You are on page 1of 5

1. Kenapa wajah dan kaki ibu hamil mengalami pembengkakan?

Selama hamil, tubuh akan menahan atau menimbun cairan lebih


banyak dari biasanya untuk melindungi dan mempertahankan
kehamilan, mencegah terjadinya reaksi penolakkan tubuh ibu
terhadap janin, mengencerkan antibodi ibu, dan mempertahankan
volume air ketuban yang salah satunya bermanfaat untuk janin agar
ia bebas bergerak dalam suhu yang terjaga. Janin perlu dilindungi
dari reaksi penolakkan tubuh ibu, karena, janin itu kontribusi
dari ayah dan ibu yang merupakan organ asing di tubuh ibu.
Ibaratnya, hamil itu bagaikan ibu mendapat transpalantasi organ.
Penimbunan cairan pada kehamilan inilah yang menyebabkan
bengkak di beberapa bagian tubuh, seperti tangan, leher, wajah,
dan kaki. kondisi bengkak ibuhamil satu dan lainnya tidak sama. Wajah
adalah tempat terakhir yang bengkak, kaki tempat pertama. Ini berkaitan
dengan ukuran rahim yang semakin membesar, sehingga
menekan
pembuluh darah balik di pangkal paha. Akibatnya, lebih banyak cairan
tertahan di tungkai kaki, sendi, dan telapak kaki. Bengkak di kaki umumnya
muncul sore hari setelah beraktifitas seharian. Selain itu, bengkak di kaki
juga timbul akibat adanya tekanan alami oleh pengaruh gravitasi. Bengkak di
kaki dan tungkai yang normal biasanya asimetris atau hanya salah satu
kaki/tungkai. Sedangkan pada preekslamsia, biasanya bilateral atau sama di
kedua kaki.

2. Fisiologi terjadinya oedema pada ibu hamil?


3. Kenapa ada proteinuria pada ibu hamil dengan preeklampsia?
Selama kehamilan terjadi, aliran darah ginjal dan kecepatan filtrasi
glomerulus meningkat bila dibandingkan dengan keadaan tidak
hamil. Dengan timbulnya hipertensi dalam kehamilan, perfusi darah
pada ginjal dan kecepatan filtrasi glomerulus menurun secara
bervariasi. Seperti halnya glomerulopati, dimana terdapat
peningkatan permeabilitas terhadap protein dengan berat molekul
yang besar. Pada keadaan tersebut dijumpai eksresi albumin yang
abnormal dan disertai protein lainnya seperti globulin dan
transferin.
4. Apa yang dimaksud dengan bidang hodge?
Bidang hodge yaitu untuk menentukan bagian terendah janin turun
dalam panggul pada persalinan. Bidang hodge terdiri dari :
a. Hodge I : bidang yang dibentuk pada lingkaran pintu atas
panggul dengan bidang atas simfisis dan promotorium
b. Hodge II : sejajar dengan hodge I terletak setinggi bagian bawah
simfisis
c. Hodge III : sejajar dengan bidang hodge I dan II terletak
setinggi spina ilskiadika kanan dan kiri
d. Hodge IV : sejajar dengan bidang Hodge I, II, III terletak
setinggi os koksigis (mochtar, R. 1998).

5. Kenapa dilakukan pemeriksaan sklera pada saat pemeriksaan fisik


ibu hamil?
Pemeriksaan sklera pada ibu hamil bertujuan untuk mengetahui
adanya ikterus. Adanya ikterus pada kehamilan dapat menyebabkan
terjadinya prematuritas.
6. Apa yang dimaksud dengan sudut divergen dan konvergen?
- Sudut divergen adalah apabila kedua tangan pemeriksa
membentuk jarak atau tidak bertemu maka bagian terendah
janin sudah memasuki pintu atas panggul (PAP).
- Sudut konvergen adalah apabila kedua jari-jari tangan pemeriksa
bertemu, maka bagian terendah janin belum memasuki pintu
atas panggul.
7. Berapa kenaikan BB ibu hamil yang gemuk dan kurus?
Berikut ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan untuk
pertambahan berat badan ibu selama kehamilan:
- Bila berat badan ibu sebelum hamil adalah normal, maka
kenaikan berat badan ibu sebaiknya 9-12 kg
- Bila berat badan sebelumnya berlebih, maka kenaikan berat
badannya cukup antara 6-9 kg.
- Bila sebelum kehamilan berat badan ibu adalah kurang, kenaikan
berat badan sebaiknnya antara 12-15 kg.
- Jika ibu mengandung bayi kembar dua atau lebih, maka
kenaikan berat badan selama kehamilan harus lebih banyak lagi,
tergantung dari jumlah bayi yang dikandung.
- Bila berat badan ibu sebelum hamil dan kenaikan berat badannya
selama hamil adalah kurang dari normal, maka si bayi beresiko
lahir dengan berat badan yang kurang atau berat bayi lahir
rendah (BBLR).
- Bila berat badan sebelum hamil dan kenaikan berat badannya
selama hamil adalah berlebih, maka bayi akan beresiko
terhambat pertumbuhannya akibat penyempitan pembuluh
darah. Siibu juga beresiko mengalami komplikasi, baik selama
kehamilan maupun persalinan, seperti perdarahan, HT, atau
preeklampsia.
(sumber: Fajriyah, N. 2008).
8. Dampak gigi berlubang, karies gigi dan sariawan pada ibu hamil?
- ibu yang mengalami infeksi gusi dapat menularkan infeksinya
kepada janin melalui peredaran darah plasenta. ( dikutip dari:
penelitian yang dimuat Journal Of Obstetrics Gynecology, Yiping Han
peneliti dari Case Western Reserve University tahun 2010) .Pada
kasus yang diteliti tersebut terbukti kuman Fusobacterium
nucleatum yang menginfeksi gusi ibu, juga ditemukan dalam tubuh
janin . Bila infeksi tersebut berlangsung dalam waktu yang lama,

dapat menyebabkan resiko yang sangat membahayakan yakni


keguguran.
bakteri penyebab gigi berlubang (Streptococcus mutans ) dapat
menyebar ke seluruh tubuh melalui sirkulasi darah, sehingga bakteri
tersebut dapat dengan cepat mencapai jantung. Apabila hal
tersebut terus menerus berlangsung, dapat menyebabkan
gangguan jantung pada ibu hamil. (dikutip dari: penelitian North
Carolina dalam Intisari 2010),
ibu hamil yang menderita gangguan kesehatan gigi dan mulut
beresiko 3-5x lebih besar melahirkan bayi premature dan bayi
dengan berat badan lahir rendah. (dikutip dari: hasil riset Academy
of General Denistry
perawatan gigi dan mulut selama kehamilan, bermanfaat
menurunkan resiko terjadinya pre eklamsia atau keracunan
selama kehamilan sebesar 5-8%. Selain itu, perawatan gigi dan
mulut selama kehamilan dapat menghindari resiko bayi lahir
dengan berat badan rendah serta resiko lahir premature (dikutip
dari: hasil riset Journal of Periodontology).
(sumber: Agustin, I.M. 2014. Makalah. Pentingnya perawatan
gigi dan mulut selama kehamilan. Malang : Poltekkes Kemenkes
Malang Jurusan Kebidanan.
Penyakit periodontal seperti karies gigi disebabkan oleh bakteri
anaerob gram negatif. Toxin dari bakteri ini berupa endotoksin /
lipopolisakarida (LPS), yang akan mencapai uterus melalui aliran
darah dan merangsang respon inflamatori jaringan periodontal
Proses ini akan menimbulkan bakterimia. Oleh karena itu, LPS akan
memicu mediator inflamatori pada organ sistemik dan jaringan
periodontal, terutama sitokinin, tumor nekrosis faktor (TNF-),
interleukin (IL-1), dan prostaglandin (PGE 2) yang dapat
mempengaruhi kehamilan. Mediator ini dapat membahayakan unit
fetoplasenta dengan menimbulkan kontraksi otot rahim dan dilatasi
leher rahim. Keadaan ini meningkatkan resiko kelahiran BBLR.

Sumber : http://repository.usu.ac.id
9. CTG pada leopold di intranatal, akselerasi dan desiminasi?
Ideal perhitungan frekuensi jantung dilakukan 1 menit penuh. Jika
ada alat CTG (Cardiotokografi ( elektronic fetal heart monitoring),
bisa direkam untuk 10 menit. Nrmal frekunsi denyut 120-160 kali
permnit, meningkat saat kontraksi. Batasan waktu untuk menilai
bradikardi: frekunsi denyut jantung dibawah normalk selama lebih
dari 2 menit.
Akselerasi : peningkatan frekunssi DJJ dibawah frekunsi dasar
normal DJJ. Bila terdapat penurunan maksimal 10 dpm diatas nilai
dasar rata-rata DJJ selama 15 detik atau peningkatan 15 dpm
diatas nilai rata-rata selama lebih dari atau sama dengan 15 detik.
Deselerasi : penurunan djj dibawah frekunsi normal DJJ. Bla
terdapat penurunan maksimal 10 dpm selama lebih dari 1 menit
atau penurunan lebih lebih dari 20 dpm selama lebih dari 30 detik.
Deselerasi lebih dari 20 dpm akan tampak sebagai garis merah
pada layar monitor. Setiap deselerasi harus segera dicari
penyebabnya dan dilakukan penanganan segera.
10.

Lokasi hiperpigmentasi pada ibu hamil

Areola, puting, area genital, aksila, bagian dalam paha, kelopak


mata.
11.
Apa yang harus dianjurkan kepada ibu hamil mengatasi kram
akibat varises untuk persiapan persalinan?
12.
Edema tungkai kaki? Bisa normal persalinan?

You might also like