Professional Documents
Culture Documents
Latar Belakang
Kebidanan merupakan profesi tertua didunia sejak adanya peradaban umat
manusia. Bidan lahir sebagai wanita terpercaya dalam mendampingi dan menolong
ibu-ibu melahirkan, tugas yang diemban sangat mulia dan juga selalu setia
mendampingi dan menolong ibu dalam melahirkan sampai sang ibu dapat merawat
bayinya dengan baik.
Sebelum bekerja dikomunitas seorang bidan harus mempunyai kompetensi
yaitu memberikan asuhan yang bermutu tinggi dan komprehensif pada keluarga,
kelompok dan masyarakat sesuai dengan budaya setempat.
Sasaran utama kebidanan komunitas adalah ibu dan anak balita yang berada
didalam keluarga dan masyarakat. Bidan memandang pasiennya sebagai makhluk
social yang memiliki budaya tertentu dan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi, politik,
social budaya dan lingkungan sekitarnya. Kesehatan ibu dan anak tidak hanya
sensitive dalam menentukan pembangunan kesehatan suatu Negara, tetapi juga
merupakan investasi bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia dimasa datang.
Pelayanan kebidanan komunitas diarahkan untik mewujudkan keluarga yang
sehat sejahtera sehingga tercipta derajat kesehatan yang optimal. Hal ini sesuia
dengan visi Indonesia Sehat 2010. Kesehatan keluarga merupakan salah satu kegiatan
dari upaya kesehatan dimasyarakat yang ditujukan kepada keluarga. Penyelenggaraan
kesehatan keluarga bertujuan untuk mewujudkan keluarga kecil, sehat, bahagia dan
sejahtera. Didalam kesehatan keluarga, kesehatan ibu mencakup kesehatan masa pra
kehamilan, kehamilan, persalinan, pasca persalinan, dan masa diluar kehamilan (masa
interval).
Bidan diakui sebagai profesional yang bertanggung jawab yang bekerja
sebagai mitra perempuan dalam memberikan dukungan yang diperlukan, asuhan dan
Rumusan masalah
Menjalankan tugas tambahan yang terkait kesehatan ibu dan anak.
1.3.
1.3.1.
Tujuan
Tujuan umum
Tugas tambahan bidan komunitas yang terkait dengan kesehatan ibu dan anak.
1.3.2.
1.3.2.1.
Tujuan khusus
Mengetahui Kewenangan Bidan Sesuai Permenkes Nomor 1464 Tahun 2010
tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan.
1.3.2.2.
1.3.2.3.
1.3.2.4.
1.3.2.5.
1.3.2.6.
1.3.2.7.
1.3.2.8.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
Kewenangan Bidan Sesuai Permenkes Nomor 1464 Tahun 2010 tentang Izin
dan Penyelenggaraan Praktik Bidan.
2.1.1.
Berdasarkan
Peraturan
Menteri
Kesehatan
(Permenkes)
Nomor
Kewenangan normal:
a)
b)
c)
a)
Kewenangan bidan yang menjalankan praktik di daerah yang tidak memiliki dokter.
b)
2.1.2.
2.1.2.1.
2.1.2.2.
c)
f)
b)
c)
d)
e)
f)
Kewenangan:
a)
Episiotomi
b)
e)
Fasilitasi/bimbingan inisiasi menyusu dini (IMD) dan promosi air susu ibu (ASI)
eksklusif
g)
h)
i)
j)
k)
2.1.3.
2.1.3.1.
2.1.3.2.
a)
b)
Pelayanan bayi
c)
d)
Kewenangan:
Melakukan asuhan bayi baru lahir normal termasuk resusitasi, pencegahan
hipotermi, inisiasi menyusu dini (IMD), injeksi vitamin K 1, perawatan bayi baru
lahir pada masa neonatal (0-28 hari), dan perawatan tali pusat
b)
c)
d)
e)
Pemantauan tumbuh kembang bayi, anak balita dan anak pra sekolah
f)
g)
h)
2.1.4.
2.1.4.1.
2.1.4.2.
2.1.5.
2.1.5.1.
Pemberian alat kontrasepsi suntikan, alat kontrasepsi dalam rahim, dan memberikan
pelayanan alat kontrasepsi bawah kulit
2.1.5.2. Asuhan antenatal terintegrasi dengan intervensi khusus penyakit kronis tertentu
(dilakukan di bawah supervisi dokter)
2.1.5.3.
Penanganan bayi dan anak balita sakit sesuai pedoman yang ditetapkan
2.1.5.4.
Melakukan pembinaan peran serta masyarakat di bidang kesehatan ibu dan anak,
anak usia sekolah dan remaja, dan penyehatan lingkungan
2.1.5.5.
Pemantauan tumbuh kembang bayi, anak balita, anak pra sekolah dan anak sekolah
2.1.5.6.
2.1.5.7.
2.1.5.8.
2.1.5.9.
2.2.
2.3.
Peristiwa terpenting yang terjadi pada gadis remaja adalah datangnya haid
pertama yang dinamakan menarche. Secara tradisi, menarche dianggap sebagai tanda
kedewasaan, dan gadis yang mengalaminya dianggap sudah tiba waktunya untuk
melakukan tugas tugas sebagai wanita dewasa, dan siap dinikahkan. Pada usia ini
tubuh wanita mengalami perubahan dramatis, karena mulai memproduksi hormonhormon seksual yang akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan sistem
reproduksi
2.3.1.
Gizi seimbang
Makanan bergizi adalah makanan yang mengandung zat tenaga, zat pembangun
dan zat yang sesuai dengan kebutuhan gizi . Gizi seimbang sangat dibutuhkan dalam
tahap ini untuk kepentingan kesehatan reproduksinya dan juga untuk kemampuan
pertumbuhan dan perkembangan.
2.3.1.2.
2.3.2.
2.3.2.1.
Masalah yang mungkin ditemui: Kesakitan dan kematiani ibu yang disebabkan
berbagai kondisi, malnutrisi/anemia, kemandulan, pelecehan/kekerasan seksual,
komplikasi aborsi, ISR/IMS/HIV/AIDS dan pengaturan kesuburan.
2.3.2.2.
2.3.2.3.
Pencegahan kecacatan dan kematian akibat kehamilan pada ibu dan bayi.
Pertolongan terhadap komplikasi yang ditemukan baik selama kehamilan
maupun dalam persalinan memerlukan tindakan yang cepat agar nyawa ibu dan
janinnya dapat diselamatkan. Terjadinya komplikasi ini sulit diperkirakan, sehingga
sering muncul secara mendadak dan perlu diantisipasi bahkan bias dilakukan
tindakanpencegahan sedini mungkin.
c)
d)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
pembedahan yang tidak steril dari petugas kesehatan yang tidak bertanggung jawab.
7.
e)
1.
f)
kebutuhan klien.
meberikan pelayanan aborsi yang aman secara terbatas, misalnya untuk mengatasi :
1.
g)
3.
4.
Korban perkosaan.
Deteksi dini kanker payudara dan leher rahim
Kanker sistem reproduksi meliputi kanker leher rahim, payudara, indung telur,
rahim dan alat kelamin. Kanker leher rahim merupakan kanker yang paling banyak
diderita oleh wanita dinegara berkembang dan menepati urutan kedua setelah kanker
payudara. Untuk mengetahui secara dini kanker leher rahim adalah melalui
pemeriksaan Pap Smear, IVA Test dan Schiller Test. Kanker payudara lebih sering
terjadi dibandingkan dengan kanker leher rahim karena kanker ini dapat terjadi pada
semua perempuan. Cara sederhana untuk menemukan tumor pada payudara sedini
mungkin yaitu dengan melakukan pemeriksaan payudara sendiri ( SADARI ).
h)
2.4.
1.
2.
3.
4.
5.
Pemberian imunisasi TT
6.
Pemeriksaan Hb
7.
Pemeriksaan VDRL
8.
Perawatan payudara
9.
12.
13.
14.
2.
2.5.
dan
aman,
menangani
situasi
kegawat-daruratan
tertentu
untuk
Proses persalinan merupakan hal yang fisiologis yang dialami oleh setiap wanita
dan setiap individu berbeda-beda. Perubahan fisiologis pada ibu bersalin diantaranya
terjadi kontraksi uterus, otot-otot panggul dan jalan lahir pada ibu bersalin mengalami
pemekaran, dsb. Sedangkan perubahan psikologis yang sering terjadi pada ibu
bersalin adalah rasa cemas pada kondisi bayinya saat lahir, kesakitan saat kontaksi
dan nyeri , ketakutan saat melihat darah dsb.
Pelaksanaan komunikasi pada saat ini, tidak hanya ditujukan pada ibu yang
akan melahirkan, tetapi juga pada pedamping ibu. Dalam hal ini, dapat suami atau
keluarga lainnya. Komunikasi yang diberikan bertujuan untuk memberikan
dukungan / motivasi moral baik untuk ibu maupun keluarga. Komunikasi ibu bersalin
difokuskan pada tehnik saat bersalin dengan menerapkan asuhan sayang ibu,
penyampaian pesan diberikan secara jelas dan memberikan rasa nyaman.
2.6.
2.6.1.
2.6.2.
cemas akan kondisi bayinya. Komunikasi bidan pada saat menyusui sangat menyusui
sangat diperlukan ibu untuk pemberian motivasi dengan peranan ibu dalam
kesuksesan pemberian dan perawatan bayinya.
2.7.
Usia Lanjut
Yang dianggap lanjut usia (lansia) adalah setelah mencapai usia 60 tahun.
Inilah masa yang paling rentan diserang berbagai penyakit degeneratif dan penyakit
berat lainnya. Sangat penting bagi wanita untuk melakukan pemeriksaan
kesehatannya secara teratur. Prioritas utamanya adalah menjaga agar tubuh tetap sehat
dengan mengatur pola makan yang benar, dan minum suplemen yang dibutuhkan
tubuh. Selain itu olahraga ringan dan tetap aktif secara intelektual.
2.7.1.
Masalah yang mungkin terjadi pada tahap ini: penyakit sistem sirkulasi,
kekerasan, prolaps/osteoporosis, kanker saluran reproduksi, payudara/kanker prostat,
ISR/IMS/HIV/AIDS.
2.7.2.
2.7.3.
ketika masa suburnya berakhir atau ketika mengalami menopause. Menopause adalah
keadaan pada seorang wanita yang mengalami penurunan fungsi indung telur yang
berakibat menurunnya produksi hormone estrogen.
2.7.3.1.
a).
b).
c).
d).
e).
f).
2.7.3.2.
a).
b).
Kadar estrogen yang cukup, mampu melindungi wanita dari penyakit jantung
koroner. Berkurangnya hormone estrogen dapat menurunkan kadar kolesterol baik
( HDL ) dan meningkatnya kadar kolesterol baik ( LDL ) yang meningkatkan kejadian
penyakit jantung koroner.
c).
Osteoporosis
d).
e).
f).
patah.
g).
Gangguan mata
h).
Mata terasa kering dan kadang terasa gatal karena produksi air mata
i).
berkurang.
j).
k).
Kekurangan hormone estrogen juga mempengaruhi susunan saraf pusat dan otak.
Penurunan hormone estrogen menyebabkan kesulitan berkonsentrasi, sukar tidur,
gelisah, depresi sampai pada kepikunan tipe Alzeimer. Penyakit kepikunan tipe
Alzeimer dapat terjadi bilam kekurangan estrogen sudah berlangsung cukup lama dan
berat, yang dipengaruhi factor keturunan.
2.7.3.3.
2.8.1.5.
2.8.1.4.
Pendidikan dan kesempatan yang sama pada anak laki-laki dan perempuan
2.8.2. Masalah yang mungkin terjadi pada tahap ini : pengutamaan jenis kelamin, sunat
perempuan, kurang gizi (malnutrisi), kesakitan dan kematian BBLR, penyakit lain
disemua usia dan kekerasan.
b).
c).
tempat kerja.
d).
e).
f).
2.8.4.5. Pendidikan dan kesempatan yang sama pada anak laki-laki dan perempuan.
Laki-laki dan perempuan, sebagai pasangan atau individu merupakan
kesamaan/kesetaraan gender yaitu keadaan tanpa diskriminasi dalam memperoleh
kesempatan, pendidikan, serta akses terhadap pelayanan.
BAB III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Kebidanan komunitas merupakan kegiatan pelayanan yang diberikan bidan
kepada ibu dan balita yang berada dalam suatu keluarga untuk meningkatkan
kesehatan keluarga.
Kesehatan ibu terkait dengan masalah kesehatan wanita. Wanita dengan
perkembangan dan pertumbuhannya melalui masa bayi, anak, remaja, ibu (hamil,
melahirkan, nifas dan menyusui) dan usia lanjut, walaupun kebidanan komunitas
memfokuskan kegiatannya kepada ibu dan anak yang dilahirkan, akan tetapi masa lain
yang dilalui oleh wanita juga mendapat perhatian karena masa ibu berkaitan dengan
masa-masa lain dalam pertumbuhan dan perkembangan wanita.
3.2.
Saran
Perempuan mempunyai kebutuhan khusus dibandingkan laki-laki karena
kodratnya untuk haid, hamil, melahirkan, menyusui, dan mengalami menopause,
sehingga memerlukan pemeliharaan kesehatan yang lebih intensif selama hidupnya.
Ini berarti bahwa pada masa-masa kritis, seperti pada saat kehamilan, terutama sekitar
persalinan, diperlukan perhatian khusus terhadap perempuan.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber: http://www.kesehatanibu.depkes.go.id
Manuaba.
Memahami
Kesehatan
reproduksi
wanita.
EGC;Jakarta;
1999.