You are on page 1of 5

A.

Pengertian dan Struktur DNA


DNA merupakan pusat informasi genetik. Ia dapat mengatur sebuah sel
dengan informasi yang disampaikannya ke bagian-bagia sel dalam rangka
pengaturan sel tersebut DNA merupakan singkatan dari deoksiribonucleic acid,
yang dalam bahasa Indonesia disebut asam deoksirbonukleat, disingkat ADN.
DNA dimiliki oleh semua jenis mahluk hidup kecuali beberapa virus saja.
DNA terletak di dalam sel, terutama terdapat pada kromosom (Annisa, 2012).
Sebuah pita molekul DNA tersusun atas tiga senyawa kimia, yaitu:
a.
b.
c.
1.
2.

Asam pospat,
Gula deoksiribosa,
Basa nitrogen, yang aterdiri atas 2 tipe dasar, yaitu:
Pirimidin, terdiri atas sitosin(S) dn timin(T).
Purin, terdiri atas adenin(A) dan guanin(G).
Menurut Waston dan Crick molekul DNA terbentuk sebagai dua pita
spiral yang saling berpilin (double helix). Di bagian luar terdapat deretan
gula pospat yang membentuk tulang punggung dari double helix tersebut,
didalamnya terdapat basa purin dan pirimidin (Figure 1). Pita spiral tersebut
dihubungkan dengan pita spiral yang lain oleh atom hidrogen, yaitu antara
pasangan purin dan pirimidin tertentu. Adenin hanya dapat berpasangan dengan
timin yang dihubungkan dengan ikatan hidrogen, sedangakan guanin hanya
dapat berpasangan dengan sitosin dengan ikatan hydrogen (Annnisa, 2012).

Figure 1. Struktur DNA berbentuk double helix yang terdiri dari gula
deoksiribosa dan asam pospat sebagai tulang punggung, serta basa
nitrogen yang terdiri dari timin, adenin, guanin dan sitosin didalamnya.

C. Peran DNA
1. DNA dalam sintesis protein
Di dalam sintesis protein, DNA berperan sebagai pengatur jenis protein
yang akan disintesis. Peran DNA ini disebabkan karena DNA memiliki kode
genetik. Kode genetik adalah kode-kode pada DNA yang dapat memberikan
informasi kepada bagian sel lain untuk diterjemahkan (Annisa, 2012).
Tulang punggung DNA selalu terdiri dari asam pospat dan gula
deoksiribosa (yang sama) untuk berbagai segmen pada molekul DNA. Yang
berbeda adalah dari segi basa nitrogennya. Berhubungan dengan itu, informasi
genetik tergantung dari susunan basa nitrogen yang menyusun segmen molekul
DNA tersebut. Jadi,kode genetik yag dimiliki DNA berupa bahasa istimewa
yang menggunakan empat kode basa nitrogen tersebut. DNA merupakan
polinukleotida. satu nukleotida tersusun atas satu asam pospat, satu gula
deoksiribosa, dan satu basa nitrogen, baik itu sitosin, guanin, adenin, ataupun
timin. Satu nukleotida dapat berikatan dengan nukleotida lain sehingga
membentuk polinukleotida yang panjang (Annisa, 2012).
Asam amino yang ada dalam sitoplasma sel merupakan salah satu hasil
dari ekspresi DNA. Satu asam amino dikodekan oleh satu kelompok nukleotida
yang disebut kodon. Satu kelompok nukleotida terdiri dari tiga nukleotida
dengan kata lain, tiga basa nitrogen sudah dapat menjadi kode untuk satu
macam asam amino. Sistem yang menggunakan tiga basa nitrogen untuk
mengkodekan satu asam amino tersebut disebut dengan kode triplet.
Contohnya, asam amino lisin dikodekan dengan kelompok nukleotida yang

memiliki basa nitrogen Adenin-Adenin-Guanin (AAG) atau Adenin- Adenin Adenin (AAA) (Annisa, 2012).

DAFTAR PUSTAKA
Annisa,
2012,
Sintesis
Protein
(online),
https://annisa52.files.wordpress.com/2012/03/sintesis-protein-annisa.docx,
diakses tanggal 22 Februari 2014 pukul 19.38 WITA.

You might also like