebenarnya adalah merupakan bentuk implementasi PUGS.
Dalam pedoman umumg gizi seimbang terdapat 12 (dua belas) pesan yang
perlu diperhatikan yaitu : (1) makanlah aneka ragam makanan, (2) makanlah
makanan yang memenuhi kecupan energi, (3) pilihlah makanan berkadar lemak
sedang dan rendah lemak jenuh, (4) gunakan garam beryodium, (5) makanlah
makanan sumber zat besi, (6) berikan ASI saja kepada bayi sampai umur 4 bulan
dan tambahkan MP-ASI sesudahnya, (7) biasakan makan pagi (8) minumlah air
bersih, aman yang cukup jumlahnya, (9) lakukan aktifitas fisik secara teratur, (10)
hidari minumanyang berakohol, (11) makanlah makanan yang aman bagi
kesehatan, (12) bacalah label pada makanan yang dikemasGizi buruk pada balita
sebenarnya bisa dicegah.
61
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
suatu proses kearah yang lebih sempurna dan tidak begitu saja dapat diulang
kembali. Perkembangan menunjuk pada perubahan yang bersifat tetap dan tidak
dapat diputar kembali. Perkembangan fisik adalah bertambahnya kemampuan
(skill) dalam struktur dan fungsi motorik halus dan motorik kasar (Nursalam,
2005).
Ibu Di desa penetarsewu 60,8 % mayoritas bekerja di pabrik sehingga berdasarkan
wawancara peneliti selama penelitian rata rata balita pada jam kerja dititipkan
pada neneknya, hal ini juga dapat mempengaruhi perkembangan fisik balita
karena perhatian dari ibunya kurang yang mana kebanyakan dari ibu ibu di desa
ini banyak bekerja di Pabrik dengan jam kerja yang sangat panjang yaitu antara
jam 6 pagi sampai jam 7 malam. oleh sebab itu apa bila semua ibu yang memiliki
balita
tidak
diberikan
penyuluhan
dengan
benar
akan
mempengaruhi
perkembangan balita selanjutnya. Pendapat ini juga sesuai dengan teori Rusmil
(2008) bahwa lingkungan pengasuhan, interaksi ibu-anak sangat mempengaruhi
tumbuh kembang anak). Pendapat lain juga mengungkapkan bahwa Lingkungan
pengasuhan juga dipengaruhi oleh jumlah anak. Jumlah saudara yang banyak pada
keluarga yang keadaan sosial ekonominya cukup akan mengakibatkan
berkurangnya perhatian dan kasih sayang yang diterima anak (Dhamayanti,
2008).Perkembangan anak penting dijadikan perhatian khusus bagi orangtua.
Sebab, proses tumbuh kembang anak akan mempengaruhi kehidupan mereka pada
masa mendatang. Jika perkembangan anak luput dari perhatian orangtua (tanpa
arahan dan pendampingan orangtua), maka anak akan tumbuh seadanya sesuai
dengan yang hadir dan menghampiri mereka. Perkembangan fisik (motorik)
merupakan proses tumbuh kembang kemampuan gerak seorang anak. Setiap
gerakan yang dilakukan anak merupakan hasil pola interaksi yang kompleks dari
berbagai bagian dan sistem dalam tubuh yang dikontrol oleh otak.
Perkembangan fisik (motorik) meliputi perkembangan motorik kasar dan
motorik halus. Perkembangan motorik kasar adalah kemampuan anak untuk
duduk, berlari, dan melompat dan sebagian atau seluruh anggota tubuh digunakan
oleh anak untuk melakukan gerakan tubuh. Perkembangan motorik kasar
commit
user proses kematangan setiap anak
dipengaruhi oleh proses kematangan
anak.toKarena
perpustakaan.uns.ac.id
62
digilib.uns.ac.id
berbeda, maka laju perkembangan seorang anak bisa saja berbeda dengan anak
lainnya. Adapun perkembangan motorik halus merupakan perkembangan gerakan
anak yang menggunakan otot-otot kecil atau sebagian anggota tubuh tertentu.
Perkembangan pada aspek ini dipengaruhi oleh kesempatan anak untuk belajar
dan berlatih. Kemampuan menulis, menggunting, dan menyusun balok termasuk
contoh gerakan motorik halus (Anne ahira,2008).
3.
63
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Hubungan
anak
dengan
orang
sekitarnya
sangat
mempengaruhi
64
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dilakukan sejak dini akan memakan biaya yang lebih sedikit dan memberi hasil
yang labih efektif dalam pencapaian tujuan. Dengan demikian kita memerlukan
suatu metode screning untuk mendeteksi keterlambatan perkembangan pada anak
sejak dini. Di sinilah letak peran startegis DDST (Heru santoso,2009).
Dr. Hendra SpA,(2009) dari Klinik Keluarga menuturkan bahwa masa tiga tahun
pertama anak adalah masa untuk membangun fondasi struktur otak yang
berdampak permanen terhadap karakter anak. Oleh karena itu para orangtua harus
mempunyai pemahaman yang benar tentang pola asuh yang ramah otak,ucapnya.
Hendra menambahkan, semua pengalaman pada usia dini memegang kunci
penting dalam membangun fondasi dan semua kemampuan otak. Inilah sebabnya
mengapa orang-orang tua harus melindungi anak-anaknya terhadap lingkungan
yang buruk. Apabila lingkungan anak tidak bagus, misalnya penuh kekerasan,
tidak ada stimulasi (sosial,emosi, motorik dan kognitif), maka semua potensi yang
sejatinya dimiliki semua anak, menjadi tidak berkembang.
Sebaiknya apabila lingkungan anak aman, penuh kasih sayang, dan kaya dengan
stimulasi, maka semua potensi anak akan berkembang optimal.Semua stimulasi
inilah yang akan direspon otak dan akan direkam secara permanen untuk
menanggapi situasi serupa dikemudian hari, imbuh Hendra. Hendrapun
menyarankan agar para orang-orang tua jangan terlalu banyak melarang anak
terhadap hal-hal yang tidak terlalu prinsip. Misalnya saat anak bermain-main
kotoran, yang penting dia gembira dan dalam pengawasan orangtua, ucapnya.
. Mengingat pentingnya periode emas ini dalam masa perkembangan anak,
orangtua dan guru perlu memberikan stimulasi yang cukup bagi anak. Karena
hanya dengan stimulasi, perkembangan kognisi, sosial dan emosi anak bisa
mencapai tahap yang optimal. Merangsang kecerdasan anak sudah bisa dilakukan
sejak dini, bahkan sejak dalam kandungan terus menerus setiap hari dengan
stimulasi yang bervariasi dan teratur, dengan merangsang otak kiri dan otak kanan
bersama-sama."Stimulasi
akan
memengaruhi
pertumbuhan
sinaps
yang
65
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
D. KETERBATASAN PENELITIAN
Hasil penelitian yang menunjukkan jumlah sampel yang digunakan dalam
penelitian ini hanyalah merupakan batas minimal penentuan sampel menurut
Notoatmojo (2005) sehingga untuk penelitian lanjutan diperlukan jumlah sampel
yang lebih besar untuk memperoleh representatif yang lebih baik. Penelitian ini
tidak melihat faktor faktor lain yang mempengaruhi status gizi, perkembangan
fisik dan psikososial hanya penyuluhan gizi saja, sehingga tidak sesuai dengan
teori.
Metode ini mengukur variabel faktor risiko dan efek dalam tempo
bersamaan, padahal status gizi merupakan hasil akumulasi perumbuhan anak
dalam waktu yang lama, sedangkan perkembangan psikomotor dapat dilihat
akibat/hasilnya dari pertumbuhan anak yang memerlukan jangka waktu lama
tersebut. Sehingga desain penelitian dengan pendekatan cohort lebih tepat untuk
penelitian
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB V
PENUTUP
A. SIMPULAN
1.
2.
3.
psikososial
B. IMPLIKASI
1.
2.
C. SARAN
Dari hasil penelitian tersebut diatas maka diusulkan saran-saran sebagai
berikut:
1.
kesehatan melalui berbagai media masa seperti koran, majalah, radio dan
televisi. Selain itu agar diupayakan juga untuk mendapatkan banyak informasi
commit to user
66
67
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
ditingkatkannya
pendidikan
kesehatan
masyarakat
khususnya
commit to user