You are on page 1of 5

Pengemasan DNA:

Pengemasan DNA dalam kromosom terjadi pada tahap profase. Untai DNA dipintal pada suatu
set protein, yaitu histon yang menjadi suatu bentukan yang disebut unit nukleosom. Unit-unit
nukleosom tersusun padat membentuk benang yang lebih padat dan terpintal menjadi lipatanlipatan solenoid. Lipatan solenoid tersusun padat menjadi benang kromatin. Benang-benang
kromatin tersusun memadat menjadi lengan kromatid.
Pengemasan Kromosom
Untaian DNA di pintal pada suatu set protein yaitu histon menjadi suatu bentukan yang disebut
nukleosom. Unit-unit nukleosom membentuk benang-benang yang lebih padat dan terpintal
menjadi lipatan-lipatan solenoid. Lipatan solenoid membentuk benang-benang kromatin.
Benang-benang kromatin tersusun membentuk kromosom.Kromosom adalah struktur padat yang
terdiri dari protein dan DNA.

DNA
heliks
ganda
Nukleosom membentuk
manik - manik

Solenoid membentuk
benang-benang
kromatin

Kromosom
pada tahap
metafase
Translasi

Pada intinya, translasi ini adalah proses penerjemahan kode basa nitrogen yang dibawa
oleh rantai mRNA dengan asam amino-asam amino yang sesuai.
Translasi terjadi di sitoplasma, tepatnya di ribosom. Proses ini dimulai saat keluarnya
rantai mRNA dari nucleus menuju ke sitoplasma, kemudian mRNA menempel pada
ribosom. Bersamaan dengan itu, datanglah rantai tRNA menuju ke ribosom dengan
membawa asam amino yang sesuai dengan kode basa nitrogen yang dibawa oleh rantai
mRNA. Maka terbentuklah asam amino-asam amino tersebut. Kemudian asam amino itu
saling berikatan membentuk rantai, yang dinamakan rantai polipeptida.
Tahap-tahap pada translasi:
a. Tahap Insiasi

Untuk

memulai

biosintesis

protein

diperlukan tiga protein faktor inisiasi (IF-1,

IF-2, IF-3);
Pengikatan ke-3 faktor pada ribosom sub unit
IF-2 mengikat molekul GTP dan membantu

pemula (tRNAfmet );
Pengikatan mRNA pada ribosom sub unit kecil 30S terjadi

kecil
pengikatan tRNA

melalui pembentukan pasangan basa antara urutan ShineDalgarno (SD) dengan komplemennya yang

terdapat

pada 16S rRNA;


SD biasanya merupakan daerah urutan SD 10
nukleotida purin pada mRNA, sebelum

kodon inisiasi metionin;


Setelah terjadi pengikatan mRNA dan tRNA

pemula mengenali kodon AUG yang mengkode metionin, IF-3 dilepaskan;


Selanjutnya, terjadi hidrolisis GTP menjadi GDP dan Pi, pelepasan IF-2 dan IF-1,

penggabungan ribosom sub unit besar 50S;


Penggabungan sub unit 50S menghasilkan kompleks 70S yang siap untuk menerima

tRNA berikutnya;
Sub unit 50S mempunyai dua tempat untuk pengikatan tRNA, yaitu peptidyl site (P)

dan aminoacyl site (A);


Exit site (E) adalah tempat untuk tRNA yang sudah kosong;
Kodon inisiasi AUG mengikat tRNAfmet pada P site.
b. Tahap Elongasi
Diperlukan: EF (elongation factor), enzim peptidil transferase, GTP;
Asam amino dibawa oleh faktor perpanjangan/EF ke A site;
Terjadi pembentukan ikatan peptida oleh peptidil transferase antara tRNA pada P site

dengan tRNA pada A sitE;


Peptidil transferase akan melepaskan asam amino dr tRNA yg menempati situs P, dan

menggabungkannya pada asam amino yg ada pd situs A;


Proses perpanjangan berulang sampai menemukan kodon terminasi UAA, UAG, dan
UGA

c. Tahap

terminasi
Reaksi perpanjangan rantai berjalan terus sampai pada suatu ketika yang berada di situs

A adalah kodon terminasi (UAG, UAA, atau UGA).


Tidak ada tRNA yang dapat mengenali kodon terminasi.
Kodon terminasi ini akan dikenali oleh protein khusus yang dikenal dengan Release

Factor dengan memicu pelepasan polipeptida yang telah lengkap dari peptidil tRNA.
Reaksi perpanjangan rantai berjalan terus sampai pada suatu ketika yang berada di situs

A adalah kodon terminasi (UAG, UAA, atau UGA).


Tidak ada tRNA yang dapat mengenali kodon terminasi.
Kodon terminasi ini akan dikenali oleh protein khusus yang dikenal dengan Release
Factor dengan memicu pelepasan polipeptida yang telah lengkap dari peptidil tRNA.

You might also like