Professional Documents
Culture Documents
Hormon adalah zat kimia yang terbentuk dalam satu organ atau bagian tubuh dan
dibawa dalam darah ke organ atau bagian di mana mereka menghasilkan efek
fungsional. Hormon membawa pesan dari kelenjar kepada sel-sel untuk
mempertahankan tingkat bahan kimia dalam aliran darah yang mencapai homeostasis.
Tergantung pada efeknya masing-masing, hormon dapat mengubah aktivitas
fungsional, dan kadang-kadang struktural satu atau beberapa organ atau jaringan.
Hormon istilah berasal dari kata Yunani hormao yang berarti menggairahkan atau
membangkitkan. Hal ini mencerminkan peran hormon yang bertindak sebagai katalis
untuk perubahan kimia lainnya pada tingkat sel yang diperlukan untuk pertumbuhan,
perkembangan, dan energi. Hormon beredar bebas dalam aliran darah, menunggu
untuk dikenali oleh sel target yang menjadi tujuan mereka. Sel target memiliki
reseptor yang hanya dapat diaktifkan dengan jenis hormon tertentu. Setelah
diaktifkan, sel tahu untuk memulai fungsi tertentu, misalnya mengaktifkan gen atau
memproduksi energi kembali.
Hormon dapat diklasifikasikan menurut situs mereka bertindak dengan situs mereka
diproduksi, menjadi hormon endokrin, hormon parakrin dan hormon otokrin.
hormon endokrin: hormon disekresikan oleh kelenjar endokrin.
hormon parakrin: hormon yang bertindak pada sel-sel tetangga lokal.
hormon autokrin: hormon yang bertindak pada sel memproduksinya.
Hormon juga dapat dibagi menurut kimiawinya, menjadi dua kelompok utama:
Hormon yang larut lemak:
hormon steroid berasal dari kolesterol.
hormon tiroid T3 dan T4 yang disintesis dengan melampirkan yodium ke
asam amino tirosin.
nitrat oksida hormon gas yang juga bertindak sebagai neurotransmitter.
Berikut ini beberapa factor yang mempengaruhi pengatur sekresi hormon antara lain :
Faktor Saraf
Bagian medulla kelenjar suprarenal mendapat pelayanan dari saraf ototnom. Oleh
karena itu sekresinya diatur oleh saraf otonom.
Faktor Kimia
Susunan bahan kimia atau hormon lain atau hormon lain di dalam aliran darah
mempengaruhi sekresi hormon tertentu.
Hormon dikeluarkan sebagai akibat dari rangsangan stimulasi saraf secara langsung
kepada kelenjar yang cocok. Macam macam kelenjar endokrin pada manusia antara
lain hipofisis, tiroid, paratiroid, timus, pankreas, adrenal, dan ovum atau testis.
Hipotalamus
Hipotalamus memegang peranan yang sangat penting dalam pengaturan system
endokrin dan system saraf. Hipotalamus menerima informasi dari system saraf
melalui tubuh dan bagian otak, kemudian mengatur system endokrin untuk
menanggapi kondisi lingkungan. Hormon yang dikeluarkan oleh hipotalamus
merupakan sekresi dari sel sel neurosekretori.
Kelenjar Hipofisis (Pituitari)
Gambar Hipofisis
Kelenjar hipofisis dinamakan juga dengan master of gland dikarenakan hormon yang
dihasilkan oleh hipofisis mempengaruhi pengeluaran hormon yang lain, hormon ini
terbagi atas 3 macam bagian antara lain bagian anterior, bagian intermediet dan
bagian posterior. Berikut saya jabarkan bagian dan fungsi dari hipofisis
No
Kelenjar
Letak
Hormon
Fungsi / Peran
1.
Hipofisis
anterior
metabolisme, pertumbuhan
dan perkembangan,
reproduksi dan reaksi
terhadap stress serta tingkah
laku
LH (Luteinizing
hormone)
Merangsang produksi
glukokortikoid
Pada Pria :
merangsang terjadinya
spermatogenesis untuk
menghasilkan sperma.
Pada Wanita :
bersama dengan
estrogen untuk
menstimulasikan
ovulasi dan
pembentukkan
progesterone oleh
korpus leuteum pada
ovarium
Prolaktin
Pada Pria :
menstimulasikan sel
sel intersissil pada
testis untuk
berkembang dan
menghasilkan
testosterone.
1.
Hipofisis
Intermediet
1.
Hipofisis
Posterior
Menstimulasikan kontraksi
sel otot polos pada rahim
wanita hamil selama
melahirkan dan merangsang
kontraksi sel sel kontraktil
dari kelenjar susu agar
mengeluarkan air susu.
Gambar Tiroid
Kelenjar tiroid adalah kelenjar yang terdapat di leher bagian depan dibawah jakun
dan terdiri atas dua buah lobus berfungsi sebagai pengatur metabolisme sel tubuh dan
pengaturan suhu tubuh, terdiri dari asam amino yang mengandung yodium. Berikut
akan saya jabarkan fungsi dan bagiannya dalam tabel.
Hormon
Tiroksin
Fungsi / Peran
Mengatur proses metabolisme, pertumbuhan fisik,
perkembangan mental, kematangan seks, dan mengubah
glikogen menjadi gula dalam hati serta pendistribusian air dan
garam mineral.
Triodotironin
Kalsitonin
Kelenjar Adrenal berjumlah dua buah dan terdapat pada bagian atas ginjal
kelenjar ini terbagi menjadi dua bagian yaitu korteks dan medula
suprinalis, berikut akan saya jelaskan dalam table peran dan fungsinya.
Bagian
Korteks
Medula
Suprenalis
Hormon
Fungsi dan
Glukokortikoid
Androgen
Mineralkortikoid
Adrenalin (epineferin)
Bagian Sel
Hormon
Sel alfa
Glukagon
Sel beta
Insulin
Kelamin
Pria
Hormon
Testosterone
Wanita
Progesterone
Estrogen
Kelenjar Hipofisis
Suatu kelenjar endokrin yang terletak didasar tengkorak yang memegana
peranan penting dalam sekresi hormon. Kelenjar hipofisisterdiri dari dua lobus.
a. Lobus anterior ( adenohipofise ). Hormon yang dihasilkan antara lain :
1.)
Hormon Somatotropin
Hormon tirotropik
Sel sasarannya ialah sel folikel tiroid. Fungsi hormon ini adalah mengendalikan
Luteinizing Hormon
Sel sasarannya ialah folikel ovarium, korpus luteum dan sel interstisium di testis.
Prolaktin
Sel sasarannya ialah kelenjar mammae merangsang sekresi susu. Fungsinya
mendorong perkembangan payudara dan menghasilkan air susu pada masa laktasi.
a. kekurangan hormon prolaktin
1.
Hormon Estrogen
Sel sasarannya yaitu uterus. Fungsinya ialah merangsang dan menguatkan kontraksi
uterus sewaktu melahirkan dan mengeluarkan air susu sewaktu menyusui.
2.
Kelenjar Tiroid
Atas pengaruh hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofise
lobus
Gagal jantung pada keadaan yang dikenal sebagai penyakit trauma / gondok
eksoptalmus
Mata menonjol.
3.
Kelenjar paratiroid
Kelenjar ini menghasilkan hormon paratiroid. Sel sasarannya yaitu tulang,
b.
Penyakit tulang
Gagal ginjal
4.
Kelenjar timus
Kelenjar ini menghasilkan hormon timosin yang sel sasarannya yaitu limpfosit
T. Berfungsi untuk
kelenjar kelamin.
5.
yaitu
a. Bagian korteks menghasilkan 2 yaitu :
1.
Hormon Aldesteron
Sel sasarannya yaitu tubulus ginjal dan berfungsi untuk meningkatkan reabsorpsi
Na dan sekresi k.
2.
Hormon kortisol
Sel sasarannya yaitu sebagian sel besar dan berfungsi meningkatkan glukoso
darah dengan mengorbankan simpanan protein dan lemak dan beperan dalam
adaptasi terhadap stress.
3.
Hormon Androgen
Sel sasarannya yaitu pada wanita pada bagian tulang dan otak. Berfungsi dalam
Berfungsi menaikan tekanan darah dengan jalan merangsang serabut otot didalam
dinding pembuluh darah untuk berkontraksi.
6.
Kelenjar Pankreas
Kelenjar ini menhasilkan 3 hormon yaitu
a. Hormon Somatostatin
Sel sasarannya yaitu sistem pencernaan dan berfungsi untuk menhambat
pencernaan dan penyerapan nutrien.
b.
Mengakibatkan hiperglikemi
Hipoglikemi
7.
Kelenjar Kelamin
Kelenjar ini terbagi menjadi 2 kelenjar yaitu
a. Kelenjar testik terdapat pada pria terletak pada skrotum dan menghasilkan
Kelenjar ovarium terdapat pada wanita, terletak pada ovarium kiri dan
Hormon Estrogen
Sel sasarannya yaitu organ seks wanita dan tulang. berfungsi untuk
mendorong perkembangan folikel, berperan dalam pengembangan karekteristik seks
sekunder, merangsang pertumbuhan uterus dan payudara. Mendorong penutupan
lempeng epifisis.
2.
Hormon Progesteron
Sel sasarannya yaitu uterus dan berfungsi mempersiapkan rahim untuk
kehamilan.
7.
Jantung
Jantung menghasilkan hormon peptida natriuretik. Sel sasarannya yaitu tubulus
Hati
Hati menghasilkan hormon somatomedin. Sel sasarannya yaitu tulang dan
9.
Ginjal
Ginjal menghasilkan hormon renin ( angiotensin ) dan berfungsi merangsang
sekresi aldosteron
No.
Kelenjar
Hormon yang
Gangguan / kelainan
Ciri cirri
Hipofisis
dihasilkan
Kekurangan hormon
Dwarfisme
(hiposekresi)
hormon
pertumbuhan
(growth hormone)
normal
Kelebihan hormon
Gigantisme
(hipersekresi)
(giantism)
hormon
pertumbuhan
(growth hormone)
Akromegali
penderita mengalami
pembesaran tulang rahang dan
wajah. Kulit bertambah tebal,
diikuti gangguan akibat
penekanan saraf oleh massa
2.
Tiroid
Hipersekresi
Graves disease/
hormone tiroksin
morbus basedow
(Hipertiroidisme)
Kretinisme (Kerdil)
(exophtalmus)
Terjadi pada masa kanak
tiroid
(Hipotiroidisme)
(Miksedema)
Paratiroid
rambut rontok
Kelainan pada tulang seperti
paratiroid
Hiposekresi hormon
4
Pankreas
paratiroid
Hiposekresi hormon
Hipoparathormon
ginjal
Terjadi gejala kekejangan otot
Diabetes tipe I
(tetani)
Penyakit ini sepenuhnya
insulin
Korteks
Adrenal
kelenjar adrenal
Hiposekresi hormon
Addisons disease
kelenjar adrenal
berlebihan.
Gejala berupa
Hipoglikemia (kadar gula dalam
darah menurun),
Gangguan pembentukan glukosa
oleh jaring (glukoneogenesis)
Penurunan kadar glikogen di liver
yang menjadi cadangan glukosa
dalam tubuh
Gangguan akibat kekurangan
aldosteron seperti pengeluaran
natrium dan cairan yang
berlebihan di ginjal.
Dehidrasi,
Penurunan tekanan darah
Shock yang dapat menimbulkan
kematian, terutama bila tidak
Kelenjar
Hiposekresi hormon
gonad
kelenjar gonad
DNA
Struktur DNA
DNA merupakan polimer yang terdiri dari tiga komponen utama, yaitu:
gugus fosfat
gula deoksiribosa
Gugusan gula deoksiribosa (gula pentosa yang kehilangan satu atom oksigen)
2.
Gugusan asam fosfat yang terikat pada atom C nomor 5 dari gula)
3.
Gugusan basa nitrogen yang terikat pada atom C nomor 1 dari gula
Ketiga gugus tersebut saling terkait dan membentuk tulang punggung yang sangat
panjang bagi heliks ganda. Strukturnya dapat diibaratkan sebagai tangga, dimana ibu
tangganya adalah gula deoksiribosa dan anak tangganya adalah susunan basa
nitrogen. Sedangkan fosfat menghubungkan gula pada satu nukleotida ke gula pada
nukleotida berikutnya untuk membentuk polinukleotida.
Basa nitrogen penyusun DNA terdiri dari basa purin, yaitu adenin (A) dan guanin
(G), serta basa pirimidin yaitu sitosin atau cytosine (C) dan timin (T). Ikatan antara
gula pentosa dan basa nitrogen disebut nukleosida. Ada 4 macam basa nukleosida
yaitu :
1.
(deoksiadenosin)
2.
(deoksiguanosin)
3.
4.
(deoksiribotimidin)
Ikatan asam-gula-fosfat disebut sebagai deoksiribonukleotida atau sering disebut
nukleotida. Ada 4 macam deoksiribonukleotida, yaitu adenosin deoksiribonukleotida,
timidin deoksiribonukleotida, sitidin deoksiribonukleotida, timidin
deoksiribonukleotida. Nukleotida-nukleotida itu membentuk rangkaian yang disebut
polinukleotida. DNA terbentuk dari dua utas poinukleotida yang saling berpilin.
Basa-basa nitrogen pada utas yang satu memiliki pasangan yang tetap dengan basabasa nitrogen pada utas yang lain. Adenin berpasangan dengan timin dan guanin
berpasangan dengan sitosin. Pasangan basa nitrogen A dan T dihubungkan oleh dua
atom hidrogen (A=T). Adapun pasangan basa nitrogen C dan G dihubungkan oleh
tiga atom hidrogen (CG). Dengan demikian, kedua polinukleotida pada satu DNA
saling komplemen.
Penggunaan DNA Dalam Teknologi
Banyak sekali manfaat DNA. Terutama dalam hal masalah pengidentifikasi makhluk
hidup. Seiring perkembangan teknologi, maka penggunaan DNA juga semakin
berkembang dan bermanfaat bagi kehidupan.
DNA Dalam Forensik
Ilmuwan forensik dapat menggunakan DNA yang terletak dalam darah, sperma, kulit,
liur atau rambut (intinya seluruh bagian tubuh) yang tersisa di tempat kejadian
kejahatan untuk mengidentifikasi kemungkinan tersangka, sebuah proses yang
disebut fingerprinting genetika atau pemrofilan DNA (DNA profiling). Dalam
pemrofilan DNA panjang relatif dari bagian DNA yang berulang seperti short tandem
repeats dan minisatelit.
Banyak yurisdiksi membutuhkan terdakwa dari kejahatan tertentu untuk menyediakan
sebuah contoh DNA untuk dimasukkan ke dalam database komputer. Hal ini telah
membantu investigator menyelesaikan kasus lama di mana pelanggar tidak diketahui
dan hanya contoh DNA yang diperoleh dari tempat kejadian (terutama dalam kasus
perkosaan antar orang tak dikenal).
Jadi, walaupun tubuh korban sudah hancur dan tidak bisa diidentifikasi lagi seperti
korban peledakan bom Bali dan kecelakaan pesawat. Kita masih bisa mengenalinya
dengan mengambil sampel DNA dari salah satu bagian tubuh korban. Kita juga bisa
mengetahui siapa keluarga korban, siapa yang membunuh atau siapa yang pertama
kali menganiaya korban bila tersangka lebih dari 1 orang.
Metode ini adalah salah satu teknik paling tepercaya untuk mengidentifikasi seorang
pelaku kejahatan, tetapi tidak selalu sempurna, misalnya bila tidak ada DNA yang
dapat diperoleh, atau bila tempat kejadian terkontaminasi oleh DNA dari banyak
orang. Maka dari itu, TKP harus steril dan dipasangi garis polisi.
DNA Dalam Komputasi
DNA memainkan peran penting dalam ilmu komputer, baik sebagai masalah riset dan
sebagai sebuah cara komputasi.
Riset dalam algoritma pencarian string, yang menemukan kejadian dari urutan huruf
di dalam urutan huruf yang lebih besar, dimotivasi sebagian oleh riset DNA, dimana
algoritma ini digunakan untuk mencari urutan tertentu dari nukleotida dalam sebuah
urutan yang besar. Dalam aplikasi lainnya seperti editor text, bahkan algoritma
sederhana untuk masalah ini biasanya mencukupi, tetapi urutan DNA menyebabkan
algoritma-algoritma ini untuk menunjukkan sifat kasus-mendekati-terburuk
dikarenakan jumlah kecil dari karakter yang berbeda.
Teori database juga telah dipengaruhi oleh riset DNA, yang memiliki masalah khusus
untuk menaruh dan memanipulasi urutan DNA. Database yang dikhususkan untuk
riset DNA disebut database genomik, dam harus menangani sejumlah tantangan
teknis yang unik yang dihubungkan dengan operasi pembandingan kira-kira,
pembandingan urutan, mencari pola yang berulang, dan pencarian homologi.
Tes DNA
Tes DNA adalah analisis terhadap pola DNA (profil genetik) seseorang. Untuk
keperluan tes DNA, sampel sel diambil dari jaringan tubuh (biasanya kulit). DNA
kemudian dimurnikan dari sel-sel tersebut dan pola variasinya dibaca dengan mesin
sekuensing DNA seperti pembacaan barcode. Hasil pembacaan barcode DNA ini
kemudian dianalisis.
DNA dari tubuh seseorang akan 100% sama, dari mana pun Anda mengambil
sampelnya. Setiap orang memiliki pola DNA yang unik, seperti halnya sidik jari.
Karena setengah dari pola DNA diwariskan dari ibu dan setengah diwariskan dari
ayah, setengah dari garis-garis dalam barcode DNA anak akan berderet seperti pada
DNA ayah, setengah lainnya seperti pada DNA ibu. Bila tidak ada hubungan
orangtua-anak, tidak akan terdapat 50% kesamaan tersebut. DNA di antara saudara
sekandung juga memiliki beberapa kesamaan, namun tidak seperti pada orangtuaanak.
Dalam tes DNA post-mortem seperti pada korban kecelakaan pesawat terbang, hasil
tes digunakan untuk mengidentifikasi pemilik tubuh korban dan menyatukan bagianbagian tubuhnya yang terpisah.
Asam
nukleat
adalah
polinukleotida
yang
terdiri
dari
unit-unit
Dua tipe utama asam nukleat adalah asam dioksiribonukleat(DNA) dan asam
ribonukleat(RNA). DNA terutama ditemui dalam inti sel, asam ini merupakan
pengemban kode genetik dan dapat memproduksi atau mereplikasi dirinya dengan
tujuan membentuk sel-sel baru untuk memproduksi organisme itu dalam sebagian
besar organisme, DNA suatu sel mengerahkan sintesis molekul RNA, satu tipe RNA,
yaitu messenger RNA(mRNA), meninggalkan inti sel dan mengarahkan tiosintesis
dari berbagai tipe protein dalam organisme itu sesuai dengan kode DNA-nya.
Ada 2 kelompok basa nitrogen yang berikatan pada DNA yaitu:
1.Purin.
Purin
terdiri
dari basa
nitrogen,
adenin
dan
guanin.
2.Pirimidin
Pirimidin
terdiri
dari
basa
nitrogen
sitosin
dan
timin.
Basa purin selalu berpasangan dengan basa pirimidin melalui ikatan hidrogen.
Sedangkan adenin selalu berpasangan dengan hymine melalui 2 ikatan hidrogen
sedangkan Chytosine berpasangan dengan guanine melalui 3 ikatan hidrogen.RNA
adalah polimer ribonukleotida. Pita tersebut dapat berbentuk pita tunggal atau pita
ganda tidak berpilin.Terdapat beberapa perbedaan RNA dibandingkan DNA.
Berdasarkan, sifatnya, RNA dapat dibedakan menjadi RNA genetik dan RNA
nongenetik. RNA genetik umumnya terdapat pada virus dan berfungsi layaknya DNA
bagi virus DNA maupun RNA.
Bagian pentosa RNA adalah ribosa, sedangkan bagian pentosa DNA adalah
dioksiribosa.
2.
Bentuk molekul DNA adalah heliks ganda, bentuk molekul RNA berupa rantai
tunggal yang terlipat, sehingga menyerupai rantai ganda.
3.
RNA mengandung basa adenin, guanin dan sitosin seperti DNA tetapi tidak
mengandung timin, sebagai gantinya RNA mengandung urasil.
4.
Jumlah guanin dalam molekul RNA tidak perlu sama dengan sitosin, demikian pula
jumlah adenin, tidak perlu sama dengan urasil.
Berdasarkan penjelasan sebelumnya kita dapat menyimpulkan beberapa perbedaan
antara DNA dengan RNA sebagai berikut :
Komponen :
Gula pada DNA deoksiribosa , sedangkan RNA adalah ribosa Basa nitrogen :
purin DNA adalah Adenin dan Guanin, pada RNA adalah Adenin dan Guanin
Pirimidin DNA adalah Timin dan sitosin, pada RNA adalah Urasil dan sitosin
Bentuk :
DNA tetap
3.
4.
hidrogen (A=T), sedagkan sitosin (C) selalu berpasangan dengan guanin (G) dan
membentuk 3 ikatan hirogen (C = G).
Pada tahun 1953, Frances Crick dan James Watson menemukan model molekul
DNA sebagai suatu struktur heliks beruntai ganda, atau yang lebih dikenal dengan
heliks ganda Watson-Crick.DNA merupakan makromolekul polinukleotida yang
tersusun atas polimer nukleotida yang berulang-ulang, tersusun rangkap, membentuk
DNA haliks ganda dan berpilin ke kanan.Setiap nukleotida terdiri dari tiga gugus
molekul, yaitu :
a. Gula 5 karbon (2-deoksiribosa)
Gula yang menyusunnya bukan dioksiribosa, melainkan ribosa.
b. basa nitrogen yang terdiri golongan purin yaitu adenin (Adenin = A) dan
guanine (guanine= G ), serta golongan pirimidin, yaitu sitosin (cytosine = C)
dan timin (thymine= T)
Basa pirimidin yang menyusunnya bukan timin seperti DNA, tetapi urasil
c.
5.
gugus fosfat
- RNA d(RNA duta), terdapat dalam nukleus, RNA d dicetak oleh salah satu pita DNA
yang berlangsung didalam nukleus.
- RNA p(RNA pemindah) atau RNA t(RNA transfer), terdapat di sitoplasma.
- RNA r(RNA ribosom), terdapat didalam ribosom.
6.
1.
2.
3.
RNA t, mensintesa protein dengan menggunakan bahan asam amino, proses ini
berlangsung di ribosom dan hasil akhir berupa polipeptida.
Pada sekelompok virus (misalnya bakteriofag), RNA merupakan bahan
genetik. Ia berfungsi sebagai penyimpan informasi genetik, sebagaimana DNA pada
organisme hidup lain. Ketika virus ini menyerang sel hidup, RNA yang dibawanya
masuk ke sitoplasma sel korban, yang kemudian ditranslasi oleh sel inang untuk
menghasilkan virus-virus baru.
Namun demikian, peran penting RNA terletak pada fungsinya sebagai perantar
antara DNA dan protein dalam proses ekspresi genetik karena ini berlaku untuk
semua organisme hidup. Dalam peran ini, RNA diproduksi sebagai salinan kode
urutan basa nitrogen DNA dalam proses transkripsi. Kode urutan basa ini tersusun
dalam bentuk 'triplet', tiga urutan basa N, yang dikenal dengan nama kodon. Setiap
kodon berelasi dengan satu asam amino (atau kode untuk berhenti), monomer yang
menyusun protein. Lihat ekspresi genetik untuk keterangan lebih lanjut.
Secara singkat perbedaan DNA dan RNA dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:
Pembanding
RNA
DNA
Letak
Nukleus
kloroplas,
ribosom
Fungsi
Rantai
Kadar
Berubah-ubah
tergantung Tetap
aktivitas sintesis protein
Gula pentosa
Ribose
mitokondria, Nukles,
kloroplas
sitoplasma dan mitokondria
Deoxiribosa
dan
Basa Nitrogen
2. Metode Schnider
Jaringan dan asam trikloro asetat panas dan diperkirakan DNA dapat diuji oleh
reaksi kalorimetri dengan difenilanin, yang mana akan bereaksi dengan purin
dioksiribosa dan tidak bereaksi dengan purin ribosa.
3. Metode Feligen
Fuchsin sulfurous acid akan berwarna merah dengan DNA, dan tidak dengan RNA.
Reaksi ini diterapkan untuk mempelajari distribusi RNA dan DNA didalam bagianbagian sel.
4. Secara Spektroskopi
Pengukuran absorbsi cahaya oleh RNA dan DNA pada 260nm dimana spektra
cincin purin dan pirimidin asam nukleat menunjukkan maksimal.
Tiga bentuk utama RNA yang terdapat didalam sel adalah mRNA(messenger
RNA), rRNA(ribosa RNA), dan tRNA(transfer RNA). Tiap bentuk RNA ini
mempunyai berat molekul dan komposisi yang berlainan, tetapi khas untuk tiap
macam bentuk RNA.
Semua RNA terdiri dari rantai tunggal poliribonukleotida. Pada sel bakteri, hampir
semua RNA ada di dalam sitoplasma. Disel hati kira-kira 11% terdapat dalam
nukleus(terutama mRNA), sekitar 15% dalam mitokondria, lebih dari 50% dalam
ribosom, dan kira-kira 24% dalam strosol.