You are on page 1of 10

KLONING DALAM ISLAM

DEFENISI
Kloning pengertian secara sederhanya
adalah cangkok; yaitu penggabungan
unsur-unsur hayati dua atau lebih untuk
memperoleh manfaat tertentu.
Dibidang biologi molekuler, pengertian
kloning ini sering dikonotasikan dengan
teknologi
penggabungan
fragment
(potongan) DNA, sehingga pengertiannya
identik dengan teknologi rekombinan DNA
atau rekayasa genetik.

Adapun
kloningmanusia
adalah
teknik
membuat keturunan dengan kode genetik
yang sama dengan induknya yang berupa
manusia.
Hal ini dapat dilakukan dengan cara
mengambil sel tubuh (sel somatik) dari tubuh
manusia, kemudian diambil inti selnya
(nukleusnya), dan selanjutnya ditanamkan
pada sel telur (ovum) wanita yang telah
dihilangkan inti selnya dengan suatu metode
yang mirip dengan proses pembuahan atau
inseminasi buatan.

Kloning Menurut Islam


Kloning ini haram menurut hukum Islam dan
tidak boleh dilakukan. Anak-anak produk proses
kloning tersebut dihasilkan melalui cara yang
tidak alami.
Padahal justru cara alami itulah yang telah
ditetapkan oleh Allah untuk manusia dan
dijadikan-Nya
sebagai
sunnatullah
untuk
menghasilkan anak-anak dan keturunan.
Allah SWT berfirman: dan Bahwasanya Dialah
yang menciptakan berpasang-pasangan lakilaki dan perempuan, dari air mani apabila
dipancarkan. (QS. An Najm : 45-46)

Allah SWT berfirman : Bukankah dia dahulu


setetes mani yang ditumpahkan (ke dalam
rahim), kemudian mani itu menjadi segumpal
darah,
lalu
Allah
menciptakannya,
dan
menyempurnakannya. (QS. Al Qiyaamah : 37-38)
Anak-anak produk kloning dari perempuan saja
(tanpa adanya laki-laki), tidak akan mempunyai
ayah tidak pula akan mempunyai ibu. Sebab
rahim
perempuan
yang
menjadi
tempat
pemindahan sel telur tersebut hanya menjadi
penampung, tidak lebih. Ini merupakan tindakan
menyia-nyiakan manusia,

Firman Allah SWT : Hai manusia,


sesungguhnya Kami menciptakan kamu
dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan dan menjadikan kamu
berbangsa - bangsa dan bersuku-suku
supaya kamu saling kenal-mengenal.
Sesungguhnya orang yang paling mulia
diantara kamu disisi Allah ialah orang yang
paling taqwa diantara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi
Maha Mengenal. (Q.S.Al-Hujurat:13)

Kloning manusia akan menghilang nasab


(garis keturunan). Padahal Islam telah
mewajibkan pemeliharaan nasab.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA, yang
mengatakan bahwa Rasulullah SAW telah
bersabda
:
Siapa
saja
yang
menghubungkan nasab kepada orang
yang bukan ayahnya, atau (seorang
budak) bertuan (loyal/taat) kepada selain
tuannya, maka dia akan mendapat laknat
dari Allah, para malaikat, dan seluruh
manusia. (HR. Ibnu Majah)

Memproduksi anak melalui proses kloning


akan mencegah pelaksanaan banyak hukumhukum syara, seperti hukum tentang
perkawinan,
nasab,
nafkah,
hak
dan
kewajiban antara bapak dan anak, waris,
perawatan anak, hubungan kemahraman,
hubungan ashabah, dan lain-lain.
di samping itu kloning akan mencampur
adukkan dan menghilangkan nasab serta
menyalahi fitrah yang telah diciptakan Allah
untuk manusia dalam masalah kelahiran
anak.

Kloning
manusia
sungguh
merupakan perbuatan keji yang akan
dapat menjungkir balikkan struktur
kehidupan masyarakat.
"...dan akan aku (Iblis) suruh mereka
(mengubah ciptaan Allah), lalu
benar-benar mereka mengubahnya."
(QS. An Nisaa' : 119)

Yang
dimaksud
dengan
ciptaan
Allah
(khalqullah) dalam ayat tersebut adalah suatu
fitrah yang telah ditetapkan Allah untuk
manusia.
Dan fitrah dalam kelahiran dan berkembang
biak pada manusia adalah dengan adanya lakilaki dan perempuan, serta melalui jalan
pembuahan sel sperma laki-laki pada sel telur
perempuan.
Sementara itu Allah SWT telah menetapkan
bahwa proses pembuahan tersebut wajib
terjadi antara seorang laki-laki dan perempuan
yang diikat dengan akad nikah yang sah.

You might also like