You are on page 1of 31

PENCEMARAN UDARA

Pencairan Gleiser
Grinnell glacier, 1938

Grinnell glacier, 1981

Pencairan Gleiser

Kenaikan Muka Air Laut

Kenaikan Muka Air Laut

Hama Serangga dan Penyakit

Definisi Pencemaran Udara


Pencemaran Udara adalah bila mana dalam udara tersebut terdapat
unsur-unsur yang mengotori udara sehingga mahluk hidup yang
menghisapnya mengalami gangguan metabolisme tubuh

Berdasarkan PP No 41 Tahun 1999 ttg Pengendalian Pencemaran


Udara :
Pencemaran Udara adalah Masuk atau dimasukkannya makhluk
hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke udara dan berubahnya
tekanan udara oleh kegiatan manusia atau proses alam sehingga
kualitas udara turun sampai pada tingkat tertentu yang menyebabkan
udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan
peruntukannya.

Sumber-sumber Pencemar

Secara alami : pollen, spora,


kabut, asap dan partikel debu
dari kebakaran hutan dan
letusan gunung berapi, CO
dari penguraian gas metan dll

Aktifitas manusia :
Penggunaan bahan bakar fosil
untuk pemanasan dan
pendinginan, tansportasi,
industri, konversi energi dan
industri serta buangan rumah
tangga

Sumber-sumber pencemar ini sangat bervariasi, tetapi dapat


digolongkan menjadi 4 macam utama sebagai berikut:
Mobile Transportation (sumber bergerak) antara
lain : kendaraan bermotor, pesawat udara, kereta api,
kapal bermotor dan penenganan/evaporasi gasoline)
Stationary Combustion (sumber tidak bergerak)
antara lain: perumahan, daerah perdagangan, tenaga
dan pemanasan industri, termasuk tenaga uap yang
digunakan sebagai energi oleh industri.
Industrial Processes (proses industri) antara lain:
proses kimiawi, metalurgi, kertas dan penambangan
minyak)
Solid Waste Disposal (pembuangan sampah)
antara lain : buangan rumah tangga dan
perdagangan, buangan hasil pertambangan dan
pertanian, serta Rumah Sakit

Bentuk Pencemaran Udara


Polutan Pencemar Udara dapat dibagi menjadi dua tipe dasar :
Polutan Gas dan Polutan Padat (Partikulat )
Polutan Gas :
- Karbon dioksida (CO2)
- Karbon monoksida (C0)
- Oksida Sulfur (SOX)
- Oksida Nitrogen (NOX)
- Hidrokarbon (HC)
- Khlorofluorokarbon (CFC)

Polutan Padat (Partikulat) :


Debu

Karbon dioksida (CO2)

Konsentrasi CO2 dalam atmosfer, sebagaimana


diukur di stasiun pemantauan Tanjung Grim, Australia.

Pembersihan CO2:
CO2 dihilangkan dari atmosfer
melalui:
Konsumsi dalam fotosintesis
Reaksi lambat dengan batu
silikat batu kapur dan dolomit

Gas CO2 adalah hasil dari


proses oksidasi lengkap, seperti
pembakaran bahan bakar. Gas ini
dikeluarkan oleh hewan selama
bernafas, selama pembusukan
aerobik dari semua bahan organiK
karbon dan dari oksidasi mineral.
Misalnya, batu kapur yang
dipanaskan pada suhu tinggi
memancarkan karbon dioksida yang
menyisakan kapur mentah.
Konsentrasi CO2 dalam atmosfer
diperkirakan telah meningkat dari
275 ppm sekitar tahun 1850 menjadi
345 ppm di tahun 1985 dan
memberikan sumbangan terhadap
pemanasan global sebagai
konsekuensi dari efek rumah kaca.
Tren peningkatan dalam CO2
atmosfer

Karbon Monoksida (CO)


(CO) merupakan hasil pembakaran tak
sempurna dari bahan bakar karbon, atau
lebih tepatnya, karbon dalam bahan
bakar. CO adalah suatu gas tak berbau,
tidak berwarna dan akan terbakar dalam
udara untuk melepaskan CO2.
CO memiliki tingkat bahaya bagi manusia
cukup besar karena gas tersebut memiliki
afinitas (tertarik pada) hemoglobin
sebesar 300 kali dari oksigen, dan
sebagai konsekuensi dari eksposur
terhadap CO mengakibatkan pergantian
oksigen secara cepat dan paru-paru tidak
mampu untuk melaksanakan absorpsi
oksigen ke dalam darah.
Pembersihan CO: CO dihilangkan dari atmosfer melalui:
Reaksi dengan hidroksil radikal.
Dioksidasi dalam lapisan atmosfer oleh oksigen atom
guna menghasilkan CO2.

Oksida Sulfur
Oksida sulfur menyebar luas di udara, terdapat dalam
bentuk SO, SO2, SO3, SO4, S2O3 dan S2O7.
SO2 merupakan gas tak berwarna, tak mudah meledak
dan tak mudah terbakar dengan bau belerang, berasa
pada konsentrasi 0,3 ppm dan berbau pada
konsentrasi 0,5 ppm.
Sangat larut dalam air dan diperkirakan diudara 2 4
hari dan dapat menyebar sampai jarak 1000 km, Relatif
stabil di udara, SO2 bereaksi sebagai reduktor maupun
oksidator, sehingga dapat menghasilkan SO3 , H2SO4
dan garam-garam sulfur.
Pembakaran sampah dan bahan bakar fosil
menimbulkan > 80% emisi SO2.

Oksida Sulfur
Emisi cerobong dari industri berat telah
menyumbang secara signifikan kepada
hujan SO2 dan asam atmosfer.

Pembersihan SO2: SO2 dihilangkan dari atmosfer dalam waktu sekitar 43


hari. Kedua teori penghilangan tersebut dirangkum sebagai berikut:
1. SO2 + O2 SO3 + H2O H2 SO4 + NH3, Lime amonia sulfat, kalsium
sulfat
2. SO2 + NH3, langsung kalsit kapur Oksidasi sulfit sulfat (presipitat)

Oksida Nitrogen
Oksida nitrogen (NOx) terdapat dalam bentuk NO, NO2,
N2O, N2O3, N2O4 dan N2O5.
NO dan NO2 merupakan bentuk yang sangat penting
dalam pencemaran udara.
Lebih berat dari udara dan larut di dalam air
membentuk asam-asam nitrit dan oksida nitrogen.
Sumber antara lain pembakaran bahan bakar minyak
dan pembakaran sampah.
Pembersihan NOx: Asam nitrit bila terbentuk bereaksi dengan
amonia atau kapur amonia nitrat atau kalsium nitrat.

Hidrokarbon (HC)
Metan (CH4).
Metan dianggap sebagai gas yang secara relatif tidak berbahaya,
sering ditemukan di pertambangan dan dipancarkan dari penguraian
anaerobik bahan organik, seperti pupuk.
Dalam konsentrasi tinggi ia akan berlaku sebagai suatu asphyant,
sedangkan jika bercampur dengan udara menjadi eksplosif. Metan
dianggap menjadi penyumbang besar terhadap pemanasan global dan
meningkat dari 0,7 ppm sekitar tahun 1850 menjadi 1,7 ppm pada
tahun 1985

Konsentrasi metan sebagaimana diukur


di stasiun pemantauan udara Tanjung
Grim (Australia).

Hidrokarbon (HC)
Non Metan.
Sisa hidrokarbon yang volatil dikelompokkan bersama dan disebut
hidrokarbon non-metan dan penting dalam pencemaran udara karena
tidak seperti halnya metan, yang secara relatif stabil, dapat diserang oleh
oksidan dalam atmosfer dan akan ikut serta dalam reaksi-reaksi
fotokimia.
Pembersihan Hidrokarbon: Hidrokarbon dihilangkan melalui
serangkaian reaksi fotokimia

Khlorofluorokarbon (CFC)
CFC adalah gas yang sangat stabil yang digunakan secara luas di seluruh
dunia sebagai refrigeran (pendingin) dan hingga akhir-akhir ini, sebagai
pressure pack propellant, tiupan busa (foam blowing), cuci kering
(drycleaning) dan di industri elektronik.
Suatu kelompok bahan kimia sejenis yang disebut halon digunakan dalam
alat pemadam kebakaran. Tidak ada reaktan yang dikenal untuk CFC
dalam troposfir, oleh karena itu CFC tinggal di dalam troposfir selama 50
100 tahun, lambat-laun naik ke stratosfir dimana, dengan fotolisis, mereka
gagal melepaskan atom khlorin yang sangat reaktif. CFC dianggap
bertanggungjawab atas penipisan ozon di dalam stratosfir.
CFC merupakan penyumbang besar terhadap pemanasan global dan
konsentrasi CFC dalam troposfir telah meningkat dari yang hampir nol
menjadi hampir satu bagian per milyar selama 50 tahun terakhir ini .

Khlorofluorokarbon (CFC)
Tren berkurangnya CFC-12 di
atmosfer sejak diterapkannya Protokol
Montreal, sebagaimana diukur di
Tanjung Grim (Australia).

Sifat dan tingkat keprihatinan yang dialamatkan pada CFC membutuhkan


dilaksanakannya perjanjian lingkungan internasional, dan hingga Maret
1985 49 negara telah menyatakan persetujuannya dalam sebuah sidang
PBB dalam rangka melindungi lapisan ozon. Protokol Montreal ini, yang
dirunding ulang pada tahun 1990, menuntut dihentikannya penggunaan
khlorokarbon dan fluorokarbon tertentu pada akhir abad ini dan memberikan
bantuan kepada negara-negara berkembang dalam melaksanakan transisi
ini. Melalui tindakan seperti pemulihan dan pendauran ulang CFC spesifik,
hasilnya sudah sangat cepat, dengan tingkat target CFC yang secara
dramatis berkurang sejak dilaksanakannya sidang ini.

Polutan Padat (Partikulat)


Debu
Sumber utama debu di atmosfer adalah tanah,
semburan air laut, kebakaran semak-belukar,
pembakaran rumahtangga, kendaraan
bermotor, proses industri dan debu organik
dari bahan tanaman.
Debu dianggap sebagai partikel bahan padat
yang terbagi secara halus dengan ukuran
berkisar dari 0,1 hingga 100 mikron () dan
yang menjadi keprihatinan utama adalah debu
yang dihasilkan oleh pengolahan atau
penanganan bahan padat dalam industri.
Partikel-partikel debu yang kurang dari 10
sangat memprihatinkan karena memiliki
kemampuan yang lebih besar untuk
menembus ke dalam paru-paru (1 = 0,001
milimeter).

Parameter Pencemar

Sumber Pencemar

Dampak Pencemaran Udara


Bagi Kesehatan
Iritan, iritasi sistem pernafasan : Amonium, NOx
Asphyxiant, menghambat proses oksidasi : CO
Systemic toxic, gangguan organ : Volatil Organik
Chemical (VOC)
Anaesthetica dan Narcotica, susunan saraf shg
terbius : Esther
Partikulat, gangguan kesehatan : Asbes
Penyakit pernafasan kronis, terutama Bronchitis dan
pembengkakan paru-paru : SOx
Sistem peredaran darah, system saraf dan system
ginjal, fungsi-fungsi reproduksi, endokrin, hati,
cardiovascular, kekebalan tubuh dan pencernaan :
Pb
Dll.

Dampak Pencemaran Udara


Bagi Tumbuhan
Klorosis,
Nekrosis,
Bintik hitam.
Partikulat yang terdeposisi di permukaan tanaman dapat
menghambat proses fotosintesis.

Dampak Pencemaran Udara


Hujan Asam
Hujan asam diartikan sebagai segala macam hujan dengan pH di bawah
5,6.
Hujan asam disebabkan oleh belerang (sulfur) (SO2) yang merupakan
pengotor dalam bahan bakar fosil serta nitrogen (NO2) di udara yang
bereaksi dengan oksigen membentuk sulfur dioksida dan nitrogen
oksida. Zat-zat ini berdifusi ke atmosfer dan bereaksi dengan air untuk
membentuk asam sulfat dan asam nitrat yang mudah larut sehingga jatuh
bersama air hujan.
Air hujan yang asam tersebut akan 1). Melarutkan logam-logam berat
yang terdapat dalam tanah sehingga memengaruhi kualitas air tanah dan
air permukaan, 2) meningkatkan kadar keasaman tanah, 3) merusak
tanaman, 4) bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan.

Dampak Pencemaran Udara


Hujan Asam

Dampak Pencemaran Udara


Gas Rumah Kaca
Gas rumah kaca adalah gas-gas yang ada di atmosfer yang menyebabkan efek
rumah kaca. Gas-gas tersebut sebenarnya muncul secara alami di lingkungan,
tetapi dapat juga timbul akibat aktivitas manusia.
Alami
Gas rumah kaca yang paling banyak adalah uap air yang mencapai atmosfer
akibat penguapan air dari laut, danau dan sungai. Karbondioksida adalah gas
terbanyak kedua. Ia timbul dari berbagai proses alami seperti: letusan
vulkanik; pernapasan hewan dan manusia (yang menghirup oksigen dan
menghembuskan karbondioksida); dan pembakaran material organik (seperti
tumbuhan).
Aktivitas Manusia
Disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, Metana (CH4), Ozon, dan N2O atau yang
disebut Efek Rumah Kaca di lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas
matahari yang dipantulkan oleh permukaan bumi. Akibatnya panas terperangkap
dalam lapisan troposfer dan menimbulkan fenomena pemanasan global
Dampak dari pemanasan global adalah 1) Pencairan es di kutub 2) Perubahan
iklim regional dan global 3) Perubahan siklus hidup flora dan fauna

Dampak Pencemaran Udara


Lubang Ozon
Lubang Ozon adalah Dampak akibat penipisan ozon akibat emisi CFC

Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km)


merupakan pelindung alami bumi yang berfungsi memfilter radiasi
ultraviolet B dari matahari.
Pembentukan dan penguraian molekul-molekul ozon (O 3) terjadi secara
alami di stratosfer. Emisi CFC yang mencapai stratosfer dan bersifat
sangat stabil menyebabkan laju penguraian molekul-molekul ozon lebih
cepat dari pembentukannya, sehingga terbentuk lubang-lubang pada
lapisan ozon.

One chlorine atom - average - destroys 10,000 100,000


ozone molecules before converted into form harmless to
ozone

Untuk Menjaga Keadaan Lingkungan Agar


Udara Selalu Bersih Maka Perlu Dilakukan :
Menanam tanaman di sekitar pekarangan rumah, aga
dapat menambah O2 dan mengurangi CO2 melalui proses
fotosintesis yang dilakukan tanaman
Tidak sembarang menebang pohon
Gunakan kendaraan umum
Bagi pemilik kendaraan rutin memeriksa kendaraannya
agar polusi udara yang dihasilkan berkurang
Bagi industri atau pabrik agar memasang alat penyaring
asap dan debu
Pemerintah memberlakukan batasan emisi bagi pabrik
dan kendaraan bermotor sesuai baku mutu udara

You might also like