You are on page 1of 2

SISTEM MANAJEMEN & PENGEMBANGAN PERAN BUMD DALAM

MENDORONG KEMAJUAN DUNIA USAHA KECIL/MENENGAH


Oleh : Dedi Darmawan Dimeng, SE
Abstract
Berkaitan dengan cara pandang otonomi daerah yaitu pelaksanaan otonomi daerah yang
nyata dan bertanggungjawab serta mempercepat proses pembangunan dan pertumbuhan
perekonomian daerah, untuk meningkatkan pendapatan asli saerah, maka setiap daerah otonom
melakukan upaya-upaya terobosan dan usaha-usaha untuk memupuk sumber pendapatan daerah
dengan tanpa membebani masyarakat, tetapi membuka peluang usaha yang berbasiskan ekonomi
daerah yang selaras dengan potensi daerah.
Berdasarkan Pasal 157 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah dan Pasal 6 ayat (1) Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah, Pandapatan Asli Daerah
bersumber dari Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil Pengeloaan Kekayaan Daerah Yang
Dipisahkan, dan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah.
Berdasarkan asumsi umum terdapat pandangan bahwa dari hasil Pendapatan Asli Daerah
selama ini, dirasakan masih belum cukup memadai dalam membiayai pembangunan sebuah
daerah otonom, oleh karena itu, Pemerintah Provinsi maupun Kabupaten menganggap perlu
mengadakan usaha-usaha lain guna menambah sumber-sumber pendapatan daerah.
Sesuai perkembangan keadaan saat ini, usaha-usaha yang lebih tepat dan memungkinkan serta
dapat diandalkan untuk menambah sumber pendapatan daerah adalah mengelola pengusahaan
dengan prinsip ekonomi perusahaan dengan mendirikan Badan Usaha Milik Daerah.
Dalam banyak kasus, system tata kelola BUMD masih sangat jauh dari tata kelola yang
menjunjung tinggi nilai-nilai dan prinsip-prinsip profesionalisme. Akibatnya pembentukan
BUMD belum banyak memberi kontribusi yang signifikan kepada PAD Daerah. Masalah ini
timbul bukan dikarenakan kurangnya ketersediaan SDM yang mumpuni namun lebih pada
tingginya intervensi politik yang desktruktif baik dari pihak Pemerintah Daerah maupun
lembaga DPRD. Ini tentu menjadi tantangan yang harus dijawab oleh dewan komisaris bersama
dewan direksi BUMD agar tujuan pembentukan BUMD dapat tercapai dan dapat di
maksimalkan.
a. System Manajemen
System Manajemen yang baik adalah system manajemen yang dibentuk sesuai dengan
kebutuhan Manajemen itu sendiri. Agar tujuan dari sebuah organisasi dapat terwujud
maka dibutuhkan sebuah perencanaan yang baik, staffing yang berladaskan pada
capabilitas individu serta model controlling dan evaluasi yang fleksibel. Keberhasilan
sebuah organisasi sangatlah ditentukan oleh point-point tersebut diatas. Oleh karenanya,
dalam menjalankan usahanya BUMD wajib memiliki system manajemen yang benarbenar dapat menunjuang kegiatannya untuk mencapai tujuan pembentukan BUMD itu
sendiri yaitu sebagai sumber PAD dan Pelayanan Publik. System manajemen yang yang
didasarkan pada nilai-niai dan prinsip-prinsip professionalism merupakan kunci utama
dari keberhasilan sebuah BUMD. Model rekruetment yang didasarkan pada kapabilitas
SDM merupakan langkah awal dalam menerapkan system manajemen yang professional.
Oleh karenanya peran Dewan Direksi sebagai pengelola dan penanggung jawab dari
kegiatan usaha BUMD harus betul-betul dilandaskan pada nilai-nilai dan prinsip-prinsip

profesionalisme. Untuk menwujudkan hal tersebut diperlukan ketegasan dan komunikasi


efektif oleh Dewan Direksi kepada pihak Pemerintah Daerah dan Lembaga DPRD agar
dalam mengelola usaha BUMD Dewan Direksi dapat meminimalisir intervensi politik
yang dekstruktif yang bisa berdampak buruk pada system manajemen BUMD tersebut.
b. Pengembangan Peran BUMD dalam mendorong kemajuan UKM di daerah
Selain sebagai sumber PAD bagi pemerintah daerah, BUMD juga berfungsi lembaga
pelayanan publik. Salah satu langkah yang dapat ditempuh untuk menjalankan fungsi
tersebut adalah dengan menjadi agent of development bagi UKM-UKM di daerah. Hal ini
dapat dilakukan dengan membangun kerjasama ekonomis dengan UKM-UKM yang
berhubungan dengan Core Bisnis dari BUMD tersebut. Agar kerjasama tersebut menjadi
efektif, pihak BUMD perlu melakukan pengembangan peran dengan cara melakukan
program pendampingan kepada UKM-UKM yang bekerja sama dengan BUMD dalam
hal tatakelola usaha sehingga produk barang/jasa yang menjadi tanggung jawab UKMUKM sehingga produk barang/jasa yang menjadi output dri UKM-UKM tersebut benarbenar memenuhi standar kebutuhan dari BUMD tersebut. Pemberian pelatihan-pelatihan
system tata kelola usaha merupakan salah satu bentuk program pendampingan yang dapat
dilakukan oleh BUMD kepada UKM-UKM . Hal ini juga akan berdampak baik bagi
UKM-UKM yang bekerjasama dengan BUMD dimana pengelolaan UKM-UKM tersebut
akan menjadi efektif dan efesien yang pada akhirnya berdampak baik pada peningkatan
kesejahteraan dan peningkatan daya saing pada UKM-UKM tersebut. Dalam perencanaan
jangka pendek program pendampingan ini akan menjadi beban biaya bagi BUMD, namun
dalam perencanaan jangka panjang program ini akan memberikan keuntungan yang
signifikan bagi BUMD baik dari segi harga, kualitas maupun ketersedian barang/jasa
yang menunjang kegiatan usaha BUMD.
c. Penutup
Kepatutan pada asas profesionalitas baik pada sistem rekrutmen maupun tata kelolah
usaha pada BUMD menjadi sangat penting dikarenakan hal tersebut adalah kunci utama
bagi BUMD dalam mencapai tujuan dari pembentukan UKM tersebut. Tanpa adanya
profesionalitas dalam tatakelolah BUMD akan menjadi penghalang besar bagi kemajuan
BUMD tersebut. Begitupun dengan pengembangan peran BUMD dalam meningkatkan
kesejahteran UKM di daerah. Tanpa adanya pengembangan peran ini maka BUMD hanya
akan menjadi menara gading bagi UKM-UKM di daerah yang bisa berdampak pada
kemunduran pertumbuhan kesejahteraan UKM-UKM di daerah karena harus bersaing
secara langsung dengan BUMD.

You might also like