Professional Documents
Culture Documents
Hari / Tanggal
Waktu
Tempat
Sasaran
60 menit
Ibu ibu yang berusia 42 60 tahun
: 60 menit
4. Pendekatan : Induktif
5. Metode
: Ceramah Interaktif
sampai awal masa senium dan terjadi pada wanita berumur 40-65 tahun.
Menopause merupakan suatu proses peralihan dari masa produktif menuju
perubahan secara perlahan-lahan ke masa non produktif yang disebabkan
oleh berkurangnya hormon estrogen dan progesteron seiring dengan
bertambahnya usia.
b. Gejala dan Keluhan Masa Menopause
Turunnya fungsi ovarium (sel telur) mengakibatkan hormon terutama
estrogen dan progesteron sangat berkurang di dalam tubuh kita.
Kekurangan hormon estrogen ini menyebabkan keluhan-keluhan:
Keluhan Vasomotorik
Keluhan Konstitusional
Faktor Psikis
Sosial Ekonomi
Faktor Lain
Uterus (Kandungan)
Dasar Pinggul
Kelenjar Payudara
2.
3.
Melakukan hobi.
4.
Tetaplah
berkarya
dan
Berpikirlah
bahwa
Terlibat
dalam
aktivitas-
aktivitas keagamaan-sosial.
7.
8.
Komunikasikan
masalah
dengan suami.
9.
Sumber :
http://www.e-psikologi.com/usia/270902.htm
http://www.blogdokter.net/2008/03/10/tanda-dan-gejala-menopause/
7. Media :
LCD
Leaflet
8. Kegiatan Penyuluhan
NO
Penyuluhan
Membuka
mengucap
Waktu
penyuluhan
salam
dan
dengan
( menit )
3
melakukan
Peserta
Menjawab
salam.
Memberikan
30
pertanyaan.
Memperhatikan
masa menopause
Melakukan diskusi atau tanya jawab
10
Mengajukan
dengan peserta.
Menyimpulkan hasil penyuluhan yang
pertanyaan
Memberikan
melibatkan peserta.
Mengajukan pertanyaan kepada peserta
10
pendapat
Menjawab
pertanyaan
2
Menjawab salam
mengucap salam.
9.
Evaluasi
Kunci Jawaban:
1. Menopause merupakan suatu proses peralihan dari masa produktif
menuju perubahan secara perlahan-lahan ke masa non produktif yang
disebabkan oleh berkurangnya hormon estrogen dan progesteron
seiring dengan bertambahnya usia.
2. Gejala dan Keluhan Masa Menopause
Turunnya fungsi ovarium (sel telur) mengakibatkan hormon terutama
estrogen dan progesteron sangat berkurang di dalam tubuh kita.
Kekurangan hormon estrogen ini menyebabkan keluhan-keluhan:
Keluhan Vasomotorik
Keluhan Konstitusional
Lampiran Materi
MENOPAUSE
Perempuan mana yang ingin mengalami menopause? Periode di mana kaum
hawa berhenti menstruasi, kehilangan hormon keperempuanan dan serentetan
kondisi
tak
menyenangkan
lain
ini
membuat
mereka
berlomba-lomba
menundanya dengan segala cara. Kini para tukang obat menawarkan berbagai
cara untuk menunda atau bahkan menepis masa yang terbilang menakutkan
tersebut. Yang terpopuler adalah terapi sulih hormon alias hormone replacement
therapy (HRT).
Kata menopause berasal dari dua kata Yunani yang berarti "bulan dan
penghentian sementara yang secara linguistik lebih tepat disebut menocease.
Secara medis istilah menopause mengandung arti berhentinya masa menstruasi,
bukan istirahat.
Meski kata menopause hanya mengandung arti akhir masa menstruasi,
walaupun demikian dalam penggunaan secara umum menopause mempunyai
makna masa transisi atau masa peralihan, dari beberapa tahun sebelum menstruasi
terakhir sampai setahun sesudahnya. Hal itu disebabkan karena keluaran hormon
dari ovarium (indung telur) berkurang, masa haid menjadi tidak teratur dan
kemudian lenyap sama sekali. Dengan lenyapnya haid ini maka wanita sudah
memasuki suatu masa peralihan yaitu masa menopause.
Menopause merupakan suatu tahap dimana wanita tidak lagi mendapatkan
siklus menstruasi yang menunjukkan berakhirnya kemampuan wanita untuk
bereproduksi. Secara normal wanita akan mengalami menopause antara usia 40
tahun sampai 50 tahun. Pada saat menopause, wanita akan mengalami perubahanperubahan di dalam organ tubuhnya yang disebabkan oleh bertambahnya usia.
Usia dari hari ke hari akan terus berjalan dan setiap orang seiring dengan
bertambahnya usia tidak akan lepas dari predikat tua. Dengan bertambahnya usia
maka gerak-gerik, tingkah laku, cara berpakaian dan bentuk tubuh mengalami
suatu perubahan.
Secara singkat dapat dikatakan bahwa menopause merupakan suatu proses
peralihan dari masa produktif menuju perubahan secara perlahan-lahan ke masa
non produktif yang disebabkan oleh berkurangnya hormon estrogen dan
progesteron seiring dengan bertambahnya usia. Sehubungan dengan terjadinya
menopause pada lansia maka biasanya hal itu diikuti dengan berbagai gejolak atau
perubahan
yang
meliputi
aspek
fisik
maupun
psikologis
yang
dapat
Vertigo
Keringat banyak
Keluhan Konstitusional
Berdebar-debar
Migrain
Mudah tersinggung
Merasa tertekan
Susah tidur
Merasa ketakutan
Gangguan haid
Susah kencing
Libido menurun
Kenaikkan
kolesterol
adepositas
(kegemukan
gangguan
metabolisme KH)
Keluhan-keluhan diatas tidak sama pada semua wanita. Hal ini disebabkan
efek biologik di jaringan hormon estrogen melalui reseptor estrogen yang di
dalam tubuh didapat reseptor estrogen alpha dan beta. Jumlah reseptor estrogen
alpha dan beta yang tidak sama pada setiap wanita dan adanya reaksi individual
akibat rendahnya estrogen menyebabkan gejala menopause yang berbeda.
Umumnya gejolak panas, susah tidur, gelisah, lekas marah, pelupa, nyeri tulang
belakang dirasakan pada hampir sebagian besar wanita menopause,
Akibat jangka panjang yang harus diperhatikan pada wanita menopause
adalah osteoporosis (tulang keropos), penyakit jantung koroner, stroke, dan pikun.
Kalau kondisi ini dibiarkan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan
menurunkan kualitas hidup wanita.
Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Gejala-Gejala Menopause
1. Faktor Psikis
Perubahan-perubahan psikologis maupun fisik ini berhubungan dengan
kadar estrogen , gejala yang menonjol adalah berkurangnya tenaga dan gairah,
berkurangnya konsentrasi dan kemampuan akademik, timbulnya perubahan
emosi seperti mudah tersinggung, susah tidur, rasa kekurangan, rasa
kesunyian, ketakutan keganasan, tidak sabar lagi dll. Perubahan psikis ini
berbeda-beda tergantung dari kemampuan si wanita untuk menyesuaikan diri.
2. Sosial ekonomi
Keadaan sosial ekonomi mempengaruhi faktor fisik, kesehatan dan
pendidikan. Apabila faktor-faktor di atas cukup baik, akan mengurangi beban
fisiologis, psikologis. Kesehatan akan faktor klimakterium sebagai faktor
fisiologis.
budaya
dan
lingkungan
sudah
dibuktikan
sangat
mempengaruhi wanita untuk dapat atau tidak dapat menyesuaikan diri dengan
fase klimakterium dini.
4. Faktor Lain
Wanita yang belum menikah, wanita karier baik yang sudah atau
belum berumah tangga, menarch yang terlambat berpengaruh terhadap
keluhan-keluhan klimakterium yang ringan.
Perubahan-Perubahan Organik Pada Masa Klimakterium
1. Perubahan pada organ reproduksi
Uterus (kandungan)
Uterus mengecil , selain disebabkan atrofi endometrium juga
disebabkan hilangnya cairan dan perubahan bentuk jaringan ikat intertesial.
Serabut otot miometrium menebal, pembuluh darah miometrium menebal dan
menonjol.
Tuba Falopii (saluran Telur)
Lipatan lipatan tuba menjadi lebih pendek, menipis dan mengkerut,
endosalpingo menipis mendatar dan silia menghilang.
Serviks (mulut rahim)
Serviks akan mengkerut sampai terselubung oleh dinding vagina,
kripta servikal menjadi atropik, kanalis servikalis memendek, sehingga
menyerupai ukuran serviks fundus saat masa adolesen.
Vagina (liang kemaluan)
Terjadinya
penipisan
vagina
menyebabkan
hilangnya
rugae
atas. Ditemukan
29 % wanita
klimakterium
kolesterol. Peningkatan kadar kolestrol pada wanita terjadi 10-15 tahun lebih
lambat pada laki-laki. Peningkatan kadar kolesterol yang merupakan faktor
utama dalam penyebab arterosklerosis.
Aterosklerosis (perkapuran dinding pembuluh darah)
Adanya hipertensi dan peningkatan kadar kolesterol menyebabkan
meningkatkan faktor resiko terhadap terjadinya aterosklerosis. Khususnya
mengenai sklerosis primer koroner dan infark miocard akan terjadi 1-2 kali
lebih sering setelah kadar estrogen menurun.
Virilisasi (pertumbuhan rambut-rambut halus)
Turunnya estrogen dalam darah adanya efek androgen menyebabkan
tanda-tanda diferensiasi dari defeminisasi dan maskulinisasi. Hal ini
berhubungan dengan ovarium sendiri membentuk estron yang bersifat
androgen.
Osteoporosis (keropos tulang)
Dengan turunnya kadar estrogen, maka proses osteoblast yang
berfungsi membentuk tulang baru terhambat dan fungsi osteoclast merusak
tulang meningkat. Akibat tulang tua diserap dan dirusak osteoclast tetapi
tidak dibentuk tulang baru oleh osteoblast, sehingga tulang menjadi
osteoporosis.
Bagaimanakah penatalaksanaan gejala menopause?
Berbagai keluhan fisik pada wanita yang mengalami menopause,
dapat diatasi dengan pemberian obat yang bersifat mengganti hormon
estrogen. Pemberian obat ini digunakan untuk memulihkan sel-sel yang
mengalami kemunduran. Disamping itu juga bisa menngkonsumsi vitamin
yang fungsinya memperlambat proses penuaan. Untuk pengatasan ini perlu
konsultasi dengan dokter yang berwewenang.
1. Olah raga yang sesuai dengan usia tengah baya, dengan olah raga
produksi endorphine dalam otak
meningkat,
kondisi ini
dapat
dalam
berbagai
aktivitas
juga
dapat
mempertebal
Disusun Oleh :
1. Dwi Suryandari
2. Rima Octaviana M
3. Risma Radanti P
4. Uray Akmalia
5. Primadona Yuliana
6. Noberta Nani
7. Yohana
8. Desni Y