Professional Documents
Culture Documents
Sel Volta
I.
Tujuan
Merancang dan Melakukan Percobaan Sel Volta
II.
Dasar Teori
Sel volta adalah bagian dari sel elektrokimia, dimana dalam sel volta reaksi
redoks spontan digunakan untuk menghasilkan arus listrik. Reaksi redoks adalah
reaksi yang disertai perubahan bilangan oksidasi. Reduksi yaitu reaksi penerimaan
elektron, sedangkan oksidasi adalah reaksi pelepasan elektron.
Sel volta mempunyai elektroda logam yang dicelupkan ke dalam larutan
garamnya. Ciri-ciri sel volta sebagai berikut.
a.
Pada sel elektrokimia, sel Volta menggunakan elektrode, yaitu katode dan
b.
c.
d.
e.
anoda.
Terjadi perubahan energi kimia menjadi energi listrik.
Katoda merupakan kutub positif (+) dan anoda merupakan kutub negatif (-)
Terjadi reaksi redoks spontan(bereaksi dengan sendirinya) menghasilkan
arus listrik.
III.
Masalah
Bagaimanakah rancangan/susunan pada skema sel volta?
IV.
Avometer
(1 buah)
Jembatan Garam (1 buah)
Gelas Ukur
(3 buah)
Bahan
V.
Larutan ZnSO4
Larutan CuSO4
Larutan Mgso4
Elektroda Zn
Elektroda Cu
Elektroda Mg
(25 ml)
(25 ml)
(25 ml)
(2 buah)
(2 buah)
(2 buah)
Cara Kerja
VI.
Hasil Pengamatan
anoda dan katoda dan mengukur perbedaan potensial tiap-tiap sel volta
Elektroda Zn dengan Cu
- Elektroda Zn sebagai Anoda
- Elektroda Cu sebagai Katoda
Elektroda Zn dengan Mg
- Elektroda Zn sebagai Katoda
- Elektroda Mg sebagai Anoda
Elektroda Cu dengan Mg
- Elektroda Cu sebagai Katoda
- Elektroda Mg sebagai Anoda
Tabel Perbedaan potersial tiap-tiap sel volta
Larutan/Elektroda
Zn/Zn2+
Cu/Cu2+
Mg/Mg2+
Zn/Zn2+
0.8V
0.4V
Cu/Cu2+
0.8V
1.3V
Mg/Mg2+
0.4V
1.3V
-
VII. Pertanyaan
1. Tulislah reaksi yang terjadi pada kedua elektroda di dalam setiap sel volta
2. Dengan menggunakan skema sel volta, jelaskan :
a. Arah migrasi elektron!
b. Migrasi Kation selama sel volta bekerja!
c. Migrasi anion selama sel volta bekerja!
3. Jelaskan kegunaan jembatan garam melalui ilustrasi mikroskopis!
4. Apakah yang terjadi jika sel tersebut tidak menggunakan jembatan garam?
Apakah terbentuk arus listrik atau tidak ?
5. Jika larutan yang digunakan diganti dengan larutan nonelektrolit, apakah reaksi
redoks dapat terjadi dalam sel volta? Apakah sel tersebut dapat menghasilkan
arus listrik? Mengapa?
VIII. Jawaban
1. Zn + Cu2+
Zn2+ + Cu
Mg + Cu2+
Mg2+ +Cu
Mg + Zn2+
Mg2+ + Zn
2. Dengan menggunakan
skema sel volta, kami
menjelaskan,
a. Pada sel elektrokimia (sel
volta) anode sebagai kutub
negatif sedangkan katode
sebagai kutub positif
b. Pada katode terjadi
peristiwa reduksi, yaitu
electron dari Zn mengalir melewati kabel menuju ke elektrode Cu.
c. Pada anode terjadi peristiwa oksidasi yaitu electron dilepaskan dari atom-atom
Zn dan masuk ke dalam larutan
3. Menyeimbangkan ion-ion dalam larutan
4. Tidak terbentuk arus listrik
5. Semua tidak karena larutan nonelektrolit tidak bias diionkan sehingga tidak
mampu menghantarkan arus listrik
IX.
Kesimpulan
Kesimpulan dari percobaan ini adalah Sel volta adalah bagian dari sel
elektrokimia, dimana dalam sel volta reaksi redoks spontan digunakan untuk
menghasilkan arus listrik. Pada sel volta, elektroda yang bertidak sebagai katoda
mngalami reduksi, sedangkan elektroda yang bertidak sebagai anoda mengalami
oksidasi. Adapun kegunaan jembatan garam dalam percobaan sel volta adalah
untuk menyeimbangkan ion-ion dalam larutan elektrolit.