Professional Documents
Culture Documents
Jurnal Christine Silalahi 09
Jurnal Christine Silalahi 09
PENDAHULUAN
Human Immunodeficiency Virus/Acquired
Immuno Deficiency Syndrom (HIV/AIDS)
adalah penyakit yang paling berbahaya dan
belum
ditemukan
obat
untuk
menyembuhkannya. Penyakit ini merupakan
salah satu jenis penyakit infeksi yang
tergolong didalam kelompok penyakit infeksi
menular seksual. Data terakhir mengenai
jumlah penderita HIV/AIDS didunia mencapai
33,3 juta jiwa. angka ini terus meningkat dari
tahun ke tahun (UNAIDS, 2012).
Perawat yang bekerja di fasilitas
kesehatan sangat beresiko terpapar infeksi
yang secara potensial membahayakan jiwanya,
karena perawat dalam memberikan asuhan
keperawatan kepada pasien akan kontak
langsung dengan cairan tubuh atau darah
pasien dan dapat menjadi tempat dimana agen
infeksius dapat hidup dan berkembang biak
yang kemudian menularkan infeksi dari pasien
satu ke pasien lainnya. Menurut penelitian
apabila tenaga medis terkena infeksi akibat
kecelakaan maka resikonya 1% mengidap
hepatitis fulminan, 4% hepatitis kronis (aktif),
5% menjadi pembawa virus (Syamsuhidajat
dan Wim, 1997). Tahun 2008 CDC (Center
For Desease Control) melaporkan ada 52 kasus
petugas kesehatan lain HIV akibat kecelakaan
di tempat kerja. Sedangkan 114 orang petugas
kesehatan lain di duga terinfeksi ditempat
kerja. Sedangkan di Indonesia data ini belum
terlaporkan. namun dari kejadian tersebut,
resiko perawat mempunyai andil yang paling
besar untuk tertular akibat terpapar cairan dan
tertusuk jarum, sehingga berkembang upaya
untuk mencegah terinfeksi dari paparan HIV
(Nurmartono, 2006).
Sejak menjadi wabah sampai dengan
tahun 2010, HIV telah menginveksi lebih dari
60 juta laki-laki, perempuan dan anak-anak.
Penderita AIDS telah mendekati angka 20 juta
pada dewasa dan anak-anak. Meskipun
masyarakat internasional telah merespon
kejadian pandemik HIV/AIDS, HIV berlanjut
tersebar menyebabkan lebih dari 14.000
infeksi baru setiap hari. Saat ini AIDS menjadi
penyebab kematian utama di Afrika, dan di
seperempet belahan dunia ( WHO, 2012)
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang dilakukan adalah
observasional analitik dengan menggunakan
desain penelitian cross sectional. Penelitian ini
dilaksanakan di Rumah sakit Pancaran Kaish
Manado dan dilakukan pada bulan Februari
2013 sampai dengan bulan Mei 2013.
Populasi dalam penelitian ini adalah Populasi
dari penelitian ini adalah seluruh perawat yang
ada di Rumah Sakit Pancaran Kasih Manado
dengan jumlah 154 orang. Dan yang menjadi
Sampel dalam penelitian ini adalah setiap
perawat yang berada di ruang instalasi rawat
inap dengan jumlah sampel 80 orang.
HASIL PENELITIAN
Gambaran Tingkat Pengetahuan
Tabel 1 memperlihatkan bahwa pengetahuan
responden tentang HIV/AIDS yaitu sebanyak
46 (57,5%) memiliki tingkat pengetahuan baik
dan sebanyak 34 responden (42,5%) memiliki
tingkat pengetahuan yang kurang baik.
Tabel 1. Distribusi Responden Berdasarkan
Kategori Pengetahuan Perawat Tentang
HIV/AIDS
No
Kategori Pengetahuan
1.
2.
Baik
Kurang Baik
Jumlah
n
%
46 57,5
34 42,5
80
Total
100
Sikap Responden
1.
Sikap Baik
2.
Sikap Kurang Baik
Total
Jumlah
n
%
45
56,25
35
42,5
80
100
Kategori Tindakan
Responden
Baik
Kurang Baik
Jumlah
n
%
45
56,2
35
45,7
80
100
Positif
Negatif
Total
Tindakan Responden
Kuran
%
g Baik
35
76
11
24
Baik
29,4 24
70,5
Kurang Baik 10
45
35
Total
* Uji Chi Square; ** <0,05 = bermakna
Baik
Tindakan Responden
Sikap
Responden
Hasil
analisis
statistik
dengan
menggunakan uji fisher exact pada penelitian
ini menunjukkan bahwa tidak terdapat
hubungan yang signifikan antara sikap dengan
tindakan pencegahan rabies (p=0,017).
Tabel 4. Hubungan Sikap dengan Tindakan
Pencegahan
Rabies
46
34
100
100
100
Hubungan
Sikap
dengan
Tindakan
Pencegahan Rabies
Berdasarkan hasil uji pada tabel 5
menunjukkan bahwa responden yang memiliki
sikap baik yang tindakan baik sebanyak 20
orang (44,4%) dan tindakan yang kurang baik
sebanyak 25 orang (55,5%), sedangkan
responden yang memiliki sikap kurang baik
yang tindakan baik sebanyak 25 orang (71,4%)
dan yang tindakan kurang baik sebanyak 40
orang (35%).
Baik
20
25
45
44,4
71,4
Kurang
Baik
25
10
35
p*
45
35
80
100
100
100
0,017
(p
<0,05)
%
55,5
40
PEMBAHASAN
Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan
Tindakan Perawat Terhadap Penderita
HIV/AIDS
Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan terjadi
setelah orang melakukan penginderaan
terhadap objek tertentu. Penginderaan terjadi
melalui panca indera manusia yaitu indera
penglihatan, pendegaran, penciuman, rasa dan
raba. Sebagian besar pengetahuan manusia
diperoleh
melalui
mata
dan
telinga
(Notoatmojo, 2003b)
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
pengetahuan responden dengan tindakan yang
baik diperoleh bahwa sebanyak 35 orang
(76%) dan tindakan yang kurang baik
sebanyak 11 orang (24%), sedangkan
responden yang memiliki pengetahuan kurang
p* baik yang tindakan baik sebanyak 10 orang
(29,4%) dan yang tindakan kurang baik
sebanyak 24 orang (70,5%). Dari hasil uji
0,000**
bivariat hubungan pengetahaun perawat
dengan tindakan terhadap penderita HIV/AIDS
diperoleh nilai p = 0.000 (p < 0.05). Hasil
penelitian ini sejalan dengan teori Green dalam
Notoadmojo 2010 bahwa perilaku seseorang
tentang kesehatan dalam hal ini tindakan
terhadap penderita HIV/AIDS salah satunya
dipengaruhi oleh pengetahuan. Didukung pula
dengan penjelasan menurut Notoadmojo
(2003) bahwa pengetahuan merupakan domain
kognitif yang sangat penting terbentuknya
tindakan seseorang. Apabila penerimaan
perilaku baru atau adopsi perilaku didasari
oleh pengetahuan, maka apa yang dipelajari
antara lain perilaku tersebut akan bersifat
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis terhadap 80
responden Di Rumah Sakit Pancaran Kasih
Manado tentang hubungan pengetahuan dan
sikap perawat dengan tindakan perawat
terhadap penderita HIV/AIDS, maka dapat
dimbil kesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan uji bivariat diperoleh bahwa
ada hubungan yang signifikan antara
pengetahuan Perawat dengan tindakan
perawat terhadap penderita HIV/AIDS.
P = 0,000 (p < 0,05)
2. Berdasarkan uji bivariat diperoleh bahwa
ada hubungan yang signifikan antara sikap
perawat dengan tindakan perawat terhadap
penderita HIV/AIDS
P = 0,017 (p< 0,05)
SARAN
Adapun
saran dalam penelitian
ini,
berdasarkan dari hasil penelitian, yaitu:
1. Setiap perawat yang ada di ruang rawat
inap harus meningkatkan pengetahuan
tentang HIV/AIDS .
2. Memberikan rekomendasi kepada perawat
yang tingkat pendidikannya D3 untuk
menambah atau meningkatkankan ilmu
pendidikannya. Karena menurut hasil
penelitian, tingkat Sarjana memiliki
pengetahuan yang baik, sehingga hal ini
mempengaruhi sikap dan tindakan yang
baik kepada pasien.
3. Memberikan pelatihan-pelatihan khusus
bagi Petugas perawat yang ada di ruang
rawat inap Rumah Sakit Umum Pancaran
Kasih Manado agar lebih meningkatkan
pengetahuan tentang penyakit HIV/AIDS.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto
Sudjana.