You are on page 1of 6

RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM (RISPAM)

BAB 6
OBSERVASI
PENDAHULUAN
6.1 DISKUSI DAN KOORDINASI
Koordinasi dan diskusi pendahuluan dilakukan dalam beberapa
kesempatan yaitu; pertama, dengan direksi pekerjaan yaitu PPTK Tata
Bangunan Cipta Karya Kota Langsa untuk membahas persiapan dan
rencana tinjauan lapangan pendahuluan ke Kota Langsa. Kedua,
koordinasi dilakukan dengan pihak PDAM Tirta Keumuneng Kota Langsa
pada tanggal 17 September 2014 di Kantor PDAM Kota Langsa (Gambar
6.1). Koordinasi ini dimaksudkan untuk membahas lingkup perencanaan,
pengumpulan data dan peta sekunder, serta hal lain terkait dengan
perencanaan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum Kota Langsa.

Gambar 6.1 Koordinasi Tim Studi dengan PPTK dan PDAM Tirta Keumuneng Kota
Langsa
Diskusi ini dilaksanakan di ruang rapat Kantor

PDAM

Tirta

Keumuneng, pada tanggal 17 September 2014. Dimana ringkasan hasil


diskusi pendahuluan adalah sebagai berikut:

PT. REKA MULTI DIMENSI


CONSULTANT TEKNIK
PEMBANGUNAN

6-1

RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM (RISPAM)

1. Perencanaan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum


(RISPAM) dilakukan dengan terlebih dahulu memetakan
jaringan perpipaan eksisting dan kajian kemampuan sistem.
2. Detail desain jaringan air bersih dilakukan untuk wilayah
pengembangan daerah layanan, yang mencangkup lima
Kecamatan yang ada di Kota Langsa yaitu Langsa Lama,
Langsa Baro, Langsa Barat, Langsa Timur dan Langsa Kota. Di
mana prioritas pengembangan jaringan air bersih ini adalah
daerah yang mempunyai indeks pertumbuhan penduduk yang
tinggi dibangdingkan dengan daerah lain tetapi jaringan pipa
air bersih yang ada di daerah tersebut masih sedikit.
3. Kegiatan survey dan pengukuran topografi dilakukan sesuai
dengan arahan dan permintaan pihak PDAM Tirta Keumuneng
Kota Langsa.
Kegiatan koordinasi dengan pihak PDAM Kota Langsa juga
dilanjutkan dengan melakukan tinjauan lapangan bersama-sama dengan
Tim Studi yang didampingi oleh staf teknis dari PDAM Tirta Keumuneng.
Secara umum, pihak PDAM sangat mendukung kegiatan perencanaan
ini, dan mengharapkan desain yang dihasilkan dapat segera di
laksanakan konstruksinya sehingga mengatasi permasalahan jaringan
air bersih dan penyediaan air di Kota Langsa menjadi lancar.

6.2 TINJAUAN LAPANGAN


Kegiatan tinjauan lapangan pendahuluan dilakukan pada tanggal 17
September 2014 di dampingi langsung oleh dengan pihak PDAM Tirta
Keumuneng Kota Langsa (Gambar 6.2). Tim yang melakukan tinjauan
lapangan terdiri dari Team Leader dan tenaga ahli dari konsultan, dan
staf teknis PDAM, serta beberapa staf yang sedang bertugas di unit
pengolahan.
Kegiatan tinjauan lapangan menghasilkan beberapa kesimpulan awal
mengenai kondisi sistem jaringan air bersih eksisting (Gambar 6.4),
diantaranya:
1. PDAM Kota Langsa saat ini mengoperasikan 4 sumber air untuk
memenuhi kebutuhan air bersih Kota Langsa, yaitu: IPA Pria Laot

PT. REKA MULTI DIMENSI

6-2

RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM (RISPAM)

(2x20 LPS), IPA Aneuk Laot (1x20 LPS), IPA Krueng Pancu (1x15
LPS), Bronc ex. Pelindo (3 LPS).
2. Total pelanggan sampai dengan Juli 2011 adalah 5.079 sambungan.
3. Sebagian besar jaringan PDAM dilayani dengan sistem pompanisasi
dan tidak semuanya beroperasi 24 jam, serta sekitar 98% jaringan
adalah pipa galvanis.
4. Database sistem dan jaringan PDAM belum tersedia, diperlukan
pemetaan jaringan dan pelayanan secara mendetail.

6.3 REKOMENDASI

Gambar 6.2 Instalasi Pengolahan Air (IPA) PDAM Tirta Keumuneng


Pengembangan sumber air untuk PDAM di Kota Langsa saat ini masih
mengharapkan pasokan air dari

Krueng Langsa dan sebagian lagi di

pasok dari waduk Alue Gampo yang mempunyai kapasitas tampungan


air sebanyak 22.000 m3 (Gambar 6.5).

PT. REKA MULTI DIMENSI


CONSULTANT TEKNIK
PEMBANGUNAN

6-3

RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM (RISPAM)

Gambar 6.3 Sumber air bersih Kota Langsa (Krueng Langsa)

6.3 STUDI ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASESSMENT (EHRA)


Studi Penilaian Risiko Kesehatan Lingkungan (Environmental Health
Risk Assessment = EHRA) adalah sebuah survey partisipatif di tingkat
Kabupaten/Kota untuk memahami kondisi fasilitas sanitasi dan higinitas
serta perilaku-perilaku masyarakat pada skala rumah tangga. Data
yang dihasilkan dapat dimanfaatkan untuk pengembangan program
sanitasi termasuk advokasi di tingkat kabupaten/kota sampai dengan
tingkat kelurahan. Data yang dikumpulkan dari studi EHRA akan
digunakan sebagai salah satu bahan untuk menyusun penetapan area
beresiko dan Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SKK).
Studi EHRA berfokus pada fasilitas sanitasi dan perilaku masyarakat,
seperti:
1. Fasilitas sanitasi yang diteliti mencakup:
a. Sumber air minum
b. Layanan pembuangan sampah
c. Jamban
d. Saluran pembuangan air limbah.
2. Perilaku yang dipelajari adalah yang terkait dengan higinitas dan
sanitasi dengan mengacu kepada STBM:
a. Buang air besar
b. Cuci tangan pakai sabun,
c. Pengelolaan air minum rumah tangga,
d. Pengelolaan sampah dengan 3R
e. Pengelolaan air limbah rumah tangga (drainase lingkungan)

PT. REKA MULTI DIMENSI

6-4

RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM (RISPAM)

6.4 REKOMENDASI PENDAHULUAN


Rekomendasi hasil koordinasi dan tinjauan lapangan pendahuluan
adalah:
1. Perencanaan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum
(RISPAM) PDAM Kota Langsa dilakukan pada seluruh jaringan
PDAM yang ada di Kota Langsa. Perencanaan dimulai dengan
memetakan jaringan perpipaan eksisting dan kajian
kemampuan sistemnya.
2. Dalam perencanaan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air
Minum
(RISPAM)
harus
mempertimbangkan
rencana
pengembangan Kawasan Langsa sesuai RTRW dan RPJM Kota
Langsa.
3. Detail desain jaringan air bersih pada Rencana Induk Sistem
Penyediaan Air Minum (RISPAM) dilakukan untuk wilayah
pengembangan daerah layanan, denga memprioritaskan
pengembangan jaringan air bersih ini pada daerah yang
mempunyai indeks pertumbuhan penduduk yang tinggi
dibangdingkan dengan daerah lain tetapi jaringan pipa air
bersih yang ada di daerah tersebut masih sedikit.
4.

Kegiatan survey dan pengukuran topografi dilakukan sesuai


dengan arahan dan permintaan pihak PDAM Tirta Keumuneng
Kota Langsa.

5. Perencanaan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum


(RISPAM) mengacu pada:

Standar dan SNI terkait


penyediaan air bersih.

dengan

perencanaan

Konsumsi air untuk domestik adalah 120 Liter/orang/hari

Jumlah pengguna air untuk setiap sambungan rumah adalah


6 orang

Proyeksi kebutuhan air dianalisa sampai dengan tahun 2030.

Koordinat pengukutan topografi mengacu pada titik referensi


nasional.

Pengukuran penampang melintang saluran (cross section)


setiap 50 meter.

Analisis ketersediaan debit didasarkan pada data BMKG


terdekat.
PT. REKA MULTI DIMENSI
CONSULTANT TEKNIK
PEMBANGUNAN

sistem

6-5

RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM (RISPAM)

PT. REKA MULTI DIMENSI

6-6

You might also like