Professional Documents
Culture Documents
Nama pasien
Jenis kelamin
Umur
Alamat
Status marital
Pekerjaan
:
:
:
:
:
:
Ny.T
Perempuan
47 th
Sudah Menikah
ibu rumah tangga
Tensi
: 120/80 mmhg
Nadi
: 84 x/menit
RR
: 18 x/mnt
Suhu
: 36,8C
Kepala
: a/i/c/d = -/-/-/Leher
: pembesaran tyroid & KGB = -/Paru-paru : Rhonki / Wheezing = -/Jantung : Suara S1S2 tunggal reguler
Abdomen : Nyeri tekan (-)
BisingUsus(Normal)
- Hepar & Lien
:Tidak ada pembesaran
- ekstrimitas
: Edema(-).
A Kesan Umum :
- Kesadaran
kualitatif : compos mentis
kuantitatif
: G C S : 4-5-6
5
Motorik
Sensibilitas : normal
Reflek Fisiologis
Reflek Patologis
BPR +/+
H.T -/TPR +/+
Bab -/KPR +/+
Chad -/APR+/+
N.crania
lis
Hasil
n. I
Normal
n. II
OD/OS 6/60
n. III,
IV, VI
Reflek pupil direct +/+, indirect +/+, gerakan bola mata normal,
ptosis (-/+)
n. V
Normosthesia
n. VII
Diam
Kerutan dahi asimetris, tinggi alis asimetris, sudut mata
(normal/turun), lipatan nasolabial (normal/turun)
Waktu bergerak
Mengerut dahi (+/-), Menutup mata (+/-), Meringis (+/-)
n. VIII
n. IX, X
n. XI
n. XII
DIAGNOSA :
- Diagnosis Klinis
- Diagnosis Topik
stilomastoideus
Kortikosteroid
Prednison 1mg/kg bb atau 60 mg/hari selama 6
hari lalu tapering off hingga total 10 hari. Pada
pasien diabetes bisa diberika steroid dosis
tinggi (prednison 120 mg/hari)
Anti viral agent
Acyclovir 400mg 5 kali sehari selama 10 hari
Jika herpes zoster diduga sebagai penyebab,
naikkan dosis jadi 800 mg
REHAB MEDIK
EDUKASI :
Pasien jangan sering memakai kipas angin/AC
Pasien jangan terlalu sering tidur di bawah
Sebaiknya tidak bepergian pd saat angin
kencang atau cuaca dingin
Pakai helm dgn pelindung wajah apabila hendak
bepergian jauh dgn menggunakan kendaraan
motor
Rutin kontrol&Rutin minum obat
MONITORING :
Rutin kontrol atau tidak
Kelumpuhan N.VII perifer membaik atau tidak
Bells Palsy
Bells
Teori herediter
Bells palsy terjadi mungkin karena kanalis
fasialis yg sempit pd keturunan atau
keluarga tersebut, sehingga menyebabkan
predisposisi untuk terjadinya paresis fasialis.
Teori imunologi
Dikatakan bahwa Bells palsy terjadi akibat
reaksi imunologi terhadap infeksi virus yg
timbul sebelumnya atau sebelum pemberian
imunisasi.
Ciri khasnyakehilangan kendali otot secara tibatiba pd satu sisi wajah,&memberikan tampilan
wajah yg kaku
Gejala awal: pasien merasa perbedaan pd mulut
saat bangun tidur, menggosok gigi atau berkumur,
minum atau bicara.
Mulut tampak mencong
Kelopak mata tidak dpt dipejamkan.
Bila minum air keluar melalui sisi mulut yg lumput
Gerakan bola mata pada sisi yg lumpuh lambat,
disertai bola mata berputar ke atas bila
memejamkan mata, fenomena ini disebut Bell's
sign.
Mengerutkan dahi
Memejamkan mata
Mengembangkan cuping hidung
Tersenyum
Bersiul
Mengencangkan kedua bibir
Letak Lesi
Kelainan
motorik
Gangguan
pengecapan
Gangguan
pendengaran
+ tuli/hiperakusis +
+
Hiperakusis
+
Hiperakusis
Pons-meatus
akustikus internus +
Meatus akustikus
internus-ganglion
+
genikulatum
Ganglion
genikulatum-N.
Stapedius
N.stapediuschorda tympani
Chorda tympani
Infra chorda
tympani-sekitar
foramen
stilomastoideus
Hiposekresi
saliva
Hiposekresi
lakrimalis
Terapi medikamentosa :
Golongan kortikosteroid
Neurotropik
Antiviral
Rehabilitasi Medik
Tujuan rehabilitasi medik adalah :
Meniadakan keadaan cacat bila mungkin
Mengurangi keadaan cacat sebanyak mungkin
Melatih orang dgn sisa keadaan cacat badan untuk
dpt hidup&bekerja dgn apa yg tertinggal.
Terimakasih,..