You are on page 1of 5

gardakaka_arsitektur maluku

utara
Minggu, 11 Maret 2012

Pola Massa Bangunan


a.

Pola terpusat
Bentuk terpusat menuntut adanya dominasi secara visual dalam keteraturan geometris,
bentuk yang harus ditempatkan terpusat, misalnya seperti bola, kerucut, ataupun silinder.
Oleh Karena bentuknya yang terpusat, bentuk-bentuk ini memiliki cirri-ciri memusatkan diri
seperti titik dan lingkaran. Bentuk-bentuk tersebut sangatlah ideal sebagai struktur yang
berdiri sendiri, dikelilingi oleh lingkungannya, mendominasi sebuah sebuah titik di dalam
ruang, atau menempati pusat sauatu bidang tertentu.

Gambar 1. Pembagian ruang dengan pola terpusat

b. Pola grid
Grid adalah suatu sistem perpotongan dua garis-garis sejajar atau lebih yang berjarak
teratur. Grid membentuk suatu pola geometrik dan titik yang berjarak teratur pada pada
perpotongan garis-garis dan bidang-bidang beraturan yang dibentuk oleh garis-garis grid itu
sendiri.
Grid yang paling umum adalah yang berdasarkan bentuk geometri bujur sangkar.
Karena kesamaan dimensi dan sifat-sifat simetris dua arah, grid bujur sangkar pada
prinsipnya, tak berjenjang dan tak berarah

Grid bujur sangkar dapat digunakan sebagai skala yang membagi suatu permukaan
menjadi unit-unit yang dapat dihitung dan memberikannya suatu tekstur tertentu. Grid bujur
sangkar juga dapat digunakan untuk menutup beberapa permukaan suatu bentuk dan
menyatukannya dengan bentuk geometri yang berulang dan mendalam.

c.

Pola linear
Pola linear adalah bentuk garis lurus atau linear yang dapat diperoleh dari perubahan
secara proporsional dalam dimensi suatu bentuk atau melalui pengaturan sederet bentukbentuk sepanjang garis. Dalam kasus tersebut deretan bentuk dapat berupa pengulangan atau
memiliki sifat serupa dan diorganisir oleh unsur lain yang terpisah dan lain sama sekali
seperti sebuah dinding atau jalan.
Pada pola linear ini sendiri tidak secara monoton harus berupa garis lurus yang kaku,
akan tetapi dapat dimodifikasi sedemikian rupa tergantung dari konsep ataupun alasan-alasan
tertentu, misalnya dari segi estetika dan lain-lain.

Gambar
2. Contoh pembagian ruang dengan pola linear
Perumahan Kota Baru Runcorn, 1967, James Stirling.
-

Bentuk garis lurus dapat dipotong-potong atau dibelokkan sebagai penyesuaian terhadap

kondisi setempat seperti topogafi, pemandangan tumbuh-tumbuhan, maupun keadaan lain


yang ada dalam tapak.
-

Bentuk garis lurus dapat diletakkan di muka atau menunjukan sisi suatu ruang luar

atau membentuk bidang masuk ke suatu bidang di belakangnya.

Bentuk linear dapat dimanipulasikan untuk membatasi sebagian.

- Bentuk linear dapat diarahkan secara vertikal sebagai suatu unsur menara untuk
menciptakan sebuah titik dalam ruang.

- Bentuk linear dapat berfungsi sebagai unsur pengatur sehingga bermacam-macam unsur
lain dapat ditempatkan disitu.
d. Pola cluster
Jika orgnisasi terpusat memiliki dasar geometrik yang kuat dalam penataan dalam
bentuk-bentuk,

maka organisasi kelompok dibentuk berdasarkan persyaratan fungsional

seperti ukuran, wujud, ataupun jarak letak. Walaupun tidak memiliki aturan geometrik dan
sifat introvert bentuk terpusat organisasi kelompok cukup fleksibel dalam memadukan
bermacam-macam wujud, ukuran, dan orientasi ke dalam strukturnya.

Gambar 3. Pembagian ruang dengan pola cluster

e.

Pola radial
Pola radial adalah bentuk yang terdiri atas bentuk-bentuk linear yang berkembang dari
suatu unsur inti terpusat ke arah luar menurut jari-jarinya. Bentuk ini menggabungkan aspekaspek pusat dn linear menjadi satu komposisi.
Inti tersebut dapat depergunakan baik sebagai symbol ataupun pusat fungsional
seluruh organisasi. Posisinya yang terpusat dapat dipertegas dengan suatu bentuk visual
dominan, atau dapat digabungkan dan menjadi bagian dari lengan-lengan radialnya.

Gambar 2.14. Pola radial


(Sumber : Frans D.K. Ching. Arsitektur. Bentuk, ruang dan waktu)
Lengan-lengan radial memiliki sifat-sifat dasar yang serupa dengan bentuk linear,
yaitu sifat ekstovertnya. Lengan-lengan radial dapat menjangkau keluar dan berhubungan
atau mengikat diri dengan sesuatu yang khusus di suatu tapak. Lengan-lengan radial dapat
membuka permukaannya yang diperpanjang untuk mencapai kondisi sinar matahari, angin,
pemandangan atau ruang yang diinginkan. ( D.K. Ching, 2000)
Diposkan oleh Kaka Garda di 12.31
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook

1 komentar:
1.

Kaka Garda11 Maret 2012 12.59


silahkan di komentari...
Balas
Tambahkan komentar
Muat yang lain...

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda


Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Pengikut

Bentuk-Massa Bangunan
Dengan memiliki beberapa macam fungsi bangunan, bentuk bangunan pada Pakuwon City
memiliki bentuk yang bervariasi. Variasi bentuk bangunan tersebut didominan dengan bentuk

minimalis dan bentuk klasik Romawi, baik untuk jenis bangunan perumahan dan bangunan
komersil. Bentuk bangunan yang memiliki bentuk minimalis maupun klasik Romawi,
disesuaikan pula dengan penggunaan materialnya. Seperti pada perumahan yang memiliki
bentuk bangunan klasik Romawi, perumahan tersebut dilengkapi pula dengan bentuk
langgam serta kemegahan yang ditampilkan. Secara keseluruhan, bentuk bangunan pada
perumahan Pakuwon City memiliki skala bangunan yang megah dan besar.

Ketinggian bangunan di perumahan ini rata-rata memiliki tingkat 2 lantai dengan luas
200m. Dengan ketinggian dan luas seperti ini, karena menyesuaikan dari fungsi lahan ini,
yaitu sebagai perumahan elite. Adanya kesamaan terhadap ketinggian rumah Pakuwon City,
menjadikannya pemandangan yang selaras dalam tatanannya. Selain itu, untuk jarak antar
rumah yang bersebelahan, memiliki jarak yang intim, menjadikannya seperti. Sementara
untuk jarak rumah yang bersebrangan memiliki jarak yang lebar, dengan dipisahkan jalan dua
arah, dengan lebar jalan 5 m

You might also like