Professional Documents
Culture Documents
terjadi
perubahan
konsentrasi
ion
maka
tubuh
berusaha
ion hidrogen, maka limit pH ini akan cepat tercapai dan sekresi ion hidrogen akan
berhenti.
2. Reabsorpsi ion bikarbonat
Ion bikarbonat tidak dapat diserap melalui tubulus ginjal karena
merupakan ion besar. Oleh karena itu, terjadi reaksi dahulu dengan ion
hidrogen yang disekresikan kedalam lumen tubulus membentuk H2CO3
yang kemudian berdisosiasi menjadi CO2 dan H2O. H20 menjadi bagian
dari filtrat tubulus sedangkan CO2 berdifusi melalui membran sel masuk ke
sel tubulus bergabung dengan mol H20 membentuk H2CO3 dan membentuk
ion bikarbonat baru.
Dalam keadaan normal, pada proses metabolisme seseorang, dibentuk ion
hidrogen sedikit lebih, sehingga ion hidrogen sedikit lebih banyak daripada ion
bikarbonat dilumen tubulus sehingga ion bikarbonat tidak ada yang tersisa untuk
dikeluarkan melalui urine. Oleh karena itu pH urine akan keadaan normal
sedikit asam (pH = 6,5).
3. Produksi ion bikarbonat yang baru
Bila ion-ion hydrogen disekresikan disekresikan ke dalam kelebihan
bikarbonat yang difiltrasi ke dalam cairan tubulus, hanya sebagian kecil dari
kelebihan ion hydrogen yang dapat dieksresikan dalam bentuk ion hydrogen
dalam urin. Alas an untuk ini adalah bahwa pH minimal urin adalah sekitar 4,5.
Bila terdpat kelebihan ion hydrogen dalam urin, ion hydrogen akan bergabung
dengan penyangga selain bikarbonat yang hilang dari cairan ekstraseluler pada
keadaan asidosis. Penyangga paling penting untuk mekanisme ini adalah
penyangga phospat dan ammonia.
Ketidakseimbangan asam-basa
Ada 4 kategori ketidakseimbangan asam-basa, yaitu:
a. Asidosis
respiratori,
disebabkan
oleh
retensi
CO2
akibat
yang
non-karbonat.
bikarbonat
meningkat.
Akibatnya
konsentrasi