You are on page 1of 9

Jangan Jadi SARJANA MUDA

Sunday, October 07, 2012


7:52 PM

Fenomena idealisme Katak Dalam Tempurung


Mereka hanya berpikir sesuai yang hari ini dihadapi. Mahasiswa bagaikan katak
dalam tempurung yang hanya mengetahui hal dalamnya saja.
Ketika ia keluar dari tempurung, ternyata ia melihat dunia luar lebih luas dan sangat
complicated serta banyak permasalahan dan tantangan.
Apa positifnya dari idealisme sempit ini?
(+) Mahasiswa fokus pada hal yang dihadapi
(+) Mahasiswa seolah ahli disatu bidang tertentu walaupun sebenarnya tidak juga
karena selama sekolah dan kuliah banyak bidang yang harus dipelajari.
(-) Secara mental, mahasiswa tidak siap menghadapi kondisi dan situasi yang jauh
dari bayangannya.
(-) Mahasiswa tingkat empat, bahkan mahasiswa tingkat akhir tidak punya orientasi
sasaran yang harus dikerjakan apabila lulus dari perguruan tinggi.
Seorang mahasiswa dipersiapkan dalam hal pengembangan diri dan keahlian.
Misalnya, seorang arsitektur harus bisa mengukur diri, seberapa besar dia
menguasai ilmu arsitektur. Apakah ilmu arsitektur yang telah dipelajarinya dapat
membuat dirinya berdaya saing tinggi? Jika tidak, dia harus mempunyai second
opinion atau third opinion. Selain ilmu arsitek, ia harus mempunyai keunggulan lain
yang kelak dapat dikembangkannya.
Banyak orang tua yang mempunyai peranan sangat ekstrim terhadap anaknya yang
kuliah.
Orang tua bersikap ekstrem. Ia tidak memperbolehkan anaknya ikut organisasi
dikampus. Mereka menekankan si anak untuk fokus belajar dan kuliah. Si anak
mengikuti kemauan orang tua. Semestinya dengan intensitas belajar yang besar,
akan membuat anak tersebut cumlaude. Tapi ternyata anak tersebut malah lelah dan
frustasi. Indeks prestasinya pun turun terus menerus. Ternyata aktivitas belajar
tanpa diselingi refresing, berorganisasi dan berteman, maka ruginya banyak sekali.
Orang tua menghalangi kreativitas anaknya. Orang tua menghalangi anak untuk ikut
berbagai kegiatan ekstrakulikuler, baik di kampus maupun luar kampus, dengan
alasan mengkhawatirkan masa depan si anak menjadi tak terarah seteah lulus kuliah.
Akhirnya, saat memasuki akhir kuliah, kreativitas mahasiawa menjadi terkungkung
dan tidak berkembang.

Demi memenuhi harapan orangtua serta akibat tekanan orang tua selama masa
perkuliahan sangatlah besar, akhirnya mahasiswa semakin tidak mandiri. Ia kuliah
demi memenuhi kebutuhan orangtuanya saja. Akhirnya, ia tidak mempunyai sikap
mental dan kemandirian yang kuat. Inilah penyebab setelah tamat kuliah, ia akan
Calon Sarjana Page 1

mental dan kemandirian yang kuat. Inilah penyebab setelah tamat kuliah, ia akan
berhadapan dengan banyak persoalan yang sebelumnya tidak ia duga.
Ketika berada di semester 1 sampai semester 7 seorang mahasiswa belum
merasakan banyak persoalan karena dia masih berhadapan dengan tanggung jawab
perkuliahan yang harus diselesaikan. Begitu tanggung jawab itu selesai dan
memasuki tahap akhir, ia menghadapi banyak persoalan seperti berikut :
Penulisan skripsi.
Mahsiswa mulai dihadapkan dengan banyak persoalan. Persoalan muncul dalam
pemnulisan skripsi, ia tidak bisa meminta pandangan dari orangtua. Dalam hal ini,
orang tua mulai berkurang perannya karena tidak paham memilih judul skripsi yang
tepat bagi anaknya. Padahal sebelumnya, mahasiwa terbiasa dibimbing orangtua.
Akhirnya tidak sedikit mahasiswa yang terbentur pada persoalan menulis skrispsi,
karena kemampuannya berkreasi, menulis, dan pikiran bebas, selama ini tidak dibina.
Pengerjaan skripsipun menjadi berlarut-larut. Akhirnya, banyak mahasiswa yang
menghabiskan tiga sampai dengan empat semester hanya untuk menulis skripsi.

Bingung mencari kerja.


Persoalan ini hadir setelah tamat kuliah, mahasiswa yang memiliki nilai seadanya
mulai gamang (bimbang) dengan tujuan akhir, "saya mau kemana", "saya mau kerja
apa?". Sebagian kecil mahasiswa mendapatkan intervensi dari orang tua karena
mempunyai jaringan yang luas untuk mendapatkan pekerjaan. Namun bagi orang tua
yang tidak berdaya? ia berada dipersimpangan jalan. Apa yang harus saya pilih?
Jalur mana yang harus saya ambil? Saya harus bekerja dimana? Saya harus mulai
dari mana? Semua pertanyaan-pertanyan itu tidak mampu dijawab oleh mahasiswa.

Berikut konsekuensi yang timbul karenanya


Waktu terbuang sia-sia lebih banyak
Proses penentuan pekerjaan lebih lama
Kepercayaan diri mahasiswa menurun. Akibatnya, apa pun yang dikerjakan menjadi
tidak benar lambat, dan tidak sukses
Mahasiswa menjadi penganggur
Oleh karena itu wawasan kemandirian dibutuhkan sejak dini oleh mahasiswa,
idealnya pada saat kuliah pertama (semester 1). Begitu berada di semester 7,
ia sudah mempunyai pilihan ke mana ia harus melangkah. Bahkan, mereka sudah
menjajaki hal yang akan dilakukan menuju masa depan yang dicita-citakan.

Kesadaran tentang waktu


Waktu adalah absolut.
Pada hakikatnya semua orang memiliki waktu yang sama.
Waktu adalah sebuah keniscayaan yang tidak bisa dimajukan.Begitu berharganya
Calon Sarjana Page 2

Waktu adalah sebuah keniscayaan yang tidak bisa dimajukan.Begitu berharganya


waktu, diantara kita banyak yang ungkapan :
Waktu adalah uang
Time is gold
Time is oportunity
Oleh karena itu, tidak heran jika banyak orang yang mengatakan waktu yang dapat
dikelola atau diatur adalah saat ini. Ada ungkapan masa lalu milik Tuhan, masa depan
milik Tuhan, dan masa kini milik kita. Masa kini adalah waktu yang dapat dikuasai dan
dikelola manusia karena masa kinilah yang kita hadapi saat ini.
Orang yang menyadari bahwa waktu terbatas dan tidak bisa dimajukan atau
dimundurkan, maka ia akan benar-benar memanfaatkan waktunya. Kalau perlu ia akan
akan menyegerakan apapun yang dia hadapi saat itu. Ia tahu masa depan milik Tuhan.
Jika waktu telah berlalu, ia tidak dapat meraihnya lagi. Karena itu, waktu yang
dimiliki saat iniharus benar-benar dimanfaatkan dengan baik.
Lihat saja dunia mahasiswa, banyak mahasiswa yang terjebak dalam persoalan
waktu. Mereka berlama-lama menghabiskan masa kuliah dengan berbagai alasan.
Disisi lain, banyak waktu yang dihabiskan untuk menghadapi masa tersulit dalam
hidupnya sehingga ia berlama-lama dengan hal sulit tersebut.
Misalnya, ketika menghadapi skripsi, ia merasa sebagai hal yang paling sulit
dihadapi. Ia merasa dunia akan kiamat. Ia merasa bahwa masalah skripsi itu akan
dihadapi sepanjang hidupnya. Padahal, jika dia tahu, masa mendatang jauh lebih sulit
daripada saat dia menghadapi skripsi.
Sebagai pembuktian, saat 3 tahun berselang setelah ia lulus kuliah, kemudian ia baca
lagi skripsi yang telah dia buat dulu,nanti dia akan berkesimpulan, "sederhana sekali
skripsi yang saya buat dahulu".
Berdasarkan survey kepada 100 orang responden, didapatkan bahwa rata-rata
waktu produksi manusia ternyata hanya 35% dari total 24 jam sehari.
Kiat memanfaatkan waktu (implementasi kesadaran akan waktu):
Membuat skala prioritas
Alokasikan waktu untuk skala prioritas yang ada
Buatlah check list atau Thing to do

Keuntungan dari pembuatan thing to do :


Kemampuan manusia mengingat terbatas. Dengan membuat thing to do, Anda akan
dibantu untuk mengingat apa yang harus dikerjakan.
Membantu mengawasi kedisplinan
Membantu mengevaluasi diri
Motivasi diri
Walaupun Anda tidak mampu mengerjakan semuanya, katakankalh dari 10 buah thing
to do,Anda hanya mampu mengerjakan 4 buah, motivasi Anda akan tetap terpacu.
Jika hari ini tidak mengerjakan apapun, berarti thing to do besok tetap sama
Calon Sarjana Page 3

Jika hari ini tidak mengerjakan apapun, berarti thing to do besok tetap sama
dengan hari ini. Artinya, Anda tidak mengalami perubahan sama sekali dalam hidup.
Karena harus mengerjakan target dalam thing to do, Anda akan termotivasi untuk
mengerjakan segala hal lebih cepat, lebih sempurna, dan lebih akurat.

Kiat bertahan dengan thing to do


Hargai dan apresiasi diri Anda ketika dapat menyelesaikan things to do dengan baik
Tidak semua thing to do yang dibuat harus dilaksanakan pada hari itu juga
Laksanakan thing to do dengan konsisten
Kiat membuat diri konsekuen dengan dan konsisten melaksanakan thing to do :
Tulis dan tampilkan di kertas berukuran besar things to do yang sudah dibuat
diruangan Anda, seperti di dinding kamar Anda. Hal itu memacu Anda untuk
konsisten.
Buatlah reward dan punishment terhadap diri sendiri. Kalau kita punya reward dan
punishment yang baik untuk diri kita, otomatis kita akan melaksanakan secara
konsisten things to do yang kita buat
Contoh reward
Istirahatkan diri Anda lebih panjang dari biasanya
Anda dapat refresing ke tempat wisata
Buat point reward terhadap diri.
Misalnya, "wah, selamat kamu berhasil"

Fenomena pengangguran yang terus menanjak


Mencari pekerjaan susah, sedangkan lapangan kerja tidak ada merupakan opini yang
berkembang dimasyarakat. Tingginya pengangguran menguatkan opini masyarakat.
Sebenarnya opini ini merupakan sebuah ironi. Hal yang sesungguhnya terjadi adalah
lapangan kerja sulit mendapatkan calon pekerja yang mempunyai kriteria-kriteria
yang dipersyaratkan, berkwalitas, dan sesuai dengan jenis pekerjaan yang ditawari.
Bukti lapangan pekerjaan sulit mencari tenaga kerja :
Hampir setiap media massa atau cetak lokal memuat lowongan pekerjaan.
Puluhan, ratusan, bahkan mencapai ribuan situs internet memuat beragam informasi
yang berhubugan dengan peluang kerja.
Terbit beberapa tabloid yang berisi khusus tentang lowongan pekerjan.
Berikut mekanisme yang biasa dilakukan perusahaan dalam memuat iklannya di
tabloid :
Sebuah perusahaan hanya akan memuat iklaannya pada satu tabloid saja, karena
biaya pasang iklan di tabloid mahal
Setiap minggu, sebuah tabloid besar kemungkinan tidak akan memasang iklan dari
perusahaan yang sama. Artinya setiap minggu tabloid akan berisi hal yang berbeda,
dan perusahaan mencari calon tenaga kerja yang berbeda pula.
Calon Sarjana Page 4

dan perusahaan mencari calon tenaga kerja yang berbeda pula.

Sarjana menikmati pengangguran??


Begitu masuk dunia nyata, setelah menjadi sarjana, sebagian sarjana saat
disodorkan berbagai jenis pekerjaan yang menjanjikan banyak uang, malah
menghindar dengan berbagai alasan.
Karena idealisme "seperti katak dalam tempurung", mahasiswa berpikir jika ia
bekerja, ia hanya ingin pekerjan yang sesuai dengan bidang yang telah dikuasainya
atau sesuai jurusan kuliah yang telah diambilnya.
Tentu saja ini sebuah ironi. Sarjana tersebut seolah-olah menikmati pengangguran.
Ia membutuhkan uang, tapi menghindari pekerjaan yang menawarkan pendapatan
yang menggiurkan. Misalnya, kebanyakan mereka menolah bekerja di bagian yang
berhubungan dengan dunia penjualan.

Mereka seolah-olah lebih nyaman menganggur daripada bekerja. Penyebab hal ini
sebagai berikut :
Keterbatasan pemikiran
Tidak paham kewawasan kemandirian
Tidak mampu hal materi
Terkukung idealisme "seperti katak dalam tempurung" yang membuat seolah-olah
lebih enak menganggur daripada bekerja
Tidak paham bagaimana dan dimana mencari pekerjaan

Terdapat 6 aspek dan dimensi kemandirian yang terdapat dalam individu


Kesadaran waktu
Kesadaran akan perubahan
Kepemimpinan diri
Orientasi masa depan
Prinsip bekerja dan berusaha
Prinsip hidup sukses

Aspek Kemandirian yang harus dimiliki mahasiswa adalah


Mandiri dalam berpikir
Kemandirian dalam hal ini bukan berarti sempit, mandiri dalam mengerjakan segala
hal. Individu harus mampu menunjukkan ciri kemandirian baik dari pola pikir, sikap,
konsep, serta rencana eksekusinya.
Mahasiswa yang telah lulus harus memiliki kemampuan berpikir mandiri, terbebas
dari pengaruh sekelilingnya. Misalnya, pelajar yang harus pola pikirnya terbiasa
dipengaruhi dominasi orangtua, ketika mahasiswa yang harus bergeser pola pikirnya
oleh pola pikirnya sendiri.
Mandiri bukan berati tidak dapat menerima masukan. Semua masukan yang ada
diterima. Namun, ia punya formulasi, pola atau cara sendiri dalam berpikir, seperti :
Memahami mana yang bersifat harus dan mana yang bersifat tidak harus
Memahami mana yang baik dan mana yang tidak baik
Calon Sarjana Page 5

Memahami mana yang baik dan mana yang tidak baik


Memahami mana yang perlu segera dan tidak perlu segera
Memahami mana yang penting dan mana yang tidak penting

Mereka yang memiliki pola kemandirian tersebut berati telah memiliki kemandirian.
Landasan yang dibuatnya dalam menentukan sikap merupakan hasil olah pikir sendiri,
tidak didominsi orang lain termsuk orangtua. Peran orang lain hanya sebagai bahan
petimbangan.
Mandiri dalam bersikap

Jika terbiasa berpikir dalam mandiri, mahasiswa sudah mengetahui ke arah mana
yang ia ingin tuju. Mahasiwa sudah tau dimana lahan yang dapat ia masuki.
Mahasiswa sudah tau bagaimana hidupnya setelah sarjana. Kelak, sikapnya
didominasi oleh sikap mandiri karena ia telah mempunyai pola pikir mandiri.
Apabila sudah memiliki pola pikir yang mandiri, dalam bersikap apapun mahasiswa
akan terbiasa mandiri. Ketika akan menghadapi sebuah perjalanan, misalnya
pekerjaan, implementasi, atau aktualisasi dari rencana-rencana yang berhubungan
dengannya otomatis dapat dilakukan tanpa banyak pertolongan yang didominiasi atau
dipengaruhi orang lain.
Mahasiswa sudah mantap berjalan. Ketika harus melakukan sesuatu, ia tahu apa yang
harus diperbuat. Ia tidak terlalu banyak membutuhkan bantuan orang lain.
Setidaknya, ia tidak perlu diantar orang lain ketika akan melamar kerja dan
menghadapi wawancara kerja.
Sikap konsep dan rencana eksekusi
Seseoarang yang telah memiliki pola pikir mandiri dan bersikap mandiri, konsep dan
rencana akan keluar dari dirinya sendiri. Karena sudah mempunyai pola pikir mandiri,
ia juga sudah dapat bersikap mandiri. Otomatis, konsep demi konsep dan rencananya
pun sudah dikuasainy. Rencana eksekusi dan konsep mandiri adalah rencana yang
dilahirkan oleh pikiran yang ada pada dirinya sendiri.
Kemandirian dalam arti luas tidak hanya diwujudkan dengan pola pikir dan pola sikap
mandiri, tetapi wujudnya akan mengeluarkan beberapa inovasi yang lebih kreatif,
dan inovatif dn lebih agresif dalam merencanakan sesuatu dalam membuat konsep.

Mewujudkan karakter kemandirian


Seseorang dengan pola pikir mandiri, maka karakter kemandirian tersebut akan
tampak jelas dalam dirinya.
Karakter kemandirian yang dapat terlihat antara lain adalah sebagai berikut,
Saat melakukan sesuatu, ia tidak terlalu banyak meminta pertimbangan orang lain
Ketika harus mengambil resiko terhadap sesuatu terhadap sesuatu, ia tidak terlalu
banyak berpikir.
Ia tidak terlalu banyak ragu-ragu dan mengambil resiko yang ia hadapi
Calon Sarjana Page 6

banyak berpikir.
Ia tidak terlalu banyak ragu-ragu dan mengambil resiko yang ia hadapi
Ia mengetahui konsekuensi yang muncul dan mengetahui manfaat dari pekerjaan
yang diambilnya
Karakter kemandirian ini sangat langka ditemukan pada diri mahasiswa saat ini.
Karakter ini perlu di pupuk dan disadari segera oleh mahasiwa sehingga mereka
dapat bangkit dari keterpurukan. Mahasiswa dapat segera berkarya dan menikmati
hidup yang lebih baik setelah lulus perguruan tinggi.
Perubahan adalah sebuah keniscayaan
Tidak ada seorang pun yang dapat menolak atau menghindari dari sebuah perubahan
karena perubahan adalah sebuah keniscayaan. Setiap saat, di mana pun, kapan pun,
dan kepada siapa pun perubahan akan selalu ada.
Contoh, secara fisiologis, tubuh manusia berubah dari kecil menjadi besar, dari
besar menjadi tua, beruban, keriput, dan sampai akhirnya meninggal. Semua itu
tidak dapat dihindari.
Demikan juga mental, sejak kecil sampai dewasa, manusia berubah, dari penakut
menjadi pemberani dan mandiri, dari tadinya bersemangat muda dan berani, tibatiba menjadi kurang berani karena tua.
Perubahan merupakan sebuah siklus. Dari sebelumnya idak ada menjadi ada dan
akhirnnya tidak ada lagi. Dari awalnya tidak mampu, lalu menjadi mampu dan
akhirnya tidak mampu lagi.

Tidak ada sesuatu yang terdiri dari satu hal saja. Semuanya pilihan yang butuh
jawaban. Contoh:
Kapan akan tamat kuliah?
Apakah akan menyelesaikan kuliah tepat 4 tahun, lebih cepat atau lebih lambat?
Hari ini mau belajar atau tidak ?
Hari ini mau tidur lebih lama atau lebih sedikit?
Ingin menjadi orang sukse atau tidak?
Apa yang tidak boleh berubah ketika dikatakan perubahan itu adalah sebuah
keniscayaan?
Ya, jawabnya "prinsip dan keyakinan"
Prinsiplah yang mengendalikan perubahan. Untuk itu manusia harus mempunyai
konstanta prinsip atau keyakinan. Konstanta prinsip dan keyakinan ini akan mengawal
seseorang untuk selalu survive atau eksis di tengah pilihan dan perubahan.

Hakikat perubahan :
Ada perubahan yang disukai, ada pula perubahan yang tidak disukai.
Perubahan akan selalu memdatangkan aspek masalah dan peluang.
Banyak orang memahami bahwa perubahan hanya akan mendatangkan banyak
masalah. Karena itu, sering menghindari dan tidak menyukai perubahan. Padahal,
dalam saat yang bersamaan sebuah perubahan akan terdapat peluang.

Calon Sarjana Page 7

dalam saat yang bersamaan sebuah perubahan akan terdapat peluang.


Contoh, ketika seorang mahasiswa akan lulus mengalami perubahan status dari
mahasiswa menjadi sarjana. Saat itu ia di hadapakan pada dua kondisi atau pilihan,
Masalah
Ia telah berstatus sarjana. Status tersebut membuat dirinya beban, yaitu harus
menentukan sikap untuk bekerja.
Peluang
Awalnya ia tidak bisa bekerja karena tidak punya ijazah. Nah, setelah lulu, tentu ia
memilliki peluang.
Akan selalu terdapat dua hal positis dan negatif dalam perubahan.

Saatnya memimpin perubahan


Ketika mengetahui suatu perubahan menjadi masalah atau peluang, sesorang harus
memimpin perubahan tersebut. Ia tidak boleh terpana atau terkejut jika perubahan
menimbulkan masalah besar.
Berikut ada dua tipe manusia dalam menyikapi suatu perubahan :
Individu proaktif
Manusia memimpin perubahan dengan banyak antisipasi. Siap berpikir ke depan
sebelum sesuatu terjadi. Contoh, seseorang mengetahui mencari pekerjaan itu sulit.
Ia dengan cepat mengantisipasi dengan proaktif mencarai kerja, melamar, dan
berkarya. Ia berpikir jika ia tidak bekerja, ia akan kurang mendapatkan respon dari
lingkungan.
Individu reaktif
Manusia akan terkejut dan baru bereaksi ketika perubahan sesudah datang kepada
dirinya. Contoh, seseorang mengetahui bahwa mencari kerja itu sulit. Namun, ia
tidak pernah mencari lowongan pekerjaan. Ia lebih suka menunggu. Setelah enam
bulan menganggur, setelah banyak orang menyidir dirinya, barulah dia bereaksi.
Tipe individu proaktiflah yang semestinya ada dalam diri mahasiswa berwawasan
kemandirian. Itulah yang dimaksud dengan memimpin perubahan, bukan dipimpim
perubahan. Kebanyakan orang, terutama yang menganggur dan tidak mendapatkan
pekerjaan, dipimpin oleh perubahan.
Berikut tahapan seseorang untuk memimpin perubahan:
Meng-update perubahan
Mahasiswa harus meng-update perubahan terutama yang berhubungan dengan
dirinya.
Contoh, dalam mencari pekerjaan ketahui dahulu syarat dan standart kualifikasi
atau proses seleksi kerja yang saat ini berlaku
Standart nilai (ipk) minimal
Meng-update perubahan teknologi
Membuat daftar bobot dampak perubahan
Calon Sarjana Page 8

Membuat daftar bobot dampak perubahan

Ia menentukan skala prioritas utama, dampak yang paling berat atau dampak yang
paling mengenai kepada dirinya dari perubahan. Ia harus benar-benar melakukan
tindakan untuk mengantisipasi perubahan.
Tahapan kulaiah merupakan transisi kepemimpinan diri
Masa menjadi mahasiswa semestinya merupakan masa yang tidak didominasi
kepemimpinan keluarga atau banyak orang tua. Walaupun tidak dapat dipungkiri,
masih banyak mahasiswa yang bergantung pada orangtua meski sudah menjelang
tamat kuliah.
Ketika sudah lepas status mahasiswa dan memperoleh ijazah, seharusnya transisi
kepemimpinan itu sudah terjadi. Dari kepemimpinan yang didominasi orangtua
beralih ke arah kepemimpinan yang di dominasi dan dikendalikan oleh dirinya sendiri.

Ia tahu setelah lulus :


Kemana ia harus pergi?
Apa yang harus ia kerjakan?
Apa yang ia dicapai?
Apa yang harus ia dapatkan?
Saya harus berkiprah dimana?
Idealnya,ketika berada pada akhir perkuliahan, mahasiswa sudah mulai mengambil
alih kepemimpinan tersebut. Kepemimpinan pribadi dapat ditandai dengan proses
berkarya dalam pembuatan skripsi. Pada saat itulah, mahasiswa sebenarnya sudah
masuk fase transisi kepemimpinan. Saat itulah kontrol dari diri sendiri harus lebih
dominan dibandingkan kontrol dari orangtuanya.
Memimpin diri berarti memiliki target. Ingat "hidup ini tidak mengalir, tapi hidup ini
direncanakan". Merencanakan sebuah kehidupan, berarti Anda harus membuat
target kehidupan. Apabila Anda sudah mampu memikirkan, membuat perencanaan,
serta menuliskan dengan jelas apa yang menjadi target dalam hidup, berarti Anda
telah mengambil alih kepemimpinan terhadap diri sendiri atau Anda sudah memimpin
diri sendiri.
Pasted from <fitriyantopendaki.blogspot.com>

Calon Sarjana Page 9

You might also like