You are on page 1of 2

Resume

Seorang Wanita 44 tahun dengan Diagnosis Mitral Stenosis dengan Penurunan Fungsi
Cor NYHA IV et causa Penyakit Jantung Reumatik
Pasien adalah seorang wanita dengan 44 tahun dengan keluhan utama sesak nafas. S
esak dirasakan memberat sejak 2 hari SMRS. Rasa sesak berupa rasa ampeg di dada
yang dirasakan hilang timbul. Rasa sesak dirasakan saat melakukan aktivitas ring
an dan memberat jika dilakukan aktivitas. Keluhan mereda saat digunakan untuk is
tirahat. Keluhan nyeri dada disangkal, berdebar - debar disangkal, terbangun pad
a malam hari karena sesak disangkal, dan keringat dingin yang keluar pada saat s
esak juga disangkal. Pasien datang dengan keluhan perut membengkak dengan diagno
sis ascites sejak 1 tahun yang lalu dan mengeluhkan kaki membengkak sejak 3 bula
n yang lalu.
Pada riwayat penyakit sebelumnya diketahui pada pasien pernah mondok di RSUD Dr.
Moewardi 2 tahun yang lalu dengan diagnosis Penyakit jantung reumatik dengan ke
luhan utama merasa sesak. Riwayat hipertensi, diabetes mellitus, alergi, asma di
sangkal oleh pasien. Pada riwayat penyakit keluarga riwayat hipertensi, diabetes
mellitus, alergi, penyakit jantung dan asma disangkal. Pasien mengkonsumsi maka
nan sewajarnya, dan konsumsi alkohol serta merokok disangkal. Pasien menyangkal
pula melakukan olahraga secara teratur dan rutin.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum, tanda vital dan pada pemeriksaan
dalam batas normal. Namun, pada pemeriksaan jantung didapatkan batas jantung ke
san melebar ke arah lateral yaitu pada pemeriksaan batas kiri jantung didapatkan
pergeseran batas kiri bawah jantung ke arah linea axillaris anterior SIC V. Dar
i auskultasi jantung juga didapatkan bising pansistolik 3/6 di apeks cordis dan
bising diastolik decressendo 2/6 di linea parasternalis sinistra SIC III. Pada p
asien juga didapatan suara ronki basah halus pada 1/3 lapang paru sinistra. Abdo
men pasien tampak distended, tes ascites yaitu undulasi dan pekak alih positif.
sesuai keluhan pasien, ditemukan oedema ekstremitas bawah bilateral.
Pada pemeriksaan penunjang, hasil lab didapatkan penurunan Hb=10,9; AL=3,83; Cl=
0,2 sedangkan Natrium darah meningkat (Na=230). Hasil EKG pasien didapatkan atri
al fibrilasi dengan frekuensi denyut jantung 80 kali per menit, dengan pergesera
n aksis ke arah kanan (Right Axis Deviation/RAD), dan ditemukan ST depresi di le
ad II,III, aVF. Dari foto thoraks juga diinterpretasikan adanya kesan pembesaran
jantung (cardiomegaly) dan oedema pulmonum.
Selanjutnya pada pasien direncanakan pemeriksaan diagnostik lanjutan berupa peme
riksaan lab untuk melengkapi yaitu status lipid pasien, bilirubin total, bilirub
in direct dan bilirubin indirect, serta echocardiography karena pada pemeriksaan
awal hasil echocardiography sebelumnya tidak ada saat diperiksa. Pada pasien ju
ga dilakukan monitoring balance cairan.
Pasien mendapat diagnosis mitral stenosis (anatomis), dengan decompensatio cordi
s NYHA IV (fungsi), yang disebabkan oleh penyakit jantung reumatik (etiologis).
Terapi yang akan diberikan pada pasien adalah bedrest dengan posisi 1/2 duduk, O
2 3 lpm kanul nasal, Diet TKTP 1700 kkal, Infus RL 20 ml/jam, injeksi furosemide
2 amp(40mg) tiap 8 jam, captopril 3x12,5 mg, spironolacton 1x25 mg. Prognosis p
asien ad vitam dubia, ad sanam dubia dan ad fungsionam dubia.
Hasil pemeriksaan lanjutan dalam perawatan rumah sakit (follow up) pada 3 Desemb
er 2014 pasien tidak mengeluhkan sesak, nyeri dada dan berdebar - debar. keadaan
umum dan tanda vital pasien dalam batas normal. Pada pemeriksaan fisik didapatk
an keadaan umum, tanda vital dan pada pemeriksaan dalam batas normal. Pada pemer
iksaan jantung didapatkan batas jantung kesan melebar ke arah lateral yaitu pada
pemeriksaan batas kiri jantung didapatkan pergeseran batas kiri bawah jantung k
e arah linea axillaris anterior SIC V. Dari auskultasi jantung juga didapatkan b
ising pansistolik 3/6 di apeks cordis dan bising diastolik decressendo 2/6 di li
nea parasternalis sinistra SIC III. Pada pasien juga didapatan suara ronki basah
halus pada 1/3 lapang paru sinistra. Diagnosis penyakit pasien adalah mitral st
enosis (anatomis), dengan decompensatio cordis NYHA IV (fungsi), yang disebabkan
oleh penyakit jantung reumatik (etiologis) dengan masalah ascites dan efusi ple
ura. Terapi yang akan diberikan pada pasien adalah bedrest dengan posisi 1/2 dud
uk, O2 3 lpm kanul nasal, Diet TKTP 1700 kkal, Infus RL 20 ml/jam, injeksi furos

emide 2 amp(40mg) tiap 8 jam, captopril 3x12,5 mg(ditunda), spironolacton 1x25 m


g dan digoxin 1x0,25 mg.
Hasil pemeriksaan lanjutan dalam perawatan rumah sakit (follow up) pada 4 Desemb
er 2014 pasien tidak mengeluhkan sesak, nyeri dada dan berdebar - debar. keadaan
umum dan tanda vital pasien dalam batas normal. Pada pemeriksaan fisik didapatk
an keadaan umum, tanda vital dan pada pemeriksaan dalam batas normal. Pada pemer
iksaan jantung didapatkan batas jantung kesan melebar ke arah lateral yaitu pada
pemeriksaan batas kiri jantung didapatkan pergeseran batas kiri bawah jantung k
e arah linea axillaris anterior SIC V. Dari auskultasi jantung juga didapatkan b
ising pansistolik 3/6 di apeks cordis dan bising diastolik decressendo 2/6 di li
nea parasternalis sinistra SIC III. Pada pasien juga didapatan suara ronki basah
halus pada 1/3 lapang paru sinistra. Diagnosis penyakit pasien adalah mitral st
enosis (anatomis), dengan decompensatio cordis NYHA IV (fungsi), yang disebabkan
oleh penyakit jantung reumatik (etiologis) dengan masalah ascites dan efusi ple
ura. Terapi yang akan diberikan pada pasien adalah bedrest dengan posisi 1/2 dud
uk, O2 3 lpm kanul nasal, Diet TKTP 1700 kkal, Infus RL 20 ml/jam, injeksi furos
emide 2 amp(40mg) tiap 8 jam, captopril 3x12,5 mg(ditunda), spironolacton 1x25 m
g, allopurinol 100mg 1-0-0 dan warfarin 2 mg 0-0-II (I).
Hasil pemeriksaan lanjutan dalam perawatan rumah sakit (follow up) pada 4 Desemb
er 2014 pasien tidak mengeluhkan sesak, nyeri dada dan berdebar - debar. keadaan
umum dan tanda vital pasien dalam batas normal. Pada pemeriksaan fisik didapatk
an keadaan umum, tanda vital dan pada pemeriksaan dalam batas normal. Pada pemer
iksaan jantung didapatkan batas jantung kesan melebar ke arah lateral yaitu pada
pemeriksaan batas kiri jantung didapatkan pergeseran batas kiri bawah jantung k
e arah linea axillaris anterior SIC V. Dari auskultasi jantung juga didapatkan b
ising pansistolik 3/6 di apeks cordis dan bising diastolik decressendo 2/6 di li
nea parasternalis sinistra SIC III. Pada pasien juga didapatan suara ronki basah
halus pada 1/3 lapang paru sinistra. Diagnosis penyakit pasien adalah mitral st
enosis (anatomis), dengan decompensatio cordis NYHA IV (fungsi), yang disebabkan
oleh penyakit jantung reumatik (etiologis) dengan masalah ascites dan efusi ple
ura. Terapi yang akan diberikan pada pasien adalah bedrest dengan posisi 1/2 dud
uk, O2 3 lpm kanul nasal, Diet TKTP 1700 kkal, Infus RL 20 ml/jam, injeksi furos
emide 2 amp(40mg) tiap 8 jam, captopril 3x12,5 mg(ditunda), spironolacton 1x25 m
g, allopurinol 100mg 1-0-0 dan warfarin 2 mg 0-0-II (II).

You might also like