You are on page 1of 12

LAPORAN KASUS KELOMPOK

ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN. E 7 TAHUN (PRE-SCHOOL) DENGAN


MALFORASI ANORECTAL VESIKA TECTOURETRA
DI KEMUNING LANTAI 2 BEDAH ANAK
RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG

OLEH:
AMARTIWI
ADRIAN NUR PRAYOGA
PUJI NURFAUZIATUL
SITI HERLINA

220112140020
220112140047
220112140019
220112140064

PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XXVIII STASE ANAK


UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS KEPERAWATAN
BANDUNG
2015
ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN. E 7 TAHUN (PRE-SCHOOL) DENGAN
MALFORASI ANORECTAL VESIKA TECTOURETRA DI KEMUNING LANTAI 2
BEDAH ANAK RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG

1. PENGKAJIAN ANAK
I.
Identitas klien

II.

III.
IV.

Nama
: An. D
No RM
: 000755621
Tanggal lahir
: 22 May 2007
Umur
: 7 Tahun 9 bulan
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Agama
: Islam
Kultur
: Sunda
Pendidikan
: TK
Diagnosa medis
: Malformasi anorekta vesika rectouretra
Tanggal pengkajian : 05 Februari 2015
Identitas Pananggung Jawab
Nama Ibu
: Ny. L
Umur Ibu
: 29 Tahun
Pekerjaan Ibu
: IRT
Pendidikan Ibu
: SMA
Keluhan utama
Klien datang ke RS untuk dilakukan penutupan kolostomi.
Riwayat kesehatan sekarang
Pada usia 1 hari klien dibawah ke RSUD Garut untuk dilakukan operasi colostomi,
colostomi terletak dibawah abdomen kiri klien. Pada usia 4tahun (20/06/2011) klien
dibawah ke RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung untuk dilakukan operasi PSARP, klien
dirawat selama 2 minggu. Pada tanggal 01 Februari 2013 klien datang kembali ke RSUP
Dr. Hasan Sadikin Bandung karena sambungan pada usus mengalami kebocoran sehingga
dilakukan rekolostomi.
Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal 05/02/15 ibu klien mengatakan cemas akan
operasi ke lima yang akan dilakukan klien. Karena pada saat operasi reastomosis kolon
yg pertama hanya bertahan 3 hari setelah itu klien dibuat kolostomi kembali dan belum

V.

bisa BAB dari lubang anus. Ibu klien tampak tegang.


Riwayat kehamilan dan kelahiran
a. Prenatal :
Selama kehamilan, Ibu By.D tidak menderita penyakit apapun dan tidak ada keluhan
yang perlu dikhawatirkan.Mengkonsumsi makanan biasa saja, hanya mengeluh mualmual dan sulit makan hanya pada 3 bulan pertama.Ibu By.D mengalami peningkatan
BB 8 kg selama kehamilan.Ibu By. D tidak mengikuti kelas antenatal, tetapi control
secara rutin ke bidan dekat rumahnya. Pernah melakukan USG satu kali.
b. Natal
:
Ibu By. D melahirkan secara spontan dengan usia kehamilan 39 minggu.BBL 3200
gram dengan panjan 50 cm i paparaji. bayi menangis spontan setelah lahir.
c. Post natal :

Menurut penuturan ibu klien,setelah klien lahir, klien langsung menangis seperti bayi
biasanya saat dilahirkan. Ibu klien tidak mengetahui bahwa klien tidak mempunyai
lubang anus. Ibu baru mengetahui bahwa klien tidak mempunyai lubang anus pada
hari ke-1. Setelah melahirkan klien tidak BAB dan penuturan ibu klien perut klien
VI.

kembung.
Riwayat Kesehatan Masa Lalu
An. Edilahirkan dengan tidak memiliki lubang anus, ibu klien langsung membawa klien
ke RSUD Garut untuk dilakukan operasi colostomy. Klien dibuat kolostomi sejak umur
10 hari di RS Garut. Pada usia 4 tahun klien dilakukan operasi PSRAP di RSHS.

VII.

Riwayat Imunisasi
No. Jenis Imunisasi
1.
2.
3.
4.
5.

VIII.

Waktu
Frekuensi
pemberian
BCG
2 bulan
1x
DPT (I,II,III)
2,4,6 bulan
3x
Polio (I, II, III, IV) 0 bln, 2,4,6 bln
4x
Campak
9 bulan
1x
Hepatitits
0,2,4 bulan
3x

Riwayat Keluarga
Tidak ada anggota keluarga yang pernah mengalami penyakit kronis ataupun penyakit
menular, dan tidak ada juga anggota keluarga yang pernah mengalami hal yang sama

IX.

dengan dirinya.
Riwayat Tumbuh Kembang
Ibu klien mengatakan perkembangan klien sewaktu kecil seperti bayi yang lain dimana

X.

klien dapat berdiri sendiri serta mulai mengeluarkan satu kata pada saat umur 1 tahun.
Riwayat Psikososial
Klien merupakan anak pertama, ibu klien mengatakan bahwa anaknya termasuk anak
yang aktif. Dilingkungan rumahnya klien sering bermain dengan teman-teman
tetangganya, klien belum tahu rasa malu selama ini terpasang colostomi diabdomen

XI.

bagian kiri klien.


Kebutuhan dasar
Kebutuhan
Makan

Klien makan tidak pernah habis 1 porsi makanan saat sakit maupun
saat sebelum masuk kerumah sakit, klien terbiasa makan hanya
setengah porsi dan susah untuk disuruh makan dan makan 2-3 kali

dalam sehari, klien lebih banyak jajan dan makan makanan ringan
Klien banyak minum, dalam sehari klien minum 8 gelas
Kebisaan klien eliminasi di rumah atau di rumah sakit lewat

Minum
Eliminasi

colostomy , sehari mengganti plastik colostomy sebanyak 4-5X


dengan feses berwarna kuning kehijauan. BAK sehari 4-5x sehari.
Tidur (+) klien tidur pada pukul 21.00 pada malam hari dan bangun

Tidur

pada pukul 05.00 pada pagi hari. Klien sering tidur siang sekitar
pukul 14.00.
Aktivitas Bermain Dirumah klien sering bermain dengan teman-teman sebayanya

XII.

Status Nutrisi Dan Kebutuhan Kalori


a. Status Nutrisi
Dengan berat 21kg status nutrisi klien adalah:
Status nutrisi

x 100%

x 100%

= 89.06%
Status nutrisi klien D adalah 89.06% yang menurut klasifikasi Gomez (1956) berada pada
kategori 1 yaitu KEP ringan, dan menurut klasifikasi Depkes (1975) berada pada kategori
0 yaitu KEP normal
b. Kebutuhan Kalori
Untuk kebutuhan nutrisi pada klien An. D maka dilakukan perhitungan dengan

XIII.

menggunakan rumus dari holiday/segar, yaitu:


Kebutuhan kalori = 1500 + {(BB 20) x 25}
= 1500 + {(22 20) x 25}
= 1500 + 50 = 1550 kkal
Pemeriksaan fisik
a) Kesadaran
: CM
b) Keadaan umum : Tampak lemah
c) Antropometri
: BB : 22 kg
TB : 123 cm BMI:14.6
d) TTV
TD
: N
: 88x/mnt

RR
: 32x/mnt
S
: 36.4C
e) Pemeriksaan Head to Toe
a. Kulit
Warna kulit coklat, turgor kulit baik, akral teraba hangat dan lembab, tidak kering,
tekstur lembut..
b. Kepala
Rambut lurus, penyebaran rambut rata, warna rambut hitam, kebersihan bersih,
tidak ada lesi dan benjolan pada kulit kepala klien.
c. Mata
Bentuk alis dan mata simetris, skelera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis,
reaksi pupil bagian kanan dan kiri saat diberi rangsangan cahaya langsung
kontriksi, reflek kornea ada, tidak ada pembengkakan tekanan intra okuler, reflek
mengedip positif saat diberi sentuhan dengan kapas, fungsi penglihatan baik.
d. Hidung
Bentuk simetris, kebersihan bersih tidak ada lesi, pasasage udara di kedua lubang
hidung klien positif, tidak ada benjolan, tidak ada pernapasan cuping hidung
fungsi penciuman baik.
e. Mulut
Bentuk simetris, mukosa lembab, tidak terdapat lesi, lidah warna merah mudah,
tidak ada pembesaran tonsil, reflek menelan baik, fungsi pengecapan baik.
f. Telinga
Bentuk telinga dan kanan simetris, kebersihan bersih, fungsi pendengaran baik.
g. Leher
Bentuk leher simetris, tidak ada peningkatan JVP, tidak ada pembesaran kelenjar
tiroid dan getah bening, pergerakan leher kiri dan kanan baik, tidak ada lesi dan
benjolan.
h. Dada
Bentuk dan pergerakan dada simetris kiri dan kanan, pengembangan paru
seimbang, suara nafas di bagian lapang paru klien bersih vesikuler, irama teratur
dengan frekuensi napas 32 x/menit, tidak ada pergerakan otot-otot tambahan,
tidak ada lesi, CRT kembali kurang dari 2 detik.
i. Jantung
Pada saat di infeksi tidak terdapat pulsasi diarea jantung klien, pada saat
diauskultasi bunyi jantung murni reguler S1dan S2 lebih jelas dibanding S1 tidak

ada bunyi tambahan dan pada saat diperkusi tidak ada nyeri tekan, nadi klien 88
x/menit ireguler kekuatan kuat.
j. Abdomen
Bentuk Abdomen simetris, bising usus 9 kali permenit, terdapat kolostomi pada
bagian kiri bawah abdomen klien, ginjal tidak teraba, hepar tidak teraba, pada saat
diperkusi suara timpani di area abdomen klien, tidak terdapat benjolan, terdapat
nyeri tekan pada bagian bawah kanan dan kiri abdomen klien.
k. Extrimitas
a. Ekstremitas Atas
Kekuatan otot 5, ROM baik, CRT kurang dari 2 detik jumlah jari tangan 10,
kiri 5 dan kanan 5 reflek bisef dan trisef positif, tidak terdapat edema pada
ekstremitas atas.
b. Ekstremitas Bawah
Kekuatan otot kanan dan kiri 5, ROM baik, tidak ada lesi dan tidak ada edema
pada ekstremitas reflek patella dan achiles positif.
n. Genetalia
Kebersihan bersih, scrotum ada testis 2, lubang uretra ada, tidak terpasang selang
kateter, BAB lewat lubang anus buatan ( PSRAP ), keadaan lubang anus baik,
tidak terdapat lesi disekitar lubang anus klien.
XIV.

XV.

Terapi yang diberikan

Terapi post operasi :

Anti biotik Ceftriaxone 3x1gram IV

Ranitidine 3x35mg IV

Pemeriksaan Penunjang
Tanggal
28/01/2015

Jenis Pemeriksaan
Hemoglobin
Hematokrit
Eritrosit
Leukosit
Trombosit
albumin
Ureum
Kreatinin
Natrium(Na)
Kalium (K)

Hasil
13.7
39
4.99
9.200
372.000
4.4
33
0.70
134
4

Nilai rujukan
11.5-15.5
35-45
4.43-6.00
4.500-13.500
150.000-450.000
15-50
0.39-145
135-145
3.6-5.5

Satuan
g/dl
%
Juta/uL
Mm3
Mm3
mg/dL
mg/dL
mg/dL
mEq/L

2. ANALISIS DATA
No.
1

DATA
DS:
- Ibu klien mengatakan merasa
cemas akan operasi kelima ini.
- Ibu klien khawatir jika anaknya
akan
dikolosomi
kembali
seperti operasi yg terdahulu
DO:
- wajah ibu klien tampak tegang

DS:
- Klien
mengatakan
melalui
ibunya sakit pada bagian luka
tutup
colostomi
dibagian
abdomen bawah kiri klien.
DO:
- Klien
tampak
menangis
kesakitan karena sakit pada luka
tutup colostominya.
- terdapat luka jahitan post tutup
colostomi hari ke-3 pada bagian
bawah kiri abdomen
- Skala 6 (0-10)

ETIOLOGI
Malformasi anorektal

Telah dilakukan operasi beberapa kali

Rencana operasi reanastomosis


kembali untuk yang kedua kalinya

Koping tidak efektif

Kecemasan pada orang tua

Pembedahan penutupan colostomi

Terputusnya kontinuitas jaringan

Peradangan(pengeluaran histamine,
bradikinin, serotonin dan
prostaglandin)

Merangsang saraf aferen


Hipotalamus, Kortek soma sensori

Nyeri dipersepsikan

Nyeri
DS :Pembedahan penutupan colostomi
DO:

- Terdapat luka jahitan post tutup Terdapat luka /terputus jaringan


colostomi hari ke-3 sepanjang

8 cm pada bagian kiri bawah Media masuknya kuman (port de entri


abdomen klien
Micro organism
- Lekosit : 9.200

- Nadi :88 x/menit


Resiko infeksi
- Klien terlihat rewel

MASALAH
Kecemasan
Orang tua

Nyeri

Resiko infeksi

3. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Kecemasan orang tua berhubungan dengan koping tidak efektif ditandai dengan ibu
klien mengatakan merasa cemas dan tampak wajah ibu klien tegang
2. Gangguan rasa nyaman nyeri yang berhubungan dengan terputusnya kontinuitas
jaringan yang ditandai dengan klien mengeluh nyeri pada perut dnegan skala nyeri 6
dari rentang 0-10
3. Resiko terjadinya infeksi bd terdapat luka pasca oprasi penutupan colostomi

4. PERENCANAAN

No.

Nama Pasien : An.E

Ruangan

: BA Kemuning 2

No. Medrek

Nama Mahasiswa

: 000755621

Diagnosa
Cemas b.d

Gangguan rasa
nyaman nyeri
yang
berhubungan
dengan
terputusnya
kontinuitas
jaringan yang
ditandai
dengan klien
mengeluh
nyeri
pada
perut dnegan
skala nyeri 6
dari rentang 010

Perencanaan Tindakan Keperawatan


Tujuan
setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
selama 2x24
jam,
kecemasan
ibu klien
berkurang

Intervensi
1. Kaji kecemasan orang tua
2. Beri
kesempatan
orangtua
mengungkapkan kecemasannya

Rasional
1. Mengumpulkan
informasi
mengenai
kecemasan
dan
kebutuhan informasi
2. Memberikan kesempatan pada
orangtua untuk mengungkapkan
tentang
kecemasan
dan
kekhawatirannya
3. Menambah pengetahuan orangtua
dan mengurangi
kecemasan
orangtua

3. Jelaskan pada orangtua mengenai


nutrisi yang diberikan pada bayi
secara bertahap dan kenaikan BB
secara bertahap
4. Anjurkan
ibu
untuk
tetap 4. ASI adalah makanan terbaik
mempertahankan produksi ASI
untuk bayi
Setelah
NIC :
dilakukan
1. Lakukan pengkajian nyeri secara 1.
Pengkajian tentang
tindakan
komprehensif termasuk lokasi,
nyeri berguna untuk mengetahui
keperawatan
karakteristik, durasi, frekuensi,
terapi dan tindakan selanjutnya
selama 1x24
kualitas dan faktor presipitasi
yang cocok untuk dilakukan pada
jam
nyeri
klien
berkurang
2. Observasi reaksi nonverbal dari
dan hilang
ketidaknyamanan
2.
Reaksi
nonverbal
merupakan salah satu tanda skala
nyeri yang dirasakan
3. Kontrol lingkungan yang dapat 3.
Lingkungan
yang
mempengaruhi nyeri seperti suhu
tidak
nyaman
dapat
ruangan,
pencahayaan
dan
meningkatkan
nyeri
yang
kebisingan
dirasakan
4. Ajarkan tentang teknik non
farmakologi:
napas
dalam, 4.
Teknik
non
relaksasi,
distraksi,
kompres
farmakologi dapat merangsang
hangat/ dingin, masase
relaksasi pada otot-otot yang
5. Berikan
analgetik
jika
akan mengurangi nyeri yang
diindikasikan
dirasakan
6. Tingkatkan istirahat
5.
Mengurangi
nyeri
dengan farmakologi
6.
Istirahat yang cukup
7. Berikan informasi tentang nyeri
dapat menguramgi nyeri yang
seperti penyebab nyeri, berapa
dirasakan
lama nyeri akan berkurang dan 7.
Dengan mengetahui
antisipasi ketidaknyamanan dari
nyeri yang dirasakan serta cara
prosedur
mengontrolnya maka klien tidak

Resiko
terjadinya
infeksi
bd
terdapat luka
pasca oprasi
penutupan
colostomi

Tupan :
Infeksi tidak
terjadi
Tupen:
:
Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
selama 3x24
jam infeksi
tidak terjadi
dengan
kriteria hasil :
tidak terdapat
gejala infeksi
seperti keluar
nanah, keluar
cairan berbau
busuk, suhu
tubuh
meningkat,
bengkak
- Luka
operasi
kering
- Klien
nyaman
- Tanda
vital
dalam
batas
normal

1. Lakukan tindakan secara aseptik


dan septic

1.

2. Rawat luka dengan teknik steril

2.

3. Tingkatkan intake cairan 2-3


liter/hari
4. Anjurkan serta ajarkan klien dan
keluarga mencuci tangan dengan
sabun sebelum dan sesudah
merawat anak

3.
4.

akan merasa takut serta merasa


lebih nyaman
Tindakan septik dan aseptik
dapat mengurangi masuknya
bakteri dan kuman
Teknik steril untuk pencegahan
pemindahan kuman.
Dan cairan untuk memperlancar
pengeluaran
Pengetahuan dan kemampuan
tentang cuci tangan dengan
sabun
dapat
mengurangi/mencegah bakteri
pada luka
Mobilisai dapat memperlancar
peredaran darah

5. Anjurkan keluarga dan klien untuk 5.


melakukan
mobilisasi
secara
perlahan
6. Observasi
kepatenan
dan 6. Kateter dan IV line yang kotor
kebersihan IV line serta kateter
memudahkan invasi kuman dapat
meyebabkan resiko infeksi
7. Observasi tanda vital
7. Peningkatan
suhu
tubuh
menadakan terjadinya respon
sistemik terhadap infeksi
8. Tingkatan nutrisi dengan diet 8. nutrisi untuk meningkatkan
TKTP
ketahanan
tubuh
dan
mempercepat
pertumbuhan
jaringan.
9. Jaga lingkungan tempat tidur tetap 9. Lingkungan yang bersih dapat
bersih,
dengan
merapihkan
mengurangi invasi kuman ke
menghilangkan kotoran di linen
luka
klien, mengganti linen yang kotor
10. Kolaborasi
dalam
pemberian 10. Antibiotik dapat membantu
antibiotik sesuai program
mencegah terjadinya infeksi

5. CATATAN TINDAKAN KEPERAWTAN


Nama Pasien : An.E

Ruangan

: BA Kemuning 2

No. Medrek
No. Dx

: 000755621

Tanggal /
waktu
6-2-2015

Implementasi

1.

2.
3.
4.

5.
6.
7.

7-2-2015

Evaluasi

Membina trust dengan klien dan 1.


Klien
dan
keluarga
keluarga
tampak kooperatif
2.
Melakukan pengkajian pada An E, 2.
Keluarga
menceritakan
3.
Melakukan pemeriksaan TTV
keadaan klien
3.
HR: 88x/mnt
RR: 32x/mnt
T : 36.4C
4.
Kaji kecemasan orang tua
4.
Orang tua klien dapat
mengatakan kecemasannya
5.
Orang tua klien dapat
5.
Memberikan kesempatan orangtua
menungkapkan perasaannya
mengungkapkan kecemasannya
6.
Orang tua klien mengerti

7.

1.

6.

07-2-2015

Nama Mahasiswa

1.
2.
3.

Menjelaskan
pada
orangtua
mengenai operasi dan perawatan pasca
operasi
menganjurkan ibu untuk tetap
mempertahankan komunikasi dengan
klien
Melakukan pengkajian nyeri secara
komprehensif
termasuk
lokasi,
karakteristik,
durasi,
frekuensi,
kualitas dan faktor presipitasi
Mengobservasi reaksi nonverbal
dari ketidaknyamanan
Mengontrol lingkungan yang dapat
mempengaruhi nyeri seperti suhu
ruangan, pencahayaan dan kebisingan
Mengajarkan tentang teknik non
farmakologi: napas dalam, relaksasi,
distraksi, kompres hangat/ dingin,
masase
Memberikan
analgetik
jika
diindikasikan
Meningkatkan istirahat

7.

Orang tua klien tetap


berkomunikasi dengan baik
dengan klien

1.

Klien dapat berkooperatif.


Skala nyeri 6, nyeri pada
lokasi operasi
2.
Klien tampak meringis
3.

4.

Lingkungan
nyaman,
cahaya cukup, tenang

Klien
belum
dapat
kooperatif, namun sudah
mengerti
mengenai
managemen nyeri
5.
Klien sudah diberikan
analgetik
6.
Klien tampak terbaring
dan tidur lama
Memberikan informasi tentang 7.
Orang tua klien mengerti
nyeri seperti penyebab nyeri, berapa
lama nyeri akan berkurang dan
antisipasi
ketidaknyamanan
dari
prosedur
Melakukan tindakan secara aseptik 1.
Klien dilakukan GV POD
dan septic
1 oleh dokter, luka tampak
bersih
Merawat luka dengan teknik steril 2.
Klien dapat berkooperatif
Menganjurkan serta mengajarkan

Paraf

4.
5.
6.
7.
8.

9.

8-2-2015

klien dan keluarga mencuci tangan


dengan sabun sebelum dan sesudah
merawat anak
Menganjurkan keluarga dan klien
untuk melakukan mobilisasi secara
perlahan
Mengobservasi kepatenan dan
kebersihan IV line serta kateter
Mengobservasi tanda vital
Menganjurkan
klien
untuk
meningkatan nutrisi dengan diet
TKTP
Menjaga lingkungan tempat tidur
tetap bersih, dengan merapihkan
menghilangkan kotoran di linen
klien, mengganti linen yang koto
Melakukan
kolaborasi
dalam
pemberian antibiotik sesuai program

3.

Orang tua klien mengerti


cara cuci tangan yang baik
dan benar

4.

Orang tua klien mengerti


dan mau melakukan

5.

IV line dan kateter dalam


kondisi bersih
6.
TTV dalam batas normal
7.
Klien mengerti
8.

Lingkungan klien bersih


dan nyaman

9.

Antibiotik diberikan pada


klien yakbi ceftriaxone 1 gr.
Metronidazole 250 mg
Metoclopramid 2.5 mg
Pct inf 250 mg
Ceftriaxone 1 gr
Ranitidin 25 mg
TTV
HR = 90
RR = 38
S = 37.2

1.

Memberikan terapi obat

1.

2.

Melakukan pemeriksaan TTV

2.

6. CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Pasien : An.E

Ruangan

: BA Kemuning 2

No. Medrek

Nama Mahasiswa

No DX

: 000755621

Tanggal/Jam
6-2-2015

SOAP
S:
Orang tua klien mengatakan saya merasa sedikit
khawatir karena anak saya mau di operasi kembali, dan
saya berharap ini operasi anak saya yang terakhir
O:
Orang tua klien cukup kooperatif
Orang tua klien dapat mengungkapkan perasaannya
denga baik.
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi

Paraf

7-2-2015

S:
O:
Klien tampak meringis kesakitan
Skala nyeri klien 6 dari (0-10)
klien diberikan obat analgetik IV 250 mg
TTV
HR: 89x/mnt
RR: 34x/mnt
S : 36.9C
A:
Maslah teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi

7-2-2015

S:
Klien mengatakan nyeri dibagian perut
O:
Terdapat luka operasi
Tampak luka dalam keadaan bersih dan tidak ada
keluaran saat dilakukan GV
Diberikan obat antibiotik Metronidazole 250 mg dan
Ceftriaxone 1 gr
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi

8-2-2015

S:
O:
Klien tampak lemah
Diberikan terapi obat :
Metronidazole 250 mg
Metoclopramid 2.5 mg
Pct inf 250 mg
Ceftriaxone 1 gr
Ranitidin 25 mg
TTV
HR = 90
RR = 38
S = 37.2
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Lanjutkan ntervensi

You might also like