Professional Documents
Culture Documents
PLANNING
1.
2.
3.
4.
Pos sejati
1. Garasi dekat rumah pak suhur
Aku adalah sosok yang kau temui ketika dirimu datang dan pergi. Aku adalah
tempatmu bersandar untuk sejenak melakukan aktivitas. Kesepian ya itulah
diriku. Ketika kamu pergi akupun kesepian. Sunyi, hening, dan terkadang jauh dari
keramaian. Walaupun banyak orang yang menjengukku, itupun tak lama, hanya
sementara. Kamu bersenang-senang disana dan aku hanya melihatmu. Tak banyak
orang yang menghampiri tempatku berada, kalaupun ada itupun jika angkringan
sebelah tempatku ramai orang. Jangan pernah takut untuk menghampiriku.
Kemarilah.. Hampiri aku
2. Depan XB
Aku adalah yang terakhir dari 3 saudaraku. Kami serupa tapi tak sama. Ini
kisah saudaraku yang pertama, dia sering menjadi tempat untuk kamu sejenak
meluangkan waktu ketika panggilan digemakan melalui pengeras suara, tak jarang
juga orang datang kepadanya ketika membutuhkan bantuan. Ya dia memang
ramai dikelilingi banyak orang, tapi jangan salah, dia juga sering merasa kesepian.
Saudaraku yang kedua ini, dalam dirinya hanya ada pikiran untuk menuju jalan
yang benar. Hati-hati dia juga bisa membuatmu membeku bahkan mati kedinginan.
Dan aku, aku selalu menjadi saksi akan sosok-sosok yang tergantung. Temani aku
menjadi saksi hidup mereka.
3. Parkiran paling depan dekat kamar mandi cewek
Hidupku selalu terpenjara dengan penjagaan dua orang pengawal yang tak
pernah terpisah. Kau selalu membuat hidupku kelabu. Kau selalu melewatiku namun
kau tak pernah menyadari bahwa aku selalu ditemani oleh sesosok hijau yang
menaungiku. Aku hanya dapat mendengar gemuruh suaramu dan percikan air.
Datanglah dan aku akan membawamu dalam kegelapan!!
4. Balkon kesenian
Aku dapat melihatmu ketika kamu berjalan, namun tak banyak darimu yang
memperhatikanku. Ketika bersamaku kau dapat menjadi saksi gemerlapnya spica.
Kau dapat mengatakan aku satu namun kau dapat mengatakan aku empat karena
satu adalah empat dan empat adalah aku. Aku ingin kau menatapku ketika kau
melangkah. Hampirilah aku sejenak.
5. Ayunan depan ruang osis
Aku kerempeng layaknya tengkorak bergerak namun aku tak mampu untuk
melangkah. Dirimu selalu mempermainkan aku tanpa memikirkan perasaanku. Aku
sering berteriak namun kau acuh kepadaku. Apalah daya diri ini karena aku adalah
mahluk tak bernyawa. Padahal aku selalu senang bila kau mengunjungiku. Tolong
pahami aku!!
6. Ruang geografi baru
Ini adalah kisah kami yang pahit di masa lalu. Aku adalah sosok yang
mengagumi bunga yang mekar di bulan desember. Takdir mempertemukanku
dengan dia, yang selalu memikirkan masa depan. Tak pernah sekalipun berbelok.
Dia sangat mengagumi..... namun kehadiran sosok lain
Ketika kau berjalan mendekatiku dirimu sangat rawan untuk berbelok
Desember. Desember adalah 19 adalah angka favoritku.
Pertemukanlah aku dengannya maka kau akan menemukan yang kau cari.
Gabungkanlah aku maka kalian akan menemukanku.
7. Pojokan green house
Aku selalu terpojokkan oleh dimensi ruang dan waktu. Kalian tak pernah mau
untuk menjamahku. Padahal, aku selalu memberimu sumber kehidupan. Hidupku
terasa begitu hampa dan iri melihat hidup kalian yang sangat berwarna. Dua warna
yang digabungkan menjadi satu akan menggambarkan kehidupanku. Tolong
ingatlah aku!!