Professional Documents
Culture Documents
Latar
Belakang
Pendidikan
Jabatan
Saat ini
Alamat
Riwayat
Jabatan
1979
1980
1992
Sejak 2007
saktyanu54@gmail.com
0811875557
1981-1994
1994-1998
1998-1999
1999-2001
2001-2007
2005-2007
2007- sekarang
TUJUAN PEMBELAJARAN
KHUSUS(TIK)
Pada akhir pelatihan ini peserta diharapkan
a. Memahami filosofi desain teknis (fleksibel
maupun rigid pavement),
b. Memahami apa yg harus dilakukan oleh
Construction Engineer,
c. Memahami parameter-parameter utama yg
digunakan utk perencanaan jalan.
02/16/15
PERKERASAN JALAN
Perkerasan jalan adalah satu atau beberapa lapis material
yang dipadatkan diatas tanah dasar dengan maksud agar
lalu lintas dapat berjalan dengan lancar tanpa terhambat
PERKERASAN JALAN
Apakah semua jalan harus diperkeras ?
Apabila tanah dasar cukup keras dan kuat menerima beban
Perkerasan Jalan
Perkerasan Jalan
Apa itu stabilisasi tanah ?
Proses pengolahan tanah dasar yang
Perkerasan Jalan
Apa itu pondasi macadam ?
Lapis perkerasan terdiri dari batu pecah 5/7 cm
02/16/15
10
Perkerasan Jalan
Apakah semua permukaan jalan perlu di desain ?
Desain perkerasan jalan hanya efektif untuk jalan
02/16/15
11
Jenis Perkerasan
Jalan tanah atau stabilitasi tanah (jalan tanpa
12
13
02/16/15
14
PERBEDAAN ANTARA
PERKERASAN KAKU DGN LENTUR
Perbedaan yg esensi antara kedua jenis perkerasan ini
15
PERBEDAAN ANTARA
PERKERASAN KAKU DGN LENTUR
Faktor yg dipertimbangkan dalam disain perkerasan
02/16/15
16
17
02/16/15
18
02/16/15
19
02/16/15
20
02/16/15
21
02/16/15
22
02/16/15
23
02/16/15
24
perkerasan beton
semen
didasarkan atas dua model kerusakan
yaitu :
29
30
perkiraan
kondisi
perkerasan
AASHO
1972.
31
AASHTO 1993
33
Dimana :
SN
= Structural Number (ITP)
Wt18 = Beban sumbu standar total (ESA) selama umur
rencana
PSI = Selisih antara nilai PSI diawal dan akhir masa layan
struktur perkerasan
So = Devisi standar dari nilai Wt18
ZR = Konstanta normal pada tingkat peluang (probabilitas), R
MR = modulus of Resilient (Mpa)
Tebal lapisan perkerasan dihitung dari nilai SN rumus
berjenjang sebagai berikut :
2,54 SN
= a1.D1 + a2.D2.m2 + a3.D3.m3
2,54 SN = a1.D1 + a2.D2.m2
2,54 SN = a1.D1
Dimana I = 1,2,3,4 = indeks menyatakan lapisan permukaan,
LPA, LPB dan tanah dasar
34
35
Persyaratan Tebal
Minimum
Wt18
(ESA)
50.000
50.001 150.000
150.001 500.000
500.001
2.000.000
2.000.001
7.000.000
7.000.001 = -
Pondasi Agregat
10
10
10
15
15
15
36