Professional Documents
Culture Documents
Oleh:
Kelompok III
Agung Wibowo
P056100423.36E
Amita Rizka W.
P056100443.36E
P056100493.36E
Fitri Nurdiyani
P056100553.36E
Dosen:
Prof. Ir. Kudang B. Seminar, MSc, PhD.
I. PENDAHULUAN
memungkinkan
suatu
perusahaan
berhubungan
dengan
sistem
fleksibel. E-bisnis
2.
3.
4.
2.
3.
minyak dan gas di Indonesia dimana PT. Indoturbine bergerak sebagai penjual
dan operator dari mesin ini. Perusahaan pemakai yang terkait adalah BP
Indonesia, VICO, UNOCAL, ConocoPhilips, Total E&P Indonesie, Petrochina
International, ExxonMobil Oil, Premier Oil Natuna, Kondur Petroleum dan
sebagainya. Untuk perusahaan yang bergerak di bidang industri lainnya adalah
Styrindo Mono Indonesia, Miwon, Asia Tile, Indo Bharat Rayon, Riau Andalan
Pulp & Paper, Asean Aceh Fertilizer dan Pupuk Iskandar Muda.
PT. Indoturbine tidak berjalan sendiri dalam menjalankan usahanya, dia
membutuhkan beberapa stakeholder dalam mewujudkan visi dan misinya.
Berikut adalah beberapa stakeholders dan juga peranannya :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
2. Profil Konsumen
Fokus proses ini adalah untuk mengembangkan profil pemasaran bagi tiap
konsumen dengan cara mengobservasi pola pembelian mereka, kondisi
demografi, pilihan pembelian dan cara berkomunikasi serta informasi lainnya
yang dapat membantu mengelompokkan konsumen.
3. Manajemen Umpan Balik
Sistem CRM yang baik membutuhkan manajemen yang berupa siklus yang
mengkonsolidasikan, menganalisa dan membagi informasi konsumen yang
telah didapatkan oleh proses CRM.
3.1.2 Supply Chain Management (SCM)
Supply chain (rantai pasokan) merupakan jaringan pelayanan, bahan
baku dan arus informasi yang menghubungkan antara konsumen dengan
supplier sebuah perusahaan dalam hal hubungan dengan konsumen, kebutuhan
pemesanan dan hubungan dengan pemasok. Manajemen rantai pasok
merupakan pengetahuan dalam mengembangkan strategi untuk mengorganisasi,
mengawasi dan memotivasi berbagai sumber daya yang terlibat dengan
pelayanan (jasa) dan bahan baku di dalam rantai nilai. Manajemen rantai pasok
juga mencakup perencanaan dan manajemen dari berbagai aktivitas yang
terlibat dalam sumber daya dan pengadaannya, konversi serta berbagai aktivitas
manajemen logistic lainnya. Termasuk pula di dalamnya koordinasi dan
kolaborasi dengan berbagai saluran rekanan seperti pemasok, perantara,
penyedia jasa pihak ketiga dan konsumen. Intinya, manajemen rantai pasok
mengintegrasikan manajemen penawaran dan permintaan baik di dalam maupun
luar perusahaan (Council of Supply Chain Management Professional, 2004).
Manajemen rantai pasok merupakan pengembangan dari konsep rantai
nilai Michael Porter. Sebuah rantai nilai bisnis menurut Porter terdiri dari
sejumlah proses dan aktivitas yang dibangun perusahaan untuk memberi nilai
tambah terhadap produk dan jasa yang sudah ada dan untuk menyediakan
keunggulan kompetitif di pasar. Berbagai proses bisnis tersebut dapat
dikelompokkan menjadi dua yaitu primer dan sekunder. Rantai pasok sendiri
berfokus pada peningkatan efisiensi dari aktivitas primer dengan alur informasi
yang lebih baik antar aktivitas dan menghubungkan dengan rekanan internal dan
eksternal perusahaan juga konsumen.
dan
kolaborasi
di
antara
rekanan
rantai
pasok
dan
keseluruhan
rantai
pasok.
Kesuksesan
sebuah
kebijakan
4. Informasi
Informasi terdiri dari data dan analisa yang menekankan pada fasilitas,
inventaris / persediaan, transportasi dan konsumen pada keseluruhan rantai
pasok. Informasi dapat dianggap sebagai faktor pendorong utama karena
tidak memiliki bentuk fisik, namun memiliki potensi sebagai pendorong
terbesar dalam kinerja atau efisiensi rantai pasok sebab secara langsung
mempengaruhi antar faktor lainnya.
3.1.2.2 Proses Manajemen Rantai Pasok
Manajemen rantai pasok melibatkan banyak proses dan prosedur untuk
efisiensi. Diantaranya adalah :
1. Pengadaan
Pengadaan merupakan proses bisnis antara pembelian dan penjualan suplai
dan jasa. Perusahaan umunya mengembangkan sebuah perencanaan
strategis dengan pemasok untuk mendukung proses manajemen produksi
dan terus mengembangkan produk baru.
2. Outsourcing dan kemitraan
Outsourcing merupakan perjanjian dimana sebuah perushaan menyediakan
jasa bagi perusahaan lain yang sebenarnya dapat dilakukan sendiri. Hal
tersebut menjadi tren dalam bidang IT dan industry lainnya.
3. Manajemen Aliran Produksi
Proses produksi merupakan upaya memproduksi dan mensuplai produk bagi
saluran distribusi berdasarkan perkiraan masa lalu atau data point of sales
(POS).
4. Pemenuhan pesanan
Ini merupakan proses yang merespon permintaan konsumen dengan cara
menggabungkan beberapa fungsi yang penting : manajemen pemesanan,
penyimpanan dan distribusi barang jadi. Di dalamnya juga melibatkan gudang
dan manajemen persediaan serta distribusi secara fisik.
5. Proses Manajemen Pelayanan Konsumen
Pelayanan terhadap konsumen menyediakan sumber informasi konsumen.
Proses ini juga menyediakan bagi konsumen informasi aktual mengenai
ketersediaan produk melalui aplikasi antarmuka dengan operasi produksi dan
distribusi perusahaan.
6.
Peramalan
Peramalan berupaya untuk memprediksi tingkat dan aktivitas perusahaan
dalam sebuah rentang waktu.
dan
saranan
manajemen
informasi,
yang
mengintegrasikan
umum.
Fungsi
front
office
seperti
Customer
Relationship
Resource
Planning
(ERP)
mengintegrasikan
informasi
manufaktur,
penjualan
dan
pelayanan.
Sistem
ini
komponen
yang
digunakan
dalam
penyusun
ERP.
fleksibilitas,
visibilitas,
dan
kontrol
untuk
secara
efektif
sama
lain,
berkoordinasi
dalam
usaha
kegiatan
individual
dan
komunikasi
dan
bekerjasama
dengan
para
anggota
aliran
kerja,
serta
alat
sasaran pemasaran, promosi yang perlu dilakukan dan harga produk. Jenis
utama sistem informasi pemasaran meliputi pemasaran interaktif di website
e-commerce, manajemen hubungan pelanggan, manajemen penjualan,
manajemen produk, pemasaran bertarget, iklan dan promosi, dan riset pasar.
-
Sistem
manufacturing,
merupakan
sistem
yang
digunakan
untuk
Sistem akuntansi, yang merupakan sistem yang paling tua dan paling
banyak digunakan dalam bisnis. Sistem Akuntansi adalah kumpulan sumber
daya yang dirancang untuk mentransformasikan data keuangan menjadi
informasi.
keputusan yang
terjadi pda tempat yang sama namun waktu yang berbeda, maka interaksi yang
terjadi adalah asynchronous interaction. Kondisi yang ketiga apabila waktu
komunikasi terjadi dalam waktu yang sama namun tempat yang berbeda maka
telah terjadi synchronous distributed interaction. Sedangkan jika yang terjadi
adalah komunikasi pada waktu dan tempat yang berbeda adalah asynchronous
distributed interaction.
tetapi bukan tanpa resiko. Terkadang sebagian pekerjaan nyatanya tidak masuk
dalam salah satu golongan tersebut. Umumnya orang terlibat dalam pertemuan
face to face dan beberapa terdistribusi dan termasuk dalam asynchronous
communication. Sebagian besar pekerjaan melibatkan baik komunikasi maupun
koordinasi.
3.3 Global Management
Telah menjadi suatu keharusan bagi perusahaan dalam menghadapi
situasi perkembangan usaha yang semakin global dan tidak dapat dipisahkan
dari teknologi, untuk menerapkan suatu cara dalam menjalankan usahanya
dengan memperhatikan isu-isu international. Hal ini lah yang disebut dengan
global management.
Global management refers to the way an organization manages their
business practices internationally, including sales, marketing, hiring and
finance. Many schools offer training programs and degrees in global
management and it is a highly valued commodity in the business world.2
Berdasarkan
definisi
di
atas
dapat
disimpulkan
bahwa
global
IV. PEMBAHASAN
pihak konsumen dan manajemen akan bisa secara langsung mengawasi proses
penjualannya. Sistem interface yang menghubungkannya dapat dilihat dengan
software Kelton yang didalamnya berisi perhitungan menggunakan AGA 3 dan
AGA 8. Semuanya dihitung baik bore pipa, gas dan minyak yang mengalir
maupun suhu yang sangat mempengaruhi BTU. Sofware Kelton yang dipakai
dalam CRM ini merupakan produksi Emerson (fisher production) yang adalah
stakeholder perusahaan.
Data penjualan ini akan langsung terkalkulasi sehingga pihak manajemen
maupun konsumen dapat melihat secara online dan realtime terhadap hasil
penjualan. Untuk penjualan ada beberapa parameter yang tidak dapat diubah
karena merupakan regulasi dari BP Migas. Gambar di bawah ini adalah tampilan
dari Kelton yang merupakan interface bagi customer relationship management.
Selain dari contoh di atas, PT. Indoturbine juga memiliki CRM dengan
pihak konsumen yang dalam hal ini dapat dilihat di website PT. Indoturbine
bagian contact us. Untuk bagian ini memang hanya beberapa orang yang dapat
ditanggapi oleh
PT.
Indoturbine
karena
produk turbin
sangat
spesifik
berhubungan
dengannya.
Sistem
ini
mulai
ditinggalkan
karena
penggunaan email dirasa lebih cepat dan mudah dalam mendapatkan jawaban
informasi.
perusahaan
dengan
para
pelanggan,
pemasok,
distributor,
dan
perusahaan lainnya, serta menerima respon atas status setiap hubungan dalam
rantai pasokan. Atas dasar itu maka PT. Indoturbine menggunakan jaringan
sistem komputer yakni teknologi internet, ekstranet, web serta telepon, faksimile,
e-mail untuk mengakomodasi kebutuhan dari PT. Indoturbine tersebut. Sehingga
mampu mengurangi biaya secara signifikan dan meningkatkan siklus rantai
pasokan mereka.
PT. Indoturbine menggunakan sistem rantai pasokan baik itu secara real
time ataupun menurut tingkat emergensi dan kebutuhannnya. PT. Indoturbine
selaku operator sudah dapat memperkirakan beragam kebutuhan perusahaan
dengan bekerja sama dengan para pemasok. Sebagai contoh PT. Indoturbine
membutuhkan panel control system untuk kebutuhan pergantian yang tidak
dilakukan secara berkala diakibatkan kerusakan tertentu. Maka PT. Indoturbine
mengirim pemesanannya baik itu secara e-mail dengan mencantumkan data
spesifikasi produk yang diinginakan dan dibutuhkannya ke suplaier dalam contoh
ini adalah Solar Turbine atau bisa juga dengan cara lain yakni mengisi secara
langsung daftar kebutuhannya kedalam layanan penyediaan Solar Turbine.
Sedangkan jika kebutuhan konsumen ke PT. Indoturbine sejauh ini hanya
mengandalkan e-mail untuk pemesanan berdasarkan spesifikasi dan kebutuhan
ataupun juga dengan telepon dan faximile.
production
kenyataannya
menjadi
penopang
dalam
bisnis
operasional. Untuk itu dalam hal ini perlu dilihat dahulu mengenai proses operasi
hingga tahapan produksi. Gambar di bawah merupakan layanan yang digunakan
untuk operasional, yaitu RTU (Remote Terminal Unit), PLC (Programmable Logic
Controller) dan HMI (Human Machine Interface). Alat- alat tersebut merupakan
interface dari lapangan dengan manusia yang berada dalam control room. Alat
ini bisa diakses oleh pihak Indoturbine sebagai operator, Solar Turbine sebagai
checker, pihak konsumen dalam hal ini adalah Pertamina dan BP Migas sebagai
pemantau Migas di Indonesia. Untuk mengakses layanan ini harus memasukkan
password dari keempat pihak tersebut. Layanan ini bersifat rahasia karena berisi
mengenai data penjualan gas, performa mesin turbin dan juga beban (generator
ataupun kompresor). Software yang digunakan untuk mengaksesnya adalah
ControlNet 5000 (untuk PLC ) dan RS View (untuk HMI). Alat ini digunakan di
lapangan operasi, dilanjutkan dengan menggunakan akses TCP/IP hingga dapat
diterima oleh Solar Turbine (di Florida, USA) dan juga Indoturbine - Pertamina
yang berada di jalan TB. Simatupang gedung Arkadia.
Proses pengeksplorasian PT. Indoturbine di Laut Jawa khususnya
memiliki sembilan anjungan Zulu, Papa, Mike Mike, Lima, NGL, Bravo , Arco
Ardjuna, Echo, Foxtrot dan tiga stasiun penerima di darat yaitu Muara Karang,
Tanjung Priok dan Cilamaya. Kesemua station tersebut dihubungkan dengan
HMI melalui radio yang dipancarkan ke darat.
c. Financial Category
- Financial Accounting
- Controlling
- Investment Management
- Treasury Management
- Enterprise Controlling
untuk mengidentifikasi
groupware dengan harapan dengan adanya sistem ini sekelompok orang dapat
saling mendukung dalam melakkan pekerjaan (tujuan) yang sama. Pada PT.
Indoturbine sendiri, masing-masing bagian dimensi dalam time space matrix
tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:
-
terus, maka perusahaan membagi pekerja ke dalam dua shift, yaitu pukul
06.00-18.00 dan 18.00-06.00.
-
yang mempunyai kinerja paling baik dan diukur biasanya dalam waktu setiap
minggu.
-
5.1 Kesimpulan
Pesatnya perkembangan teknologi informasi saat ini apabila dapat
dimanfaatkan dengan baik, akan sangat membantu perusahaan dalam
mengembangkan bisnisnya secara integratif, terutama dengan menggunakan
konsep e-business system. PT. Indoturbine sebagai salah satu perusahaan yang
bergerak dibidang engineering, procurement, construction, dan installation
turbine untuk pengolahan minyak dan gas dalam kegiatan operasionalnya telah
menggunakan e-bisnis dalam mempermudah kegitan bisnisnya baik itu dalam hal
system ERP (Enterprise Resource Planinning), CRM (Customer Relationship
Management), SCM (Supply Chain Management). Keseluruh hal tersebut apabila
dipadu dengan menggunakan media yang berlandaskan Grudins Time Space
Matrix dan penerapan golabl management, akan memudahkan perusahaan
menjalankan bisnisnya secara real time dan hubungan dengan para stakeholders
akan terjalin dengan baik.
5.2 Saran
Usaha yang dijalankan PT. Indoturbine adalah usaha yang sangat
berhubungan erat dengan teknologi informasi. Oleh karena itu, perusahaan perlu
mempertahankan sistem yang telah berjalan saat ini. Namun terkadang, karena
perusahaan adalah perusahaan yang sudah well establish, maka pemeliharaan
sistem jaringan yang ada saat ini masih kurang diperhatikan oleh pihak
manajemen. Padahal sistem tersebut adalah pendukung sehingga e-bisnis dapat
terselenggara dengan baik dalam perusahaan.
REVIEW BLOG
1. http://taufiq.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2011/07/11/implementasi-e-business-diindonesia-studi-kasus-pt-sri/
Penerapan E-Business pada perusahaan PT SRI yang bergerak dibidang
manufaktur ban sepeda motor mengimplementasikan e-business pada
aplikasi ERP (Entreprise Resource Planning). Penerapan E-Business di
perusahaan ini memiliki dua faktor keberhasilan, yaitu tingkat kesesuaian dan
dukungan aktivitas E-Business atas strategi keseluruhan perusahaan. Selain
itu, terdapat tiga karakteristik kunci yang dibutuhkan dalam transaksi bisnis
yaitu Validitas, Integritas, dan Privasi.
2. http://fauzanul35e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2011/07/12/implementasi-ebusiness-di-indonesia/#comment-4
Perkembangan teknologi informasi telah menciptakan banyak terobosan baru
disegala bidang. Setiap terobosan baru tersebut telah banyak digunakan dan
semakin memudahkan bagi para penggunanya. Berkembangnya bentuk
sistem dan system komputerisasi mulai dari personal computer ke laptop
hingga ke computer genggam atau yang lebih dikenal dengan tablet PC dan
juga terjadinya perubahan dari system personal computer menjadi system
jaringan (LAN, WAN, dll) yang dapat menghubungkan computer dalam suatu
area tertentu, sampai ke jaringan yang dapat menghubungkan seluruh dunia
yang di kenal sebagai internet.
3. http://angga35e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2011/07/12/implementasi-ebusiness-di-indonesia/
Supply chain management (SCM) yang memanfaatkan e-Business System
dapat diterapkan untuk mengintegrasikan manufaktur, pemasok, retailer, dan
penjual secara efisien sehingga barang dapat diproduksi dan didistribusikan
dengan jumlah yang tepat dan biaya keseluruhan yang minimum. Untuk
menghasilkan supply chain yang efektif dan efisien perlu dibuat peta sistem
logistik dan distribusi secara keseluruhan yang digunakan untuk melihat
perilaku pergerakan aliran produk yang ditujukan untuk pendistribusian yang
terjadi disetiap elemen. Dengan menggunakan e-Business koordinasi antar
pihak-pihak dalam supply chain dapat dilakukan dengan mudah yang pada
5. http://agies.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2011/07/09/implementasi-e-business-diindonesia/
Telkomsel
merupakan
perusahaan
yang
bergerak
di
bidang
jasa
7. http://pujosriyono.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2011/07/12/e-businesspenerapannya-di-indonesia/
Definisi e-business secara umum adalah penggunaan internet untuk
berhubungan dengan konsumen, rekan bisnis (stakeholder), dan supplier
serta Karyawan dalam perusahaan. Penggunaan internet menyebabkan
proses bisnis menjadi lebih efisien. Dalam penggunaan e-business,
perusahaan perlu untuk membuka data pada sistem informasi mereka agar
perusahaan dapat berbagi informasi dengan konsumen, rekan bisnis, dan
supplier
dan
dapat
bertransaksi
secara
elektronik
dengan
mereka
memanfaatkan internet. Beda e-business dengan e-commerce adalah ecommerce hanya berupa transaksi secara elektronik di internet sedangkan ebusiness termasuk juga pertukaran informasi secara online.
8. http://rahmawati.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2011/07/16/utt-sim/
E-ticket adalah salah satu bentuk baru layanan e- bisnis jasa penerbangan
dalam memanjakan calon. Bentuk e-ticket sangat sederhana dibandingkan
dengan bentuk tiket buku yang selama ini berlaku. Kemudian banyak
keunggulan-keunggulan
lain
yang
didapat
konsumen
dengan
diberlakukannya e-ticket ini, antara lain, konsumen tidak perlu lagi kwatir
akan ketinggalan tiket apalagi kehilangan tiketnya seperti jika menggunakan
tiket buku. Hal ini, karena tidak diperlukan format khusus dari informasi yang
ada di e-ticket. Dengan mengingat kode booking saja kita sudah bisa yakin
bahwa kita akan bisa terbang dengan rute dan jadwal yang sudah kita
booking, bahkan jika kode booking-nya pun kita lupa, maka hanya dengan
menunjukan kartu identitas dimana nama yang tertera sesuai dengan nama
saat kita reservasi, maka kita bisa datang ke counter maskapai dimanapun,
untuk kemudian minta dicetakan kembali tiket kita untuk kebutuhan check-in.
9. http://siska.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2011/07/11/penerapan-e-business-padapt-sierad-produce-tbk/
PT Sierad Produce, Tbk merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang
bergerak di bidang peternakan. Bisnis utama perusahaan ini meliputi
produksi pakan ternak, pembibitan ayam, penetasan telur, produksi anak
ayam (DOC), kemitraan, rumah potong ayam, industri peralatan peternakan
dan industri tepung ikan. Pada awalnya, perusahaan ini belumlah
10. http://bisnisdigital.wordpress.com/2008/04/17/intro/#respond
Hampir semua pengguna internet di Indonesia pasti tahu yang namanya
Kaskus, sebuah situs berbasis bulletin board service / forum yang diklaim
menjadi no.1 indonesian community. Sebenarnya, banyak dari kita yang
mengenal Kaskus dari subforum BB17 yang menyediakan hiburan dewasa
yang kini sudah ditutup. Di forum jual beli kita juga bisa menemukan hampir
berbagai macam barang dalam berbagai rupa dan bentuk, baik baru maupun
second, tangan ketiga, tangan keempat, dan seterusnya. barang-barang
yang ditawarkan cenderung unik, mulai dari kaos hasil desain sendiri, dvddvd langka, bahkan sampai obat morning after pill * dan kapal tongkang batu
bara pun ada yang menjual. Harga yang ditawarkan oleh para penjual ini
cenderung lebih murah dari toko, dan hal ini ikut menjadi faktor penarik dari
forum jual beli itu sendiri. Untuk metode pembayaran pun amat mudah, ada
yang menawarkan COD (Cash on Delivery) atau bayar langsung saat barang
diterima, ataupun transfer ke rekening si penjual lalu barang akan dikirim ke
pembeli lewat jasa pengiriman barang seperti TIKi atau GDE.Tetapi, tentu
saja seperti bisnis-bisnis yang dilakukan di internet pada umumnya, masih
banyak kekurangan yang terdapat pada forum jual-beli. Sebagai contoh,
masih sering terdapat kasus-kasus penipuan dengan rekening atas nama
palsu, dengan modus operandi meminta pembeli untuk mentransfer sejumlah
uang untuk pembelian barang, dan lalu kabur tanpa mengirimkan barang
tersebut ke si pembeli. Semua kembali lagi pada kita untuk menyikapi
tindakan-tindakan seperti ini di dunia internet. Salut untuk Kaskus, yang telah
mewadahi para pebisnis-pebisnis virtual, mulai dari yang pemula sampai
yang kelas kakap. Dengan Forum Jual Beli, Kaskus telah berkontribusi besar
bagi dunia e-bisnis di Indonesia, dan semoga dengan seiring berjalannya
waktu, akan terjadi perkembangan-perkembangan ke arah positif yang berarti
bagi Kaskus.
DAFTAR PUSTAKA
Grudin, Jonathan. 1994. Groupware and Social Dynamics:Eight Challenges for
Developers. Communication of The ACM. Januari 1994. Vol 37 No. 1
Grudin, Jonathan. 1994. Computer-Supported Cooperative Work: History and
Focus. University of California, Irvine.
http://accsesstoheaven.blogspot.com/2010/10/ebc-e-commerce-and-ebusiness_31.html. Diakses Senin 27 Juni 2011.
Dampak
Penerapan
2011
Kadir, Abdul. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Andi. Yogyakarta.
OBrien, James A. 2005. Introduction to Information Systems. 12th Edition, New
York, McGraw-Hill.
Yuniarto, Henri Agung. Analisa Pengaruh Implementasi E-Business dalam Suplly
Chain. i-lib.ugm.ac.id/jurnal/download.php?dataId=6055. Diakses 29 Juni
2011.