Professional Documents
Culture Documents
Segala Puji dan Syukur saya Ucapkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa. Bahwasanya saya
telah dapat membuat Makalah Tentang Tenis Meja walaupun banyak sekali hambatan dan
kesulitan yang saya hadapi dalam menyusun makalah ini, dan mungkin makalah ini masih
terdapat kekurangan dan belum bisa dikatakan sempurna dikarenakan keterbatasan
kemampuan saya.
Oleh karena itu saya sangat mengharapkan ktitik dan saran yang bersifat
membangun dari semua pihak terutama dari Bapak/Ibu Guru supaya saya dapat lebih baik
lagi dalam menyusun sebuah makalah di kemudian hari, dan semoga makalah ini berguna
bagi siapa saja terutama bagi teman-teman yang hobi atau ingin lebih tahu lebih banyak
tentang olahraga Tenis Meja.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Sejarah Tenis Meja
B. Kejuaraan Yang Pernah di Ikuti Indonesia
BAB II TEHNIK DAN PERATURAN TENIS MEJA
A. Tehnik Tenis Meja
B. Peraturan Tenis Meja
C. Peraturan Pertandingan Tenis Meja AAUI CUP
BAB III LAPANGAN TENIS MEJA
A. Ukuran Meja Tenis Meja
B. Tiang Net dan Jaring Net
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
BAB V PENUTUP
BAB VI DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Sejarah Tenis Meja
Asal muasal tenis meja belum pernah ada sumber yang tepat, walaupun itu olahraga
yang relatif muda, lebih muda dari tennis lapangan dan tidak jauh lebih tua dari bola
basket. Paling awal dikenal dalam bentuk olahraga, dipanggil tenis indoor, telah
dimainkan pada awal tahun 1880-an oleh para tentara Inggris di India dan Afrika
Selatan, menggunakan papan dari kotak cerutu sebagai paddles dan gabus bulat dari
botol anggur sebagai bola, dengan deretan buku menetapkan atas di bagian tengah meja
untuk membentuk jarring atau net. Versi lain dikembangkan di Inggris pada 1890,
berbagai cara yang dikenal sebagai " whiff whaff " dan "gossima," dan Parker Brothers
mulai manufaktur yang tenis indoor kit yang menyertakan portable bersih yang dapat
diset up pada meja, bola kecil yang ditutup dengan kasa , dan miniatur paddles. James
Gibb, adalah orang Inggris yang berkunjung ke Amerika Serikat pada 1900, membawa
beberapa seluloida bola berongga dan mulai bermain dengan tenis indoor teman-teman,
menggunakan bola baru. Gibb ternyata datang dengan nama "pingpong," mengacu pada
suara benturan paddle dgn bola di atas meja. Namun, produsen alat-alat olahraga
Inggris, John Jacques, mendaftarkan nama "Ping Pong" sebagai nama dagang 1901 dan
dijual di Amerika hak Parker Brothers, yang datang di bawah nama itu. EC Goode,
kebangsaan Inggris lainnya pada 1902 melapisi kayu dengan paddle karet, yang
membuat dia bisa memberikan efek spin pada bola. Asosiasi Ping Pong didirikan di
Inggris tahun itu, namun hanya berumur kurang dari tiga tahun, terutama karena Parker
Brothers' membuat peralatan dgn harga yang mahal. Walaupun demikian, olah raga ini
dengan pasti menyebar di Inggris dan Eropa, terutama dengan peralatan dipasarkan
oleh produsen lain dengan menggunakan nama generik tenis meja. Asosiasi Tenis Meja
Baru didirikan di Inggris pada 1921, diikuti oleh pendirian Fdration Internationale de
Tennis de Table (International Federation Tenis Meja) pada 1926 oleh pertemuan
Inggris, Swedia, Hungaria, India, Denmark, Jerman, Cekoslovakia, Austria, dan Wales
di Berlin.Turnamen kejuaraan dunia pertama diadakan di London pada tahun 1927.
Hingga perang Dunia II, Hungaria mendominasi dunia tennis meja. Dua Hungarian
pemain top papan atas awal periode adalah Maria Mednyanszky, yang memenangkan
tujuh kali women world championship, dan Viktor Barna, lima kali world champion..
Dua organisasi saingan, the US Amateur Table Tennis Association and the National
Table Tennis Tiga kelompok digabung dalam 1935 menjadi the US Table Tennis
Association, yang telah diubah namanya USA Table Tennis pada tahun 1994. Eropa
Tengah mendominasi terus untuk waktu yang lama setelah Perang Dunia II, tetapi
pemain Asia mengambil alih olahraga yang dimulai pada 1953. Salah satu faktor di
Asia banyak bermunculan bintang tennis meja adalah pengenalan dari karet yang
menggunakan sponge oleh pemain Jepang, Horoi Satoh pada tahun1952. Tenis meja
menjadi olahraga resmi di Olimpiade 1988, dengan katagori single dan doubles untuk
pria dan wanita.
Sejarah Tenis Meja Indonesia
Permainan tenis meja di Indonesia baru dikenal pada tahun 1930. Pada masa itu hanya
dilakukan di balai-balai pertemuan orang-orang Belanda sebagi suatu permainan
rekreasi.Hanya golongan tertentu saja dari golongan pribumi yang boleh ikut latihan,
antara lain keluarga pamong yang menjadi anggota dari balai pertemuan
tersebut.Sebelum perang dunia ke II pecah, tepatnya tahun 1939, tokoh-tokoh
pertenismejaan mendirikan PPPSI (Persatuan Ping Pong Seluruh Indonesia).Pada tahun
1958 dalam kongresnya di Surakarta PPPSI mengalami perubahan nama menjadi
PTMSI (Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia).
Tahun 1960 PTMSI elah menjadi anggota federasi tenis meja Asia, yaitu TTFA (Table
Tennis Federation of Asia).Perkembangan tenis meja di Indonesia sejak berdirinya
PPPSI hingga sekarang bisa dikatakan cukup pesati. Hal ini dapat dilihat dari
BAB II
TEHNIK DAN PERATURAN TENIS MEJA
A. Tehnik Tenis Meja
Sepuluh Perintah Tennis Meja
1. Gaya bermain apa saja yang Anda inginkan. Jangan biarkan orang lain mendikte
bagaimana anda harus bermain, tetapi dengarkan nasihat untuk memperbaikinya.
Gaya anda bisa menjadi perpanjangan dari kepribadian Anda. Semakin banyak
memiliki gaya permainan, semakin kaya akan variasi, bawa sesuatu ke permainan.
Jadilah diri sendiri.
2. Bermain dengan peralatan apapun yang anda inginkan, tetapi seharusnya tidak
membatasi pilihan taktis anda atau pilihan lainnya. Gunakan peralatan yang anda
bisa dan harus bisa dgn cara memainkan peralatan lainnya. Eksperimentasi adalah
kunci.
3. Mengembangkan taktik-taktik dari counter, serve, poin, pertandingan, peralatan
lawan, gaya dari lawan, perilaku lawan, taktik lawan, apapun. Berpikirlah sebelum,
selama dan setelah bermain. Be smart.
4. Menghormati orang lain.Adalah cara untuk menjadi dihormati. Jangan menggunakan
taktik untuk kecewa, ketakutan atau mengganggu lawan, disetiap point. bermainlah
jika seseorang meminta anda untuk bermain. Cobalah untuk bersenang-senang dan
biarkan orang lain yang memiliki rasa senang juga. Memberikan nasihat dan
membantu pemain lain. dan memberikan respect. Be a Gentle
5. Belajar untuk menang dan belajar untuk kalah, biasakan diri anda menerima
kesalahan dan keterbatasan dan kekurangan tehnik anda, jangan mengeluh ketika
anda kalah. Anda kalah karena anda tidak menerima kekalahan tersebut. Be
modest..!!
6. Tidak ada keberuntungan, coba tempatkan bola anda persis jatuh didepan net atau
diujung2 meja..maka anda akan terbiasa dengan pukulan2 itubegitu pula dengan
lawan anda, jika pukulan mereka menyentuh net atau ditepi meja..coba lah untuk
tetap focus mengembalikan bola dari merekatetap focus..!!
7. Meningkatkan gaya dan teknik. Memperbaiki kelemahan anda lebih mudah daripada
meningkatkan kekuatan Anda, dan ingat bahwa lawan yang pintar akan melihat
pada tiap2 kelemahan. Pertama memutuskan untuk melatih apa, mengapa dan
bagaimana Anda akan melakukannya, kemudian latihlah. Belajar untuk rally.
8. Aturan dan peralatan akan berubah, sehingga gaya tertentu atau peralatan dapat
diistimewakan. Jika anda bisa berubah kapan saja, anda juga dapat menerima
perubahan dan mereka yang bermain di beberapa kekurangan, seperti Gaya yang
kurang disukai, atau bahkan dirugikan oleh peraturan yakinlah masih bisa menang.
Hanya diperlukan usaha yang lebih keras. Jangan pernah merajuk..!!!.
9. Tidak ada peralatan yang tidak adil. Tidak ada gaya yang buruk dengan olahraga.
Tidak ada pemain yang inferior atau superior dengan cara apapun, dan tentu saja
anda tidak berhak untuk menghakimi seseorang. Tinggalkan semua olahraga jika
Anda berpikir berbeda dari ini. Don't be a fuckin 'nazi.
10. Satu-satunya hukum yg harus dihormati adalah peraturan ( the rules of the game ).
Hal ini berarti bahwa satu-satunya cara menunjukkan permainan seharusnya
mainkan. Bacalah, patuhi semua peraturan, dan lalu tegakkan. Cobalah untuk
memanfaatkan aturan untuk keuntungan Anda. But be legal.
Berikut langkah-langkah Dasar menuju keberhasilan Bermain Tenis Meja :
1. Menentukan Peralatan Tenis Meja
2. Lakukanlah Pemanahasan dan Pelemasan
3. Cara Memegang Bet dan Mengontrtol Bet
4. Posisi Siap Pukulan Porhand dan Backhand
17. Setiap peserta wajib mematuhi Tata Tertib pertandingan & Aturan yang berlaku.
BAB III
LAPANGAN TENIS MEJA
A. Ukuran Meja Tenis Meja
Panjang = 274 cm
Lebar = 152,5 cm
Tebal garis sisi = 2 cm
Tinggi meja dari lantai lapangan = 76 cm
Luas = 4,1785 meter persegi
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas bahwa olahraga Tenis Meja di tingkat Nasional telah melakukan
fungsinya. Namun demikian agar olahraga Tenis Meja ini arif dan bijaksana, maka perlu
ada peningkatan sistem penyelenggaraan yaitu selain memberikan layanan dalam bentuk
ekstra kulikuler juga memberikan layanan dalam pertandingan. Hal ini merupakan bentuk
kepedulian Nasional untuk ikut menyehatkan kehidupan bangsa melalui olahraga basket
yang tepat, cepat, akurat dan relatif dapat dijangkau oleh kebutuhan masyarakat dan
diharapkan mampu menciptakan atlit basket professional khususnya pada cabang olahraga
Tenis Meja yang dapat mengharumkan nama bangsa Indonesia.
B. Saran
Supaya pertumbuhan dan perkembangan olahraga Tenis Meja berjalan dengan normal,
maka sebagai olahragawan, harus memotivasi dan merangsang masyarakat umum
( masyarakat/siswa ) dalam pertumbuhan dan perkembangan untuk mencintai olahraga
supaya keingintahuan tentang dunia olahraga bertambah. Supaya generasi yang akan
datang lebih optimal dalam bidang olahraga sehingga dalam era globalisasi ini bangsa kita
tidak tertinggal perkembangannya dalam berbagai bidang terutama dalam bidang olahraga.
BAB IV
PENUTUP
Segala sesuatu tidak akan menjadi kenyataan sebelum kita mengalami sendiri, demikian
juga kreasi dan inovasi hanya akan menjadi Tulisan tidak bermakna diatas kertas sebelum
direalisasikan didunia nyata, marilah kita bangun indonesia yang sehat dengan olahraga
salah satunya dalam bidang olahraga basket ini.
DAFTAR PUSTAKA
Agus, Mahendra (2006). Teori Belajar Motorik. FPOK UPI. Modul Pembelajaran Prodi PJKR.
Tidak diterbitkan
Giriwijoyo, Santosa. (1991) Ilmu Faal Olahraga. Bandung : Ikip Bandung.
Giriwijoyo, Santosa. (2003). Olahraga dan Kesehatan. Bandung : FPOK UPI.
Giriwijoyo, Santosa. (2004). Ilmu Faal Olahraga. Bandung : FPOK UPI.
Harrison & Balkemore, 1989. Instructional Strategis, second edition WM. C.Brown Publisher
All Rights
Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-Aspek Pskologis dalam Coaching. Jakarta: CV. Tambak
Kusuma
Hurlock. E. B. (1980). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga
Kusmaedi, Nurlan. (2002). Pembelajaran Hidup Sehat Terpadu Berbasis Masyarakat.
Bandung : FPOK - UPI
Kusmaedi, Nurlan (2002) Olahraga rekreasi dan olahraga tradisional. Bandung :FPOK UPI
Kusmaedi, Nurlan (2005). Teori-Teori Perkembangan. FPOK UPI. Modul Pembelajaran Prodi
PJKR. Tidak diterbitkan
DI SUSUN OLEH
IRA CHINDY ALEXANDRA MUSKANAN
KELAS : X AK III