Professional Documents
Culture Documents
Faktor Yang Berhubungan Dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi Pada Pasangan Usia Subur Di Wilayah Puskesmas Buhu Kabupaten Gorontalo
Faktor Yang Berhubungan Dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi Pada Pasangan Usia Subur Di Wilayah Puskesmas Buhu Kabupaten Gorontalo
Abstract
A question to use contraception in fertile couple is of public health problems which should receive
special attention pertaining to the attainment of the family quality. Research is aimed to analyze a
factor that deals with the use of a contraceptive in fertile couple. The kind of research that we use
is observational analytic with the approach of cross sectional study where the dependent variable
and independent researched simultaneously. Samples to be taken were 365 fertile couple with,
collection of samples conducted in proportional stratified random sampling. The result showed that
there is a relationship between knowledge by the use of a contraceptive in fertile couple with the
value of p = 0,000. There is a relationship between education by the use of a contraceptive device
with a value of p = 0,000. Is no link between the availability of birth control by the use of a
contraceptive device with a value of p = 0,000. And there is no relation between quantities child
with the use of a contraceptive device with a value of p = 0,222. Advised to the puskesmas to
make efforts promotive to every fertile couple relating to the use of birth control.
Keywords: knowledge, education, contraceptive devices, the availability of the number of children
74
Pada tahun 2012 di Provinsi Gorotanlo, jumlah PUS sebanyak 864.236. Dari jumlah
ini dengan proporsi 63,64% (250.028 peserta) merupakan peserta KB aktif dan 12,49%
(245.271 peserta) merupakan peserta KB baru. Prevalensi pemakaian alat kontrasepsi
adalah sebesar 86,13%. Berdasarkan peserta KB aktif, kontrasepsi yang banyak
digunakan adalah pil (45,64%), suntik (53,39%), kondom (9.18%), AKDR/alat kontrasepsi
dalam rahim (8.82%), MOW (4,48%), dan MOP (1,49%). Berdasarkan peserta KB baru,
kontrasepsi yang banyak digunakan adalah suntik (9,99%), pil (37,38%). 2
Pada tahun 2012 di Kabupaten Gorontalo, tercatat sebanyak 73.147 PUS, dengan
proporsi peserta KB baru 25,73% (18.823 peserta) dan proporsi peserta KB aktif 74,27%
(54.324 peserta). Prevalensi pemakaian alat kontrasepsi adalah sebesar 83,39%. Dari
data yang diperoleh dari petugas kesehatan yang ada di wilayah kerja puskesmas Buhu
tahun 2012 masih sangat tinggi dengan proporsi peserta KB aktif 93 peserta, dan proporsi
peserta KB baru 22 peserta. Prevalensi pemakaian alat kontrasepsi adalah sebesar
84,78%. Berdasarkan peserta KB aktif, kontrasepsi yang banyak digunakan adalah
suntikan (48%), implant (22%), pil (25,63%), dan AKDR/alat kontrasepsi dalam rahim
(3,38%). Berdasarkan peserta KB baru, kontrasepsi yang banyak digunakan adalah suntik
(60%), pil (7,5%), dan implant (5,71%).2
Di Puskesmas Buhu juga tercatat pada tahun 2010 jumlah pasangan usia subur
sebanyak 7.196 jiwa, dari jumlah tersebut 6.100 jiwa (84,77%) yang menggunakan alat
kontrasepsi sedangkan 1.096 jiwa (15,23%) yang tidak menggunakan alat kontrasepsi.
Pada tahun 2011 jumlah PUS sebanyak 7.941 jiwa, dimana yang menggunakan alat
kontrasepsi sebanyak 7.924 (99,79%) dan yang tidak menggunakan alat kontrasepsi
sebanyak 17 jiwa (0,21%). Dan pada tahun 2012 dari jumlah PUS 7.424 jiwa, terdapat
7.103 jiwa (95,67%) yang PUS yang menggunakan alat kontrasepsi dan PUS yang tidak
menggunakan alat kontrasepsi sebanyak 321 jiwa (4,33%).
Data tahun 2012 tersebut di dapatkan bahwa dari pasangan usia subur yang
menggunakan alat kontrasepsi yang berjumlah 7.103 jiwa, dimana metode kontrasepsi
yang digunakan yaitu IUD sebanyak 337 jiwa (4,74%), MOW sebanyak 85 jiwa (1,20%),
MOP sebanyak 13 jiwa (0,18%), KONDOM sebanyak 91 jiwa (1,28%), IMPLAN sebanyak
711 jiwa (10,01%), Suntikan sebanyak 4.821 jiwa (67,87%) dan PIL sebanyak 1045 jiwa
(14,71%).3
76
responden beragama Islam yaitu 97% dan 3% beragama Kristen. Gambaran pendidikan
responden pada tabel 1 menunjukkan bahwa lebih banyak responden dengan pendidikan
SLTA (31,8%) dan yang paling rendah adalah dengan tingkat pendidikan pada Perguruan
Tinggi (15,1%).
Karakteristik pekerjaan responden pada tabel 1 menunjukkan bahwa sebagian
besar responden adalah Ibu rumah tangga, yaitu sebesar 32,1% dan terendah pada
pekerjaan Tukang yaitu 3,8%.
Tabel 1. Karakteristik Responden
Variabel
< 20
20
5,5
20-29
198
54,2
30-39
111
30,5
> 40
36
9,8
Laki-Laki
184
50,4
Perempuan
181
49,6
354
97
11
87
23.8
SLTP
107
29.3
SLTA
116
31.8
Perguruan Tinggi
55
15.1
IRT
117
32.1
PNS
55
15.1
Swasta
36
9.9
Pedagang
64
17.5
Tukang
14
3.8
Jenis Kelamin
Agama
Islam
Kristen
Pendidikan
SD
Pekerjaan
78
31
8.5
Buruh
48
13.2
< 2 Orang
181
49,5
> 2 Orang
184
50,5
Jumlah Anak
Analisis Bivariat
Berdasarkan tabel 2, menunjukan bahwa dari 163 responden yang pengetahuannya
dikategorikan cukup, terdapat 22 orang (13,5%) yang tidak menggunakan alat kontrasepsi
dan 141 orang (86,5%) yang menggunakan alat kontrasepsi. Dari 202 responden yang
pengetahuannya dikategorikan kurang, terdapat 145 orang (71,8%) yang tidak
menggunakan alat kontrasepsi dan 57 orang (28,2%) yang menggunakan alat
kontrasepsi. Hasil uji statistik dengan menggunakan Uji Chi-Square di peroleh hasil 2
hitung (123,472) > 2 tabel (3,481) dengan nilai =0,000< =0,05 ini berarti ada hubungan
antara pengetahuan dengan penggunaan alat kontrasepsi pada Pasangan Usia Subur di
wilayah kerja Puskesmas Buhu Kabupaten Gorontalo tahun 2012.
Berdasarkan table 2, menunjukan bahwa dari 171 responden yang dikategorikan
berpendidikan tinggi, terdapat 22 orang (12,9%) yang tidak menggunakan alat kontrasepsi
dan 149 orang (87,1%) yang menggunakan alat kontrasepsi, serta dari 194 responden
yang dikategorikan berpendidikan rendah, terdapat 145 orang (74,7%) yang tidak
menggunakan alat kontrasepsi dan 49 orang (25,3%) yang menggunakan alat
kontrasepsi. Hasil uji statistik dengan menggunakan Uji Chi-Square di peroleh hasil 2
hitung (140,205) > 2 tabel (3,481) dengan nilai =0,000 < =0,05 atau yang berarti ada
hubungan antara pendidikan dengan penggunaan alat kontrasepsi pada Pasangan Usia
Subur.
Berdasarkan tabel 2, menunjukan bahwa dari 206 responden yang ketersediaan alat
kontrasepsinya dikategorikan cukup, terdapat 33 orang (16%) yang tidak menggunakan
alat kontrasepsi dan 173 orang (84%) yang menggunakan alat kontrasepsi, serta dari 159
orang yang ketersediaan alat kontrasepsinya dikategorikan kurang, terdapat 134 orang
(84,3%) yang tidak menggunakan alat kontrasepsi dan 25 orang (15,7%) yang tidak
menggunakan alat kontrasepsi.
79
Hasil uji statistik dengan menggunakan Uji Chi-Square di peroleh hasil 2 hitung
(168,451) > 2 tabel (3,481) dengan nilai =0,000 < =0,05 , ini berarti ada hubungan
antara keterdiaan alat kontrasepsi dengan penggunaan alat kontrasepsi pada Pasangan
Usia Subur di wilayah Puskesmas Buhu Kabupaten Gorontalo.
Berdasarkan tabel 4.15 di atas menunjukan bahwa dari 184 orang yang
dikategorikan jumlah anaknya banyak, terdapat 90 orang (48,9%) yang tidak
menggunakan alat kontrasepsi dan dari 181 orang yang dikategorikan jumlah anaknya
sedikit, terdapat 104 orang (57,5%) yang menggunakan alat kontrasepsi. Hasil uji statistik
dengan menggunakan Uji Chi-Square di peroleh hasil 2 hitung (1,492) > 2 tabel (3,481)
dengan nilai =0,222 < =0,05, ini berarti tidak ada hubungan antara jumlah anak dengan
penggunaan alat kontrasepsi pada Pasangan Usia Subur di wilayah kerja puskesmas
Buhu Kabupaten Gorontalo.
Tabel 2. Analaisis Variabel Penelitian
80
Menggunakan
Tidak Menggunakan
Jumlah
Uji Statistik
(p value)
141
57
198
86,5
28,2
54,2
22
145
176
13,5
71,8
45,8
163
202
365
100
100
100
0,000
149
49
198
87,1
25,3
54,2
22
145
176
12,9
74,7
45,8
171
194
365
100
100
100
0,000
173
25
198
84
15,7
54,2
33
134
176
16
84,3
45,8
206
159
198
100
100
100
0,000
141
57
198
86,5
28,2
54,2
22
145
176
13,5
71,8
45,8
163
202
365
100
100
100
0,222
p = 0,000. Ketersediaan pelayanan alat kontrasepsi terwujud dalam bentuk tersedia atau
tidaknya fasilitas atau sarana kesehatan (tempat pelayanan kontrasepsi). Untuk dapat
digunakan, pertama kali suatu metode kontrasepsi harus tersedia dan mudah diperoleh.
Promosi metode kontrasepsi melalui media, melalui kontak langsung oleh petugas
program KB, oleh dokter dan sebagainya dapat meningkatkan secara nyata pemilihan
metode kontrasepsi. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan Penelitian Gopar yang
menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara ketersediaan pelayanan alat
kontrasepsi dengan penggunaan alat kontrasepsi, dengan nilai p=0,000. 6
Selanjutnya penelitian ini juga menemukan bahwa tidak terdapat hubungan antara
jumlah anak dengan penggunaan kontrasepsi pada pasangan usia subur dengan nilai p =
0,222. Hasil ini didapatkan bahwa jumlah anak dari pasangan usia subur tidak
mempengaruhi minat mereka untuk menggunakan alat kontrasepsi, walapun jumlah anak
mereka sudah lebih dari 2 orang, mereka enggan menggunakan alat kontrasepsi, terlebih
lagi yang hanya mempunyai anak 2 atau kurang dari 2, mereka malah tidak menggunakan
alat kontrasepsi, hal tersebut dikarenakan mereka masih menggunakan mitos bahwa
banyak anak maka banyak pula rejeki. Hasil penelitian sejalan dengan penelitian Gopar
dengan rancangan cross sectional study mengungkapkan bahwa tidak terdapat hubungan
yang signifikan antara jumlah anak dengan penggunaan alat kontrasepsi, hal tersebut
dikarenakan para pasangan usia subur tidak merencakan berapa jumlah anak pada saat
mereka menikah.6
Kesimpulan dan Saran
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
pengetahuan dengan penggunaan alat kontrasepsi pada pasangan usia subur (p= 0,000).
Ada hubungan antara pendidikan dengan penggunaan alat kontrasepsi pada pasangan
usia subur (p=0,000). Ada hubungan antara ketersediaan alat kontrasepsi dengan
penggunaan alat kontrasepsi pada pasangan usia subur (p=0,000) dan Tidak ada
hubungan antara jumlah anak dengan penggunaan alat kontrasepsi pada pasangan usia
subur di wilayah kerja Puskesmas Buhu Kabupaten Gorontalo (p = 0,222)
82
Diakses
tanggal
13
April
2013.
http://tina
herawati
sukaisih.files.wordpress.com/2007/keluarga-berencana
6. Gopar. Abdul.
Papua..Diperoleh tangga l2 April 2013. http :// adul gopar .files .wordpress . com /
2009/ 12/keluarga-berencana-kb.pdf.
83