You are on page 1of 32

HORMON

Hormon adalah zat kimia yang terbentuk dalam satu organ atau bagian tubuh dan
dibawa dalam darah ke organ atau bagian di mana mereka menghasilkan efek
fungsional. Hormon membawa pesan dari kelenjar kepada sel-sel untuk
mempertahankan tingkat bahan kimia dalam aliran darah yang mencapai homeostasis.
Tergantung pada efeknya masing-masing, hormon dapat mengubah aktivitas
fungsional, dan kadang-kadang struktural satu atau beberapa organ atau jaringan.
Hormon istilah berasal dari kata Yunani hormao yang berarti menggairahkan atau
membangkitkan. Hal ini mencerminkan peran hormon yang bertindak sebagai katalis
untuk perubahan kimia lainnya pada tingkat sel yang diperlukan untuk pertumbuhan,
perkembangan, dan energi. Hormon beredar bebas dalam aliran darah, menunggu
untuk dikenali oleh sel target yang menjadi tujuan mereka. Sel target memiliki
reseptor yang hanya dapat diaktifkan dengan jenis hormon tertentu. Setelah
diaktifkan, sel tahu untuk memulai fungsi tertentu, misalnya mengaktifkan gen atau
memproduksi energi kembali.
Hormon dapat diklasifikasikan menurut situs mereka bertindak dengan situs mereka
diproduksi, menjadi hormon endokrin, hormon parakrin dan hormon otokrin.
hormon endokrin: hormon disekresikan oleh kelenjar endokrin.
hormon parakrin: hormon yang bertindak pada sel-sel tetangga lokal.
hormon autokrin: hormon yang bertindak pada sel memproduksinya.
Hormon juga dapat dibagi menurut kimiawinya, menjadi dua kelompok utama:
Hormon yang larut lemak:
hormon steroid berasal dari kolesterol.
hormon tiroid T3 dan T4 yang disintesis dengan melampirkan yodium ke
asam amino tirosin.
nitrat oksida hormon gas yang juga bertindak sebagai neurotransmitter.

Hormon yang larut air:


hormon amina disintesis dari asam amino tertentu.
hormon peptida atau hormon protein polimer asam amino.
hormon eikosaniod hormon yang berasal dari asam arakidonat
Sistem Hormonal Pada Manusia

Gambar Mekanisme Endokrin


Hormon adalah suatu senyawa organic yang dihasilkan oleh kelenjar tertentu dan
berfungsi untuk mengaktifkan suatu proses fisiologis dalam tubuh (metabolisme,
pertumbuhan dan perkembangan, reproduksi dan reaksi terhadap stress serta tingkah
laku). Kelenjar yang menghasilkan hormon dinamakan dengan kelenjar endokrin atau
kelenjar buntu. Hormon merupakan senyawa steroid ataupun senyawa potein.
Hormon dapat digolongkan menjadi tiga kelompok yaitu :

Hormon hormon dari asam amino, misalnya tiroksin, triiodotironin,


adrenalin, nonadrenalin.

Hormon hormon peptide dan protein, misalnya paratiroid, hormon


pertumbuhan, insulin, glucagon.

Hormon hormon steroid, misalnya kortikosteroid dan hormon kelamin


(androgen, estrogen, dan progesterone)

Berikut ini beberapa factor yang mempengaruhi pengatur sekresi hormon antara lain :

Faktor Saraf

Bagian medulla kelenjar suprarenal mendapat pelayanan dari saraf ototnom. Oleh
karena itu sekresinya diatur oleh saraf otonom.

Faktor Kimia

Susunan bahan kimia atau hormon lain atau hormon lain di dalam aliran darah
mempengaruhi sekresi hormon tertentu.
Hormon dikeluarkan sebagai akibat dari rangsangan stimulasi saraf secara langsung
kepada kelenjar yang cocok. Macam macam kelenjar endokrin pada manusia antara
lain hipofisis, tiroid, paratiroid, timus, pankreas, adrenal, dan ovum atau testis.

gambar Sistem kerja endokrin

Hipotalamus
Hipotalamus memegang peranan yang sangat penting dalam pengaturan system
endokrin dan system saraf. Hipotalamus menerima informasi dari system saraf
melalui tubuh dan bagian otak, kemudian mengatur system endokrin untuk
menanggapi kondisi lingkungan. Hormon yang dikeluarkan oleh hipotalamus
merupakan sekresi dari sel sel neurosekretori.
Kelenjar Hipofisis (Pituitari)

Gambar Hipofisis
Kelenjar hipofisis dinamakan juga dengan master of gland dikarenakan hormon yang
dihasilkan oleh hipofisis mempengaruhi pengeluaran hormon yang lain, hormon ini
terbagi atas 3 macam bagian antara lain bagian anterior, bagian intermediet dan
bagian posterior. Berikut saya jabarkan bagian dan fungsi dari hipofisis

No

Kelenjar

Letak

Hormon

Fungsi / Peran

Hipofisis / Pituitari Sella tursica

1.

Hipofisis
anterior

metabolisme, pertumbuhan
dan perkembangan,
reproduksi dan reaksi
terhadap stress serta tingkah
laku

Pada lekukan GH / STH (Hormon Pertumbuhan sel tubuh dan


tulang
somatotrof)
menstimulasikan
selatursika
pertumbuhan tulang
TSH (hormone tiroid) Mengontrol sekresi hormon
oleh kelenjar tiroid
ACTH (hormone
adrenokortil
kotropik )
FSH (Folikel
stimulating Hormon)

LH (Luteinizing
hormone)

Merangsang produksi
glukokortikoid

Pada wanita : untuk


menstimulasikan
produksi estrogen dan
perkembangan folikel
pada ovarium.

Pada Pria :
merangsang terjadinya
spermatogenesis untuk
menghasilkan sperma.

Pada Wanita :
bersama dengan
estrogen untuk
menstimulasikan
ovulasi dan
pembentukkan
progesterone oleh
korpus leuteum pada
ovarium

Prolaktin

Pada Pria :
menstimulasikan sel
sel intersissil pada
testis untuk
berkembang dan
menghasilkan
testosterone.

Membantu proses persalinan


dan menstimulasi sekresi air
susu.

1.

Hipofisis
Intermediet

Pada lekukan MSH (Melanocyte


tulang
Stimulating
selatursika Hormone)

Mengatur pigmentasi dan


mempengaruhi warna kulit.

1.

Hipofisis
Posterior

Pada lekukan Oksitosin


tulang
selatursika

Menstimulasikan kontraksi
sel otot polos pada rahim
wanita hamil selama
melahirkan dan merangsang
kontraksi sel sel kontraktil
dari kelenjar susu agar
mengeluarkan air susu.

ADH (Anti Deuretic Mencegah pembentukkan


Hormon)
urin dalam jumlah banyak
dan meningkatkan tekanan
darah dengan menyempitkan
pembuluh darah.

Kelenjar Tiroid / gondok

Gambar Tiroid
Kelenjar tiroid adalah kelenjar yang terdapat di leher bagian depan dibawah jakun
dan terdiri atas dua buah lobus berfungsi sebagai pengatur metabolisme sel tubuh dan
pengaturan suhu tubuh, terdiri dari asam amino yang mengandung yodium. Berikut
akan saya jabarkan fungsi dan bagiannya dalam tabel.

Hormon
Tiroksin

Fungsi / Peran
Mengatur proses metabolisme, pertumbuhan fisik,
perkembangan mental, kematangan seks, dan mengubah
glikogen menjadi gula dalam hati serta pendistribusian air dan
garam mineral.

Triodotironin

Mengatur metabolisme, dan kegiatan system saraf.

Kalsitonin

Menjaga kesetimbangan kalsium didalam darah dengan


mempercepat penyerapan kalsium oleh tulang.

Gambar struktur Tiroid dan bagiannya


Kelenjar Paratiroid / Anak Gondok
Kelenjar paratiroid terletak dibagian belakang kelenjar tiroid, kelenjar ini berjumlah
empat buah kelenjar ini menghasilkan Hormon PTH ( Parathyroid Hormone) yang
berfungsi meningkatkan serta mengendalikan kadar kalsium dalam darah dan
fosfat (PO43+) dalam darah.

Kelenjar Timus / Kacangan

Gambar Kelenjar Timus


Kelenjar ini hanya dijumpai pada anak anak usia di bawah 18 tahun. Kelenjar ini
terletak didekat tulang dada dan berwarna kemerah merahan, kelenjar ini terdiri atas
2 lobus. Kelenjar ini menghasilkan Hormon Thymosin yang berfungsi sebagai
perangsang perkembangan dari limfosit T untuk menghasilkan kekebalan (imunitas)
tubuh.
Kelenjar Adrenal / Anak ginjal

Gambar Kelenjar Adrenal

Kelenjar Adrenal berjumlah dua buah dan terdapat pada bagian atas ginjal
kelenjar ini terbagi menjadi dua bagian yaitu korteks dan medula
suprinalis, berikut akan saya jelaskan dalam table peran dan fungsinya.

Bagian
Korteks

Medula
Suprenalis

Hormon

Fungsi dan

Glukokortikoid

Meningkatkan kadar glukosa dalam darah


melalui perubahan glikogen dalam hati
menjadi glukosa dalam darah.

Androgen

Bekerja sama dengan hormon yang


dihasilkan gonad untuk menentukan sifat
dan karakter kelamin sekunder.

Mineralkortikoid

Mengatur volume darah, tekanan darah,


serta kadar natrium (Na+) dan kalium (K+)
dalam darah.

Adrenalin (epineferin)

Membantu metabolisme dengan mengubah


glikogen dalam otot menjadi glukosa dalam
darah.

Nonadrenalin (norepineferin) Menaikan tekanan darah dengan jalan


merangsang serabut otot di dalam dinding
pembuluh darah untuk berkontraksi.

Kelenjar Pinealis ( Epifise )


Klenjar pinealis terletak di dekat otak, tepatnya diatas otak kecil ( cerebellum ).
Kelenjar ini sangat kecil sebesar biji kacang ercis. Kelenjar ini menghasilkan Hormon
latonin yang berfungsi dalam pengaturan hubungan suhu tubuh dengan tidur.

Letak Epifise didalam hipofisis


Kelenjar Pankreas / Langerhans

Gambar Kelenjar Pankreas


Kelenjar ini terdapat di dekat usus 12 jari dan hati. Didalam pankreas terdapat pulau
pulau langerhans, pulau langerhans ini mengandung sel sel endokrin yaitu sel alfa
yang menghasilkan hormon glukagon dan sel beta yang menghasilkan hormon
insulin, berikut akan saya jabarkan di dalam table fungsi dan bagiannya

Bagian Sel

Hormon

Fungsi dan Peranan

Sel alfa

Glukagon

Mengubah glikogen menjadi glukosa

Sel beta

Insulin

Mengubah gula darah ( glukosa ) menjadi gula


otot ( glikogen ) di hati sehingga mengurangi
kadar gula dalam darah.

Kelenjar Kelamin / Gonad

Gambar Kelenjar Gonad


Kelenjar kelamin terbagi atas dua yaitu kelenjar kelamin pada wanita dan pada pria
berikut akan saya jelaskan dalam table bagian dan fungsinya.

Kelamin
Pria

Hormon
Testosterone

Fungsi dan Peranan


Menentukan ciri pertumbuhan kelamin
sekunder pada pria.

Wanita

Progesterone

Penebalan dinding rahim (endometrium) agar


siap menerima sel telur yang sudah
mengalami pembuahan.

Estrogen

Proses pembentukan dan pematangan sel


ovum (sel telur) serta pengatur cirri kelamin
sekunder pada wanita.

Kelainan Kelainan Akibat Kelebihan Atau Kekurangan Hormon


1.

Kelenjar Hipofisis
Suatu kelenjar endokrin yang terletak didasar tengkorak yang memegana

peranan penting dalam sekresi hormon. Kelenjar hipofisisterdiri dari dua lobus.
a. Lobus anterior ( adenohipofise ). Hormon yang dihasilkan antara lain :
1.)

Hormon Somatotropin

Hormon samatotropin adalah hormon pertumbuhan dan sel sasarannya ialah


tulang, hati, dan jaringan ikat. Fungsi hormon somatotropin ialah merasangsan
pertumbuhan tulang dan jaringan lunak pengaruh metabilik, mencakup anabolisme
protein, mobilisasi lemak dan konservasi glukosa.
a. kekurangan horAmon somatotropin akan terjadi kelainan Dwarfisme
b. kelebihan hormon somatotropin
1. gigantisme ( pada anak-anak )
2. Akromegali ( pada orang dewasa )
2.

Hormon tirotropik
Sel sasarannya ialah sel folikel tiroid. Fungsi hormon ini adalah mengendalikan

kegiatan kelenjar tiroid dalam menghasilkan tiroksin.


3.

Hormon Adrenokortikotropik ( ACTH )


Sel sasarannya yaitu zona fasikulata dan zona retikularis korteks adrenal.

Fungsinnya adalah memelihara pertumbuhan dan perkembangan normal kortes


adrenal dan merangsang untuk mengkresikan kortisol dan glucocorticoid.
4.

Hormon Folikel Stimulating Hormon


Sel sasarannya ialah folikel ovarium dan tubulus seminiferosa di testis.

Fungsinya ialah pada wanita hormon ini merangsang pertumbuhan dan

perkembangan folikel ovarium, tempat berkembangnya ovum. Selain itu FSH


mendorong sekresi hormon estrogen oleh ovarium. Pada pria FSH diperlukan untuk
produksi sperma.
5.

Luteinizing Hormon
Sel sasarannya ialah folikel ovarium, korpus luteum dan sel interstisium di testis.

Fungsinya ialah merangsang ovulasi, perkembangan korpus luteum, serta sekresi


estrogen dan progesteron. Pada pria, merangsang sekresi testosteron.
6.

Prolaktin
Sel sasarannya ialah kelenjar mammae merangsang sekresi susu. Fungsinya

mendorong perkembangan payudara dan menghasilkan air susu pada masa laktasi.
a. kekurangan hormon prolaktin

Perkembangan payudara terhambat.

Mengurangi produksi ASI.


b. penatalaksanaan
masa laktasi makan sayur-sayuran seperti sayur katuk dan buah.
b.

1.

Lobus Posteriopr ( neurohipofise ). Mengeluarkan 2 jenis hormon.


Hormon Atidiuretik ( ADH ) / hormon pituitrin / Vasopresin

Sel sasarannya yaitu tubulus ginjal arteriol. Berfungsi untuk mencegah


pembentukan urine dalam jumlah banyak dan berpengaruh dalam pengaturan
tekanan darah dan menyebabkan kotraksi otot polos.
2.

Hormon Estrogen

Sel sasarannya yaitu uterus. Fungsinya ialah merangsang dan menguatkan kontraksi
uterus sewaktu melahirkan dan mengeluarkan air susu sewaktu menyusui.
2.

Kelenjar Tiroid
Atas pengaruh hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofise

lobus

anterior, kelenjar tiroid ini menghasilkan hormon tiroksin.


Fungsi hormon tiroksin ialah mengatur tukaran zat / metabolisme dalam tubuh
dan mengatur pertumbuhan normal dan perkembangan saraf.
a. kekurangan hormon tiroksin

Dapat menyebabkan penyakit kretinisme pada bayi

Pada orang dewasa dapat menyebabkan miksedema


b.

Kelebihan hormon tiroksin

Kebalikan dari miksedema

Gagal jantung pada keadaan yang dikenal sebagai penyakit trauma / gondok

eksoptalmus

Mata menonjol.

3.

Kelenjar paratiroid
Kelenjar ini menghasilkan hormon paratiroid. Sel sasarannya yaitu tulang,

ginjal, dan usus.

Fungsinya yaitu mengatur metabolisme fospor dan mengatur

kadar kalsium dalam darah.


a. Dampak kekurangan hormon paratiroid

Kekurangan kalsium didalam darah atau dapat meyebabkan tetani.

Yang khas adalah kejang pada tangan dan kaki.

Penatalaksanaan untuk meringankan gejala ini yaitu dengan pemberian kalsium

b.

Dampak kelebihan hormon paratiroid

Keseimbangan distribusi kalsium terganggu.

Penyakit tulang

Gagal ginjal

4.

Kelenjar timus
Kelenjar ini menghasilkan hormon timosin yang sel sasarannya yaitu limpfosit

T. Berfungsi untuk

mengaktifkan pertumbuhan badan dan mengurangi aktivitas

kelenjar kelamin.
5.

Kelenjar Supra Renalis / Adrenal


Kelenjar anak ginjal terletak menempel di atas ginjal, yang terdiri atas 2 bagian,

yaitu
a. Bagian korteks menghasilkan 2 yaitu :
1.

Hormon Aldesteron

Sel sasarannya yaitu tubulus ginjal dan berfungsi untuk meningkatkan reabsorpsi
Na dan sekresi k.

2.

Hormon kortisol
Sel sasarannya yaitu sebagian sel besar dan berfungsi meningkatkan glukoso

darah dengan mengorbankan simpanan protein dan lemak dan beperan dalam
adaptasi terhadap stress.
3.

Hormon Androgen
Sel sasarannya yaitu pada wanita pada bagian tulang dan otak. Berfungsi dalam

lonjatan pertumbuhan masa pubertas dan dorongan seks pada wanita.


b.

Medula menghasilkan 2 hormon yaitu


1.

Hormon Adrenalin ( epinephirin )

Berfungsi membantu metabolisme karbohidrat dengan jalan menambah pengeluaran


glukosa dari hati
a. Dampak kekekurangan hormon adrenalin
Terjadi penyakit Addison

Sedangkan ginjal gagal menyimpan natrium dalam jumlah terlampau banyak.


b.

Dampak kelebihan hormon adrenalin

Mirip tumor suprarena pada bagian korteks

Gangguan pertumbuhan seks sekunder


2.

Hormon Noradrenalin ( norepinefirin )

Berfungsi menaikan tekanan darah dengan jalan merangsang serabut otot didalam
dinding pembuluh darah untuk berkontraksi.
6.

Kelenjar Pankreas
Kelenjar ini menhasilkan 3 hormon yaitu

a. Hormon Somatostatin
Sel sasarannya yaitu sistem pencernaan dan berfungsi untuk menhambat
pencernaan dan penyerapan nutrien.
b.

Hormon Glukagon ( sel a )


Sel sasarannya yaitu sebagian besar sel dan berfungsi untuk mempertahankan

kadar nutrien dalam darah selama fase pasca-absortif.


c. Hormon Insulin ( sel b )
Sel sasarannya yaitu sebagian besar sel dan berfungsi untuk mengendalikan kadar

glukosa dan bila digunakan sebagai pengobatan, memperbaiki kemampuan sel


tubuh untuk mengobservasi glukosa dan lemak.
a. Dampak kekeurangan hormon insulin

Mengakibatkan hiperglikemi

Turunya berat badan

Lelah dan poliurian disertai haus

Lapar, kulit kering, dan lidah licin

Asidosis dan kecepatan bernafas bertambah


b.

Dampak kelebihan hormon insulin

Hipoglikemi
7.

Kelenjar Kelamin
Kelenjar ini terbagi menjadi 2 kelenjar yaitu
a. Kelenjar testik terdapat pada pria terletak pada skrotum dan menghasilkan

hornon testosteron. Hormon testosteron berfungsi menentukan sifat kejantanan.


b.

Kelenjar ovarium terdapat pada wanita, terletak pada ovarium kiri dan

kanan uterus. Kelenjar ini menghasilkan hormon :


1.

Hormon Estrogen

Sel sasarannya yaitu organ seks wanita dan tulang. berfungsi untuk
mendorong perkembangan folikel, berperan dalam pengembangan karekteristik seks
sekunder, merangsang pertumbuhan uterus dan payudara. Mendorong penutupan
lempeng epifisis.
2.

Hormon Progesteron
Sel sasarannya yaitu uterus dan berfungsi mempersiapkan rahim untuk

kehamilan.
7.

Jantung
Jantung menghasilkan hormon peptida natriuretik. Sel sasarannya yaitu tubulus

ginjal dan berfungsi untuk menghambat reabsorpsi Na.


8.

Hati
Hati menghasilkan hormon somatomedin. Sel sasarannya yaitu tulang dan

jaringan lunak dan berfungsi mendorong pertumbuhan.

9.

Ginjal
Ginjal menghasilkan hormon renin ( angiotensin ) dan berfungsi merangsang

sekresi aldosteron
No.

Kelenjar

Hormon yang

Gangguan / kelainan

Ciri cirri

Hipofisis

dihasilkan
Kekurangan hormon

Dwarfisme

Penderita tampak bertubuh

(hiposekresi)

pendek (hanya sekitar satu meter

hormon

atau bahkan kurang) tapi tetap

pertumbuhan

memiliki proporsi tubuh yang

(growth hormone)

normal

Kelebihan hormon

Gigantisme

Terjadi pada masa kanak

(hipersekresi)

(giantism)

kanak, dimana terjadi

hormon

pertumbuhan berlebihan bahkan

pertumbuhan

dapat sampai mencapai 8 kaki


Terjadi pada saat dewasa,

(growth hormone)

Akromegali

penderita mengalami
pembesaran tulang rahang dan
wajah. Kulit bertambah tebal,
diikuti gangguan akibat
penekanan saraf oleh massa
2.

Tiroid

Hipersekresi

Graves disease/

tulang yang bertambah


Penderita ini mengalami

hormone tiroksin

morbus basedow

metabolisme yang amat

(Hipertiroidisme)

meningkat; penderita cenderung


bertambah kurus walaupun
disaat yang sama penderita
memiliki nafsu makan yang
meningkat . Keringat
berlebihan, denyut nadi yang
cepat, tidak tahan panas dan

kelemahan badan. Dapat juga


ditemukan penonjolan bola mata
Hiposekresi hormon

Kretinisme (Kerdil)

(exophtalmus)
Terjadi pada masa kanak

tiroid

kanak, cirinya penderita tidak

(Hipotiroidisme)

dapat mencapai pertumbuhan


Mix Oedema

fisik dan mental yang normal


Terjadi pada orang dewasa,

(Miksedema)

cirinya laju metabolisme rendah,


berat badan berlebihan, bentuk
badan menjadi kasar, dan

Paratiroid

Hipersekresi hormon Hiperparathormon

rambut rontok
Kelainan pada tulang seperti

paratiroid

tulang rapuh, bentuk abnormal


dan mudah patah. Kelebihan
kalsium yang diekskresikan
dalam air seni bersama ion
fosfat dapat menyebabkan batu

Hiposekresi hormon
4

Pankreas

paratiroid
Hiposekresi hormon

Hipoparathormon

ginjal
Terjadi gejala kekejangan otot

Diabetes tipe I

(tetani)
Penyakit ini sepenuhnya

insulin

bergantung dengan insulin,


penyakit ini sering didapatkan
pada anak-anak atau dewasa
muda. Pengobatan dengan
mengganti insulin sesuai dengan
Diabetes tipe 2

jumlah yang diperlukan


insulin diproduksi dalam
jumlah memadai tetapi terdapat
gangguan dalam kualitas dan

mekanisme kerjanya. Faktor


resiko penyakit ini seperti
riwayat keluarga dengan
5

Korteks

Hipersekresi hormon Cushings syndrome

Diabetes Mellitus dan obesitas


penderita mengalami

Adrenal

kelenjar adrenal

peningkatan tekanan darah, gula


darah akibat pengeluaran
hormon kortisol yang

Hiposekresi hormon

Addisons disease

kelenjar adrenal

berlebihan.
Gejala berupa
Hipoglikemia (kadar gula dalam
darah menurun),
Gangguan pembentukan glukosa
oleh jaring (glukoneogenesis)
Penurunan kadar glikogen di liver
yang menjadi cadangan glukosa
dalam tubuh
Gangguan akibat kekurangan
aldosteron seperti pengeluaran
natrium dan cairan yang
berlebihan di ginjal.
Dehidrasi,
Penurunan tekanan darah
Shock yang dapat menimbulkan
kematian, terutama bila tidak

Kelenjar

Hiposekresi hormon

gonad

kelenjar gonad

ditangani secara cepat.


dapat mengakibatkan gangguan
terutama dalam proses
reproduksi manusia.

DNA
Struktur DNA
DNA merupakan polimer yang terdiri dari tiga komponen utama, yaitu:

gugus fosfat

gula deoksiribosa

basa nitrogen, yang terdiri dari:


Adenina (A)
Guanina (G)
Sitosina (C)
Timina (T)
Sebuah unit monomer DNA yang terdiri dari ketiga komponen tersebut dinamakan
nukleotida, sehingga DNA tergolong sebagai polinukleotida.
Rantai DNA memiliki lebar 22-24 , sementara panjang satu unit nukleotida 3,3 .
Walaupun unit monomer ini sangatlah kecil, DNA dapat memiliki jutaan nukleotida
yang terangkai seperti rantai.
Rangka utama untai DNA terdiri dari gugus fosfat dan gula yang berselang-seling.
Gula pada DNA adalah gula pentosa (berkarbon lima), yaitu 2-deoksiribosa. Dua
gugus gula terhubung dengan fosfat melalui ikatan fosfodiester antara atom karbon
ketiga pada cincin satu gula dan atom karbon kelima pada gula lainnya.
DNA terdiri atas dua untai benang polinukleotida yang saling berpilin membentuk
struktur heliks ganda. Seutas polinukleotida pada molekul DNA tersusun atas
rangkaian nukleotida. Setiap nukleotida tersusun atas:
1.

Gugusan gula deoksiribosa (gula pentosa yang kehilangan satu atom oksigen)

2.

Gugusan asam fosfat yang terikat pada atom C nomor 5 dari gula)

3.

Gugusan basa nitrogen yang terikat pada atom C nomor 1 dari gula

Ketiga gugus tersebut saling terkait dan membentuk tulang punggung yang sangat
panjang bagi heliks ganda. Strukturnya dapat diibaratkan sebagai tangga, dimana ibu
tangganya adalah gula deoksiribosa dan anak tangganya adalah susunan basa
nitrogen. Sedangkan fosfat menghubungkan gula pada satu nukleotida ke gula pada
nukleotida berikutnya untuk membentuk polinukleotida.
Basa nitrogen penyusun DNA terdiri dari basa purin, yaitu adenin (A) dan guanin
(G), serta basa pirimidin yaitu sitosin atau cytosine (C) dan timin (T). Ikatan antara
gula pentosa dan basa nitrogen disebut nukleosida. Ada 4 macam basa nukleosida
yaitu :
1.

Ikatan A-gula disebut adenina atau adenosin deoksiribonukleosida

(deoksiadenosin)
2.

Ikatan G-gula disebut guanina atau guanosin deoksiribonukleosida

(deoksiguanosin)
3.

Ikatan C-gula disebut sitosina atau sitidin deoksiribonukleosida (deoksisitidin)

4.

Ikatan T-gula disebut timina atau timidin deoksiribonukleosida

(deoksiribotimidin)
Ikatan asam-gula-fosfat disebut sebagai deoksiribonukleotida atau sering disebut
nukleotida. Ada 4 macam deoksiribonukleotida, yaitu adenosin deoksiribonukleotida,
timidin deoksiribonukleotida, sitidin deoksiribonukleotida, timidin
deoksiribonukleotida. Nukleotida-nukleotida itu membentuk rangkaian yang disebut
polinukleotida. DNA terbentuk dari dua utas poinukleotida yang saling berpilin.
Basa-basa nitrogen pada utas yang satu memiliki pasangan yang tetap dengan basabasa nitrogen pada utas yang lain. Adenin berpasangan dengan timin dan guanin
berpasangan dengan sitosin. Pasangan basa nitrogen A dan T dihubungkan oleh dua
atom hidrogen (A=T). Adapun pasangan basa nitrogen C dan G dihubungkan oleh

tiga atom hidrogen (CG). Dengan demikian, kedua polinukleotida pada satu DNA
saling komplemen.
Penggunaan DNA Dalam Teknologi
Banyak sekali manfaat DNA. Terutama dalam hal masalah pengidentifikasi makhluk
hidup. Seiring perkembangan teknologi, maka penggunaan DNA juga semakin
berkembang dan bermanfaat bagi kehidupan.
DNA Dalam Forensik
Ilmuwan forensik dapat menggunakan DNA yang terletak dalam darah, sperma, kulit,
liur atau rambut (intinya seluruh bagian tubuh) yang tersisa di tempat kejadian
kejahatan untuk mengidentifikasi kemungkinan tersangka, sebuah proses yang
disebut fingerprinting genetika atau pemrofilan DNA (DNA profiling). Dalam
pemrofilan DNA panjang relatif dari bagian DNA yang berulang seperti short tandem
repeats dan minisatelit.
Banyak yurisdiksi membutuhkan terdakwa dari kejahatan tertentu untuk menyediakan
sebuah contoh DNA untuk dimasukkan ke dalam database komputer. Hal ini telah
membantu investigator menyelesaikan kasus lama di mana pelanggar tidak diketahui
dan hanya contoh DNA yang diperoleh dari tempat kejadian (terutama dalam kasus
perkosaan antar orang tak dikenal).
Jadi, walaupun tubuh korban sudah hancur dan tidak bisa diidentifikasi lagi seperti
korban peledakan bom Bali dan kecelakaan pesawat. Kita masih bisa mengenalinya
dengan mengambil sampel DNA dari salah satu bagian tubuh korban. Kita juga bisa
mengetahui siapa keluarga korban, siapa yang membunuh atau siapa yang pertama
kali menganiaya korban bila tersangka lebih dari 1 orang.
Metode ini adalah salah satu teknik paling tepercaya untuk mengidentifikasi seorang
pelaku kejahatan, tetapi tidak selalu sempurna, misalnya bila tidak ada DNA yang

dapat diperoleh, atau bila tempat kejadian terkontaminasi oleh DNA dari banyak
orang. Maka dari itu, TKP harus steril dan dipasangi garis polisi.
DNA Dalam Komputasi
DNA memainkan peran penting dalam ilmu komputer, baik sebagai masalah riset dan
sebagai sebuah cara komputasi.
Riset dalam algoritma pencarian string, yang menemukan kejadian dari urutan huruf
di dalam urutan huruf yang lebih besar, dimotivasi sebagian oleh riset DNA, dimana
algoritma ini digunakan untuk mencari urutan tertentu dari nukleotida dalam sebuah
urutan yang besar. Dalam aplikasi lainnya seperti editor text, bahkan algoritma
sederhana untuk masalah ini biasanya mencukupi, tetapi urutan DNA menyebabkan
algoritma-algoritma ini untuk menunjukkan sifat kasus-mendekati-terburuk
dikarenakan jumlah kecil dari karakter yang berbeda.
Teori database juga telah dipengaruhi oleh riset DNA, yang memiliki masalah khusus
untuk menaruh dan memanipulasi urutan DNA. Database yang dikhususkan untuk
riset DNA disebut database genomik, dam harus menangani sejumlah tantangan
teknis yang unik yang dihubungkan dengan operasi pembandingan kira-kira,
pembandingan urutan, mencari pola yang berulang, dan pencarian homologi.
Tes DNA
Tes DNA adalah analisis terhadap pola DNA (profil genetik) seseorang. Untuk
keperluan tes DNA, sampel sel diambil dari jaringan tubuh (biasanya kulit). DNA
kemudian dimurnikan dari sel-sel tersebut dan pola variasinya dibaca dengan mesin
sekuensing DNA seperti pembacaan barcode. Hasil pembacaan barcode DNA ini
kemudian dianalisis.
DNA dari tubuh seseorang akan 100% sama, dari mana pun Anda mengambil
sampelnya. Setiap orang memiliki pola DNA yang unik, seperti halnya sidik jari.

Karena setengah dari pola DNA diwariskan dari ibu dan setengah diwariskan dari
ayah, setengah dari garis-garis dalam barcode DNA anak akan berderet seperti pada
DNA ayah, setengah lainnya seperti pada DNA ibu. Bila tidak ada hubungan
orangtua-anak, tidak akan terdapat 50% kesamaan tersebut. DNA di antara saudara
sekandung juga memiliki beberapa kesamaan, namun tidak seperti pada orangtuaanak.
Dalam tes DNA post-mortem seperti pada korban kecelakaan pesawat terbang, hasil
tes digunakan untuk mengidentifikasi pemilik tubuh korban dan menyatukan bagianbagian tubuhnya yang terpisah.
Asam

nukleat

adalah

polinukleotida

yang

terdiri

dari

unit-unit

mononukleotida,jika unit-unit pembangunnya dioksinukleotida maka asam nukleat itu


disebut dioksiribonukleat(DNA) dan jika terdiri dari unit-unit mononukleotida
disebut asam ribonukleat(RNA). Perbedaan DNA dan RNA yang biasa diketahui oleh
umum ialah dalam RNA terdapat polimer yang lebih pendek dari DNA.
DNA, Deoxyribose Nucleic Acid adalah asam nukleotida, biasanya dalam
bentuk heliks ganda yang mengandung instruksi genetik yang menentukan
perkembangan biologis dari seluruh bentuk kehidupan sel.DNA seringkali dirujuk
sebagai molekul hereditas karena ia bertanggung jawab untuk penurunan sifat
genetika dari kebanyakan ciri yang diwariskan. Pada manusia, ciri-ciri ini misalnya
dari warna rambut hingga kerentanan terhadap penyakit. Selama pembelahan sel,
DNA direplikasi dan dapat diteruskan ke keturunan selama reproduksi.
DNA dan RNA mempunyai sejumlah sifat kimia dan fisika yang sama sebab
antara unit-unit mononukleotida terdapat ikatan yang sama yaitu melalui jembatan
fosfodiester antara posisi 3 suatu mononukleotida dan posisi 5 pada mononukleotida
lainnya.Asam-asam nukleat seperti asam dioksiribosa nukleat (DNA) dan asam
ribonukleat (RNA) memberikan dasar kimia bagi pemindahan keterangan di dalam
semua sel.

Dua tipe utama asam nukleat adalah asam dioksiribonukleat(DNA) dan asam
ribonukleat(RNA). DNA terutama ditemui dalam inti sel, asam ini merupakan
pengemban kode genetik dan dapat memproduksi atau mereplikasi dirinya dengan
tujuan membentuk sel-sel baru untuk memproduksi organisme itu dalam sebagian
besar organisme, DNA suatu sel mengerahkan sintesis molekul RNA, satu tipe RNA,
yaitu messenger RNA(mRNA), meninggalkan inti sel dan mengarahkan tiosintesis
dari berbagai tipe protein dalam organisme itu sesuai dengan kode DNA-nya.
Ada 2 kelompok basa nitrogen yang berikatan pada DNA yaitu:
1.Purin.
Purin

terdiri

dari basa

nitrogen,

adenin

dan

guanin.

2.Pirimidin
Pirimidin

terdiri

dari

basa

nitrogen

sitosin

dan

timin.

Basa purin selalu berpasangan dengan basa pirimidin melalui ikatan hidrogen.
Sedangkan adenin selalu berpasangan dengan hymine melalui 2 ikatan hidrogen
sedangkan Chytosine berpasangan dengan guanine melalui 3 ikatan hidrogen.RNA
adalah polimer ribonukleotida. Pita tersebut dapat berbentuk pita tunggal atau pita
ganda tidak berpilin.Terdapat beberapa perbedaan RNA dibandingkan DNA.
Berdasarkan, sifatnya, RNA dapat dibedakan menjadi RNA genetik dan RNA
nongenetik. RNA genetik umumnya terdapat pada virus dan berfungsi layaknya DNA
bagi virus DNA maupun RNA.

1. Perbedaan DNA dan RNA

Meskipun banyak memiliki persamaan dengan DNA, RNA memiliki


perbedaan dengan DNA, antara lain yaitu:
1.

Bagian pentosa RNA adalah ribosa, sedangkan bagian pentosa DNA adalah
dioksiribosa.

2.

Bentuk molekul DNA adalah heliks ganda, bentuk molekul RNA berupa rantai
tunggal yang terlipat, sehingga menyerupai rantai ganda.

3.

RNA mengandung basa adenin, guanin dan sitosin seperti DNA tetapi tidak
mengandung timin, sebagai gantinya RNA mengandung urasil.

4.

Jumlah guanin dalam molekul RNA tidak perlu sama dengan sitosin, demikian pula
jumlah adenin, tidak perlu sama dengan urasil.
Berdasarkan penjelasan sebelumnya kita dapat menyimpulkan beberapa perbedaan
antara DNA dengan RNA sebagai berikut :
Komponen :

Gula pada DNA deoksiribosa , sedangkan RNA adalah ribosa Basa nitrogen :

purin DNA adalah Adenin dan Guanin, pada RNA adalah Adenin dan Guanin

Pirimidin DNA adalah Timin dan sitosin, pada RNA adalah Urasil dan sitosin
Bentuk :

DNA berbentuk rantai panjang , ganda, dan berpilin (double heliks)

RNA berbentuk rantai pendek, tunggal, dan tidak berpilin


Letak :

DNA terletak di dalam nukleus, kloroplas, mitokondria

RNA terletak di dalam nukleus, sitoplasma, kloroplas, mitokondria


Kadar:

DNA tetap

RNA tidak tetap.

3.

Ukuran DNA dan RNA


Pada umumnya molekul RNA lebih pendek dari molekul DNA. DNA berbentuk
double helix, sedangkan RNA berbentuk pita tunggal. Meskipun demikian pada
beberapa virus tanaman, RNA merupakan pita double namun tidak terpilih sebagai
spiral.

4.

Struktur DNA dan RNA


Baik purin ataupun pirimidin yang berkaitan dengan deoksiribosa membentuk
suatu molekul yang dinamakan nukleosida atau deoksiribonukleosida yang
merupakan prekursor elementer untuk sintesis DNA.Prekursor merupakan suatu
unsur awal pembentukan senyawa deoksiribonukleosida yang berkaitan dengan gugus
fosfat.DNA tersusun dari empat jenis monomer nukleotida. Keempat basa nitrogen
nukleotida di dalam DNA tidak berjumlah sama rata.Akan tetapi, pada setiap molekul
DNA, jumlah adenin (A) selalu sama dengan jumlah timin (T).Demikian pula jumlah
guanin (G) dengan sitisin(C) selalu sama.Fenomena ini dinamakan ketentuan
Chargaff.Adenin (A) selalu berpasangan dengan timin (T) dan membentuk dua ikatan

hidrogen (A=T), sedagkan sitosin (C) selalu berpasangan dengan guanin (G) dan
membentuk 3 ikatan hirogen (C = G).
Pada tahun 1953, Frances Crick dan James Watson menemukan model molekul
DNA sebagai suatu struktur heliks beruntai ganda, atau yang lebih dikenal dengan
heliks ganda Watson-Crick.DNA merupakan makromolekul polinukleotida yang
tersusun atas polimer nukleotida yang berulang-ulang, tersusun rangkap, membentuk
DNA haliks ganda dan berpilin ke kanan.Setiap nukleotida terdiri dari tiga gugus
molekul, yaitu :
a. Gula 5 karbon (2-deoksiribosa)
Gula yang menyusunnya bukan dioksiribosa, melainkan ribosa.
b. basa nitrogen yang terdiri golongan purin yaitu adenin (Adenin = A) dan
guanine (guanine= G ), serta golongan pirimidin, yaitu sitosin (cytosine = C)
dan timin (thymine= T)
Basa pirimidin yang menyusunnya bukan timin seperti DNA, tetapi urasil
c.
5.

gugus fosfat

Lokasi DNA dan RNA


DNA pada umumnya terdapat di kromosom, sedangkan RNA tergantung dari
macamnya, yaitu:

- RNA d(RNA duta), terdapat dalam nukleus, RNA d dicetak oleh salah satu pita DNA
yang berlangsung didalam nukleus.
- RNA p(RNA pemindah) atau RNA t(RNA transfer), terdapat di sitoplasma.
- RNA r(RNA ribosom), terdapat didalam ribosom.
6.

Fungsi DNA dan RNA


DNA berfungsi memberikan informasi atau keterangan genetik, sedangkan
fungsi RNA tergantung dari macamnya, yaitu:

1.

RNA d, menerima informasi genetik dari DNA, prosesnya dinamakan transkripsi,


berlangsung didalam inti sel.

2.

RNA t, mengikat asam amino yang ada di sitoplasma.

3.

RNA t, mensintesa protein dengan menggunakan bahan asam amino, proses ini
berlangsung di ribosom dan hasil akhir berupa polipeptida.
Pada sekelompok virus (misalnya bakteriofag), RNA merupakan bahan
genetik. Ia berfungsi sebagai penyimpan informasi genetik, sebagaimana DNA pada
organisme hidup lain. Ketika virus ini menyerang sel hidup, RNA yang dibawanya
masuk ke sitoplasma sel korban, yang kemudian ditranslasi oleh sel inang untuk
menghasilkan virus-virus baru.
Namun demikian, peran penting RNA terletak pada fungsinya sebagai perantar
antara DNA dan protein dalam proses ekspresi genetik karena ini berlaku untuk
semua organisme hidup. Dalam peran ini, RNA diproduksi sebagai salinan kode
urutan basa nitrogen DNA dalam proses transkripsi. Kode urutan basa ini tersusun
dalam bentuk 'triplet', tiga urutan basa N, yang dikenal dengan nama kodon. Setiap
kodon berelasi dengan satu asam amino (atau kode untuk berhenti), monomer yang
menyusun protein. Lihat ekspresi genetik untuk keterangan lebih lanjut.
Secara singkat perbedaan DNA dan RNA dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:

Pembanding

RNA

DNA

Letak

Nukleus
kloroplas,
ribosom

Fungsi

Umumnya sintesis protein

Pembawa informasi genetic


dan sintesis protein

Rantai

Tunggal dan tidak terpilin

Tangga tali terpilin (double


helix)

Kadar

Berubah-ubah
tergantung Tetap
aktivitas sintesis protein

Gula pentosa

Ribose

mitokondria, Nukles,
kloroplas
sitoplasma dan mitokondria

Deoxiribosa

dan

Basa Nitrogen

Purin: adenine dan Guanin

Purin: Adenin dan Guanin

Pirimidin: Urasil dan Citosin/ Pirimidin: Timin dan Sitosin/


Sitosin
Citosin
Cara untuk menentukan DNA dan RNA, yaitu(Frutan and Sofia, 1968):
1. Jaringan hewan dan alkali hangat
RNA akan terpecah menjadi komponen-komponen nukleotida yang larut dalam
asam. DNA

sulit dipecah atau dirusak oleh alkali.

2. Metode Schnider
Jaringan dan asam trikloro asetat panas dan diperkirakan DNA dapat diuji oleh
reaksi kalorimetri dengan difenilanin, yang mana akan bereaksi dengan purin
dioksiribosa dan tidak bereaksi dengan purin ribosa.
3. Metode Feligen
Fuchsin sulfurous acid akan berwarna merah dengan DNA, dan tidak dengan RNA.
Reaksi ini diterapkan untuk mempelajari distribusi RNA dan DNA didalam bagianbagian sel.
4. Secara Spektroskopi
Pengukuran absorbsi cahaya oleh RNA dan DNA pada 260nm dimana spektra
cincin purin dan pirimidin asam nukleat menunjukkan maksimal.
Tiga bentuk utama RNA yang terdapat didalam sel adalah mRNA(messenger
RNA), rRNA(ribosa RNA), dan tRNA(transfer RNA). Tiap bentuk RNA ini
mempunyai berat molekul dan komposisi yang berlainan, tetapi khas untuk tiap
macam bentuk RNA.
Semua RNA terdiri dari rantai tunggal poliribonukleotida. Pada sel bakteri, hampir
semua RNA ada di dalam sitoplasma. Disel hati kira-kira 11% terdapat dalam

nukleus(terutama mRNA), sekitar 15% dalam mitokondria, lebih dari 50% dalam
ribosom, dan kira-kira 24% dalam strosol.

You might also like